Anda di halaman 1dari 30

PENGUKURAN INTENSITAS

KEBISINGAN DI TEMPAT
KERJA
1.
2.
3.
4.
5.

DISUSUN OLEH
KELOMPOK VII:
Novia Humairoh
Vitalis Vito Pradipta
Wida Fauziah Utami
Wilda Gitanova I
Yunita Saraswati

TUJUAN
Tujuan

Umum
Untuk mengetahui cara
mengoperasikan alat pengukur
kebisingan.
Tujuan Khusus
Mengukur tingkat kebisingan di
lingkungan kerja.
Mengetahui prinsip kerja dan cara
pemakaian alat ukur kebisingan.

MANFAAT

Mengetahui tingkat kebisingan di


lingkungan kerja.
Mampu mengoperasikan alat ukur
kebisingan.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian
Menurut keputusan Menteri Negara
Lingkungan
Hidup
No:
Kep48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat
Kebisingan menyebutkan bahwa kebisingan
adalah bunyi yang tidak diinginkan dari
usaha atau kegiatan dalam tingkat dan
waktu tertentu yang dapat menimbulkan
gangguan
kesehatan
manusia
dan
kenyamanan lingkungan. Terdapat 2 hal
yang mempengaruhi kualitas bunyi yaitu
frekuensi dan intensitas.
a.

Frekuensi
merupakan
jumlah
getaran yang sampai di telinga setiap
detiknya.
Sedangkan
intensitas
merupakan besarnya arus energi yang
diterima
oleh
telinga
manusia.
Perbedaan frekuensi dan intensitas
bunyi menyebabkan adanya jenis-jenis
kebisingan yang memiliki karakteristik
yang berbeda.

Jenis-Jenis Kebisingan
Perbedaan
frekuensi
dan
intensitas
menyebabkan adanya jenis-jenis kebisingan yang
memiliki karakteristik yang berbeda. Jenis-jenis
kebisingan dapat dibedakan menjadi 4 bagian
yaitu:
o. Kebisingan kontinyu dengan spectrum frekuensi
sempit, misalnya suara mesin gergaji sirkuler.
o. Kebisingan
terputus-putus
(intermittent)
misalnya lalu lintas, suara pesawat terbang
dibandara.
o. Kebisingan impulsive (impact or impulsive noise)
misalnya tembakan meriam, ledakan.
o. Kebisingan implusif berulang misalnya suara
mesin tempa.
b.

Tipe Kebisingan Lingkungan yang tertuang


dalam KMNLH (1996):
TIPE

URAIAN
Kebisingan di antara jumlah kebisingan yang
dapat dengan jelas dibedakan untuk alasan-

Kebisingan Spesifik

alasan akustik. Seringkali sumber kebisingan


dapat di identifikasikan.
Kebisingan yang tertinggal sesudah
penghapusan seluruh kebisingan spesifik

Kebisingan Residual

dari jumlah kebisingan di suatu tempat


tertentu dalam suatu waktu tertentu.
Semua kebisingan lainnya ketika

Kebisingan Latar

memusatkan perhatian pada suatu

Belakangan

kebisingan tertentu.

Sedangkan berdasarkan atas pengaruhnya


terhadap manusia, bising dapat dibagi atas 3
(Soeripto, 2008):
o Bising
yang mengganggu (irritating noise),
intensitasnya tidak keras. Misalnya orang yang
mendengkur.
o Bising
yang
menutupi
(masking
noise)
merupakan bunyi yang menutupi pendengaran
yang jelas. Secara tidak langsung bunyi ini akan
membahayakan kesehatan dan keselamatan
kerja, karena teriakan atau isyarat tanda bahaya
tenggelam dalam kebisingan dari sumber lain.
o Bising yang merusak (damaging/injurious noise),
ialah bunyi yang intensitasnya melampaui Nilai
Ambang Batas (NAB), bunyi
jenis ini akan
merusak atau menurunkan fungsi pendengaran.

Sumber-Sumber Kebisingan
Dilihat dari sifat, sumber kebisingan dibagi
menjadi dua yaitu:
o. Sumber kebisingan statis, misalnya pabrik, mesin,
tape, dan lainnya.
o. Sumber
kebisingan dinamis, misalnya mobil,
pesawat terbang, kapal laut, dan lainnya.
Sedangkan sumber bising yang dilihat dari
bentuk sumber suara yang dikeluarkannya ada dua:
. Sumber bising yang berbentuk sebagai suatu
titik/bola/lingkaran. Contohnya sumber bising dari
mesin-mesin industri/mesin yang tak bergerak.
. Sumber bising yang berbentuk sebagai suatu
garis. Contohnya kebisingan yang timbul karena
kendaraan-kendaraan yang bergerak di jalan.
c.

Berdasarkan letak sumber suaranya,


kebisingan dibagi menjadi:
Bising
interior. Merupakan bising yang
berasal dari manusia, alat-alat rumah
tangga atau mesin-mesin gedung yang
antara lain disebabkan oleh radio, televisi,
alat-alat musik, dan juga bising yang
ditimbulkan oleh mesin-mesin yang ada
digedung tersebut seperti kipas angin,
motor kompresor pendingin, pencuci piring,
dan lain-lain.
Bising eksterior. Bising yang dihasilkan oleh
kendaraan transportasi darat, laut, maupun
udara, dan alat-alat konstruksi.

Pengukuran Kebisingan
Suara atau bunyi memilikiintensitas
yang berbeda, contohnyajika kita berteriak
suara kita lebih kuat dari pada berbisik,
sehingga teriakan itu memiliki energi lebih
besar untuk mencapai jarak yang lebih
jauh. Unit untuk mengukurintensitas bunyi
adalah
desibel
(dB).
Skala
desibel
merupakan skala yang bersifat logaritmik.
Penambahan
tingkat
desibel
berarti
kenaikan tingkat kebisingan yang cukup
besar. Contoh, jika bunyi bertambah 3 dB,
volume suara sebenarnya meningkat 2 kali
lipat.
d.

Ada tiga cara atau metode yang


digunakan
dalam
pengukuran
akibat
kebisingan dilingkungan kerja.
Pengukuran dengan titik sampling
Pengukuran ini dilakukan bila kebisingan
diduga melebihi batas hanya pada satu atau
beberapa lokasi saja. Pengukuran ini juga
dapat
dilakukan
untuk
mengevaluasi
kebisingan yang disebabkan oleh suatu
peralatan
sederhana
misalnya
kompresor/generator. Jarak pengukuran dari
sumber harus dicantumkan missalnya 3
meter dari jetinggian 1 meter. Selain itu juga
harus diperhatikan arah mikrofon alat ukur

Pengukuran dengan peta kontur


Pengukuran dengan membuat peta kontur
sangat
bermanfaat
dalam
mengukur
kebisingan, karena peta tersebut dapat
menetukan
gambar
tentang
kondisi
kebisingan dalam cakupan area. Pengukuran
ini dilakukan dengan membuat gambar isoplet
pada kertas berskala yang sesuai dengan
pengukurannya yang dibuat. Biasanya dibuat
kode pewarnaan untuk menggambar keadaan
kebisingan dengan intensitas dibawah 85 dBA
warna orange untuk tingkat kebisingan diatas
90dBA, warna kuning untuk kebisingan
dengan intensitas antara 85-90 dBA.

Pengukuran dengan Grid


Untuk mengukur dengan grid adalah
dengan membuat contoh data kebisingan
pada lokasi yang diinginkan. Titik-titik
sampling harus dibuat dengan jarak
interfal yang sama diseluruh lokasi. Jadi
dalam pengukuran lokasi dibagi menjadi
beberapa kotak yang berukuran dan
jarak yang sama, misalnya: 10 x 10 m.
kotak tersebut ditandai dengan batis dan
kolom untuk memudahkan identitas.

Nilai Ambang Batas


NAB untuk kebisingan di tempat kerja adalah
intensitas tertinggi dan merupakan nilai rata-rata
yang masih dapat diterima oleh tenaga kerja
tanpa mengakibatkan hilangnya daya dengar yang
tetap untuk waktu terus-menerus tidak lebih dari 8
jam sehari dan 40 jam seminggunya.
NAB kebisingan adalah 85 dB yang ditanggap
aman untuk sebagaian besar tenaga kerja bila
bekerja 8 jam/hari atau 40 jam/minggu. Waktu
maksimum
bekerja
dibandingkan
dengan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik
Indonesia
(MENAKERTRANS)
No.
Per.13/Men/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas
Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja.
e.

Berikut ini tabel waktu maksimum untuk


bekerja:
Intensitas

Waktu Pemaparan per Hari

Kebisingan dalam
dBA

8
4
2

85
JAM

88
91

94

30

97

15

100

7,5
3,75

MENIT

103
106

1,88

109

0,94

112

28,12

115

14,06

118

7,03

121

3,52

124

1,76

DETIK

127

0,88

130

0,44

133

0,22

136

0,11

139

Pengaruh Kebisingan terhadap Tenaga Kerja


. Gangguan Fisiologis
Gangguan
dapat
berupa
peningkatan
tekanan darah, peningkatan nadi, basal
metabolism, konstruksi pembuluh darah kecil
terutama
pada
bagian
kaki,
dapat
menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.
. Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis dapat berupa rasa
tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur,
emosi, dan lain-lain. Pemaparan jangka waktu
lama
dapat
menimbulkan
penyakit,
psikosomatik seperti gastritis, penyakit jantung
koroner, dan lain-lain.
f.

Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi ini menyebabkan
terganggunya pekerjaan, bahkan mungkin terjadi
kesalahan, terutama bagi pekerja baru yang
belum berpengalaman. Gangguan komunikasi ini
secara tidak langsung akan mengakibatkan
bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja, karena tidak mendengar teriakan
atau isyarat tanda bahaya dan tentunya akan
dapat
menurunkan
mutu
pekerjaan
dan
produktifitas kerja.
Gangguan Keseimbangan
Gangguan keseimbangan ini mengakibatkan
gangguan fisiologis seperti kepala pusing, mual,
dan lain-lain.

Gangguan
Terhadap
Pendengaran
(Ketulian)
Diantara sekian banyak gangguan yang
ditimbulkan
oleh
bising,
gangguan
terhadap pendengaran adalah gangguan
yang
paling
serius
karena
dapat
menyebabkan hilangnya pendengaran
atau ketulian, ketulian ini dapat bersifat
progresif atau awalnya bersifat sementara
tapi bila bekerja terus menerus ditempat
bising tersebut maka daya dengar akan
menghilang secara menetap atau tuli.

ALAT DAN BAHAN


Integrating Sound Level Meter (SLM)
Alat yang digunakan untuk mengukur
kebisingan pada frekuensi yang berbeda-beda
dan untuk mengukur intensitas bunyi dengan
frekuensi tertentu.
b. Noise Dosimeter
Merupakan
sound
level
meter
yang
digunakan untuk mengukur dose paparan bising
hubungan dengan waktu, alat ini dipergunakan
pengukuran kebisingan personal yang diterima
oleh pekerja selama 8 jam/hari terutama bagi
tenaga kerja yang berpindah-pindah.
a.

CARA KERJA
1)
2)

3)

4)
5)

Tentukan lokasi dan titik pengukuran


Tekan tombol on pada sound level
meter
Tekan tombol respon (jenis suara)
slow/fast
Atur tombol jaringan A atau C
Baca angka yang tertera pada
monitor

HASIL
Array
81,2; 81,2; 81,2; 81,8; 81,8; 81,9; 82; 82,4; 82,5; 82,6;
82,7; 82,9; 83,3; 83,6; 83,9; 83,9; 84,1; 84,4; 84,8; 85;
85; 85,1; 85,2; 85,6; 85,9; 86,1; 86,3; 86,5; 86,9; 87,1;
87,3; 87,9; 88; 88,1; 88,3; 88,4; 88,5; 88,6; 88,7; 88,7;
88,8; 88,8; 88,8; 88,8; 88,9; 89; 89,1; 89,3; 89,3; 89,3;
89,4; 89,4; 89,5; 89,5; 89,7; 89,8; 89,8; 89,8; 89,9; 89,9;
89,9; 90; 90; 90; 90; 90,1; 90,1; 90,2; 90,2; 90,3; 90,3;
90,3; 90,3; 90,3; 90,3; 90,5; 90,5; 90,5; 90,5; 90,5; 90,6;
90,7; 90,7; 90,7; 90,7; 90,8; 90,8; 90,9; 91; 91; 91; 91;
91,1; 91,3; 91,5; 91,5; 91,5; 91,5; 91,6; 91,7; 91,7; 91,7;
91,8; 91,8; 91,8; 91,9; 92; 92; 92; 92,1; 92,1; 92,1;
92,2; 92,2; 92,7; 92,8; 93; 93,2; 93,5; 93,9
1)


2)

Range

3)

Kelas

4)

Interval

5)

Distribusi Frekuensi

NO. Interval Kelas (X) Frekuensi (f) Nilai Tengah (Xi)

81,2 82,8

11

81,9

82,8 84,4

83,9

84,4 86

85,2

86 87,6

86,4

87,6 89,2

16

88,7

89,2 90,8

40

90,1

90,8 92,4

27

91,7

92,4 - 94

93

6)

Rumus

PEMBAHASAN

Menurut
Keputusan
Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/MENKES/SK/XI/2002
Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Kerja
Perkantoran
Dan
Industri,
Standart tingkat kebisingan di ruang
kerja tanpa pelindung maksimal 91
dBA selama 2 jam. Berdasarkan
pengukuran yang telah dilakukan,
tingkat kebisingannya adalah 89,7
dBA. Hal tersebut menandakan bahwa
tingkat kebisingan tersebut tergolong
normal
dan
dapat
dikategorikan

Pengendalian
Pengaturan tata letak ruang harus sedemikian
rupa agar terhindar dari kebisingan.
Sumber
bising dapat dikendalikan dengan
beberapa cara antara lain: meredam, menyekat,
pemindahan, pemeliharaan, penanaman pohon,
peninggian tembok, membuat bukit buatan, dll
Rekayasa
peralatan (engineering control),
pastikan memilih peralatan dengan efek
kebisingan paling rendah, mesin dengan
intensitas kebisingan tinggi jauhkan dari area
yang
terdapat
banyak
pekerja
disana.
Jika mesin tersebut masih bising lakukan
pemasangan barier, pasang peredam jika perlu
total enclosure / partial enclosure.

Untuk Tahap Administrasi bisa melakukan hal-hal


sebagai berikut :
a.
Berlakukan area tersebut sebagai area
terbatas, hanya boleh dimasuki personil yang
terlatih,
menggunakan
Alat
Pelindung
Pendengaran
b.
Pengaturan jadwal kerja sesuai NAB, misal 85
dBA bekerja selama 8 jam, 88 dBA bekerja
selama 4 jam, dst.
. Alat Pelindung Diri / Alat Pelindung pendengaran
Pemakaian Alat pelindung pendengaran adalah
upaya terakhir dalam upaya pencegahan gangguan
pendengaran, ada 2 jenis :
a.
Ear plug / sumbat telinga
b.
Ear muff / tutup telinga

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan
pengukuran
yang
telah
dilakukan, tingkat kebisingan tidak melewati
NAB tetapi masuk zona kuning yang ditentukan
oleh Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia
Nomor
1405/MENKES/SK/XI/2002
Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Kerja Perkantoran Dan Industri.
Dengan tidak adanya hasil pengukuran yang
melebihi NAB maka wilayah kerja tersebut aman
untuk dilakukan aktivitas kerja tanpa ada
pengendalian atau pencegahan kebisingan.

Anda mungkin juga menyukai