Gejala Klinik Kanker
Gejala Klinik Kanker
benigna , maligna
Kanker Paru-paru
Batuk terus - menerus, dahak bercampur darah, rasa
sakit di dada.
Kanker Payudara
Adanya benjolan, penebalan kulit (tickening), perubahan
bentuk, gatal - gatal, kemerahan, rasa sakit yang tidak
berhubungan dengan menyusui atau menstruasi.
Kanker saluran pencernaan
Adanya darah dalam kotoran yang ditandai dengan
warna merah terang atau hitam, rasa tidak enak terus menerus pada perut, benjolan pada perut, rasa sakit
setelah makan, penurunan berat badan.
Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada
pasien kanker adalah infeksi yaitu
pada pengidap kanker stadium
lanjut. Infeksi terjadi akibat
kekurangan protein dan zat gizi
lainnya serta penekanan sistem imun
yang sering terjadi setelah
pengobatan konvensional.
5. GIT/Emergency abdominal
Obstruksi
Perforasi
Ascites (massive)
6. Infeksi
7. Metabolic Emergency
Hiperkalcemia
Tumor lysis syndroma
Etiology
Symptoms
Sesak napas
63%
Edema muka dan kepala
Batuk-batuk
24%
Nyeri dada
15%
Dysphagia (susah makan)
50%
9%
Signs
Treatment
Radiasi (90%) : 300-400 cgy 2-4 diikuti 200
cgy/hari
total dose
3000-3500 cgy
Chemotherapy: tergantung responsi tumor primer
th op khemoterapi
Pembedahan (?) tidak memberikan hasil
Obat-obat
: diuretic dan steroid untuk
menghilangkan odema.
Kompresi Medula
Spinalis
Penyebab
:
Tumor tulang atau jaringan sekitar
menekan langsung durameter.
Kerusakan vertebra atau bagian2nya
penekanan/penyempitan medula spinalis
atau radix.
Penekanan medula spinalis tidak nyeri
penekanan radix spinalis nyeri radi
kanker yg hebat
Keluhan :
Nyeri punggung/pinggang (90%) setinggi
vertebra terkena
Paraestesia
Disfungsi kandung kemih dan usus
Kekakuan daerah leher
Kekakuan ekstremitas
Reflek kulit perut menurun.
Paraparesis
Sphincter disfungsion
Diagnosis
Pemeriksaan fisik dan neurologik yang
cermat
Myelography : menentukan lokasi
penekanan (CT myelography) dan
besarnya tumor yang menyebabkan.
MRI
Bone scintigraphy
Treatment medicine
Kortikosteroid harus segera diberikan.
- facilitate pain management
- reduce vasogenic cord edema
- prevent additional damage to the spinal cord
from decreased perfusion.
Dosages of up to 10 mg every 6
Bila keluhan/gejala progrtesif laminektomi +
radiasi
Keluhan lambat dan radiosensitive radiasi
PENINGKATAN TEKANAN
INTRAKRANIAL
Biasanya akibat metastase otak
Metastasis otak ditemukan 20% dari penderita
mati karena kanker yang diotopsi
Metastasis otak berasal dari :
ca paru
25-35%
ca mamma
20%
malignant melanoma 10%
hipernephroma
5-10%
GIT
5%
Diagnosis
Peninggian tek.intra cranial sukar dibedakan
dari penyebab lain.
Sakit kepala,terutama pagi ditambah muntah
dan mual.
Penglihatan kabur,diplopia dan gejala
penglihatan lain.
Focal symptom tergantung area otak yang
terkena atau rusak.
Ro CT :
lesi jelas kelihatan apabila di kortex
pelebaran system vembrikel
odema luas sekitar lesi metastasis
(patognomonis)
Head CT-Scan
Treatment medicine
Kedaruratan Traktus
Respiratarius
Pleural Effusian
Sumbatan jalan nafas bagian atas
Pleural Effusion
Penyebab :
Metastasis pleura
Ca Mamma
Ca paru
Lymphoma
Klinis
Diagnosis
ThoraxFoto
Cairan intra plural (posisi tegak)
Treatment
Thoracentesis can be safely performed at
the level of the posterior ICS 6-7, 1000 1500 mL (< 20 mL/KgBB)
Gradual drainage of the fluid is prudent to
avoid postexpansion pulmonary edema
Sering kali residif, bila residif pasang drain
thorac dan pleurodesis
Pleurodesis
Dilakukan bila produksi drain < 100 mL
Instilasi lidocaine (Xylocaine, 3 mg/kg or up to
250 mg) melalui drain + analgetik + sedatif
1. Bleomycin (60 U in 50 mL of dextrose 5%)
2. Talc (5 g suspended in 100 mL of normal
saline)
Pasien disarankan tidur miring kanan dan kiri
Setelah 1 - 2 jam kemudian drain diklem
Setelah 24 jam drain dilepas
Terapi pada tumor primer dapat mengurangi
pleural effusion
Komplikasi operasi
Tracheomalacia
Sering pada lymphoma maligna, thymus, Ca
tyroid, Ca larynx
Haematoma
Pada operasi besar daerah leher : RND dll
Diagnosis
Ro
Foto leher AP/L
Endoscopy (?)
Problematik Trakheostomi
Timing
Trakheostomi terpaksa menembus
masa tumor
Perawatan post operatif diruangan
Kedaruratan Onkologi
pada GIT / Abdomen
Obstruksi GIT
Disebabkan oleh :
Tumor primer pada saluran cerna
termasuk limfoma.
Metastasis peritoneal misalnya pada ca
ovarium yang menyebabkan perlengketanperlengketan. (peritoneal carsinomatosis)
Gejala : adalah gejala obstruksi yang
sesuai dengan letak obstruksi apakah
letak rendah atau letak tinggi.
Diagnosis
Gejala klinis tanda-tanda obstruksi/ileus
atau akibat obstruksi seperti dehidrasi
dan asidosis.
Rontgenologis : plain foto abdomen dua
posisi yang dapat memperlihatkan
pelebaran usus-usus dan adanya air
fluid level.
Treatment
Rehidrasi dan elektrolit koreksi
Sementara pasang nasogastrik tube untuk
dekompresi
Release obstruksi dengan operasi dapat berupa :
kolostomi
bypass atau
operasi definitif
Perforasi Saluran
Pencernaan pada
Keganasan
ASCITES
Etiology
akibat peritoneal carcinomatosis
biasanya terjadi pada Ca ovarium,Ca
mamma atau keganasan gastrointestinal
eksudasi dari cairan intra peritoneal akibat
implantasi sel tumor pada peritonem atau
akibat obstruksi system lymphatic sub
diafragma
Pada yang masif merupakan keadaan
yang mengancam.
Diagnostic
Tumor primernya diketahui
adanya cairan intra abdominal,perut
membuncit (Shifting dullness)
keluhan penuh dan tidak enak dapat
disertai anorexia,nausia dan gangguan
pernafasan
keganasan
dibuktikan
dengan
pemeriksaan cytology cairan ascites.
Treatment
Mengobati tumor primernya
Paracentisis hanya mengurangi
keluhan,dan ini bukan terapi, karena
cairan ascites biasanya segera dapat
terakumulasi kembali
Pada kasus yang jarang dilakukan
peritoneovenous shunting
(Hoekstra)
INFEKSI
Umum
Khusus
1. Rusaknya natural barier (ulserasi pada kulit atau
mukosa)
2. Adanya obstruksi pada GIT, traktus respiratorius atau
saluran kemih.
3. Radiasi
4. Sitostatik
5. Defisiensi imunitas berupa : neuropenia,defek pada
t.limfosit monocleus paghosit, penurunan B cell
lymphosite.
6. Pembedahan terutama yang ekstensif.
Jenis-jenis mikroorganisme :
infeksi bakterial
infeksi viral
infeksi mikosis/jamur
Diagnosis
Demam pada penderita
kanker,dengan hitung lekosit
rendah (leukopenia berat)
Diagnosis dini tumor fever hanya
jika infeksi sudah benar-benar
disingkirkan
Treatment
1.
2.
EMERGENSI METABOLIK
Hyperuricemia
Hyperphosphatemis
Hyperkalemia
Concommitant hypocalcemia
Treatment
Allopurinol
Hydration - 2 times maintenance,
without potassium
Dialysis if needed
Treatment
Recommended dose:
- PO: 100 mg/m2/dose TID (max 800
mg/day)
- IV: 200 mg/m2/day in 1-3 divided
doses, each infused over 60 minutes
20 mg IV lasix
1 amp D50
10 units regular insulin
HIPERKALSEMIA
Hiperkalsemia adalah keadaan kadar
kalsium dalam darah yang
meningkat.Keadaan ini dapat
disebabkan oleh metastasis tulang
yang massif : sering terjadi pada Ca
mamma lanjut,Ca paru,multiple
myeloma,renal cell ca.
Gejala-gejala
Nausea,muntah,konstipasi,poliuri
Kelelahan,gelisah sampai koma
Harus dicurigai keadaan hiperkalsemia
pada penderita kanker,yang kelihatan
gelisah sampai comatous
Diagnosis pasti dibuat dengan
pemeriksaan kadar kalsium darah
Pengobatan
Rehidrasi untuk mengembalikan volume darah
dan meningkatkan glomerular filtrasi agar
terjadi ekskresi Ca.
Diberikan diuretic agar ekskresi Ca bertambah.
Beri mithromycin 25 mg/kg untuk forced
diuresis terapi.
Kontrol jangka panjang :
Oral fosfat
Diit rendah Ca
Glucocortiroid
Prostaglandin antagonist
Kesimpulan
Dalam perjalanan penyakit kanker dan
penatalaksanaannya, dapat terjadi keadaan
yang dinamakan kedaruratan dalam onkologi
Perlu kecermatan dalam menegakkan
diagnosis kedaruratan dalam onkologi ini dan
memerlukan terapi yang cepat, tepat dan
adekuat dalam upaya life saving dan prevent
disability
Peran perawat fokus dalam pemenuhan KDM ,dalam
pemberian Askep tind kep. Ada yg dependen dan
independent