Anda di halaman 1dari 50

HIPERTENSI

NOVITA SARI DEWI


1161050021

DEFINISI
DAN
FISIOLOGI

DEFINISI
Hipertensi tingginya tekanan
darah arteri.
Berbagai kriteria untuk ambang
batasnya telah diajukan. Berkisar:
sistol 140 mmHg dan diastol 90
mmHg hingga sistol 200 mmHg dan
diastol 110 mmHg.

FISIOLOGI
1. Curah jantung bergantung pada
kecepatan denyut jantung dan isi
sekuncup.
2. Kecepatan jantung ditentukan oleh
pengaruh otonom nodus SA.
3. Efek stimulasi parasimpatis pada
jantung.
4. Efek stimulasi simpatis pada
jantung.
5. Isi sekuncup
kontrol intrinsik

FISIOLOGI

6. Kontrol intrinsik
7. Kontrol ekstrinsik
8. Volume darah bergantung pada air dan
garam
9. Tekanan arteri di pantau oleh
Baroreseptor
penyesuaian jangka pendek
kontrol jangka panjang

KLASIFIKASI
HIPERTENSI

HIPERTENSI PRIMER
Suatu kategori umum untuk
peningkatan tekanan darah yang
disebabkan oleh beragam penyebab
yang tidak diketahui.
o Gangguan penanganan garam oleh
ginjal.
o Asupan garam berlebihan.
o Diet yang kurang mengandung buah,
sayuran, dan produk susu (yaitu,
rendah K dan Ca).

o Kelainan membran plasma misalnya


gangguan pompa Na K.
o Variasi dalam gen yang menyandi
angiotensinogen.
o Bahan endogen mirip digitalis.
o Kelainan pada NO, endotelin, dan
bahan kimia vasoaktif lokal lainnya.
o Kelebihan vasopresin.

HIPERTENSI SEKUNDER
Hipertensi Ginjal
Hipertensi endokrin
Hipertensi neurogenik

ETIOLOGI

HIPERTENSI PRIMER

Keturunan
Usia
Garam
Kolesterol
Obesitas
Stress
Rokok

HIPERTENSI PRIMER
Kafein
Alkohol
Kurang olahraga

HIPERTENSI SEKUNDER
Penyakit parenkim ginjal dan
renovaskuler.
Gangguan endokrin.
Kontrasepsi oral.

PATOFISIOLO
GI

Awalnya disebabkan oleh peningkatan


aktivitas pusat vasomotor / kadar epinefrin
plasma.
Maka, terjadi perubahan fungsi pada sistem
pengendali tekanan darah.
Kegagalan pertama karena tidak berfungsinya
refleks baroreseptor sehingga pusat
vasomotor di batang otak menjadi hiperaktif.
Saraf simpatis ke jantung akan mempengaruhi
isi sekuncup dan denyut jantung.

Peningkatan tahanan perifer sistolik


dan/atau diastolik meningkat.
Dapat menimbulkan iskhemia ginjal
turunnya laju filtrasi glomerulus, terjadi
kenaikan sekresi renin-angiotensin untuk
meningkatkan sekresi aldosteron.
Dengan meningkatnya usia, tahan
perifer semakin tinggi dan meningkatkan
afterload bagi jantung, sehingga jantung
harus bekerja lebih kuat.

Apabila tekanan darah tinggi terjadi


berlangsung begitu lama, maka
terjadi perubahan fisiologi anatomi
pada sistem kardiovaskuler.
Dapat merangsang munculnya
kelainan sistem sirkulasi ginjal dan
otak.

GEJALA
DAN
TANDA

Perubahan detak jantung


National Institutes of Health
menyatakan bahwa seseorang yang
mengalami hipertensi mungkin
merasakan adanya perubahan
denyut jantung menjadi tidak teratur.
Biasanya akan lebih terasa pada saat
merasakan sakit kepala atau
ketegangan pada leher.

Sakit kepala
Pada awal-awal hipertensi sakit kepala
jarang dirasakan tetapi seiring
berjalannya waktu sakit kepala bisa
bertambah berat sesuai dengan kenaikan
tekanan darah. Pusing juga sering dialami
penderita hipertensi.
Pusing dan sakit kepala berbeda pusing
disertai dengan menurunnya
keseimbangan tubuh sedangkan sakit
kepala hanya rasa sakit saja.

Mimisan
Ini karena pembuluh darah dalam
hidung sangat rapuh sehingga saat
terjadi kenaikan tekanan darah dapat
menyebabkan pecahnya pembuluh
darah di hidung atau mimisan.

Perubahan kognitif
Orang dengan hipertensi dapat
mengalami kemunduran kognitif
seperti sering merasa bingung dan
gangguan pandangan. Gangguan
pandangan seperti mata berkunangkunang, penglihatan ganda, buram
atau melihat obyek lain merupakan
gejala hipertensi yang serius dan
harus mendapatkan terapi.

Telinga berdenging
Tekanan yang tinggi didalam telinga
dapat menyebabkan telinga
berdenging yang terus menerus atau
bisa juga hanya beberapa menit.

Sakit dada
Sesak napas
Hematuria
Polidipsia
Poliuria

PEMERIKSAA
N

ANAMNESIS
Lama menderita hipertensi dan
derajat tekanan darah.
Indikasi adanya hipertensi sekunder.
Faktor-faktor resiko.
Gejala kerusakan organ.
Pengobatan antihipertensi
sebelumnya.
Faktor-faktor pribadi, keluarga, dan
lingkungan.

PEMERIKSAAN FISIS
Vital Sign.
Pengukuran Tekanan Darah.
rutin di kamar
periksa
pengukuran 24 jam
pengukuran sendiri oleh
pasien

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Test darah rutin.


Glukosa darah (sebaiknya puasa).
Kolesterol total serum.
Kolesterol LDL dan HDL serum.
Trigliserida serum (puasa).
Asam urat serum

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kreatinin serum.
Kalium serum.
Hemoglobin dan hematokrit.
Urinalisis.
Elektrokardiogram.

PEMERIKSAAN EVALUASI
Jantung
Foto polos dada
EKG
Ekokardiografi

Pembuluh Darah
Otak
Mata
Fungsi Ginjal

DIAGNOSIS
Hipertensi Primer
umur
riwayat penyakit
keluarga
pola hidup
jenis kelamin

PENATALAKSANAA
N

PENGOBATAN
Terapi nonfarmakologis:

berhenti merokok
Menurunkan berat badan berlebih
Menurunkan konsumsi alkohol berlebih
Latihan fisik
Menurunkan asupan garam
Meningkatkan konsumsi sayur & buah
Menurunkan asupan lemak

PENGOBATAN
Terapi farmakologis:
Diuretika Thiazide, Aldosteron
Antagonist
Calcium Channel Blocker atau Calcium
antagonist
Beta Blocker
Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor
Angiotensin II Receptor Blocker atau AT1
receptor antagonist / blocker

PEMANTAUAN
Strategi meningkatkan kepatuuhan
pengobatan:
1. Empati dokter
2. Dokter mempertimbangkan latar
belakang
3. Pasien diberi tahu hasil

KOMPLIKASI
DAN
PROGNOSIS

STROKE
Dapat timbul akibat perdarahan
tekanan tinggi di otak, atau akibat
embolus yang terlepas dari
pembuluh non-otak yang terpajan
tekanan tinggi.

Dapat terjadi pada hipertensi kronik


apabila arteri yang memperdarahi
otak mengalami hipertrofi dan
menebal, sehingga aliran darah ke
daerah yang diperdarahi berkurang.
Arteri otak yang mengalami
aterosklerosis dapat melemah
sehingga meningkatkan
kemungkinan terbentuknya
aneurisma.

ANEURISMA
Peningkatan tekanan darah yang
dapat menyebabkan pembuluh darah
melemah.
Jika pecah dapat mengancam jiwa.

SERANGAN JANTUNG
Disebabkan karena tekanan darah
tinggi yang mengakibatkan
penebalan arteri (aterosklerosis).

GAGAL JANTUNG
Untuk memompa darah terhadap
tekanan tinggi dalam pembuluh, otot
jantung perlu berkontraksi lebih
sehingga otot akan menjadi besar.
Otot membesar memiliki kesulitan
memompa darah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan tubuh.

INFARK MIOKARDIUM
Arteri koroner yang aterosklerotik
tidak dapat menyuplai cukup oksigen
ke miokardium atau apabila
terbentuk trombus yang
menghambat aliran darah melalui
pembuluh tersebut.

Karena hipertrofi kronik dan hipertrofi


ventrikel, maka oksigen miokardium
mungkin tidak dapat dipenuhi dan
dapat terjadi iskemia yang
menyebabkan infark.
Dengan demikian hipertrofi ventrikel
dapat menimbulkan perubahan waktu
hantaran listrik melintasi ventrikel
sehingga terjadi disritmia, hipoksia
jantung, dan peningkatan risiko
pembentukan bekuan.

GAGAL GINJAL
Kerusakan progresif akibat tekanan
tinggi pada kapiler-kapiler ginjal;
glomerulus.
Glomerulus rusak darah mengalir
ke unit fungsional ginjal nefron
terganggu hipoksia kematian.

Membran glomerulus rusak protein


keluar melalui urin tekanan
osmotik koloid plasma berkurang
edema (biasanya pada hipertensi
kronik).

ENSEFALOPATI
Terjadi pada hipertensi maligna.
Tekanan yang sangat tinggi
menyebabkan peningkatan tekanan
kapiler dan mendorong cairan ke
dalam ruang interstisium di seluruh
susunan saraf pusat.

PROGNOSIS
Bila seseorang mengalami tekanan
darah tinggi dan tidak mendapatkan
pengobatan dan pengontrolan secara
teratur, maka si penderita akan
mengalami komplikasi yang berujung
kematian.
Bergantung pada usia, ras jenis
kelamin, kebiasaan mengonsumsi
alkohol, hiperkolesterole-mia, intoleransi
glukosa dan berat badan.

REFERENSI

Dexa Media No.3 Vol.9 JuliSeptember 1996


Kamus Dorland, edisi 31
Fisiologi Manusia, Lauralee
Sherwood, edisi 6
Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, edisi V
Buku Saku Patofisiologi, Elizabeth J.
Corwin
PHARMACEUTICAL CARE UNTUK
PENYAKIT HIPERTENSI

http://tipskesehatan.web.id/tanda-dan
-gejala-hipertensi
http://www.kesehatan123.com/1208/ko
mplikasi-hipertensi/
http://nursingbegin.com/tag/prognosis
-hipertensi/
http://ababar.blogspot.com/2008/12/h
ipertensi.html

Anda mungkin juga menyukai