Anda di halaman 1dari 44

Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Padjadjaran

Gangguan
Keseimbangan Cairan
dan Elektrolit
Irman Somantri, S.Kp.,
M.Kep.

Konsep Dasar

GANGGUAN KESEIMBANGAN
ELEKTROLIT
3

Hipokalemia
Tanpa Defisit

- terjadi pada Alkalosis


Resp. K+ intrasel;
juga terjadi pada
hipokalemik periodik
paralysis &
hiperalimentasi

Dengan Defisit
- asupan K+ kurang :
anoreksia& alkoholism
- Kehilangan K+ >>: diare
hebat, muntah2, laxans>
- Mel.Ginjal:
mineralokortikoid>
(hiperaldosteron
primer/sekunder pada
sirosis, SN, dekomp.);
diuretik berlebihan,
pemberian penisilin atau
karbenisilin; asidosis tubular
akut, AML, hipomagnesia

Gejala hipokalemi
- aritmi: terutama bila mendapat digitalis
- EKG: T mendatar, gel.U, ST depresi, QT melebar,
kepekaan berkurang
- Ileus paralitik, kelemahan otot/kuadriplegi,
hipotensi ortostatik
- Kronik: vakuolisasi sel tub.proksimal, fibrosis
interstitial, atrofi/dilatasi tubulus,
poliuri&polidipsi, osmol.urine menurun
- NH3 meningkat ekskresi NH4 urine meningkat
- Keasaman berkurang H+ menurun reabs.
HCO3- metabolik alkalosis
5

Pengobatan
-

peroral/ parenteral
Alkalosis : K+ dalam bentuk KCl
Alkalosis : bikarbonat, sitrat, glukonat
Parenteral: 10 meq/jam dengan
pemantauan kadar K+ plasma
- Pemberian dalam larutan
NaCl/dextrose

Hiperkalemia
Etiologi :
- asupan berlebih peroral/enteral
- Perpindahan K+ ke ekstrasel pada asidosis
- Pseudohiperkalemia: pada pem. Penderita dg.
Lekositosis/trombositosis ok.proses koagulasi/hemolisis.
Gejala:
- kelemahan otot s/d paralisa
- Utk.menurunkan K+, meningkatkan hormon2
aldosteron, insulin, epinephrin, glukagon u/
menstabilkan gula darah
- Jantung: aritmia/arrest; gambaran EKG: tall T, QRS >,
interval P >, hilangnya P, QRS menyatu dg.T dan disebut
sine-wave
7

Pengobatan
hiperkalemia
1. Menurunkan K+ plasma:
pemberian D 10% 500ml/infus jam insulin endogen
mendorong K+ masuk sel; pada DM perlu ditambah 15 U
insulin
pada asidosis: K+ luar sel meningkat dg. Pemberian
Na.Bic. 44-88 meq enteral K+ terdorong masuk dalam sel
Sod.Polystirene Sulfonat (kayexalate)
hemodialisis: bila cara2 diatas gagal

2. Menurunkan ambang rangsang neuromuskuler:

10 cc Gluonas Calc.10% I.v. Diberikan dlm. 2-3 menit


dapat diulang setelah 5 menit bila gbr. EKG tak berubah
Terapi cepat dilakukan bila K+ > 8 meq/L atau K+> 6,5
meq/L disertai perubahan EKG yang lanjut.
8

Gangguan
keseimb.Natrium
-

Na+: ion utama diluar sel; N: 145 meq/L


Intrasel 10 meq/L
Dipertahankan oleh sistim Na-K-ATP ase
Amat menentukan osmolalitas extrasel
selain kadar glukosa dan ureum.
osmol.=2X Na plasma+ gluc/18+ BUN/2,8
N: osmol.efektif= 2X kadar Na plasma
- hipoNa : akibat hilangnya Na+/ retensi
cairan
- hiperNa: hilangnya cairan/ retensi ion Na.
9

Hiponatremi
Etiologi:
1. Deplesi volume sirkulasi:ADH naik haus retensi
cairan hiponatremi
2. GGK( LFG rendah): air> hiponatremi insuff.adrenal
diare, mual, muntah, hilangnya Na mel.ginjal hipo Na
3. Sindr.Inappropriate ADH (SIADH) secr.:
Ggn.neuro: infeksi, tumor, vaskuler, GBS
Obat2an : klorpropamid, vincristin,siklofosf.
karbamazepin, tiotiksen.
Infeksi paru: TBC, aspergilosis, pneumonia
Pasca bedah: idiopatik, ADH ektopik, karsinoma,
pemberian ADH, vasopresin, oksitosin
4. Hiponatremi esensial
10

Gejala hiponatremi
- G/ timbul o.k edema otak
- Hipoosm.otak terjadi 24 jam setelah plasma
- Na.< 125 meq/L nausea, malaise
- Na. 110-120 : letargi dan sakit kepala
- Na. < 110 meq/L: kejang2 dan koma
Pengobatan:
- menjaga agar kadar Na > 120 meq/L
- Rumus: kehilangan= 0,6X BBX (140-Na plasma)
- Bila disertai kehilangan cairan:
Kehilangan Na= 0,6XBBX (140-Na.Pl) + 140X turunnya BB
- Pemberian NaCl: deplesi cairan, Insuf.adrenal, ok. Diuretik
- Restriksi cairan: edema, SIADH, GGK, polidipsi psikogen.

11

Hipernatremia
Etiologi :
1. Fluid-loss: insensibel loss (demam, ISPA,
luka bakar, didaerah suhu tinggi);
diabetes insipidus; pemberian diuretik;
ggn.hipotala mus hipodipsi ok ggn.
Osmoreseptor
2. Intake Na+ >: pemberian NaCl
hipertonik Na.Bik.> atau NaCl peroral >,
sindroma Cushing dan
hiperaldosteronism
12

Gejala hipernatremi:
Berupa G/ neurologis: letargi, kelemahan otot, kedutan
(twitching), kejang2 dan koma..
Terjadi ok keluarnya cairan dari sel otak
Dapat terjadi perdarahan otak
PENGOBATAN:
def.cairan= 0,6XBBX (Na/140 1)
( pada wanita 0,5)
Dg. Cairan glukosa isotonik peroral atau enteral; pada
diabetes insipidus diberikan diuretik (Hct) dg. diet
rendah Na, atau pemberian klofibrat, klorpropamid,
asetaminofen, karbamasepin, pitresin dalam minyak
13

Gangguan
keseimb.kalsium
- 40% Ca serum terikat albumin
- 55-60% difusabel berupa ion Ca++/ kompleks
Kalsium
- Kebutuhan kalk 0,5 g/hari (DepKes); saat hamil
perlu tambahan 0,5 g/hari
- Diet rata2 mengandung 0,4-1,4 g dg susu 2,8
g/hari
- Diabsorbsi usus halus proksimal secara difusi
pasif; abs. Menurun ok oksalat, sitrat atau fitat;
peristaltik meningkat atau def.protein; Abs.naik
pada pemberian vit.D3 (kolekalsiferol), hormon
PTH
- Ekskresi melalui urine secara filtrasi & reabsorbsi
( 99%) melalui tub.prox.(20-30%), Loop Henle
14

Hipokalsemia
Etiologi :
1. Def.vit.D: makanan kurang lemak, sindrom
malabsorbsi( gastrektomi, pankreatitis, obat
pencahar), ggn.metab.vit.D (vit.D deficient
Rickets= kel.otosomal resesif), renal insuf.,
ggn.fgs.hati, obat anti kejang
2. Hipoparatiroidism
3. Pseudohipoparatiroidism
4. Keganasan
5. Hipofosfatemia
Pengobatan : koreksi defisiensi dg kalsium
iv( Ca.Gluconat/ klorida 10%) atau peroral
(Ca.Gluconas/karbonat); dpt. Disertai
pemberian vit.D dosis besar

15

Hiperkalsemia
Etiologi:
1. Hiperparatiroidisme
2. Tumor ganas yg mengeluarkan PTH
3. Intoksikasi vit.D
4. Intoksikasi vit. A
5. Hipertiroid
6. Insufisiensi adrenal
7. Milk Alkali Syndrome: ok pemberian antasid
disertai pemberian susu> pada ulkus
peptikum atau pemberian tiasid lama
bersama vit.D.
16

Pengobatan
1. Fosfat: meningkatkan deposisi kalk
tulang & menghambat resorbsi
tulang; hati2 pada GGK
2. Indometasin : berguna pada
hiperkalsemia akibat keganasan
3. Meningkatkan ekskresi dg. Lar.
NaCl.
4. Diet rendah kalsium
5. hemodialisis
17

Gangguan
keseimb.fosfor
HIPOFOSFATEMIA:
Etiologi:
1. Antasid pengikat fosfat dosis besar
2. Luka bakar yg luas & berat
3. Diet rendah fosfat
4. Alkalosis respiratorik
5. Ketoasidosis diabetik
6. alkoholisme
18

Gejala
1. Kerusakan eritrosit
2. Gangguan fungsi lekosit
3. Gangguan fungsi trombosit
4. Gangguan fingsi saraf pusat
5. Rabdomiolisis
PENGOBATAN:
Pemberian garan fosfat
peroral/intravena
19

Hiperfosfatemia
Etiologi:
Pemberian fosfat> peroral/enema/
enteral, pada gagal ginjal akut/kronik
Pemberian sitostatik sitolisis fosfor
keluar kedalam darah
Gejala: tetani ok penekanan kadar
kalsium, pengendapan kalsium pd
jar.lunak
20

Hipomagnesemia
Etiologi:
1. Ggn.abs.: primer, steatorea, reseksi usus,
2. Alkoholism kronik
3. Ketoasidosis diabetik
4. Pemberian diuretik, sindr.Barter, SIADH,
Hiperaldosteron, vit.D>, hiper PTH
G/: otot lemah, fasikulasi, tremor, tetani,
tanda Chovstek, tanda Trosseau; gelisah,
psikosis
Terapi: pemberian magnesium p.o/I.v
21

Hipermagnesemia
E/: GGK atau insuf.hormon korteks
adrenal
G/: ggn.saraf pusat& neuromusk. A.l.
gangguan menelan,
quadriplegi,ggn.bicara, kelumpuhan
pernafasan
Tx/: pemberian kalsium 5-10 meq I.v
diuretik bila fungsi ginjal baik
hemodialisis
22

EDEMA

Edema:
Akumulasi cairan yang abnormal
pada area tertentu
Meningkatnya volume cairan
ekstraseluler dan ekstravaskuler
disertai dengan penimbuan cairan ini
dalam sela-sela jaringan dan rongga
serosa

Etiologi

Organ specific
Brain

Diverse causes of edema


Anaemia
Hypothyroidism

Hormones involved in edema


Renin angiotensin aldosterone
system: secondary
hyperaldosteronism
ADH (Vasopressin)
ANP (Atrium Natriuretic Peptida)

DEHIDRASI

Definisi
suatu gangguan dalam keseimbangan air
dimana output yang melebihi intake
Gangguan volume air bisa berupa
kekurangan air(dehidrasi), dan dapat
disertai kurangnya natrium (dehidrasi
hipotonik) air tubuh lebih banyak hilang
bila suhu badan meningkat. Diare,
muntah-muntah, dan kehilangan air
melalui ginjal, kulit, paru, dan saluran
cerna.

Water Depletion

Koma yang terus menerus


Oliguria
Penyakit mental
Timbulnya
gangguan mental seperti halusinasi atau delirium
Pengeluaran
Air
liur sedikitKeringat
sehingga
>>
mulut kering
Penyakit yang
Kematian
akanmenghalangi
terjadi bila kehilangan
masuknyaair
air 15% atau 22% total bod
Penyakit
Haus
Sangat lemah

Sodium Depletion
Perasaan lesu dan lelah
Sakit kepala
Kekejangan
Muntah-muntah
CO
Nausea

Fakultas Ilmu Keperawatan


Universitas Padjadjaran

Shock

Shock
Definition: Inadequate oxygen
delivery and utilisation by vital
organs due to a problem with the
circulation.

Shocklook at the observations


Usually can be recognized by the observations
and peripheral circulation
Classic obs are
Tachycardic (>90bpm),
Hypotensive (<90-100mmHg),
Shock index (pulse/systolic BP) >1

Others
Tachypnoeic
Confused

Classic peripheral circulation would be delayed


capillary refill and cool peripheries

What can be done?


Oxygen
IV access x2 large bore
Fluid bolus
0.9%salineat least 1000ml. Usually significantly more
than this.
When concerned re CCF, can try 500ml bolus at first (or
250ml if very concerned)
Observe response

Consider
urinary catheter (further monitoring and obtain sample)
Placement : monitoring, resus

Specific treatment (depends on the cause)

Types of shock

Hypovolaemic Management
Get help : surgical emergency call
ABC
Blood loss :
iv fluids +/ blood+/ Direct pressure
surgery (arrest bleeding)

Sepsis
SIRS (Systemic inflammatory
response syndrome)
Temperature >38C or <36C
Heart rate > 90 beats/min
Respiratory rate > 20 breaths/min or
PaCO2 <32 torr (<4.3kPa)
WBC > 12.000 cells/mm3, <4.000
cells/mm3, or >10% immature
(band)forms

Distributive Management
Sepsis :
IV antibiotics, iv fluids, IV inotropes
(ARISE trial)

Anaphylaxis :
IM adrenaline, iv fluids, steroids,
antihistamines

Cardiogenic
Management
(iv fluid)
Tachyarrythmia : DC/chemical
cardioversion
Bradyarrythmia : Atropine, pacing
Pump problem : Inotropes
PCI

Obstructive Management
Obstructive
PE : heparin, fibrinolytic
Tension pneumothorax : Needle decompression
Pericardial effusion : Pericardiocentesis

But

Bewareyoung people
Elderly
Pregnant
Those on beta blockers

Remember the observations!

Anda mungkin juga menyukai