Mengidentifikasi, melindungi
dan meningkatkan hak pasien
2.
Memberitahukan pasien
tentang hak mereka
3.
4.
Mendapatkan persetujuan
tindakan ( informed consent )
5.
Sutoto KARS
HAK PASIEN
berdasarkan UURS pasal 32
keamanan dan
keselamatan dirinya selama dalam
memperoleh
mendapatkan
perawatan di Rumah Sakit
privasi dan
kerahasiaan
penyakit yang
diderita termasuk
data-data medisnya;
didampingi
menjalankan
ibadah sesuai agama atau
keluarga-nya
kepercayaan
dalam keadaan kritis
menolak pelayanan bimbingan rohani yang
tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan
KARS
UURS pasal 32
menggugat
dan/atau menuntut
Rumah Sakit apabila
pelayanan yang tidak
sesuai dengan
standar
mengeluhkan
pelayanan Rumah
Sakit melalui media
KARS
UURS pasal 32
KEWAJIBAN PASIEN
1.
2.
3.
4.
5.
Tanggung
jawab RS thd
HPK
Pelayanan
menghormati
Nilai-nilai &
kepercayaan
Pelayanan
Rohani
Standar HPK.1.
Rumah sakit bertanggung jawab
untuk memberikan proses yang
mendukung hak pasien dan
keluarganya
Sandar HPK 1.1
Pelayanan dilaksanakan dengan
penuh perhatian dan
menghormati nilai-nilai pribadi
dan kepercayaan pasien.
Standar HPK.1.1.1.
Rumah sakit mempunyai proses
untuk berespon terhadap
permintaan pasien dan
keluarganya untuk pelayanan
rohaniawan atau sejenisnya
berkenaan dengan agama dan
Standar HPK.1
RS bertangg-jwb utk memberikan proses yg mendukung HPK selama dalam yan.
Regulasi RS :
Pedoman/panduan/Kebijakan tentang hak pasien dan
keluarga yang mendukung dan melindungi hak pasien
dan keluarga
Dokumen
Persetujuan pelepasan informasi apa saja yang
berhubungan dengan pelayanan yang boleh
diketahui keluarganya/ pihak lain (dapat menjadi
bagian dari persetujuan umum/general consent)
Implementasi
1. Pemahaman pimpinan RS tentang hak pasien dan
keluarga sesuai peraturan perundang-undangan
2. Pemahaman staf pelayanan atas hak pasien dan
keluarga
Sutoto KARS
16
KARS
KARS
CONTOH KALIMAT
PERSETUJUAN PELEPASAN INFORMASI (HPK 1. EP3)
Dapat menjadi bagian dari persejuan umum (general consent)
Sutoto KARS
19
Standar HPK.1.1.1.
Rumah sakit mempunyai proses untuk berespon terhadap permintaan pasien dan keluarganya
untuk pelayanan rohani atau sejenisnya berkenaan dengan agama dan kepercayaan pasien.
Standar HPK.1.1.1.
Rumah sakit mempunyai proses untuk berespon terhadap permintaan pasien dan keluarganya
untuk pelayanan rohani atau sejenisnya berkenaan dengan agama dan kepercayaan pasien.
Regulasi RS :
1. Panduan Pelayanan Kerohanian
2. SPO pelayanan kerohanian
3. Formulir permintaan pelayanan kerohanian
PROSES
4. Proses identifikasi yang menyangkut juga agama dan
kepercayaan pasien
5. Proses staf pelayanan menyediakan pelayanan kerohanian
sesuai permintaan pasien atau keluarga
6. Bukti bahwa RS telah memberikan pelayanan kerohanian
(keagamaan atau spiritual)
Sutoto KARS
22
KARS
Privasi dan
Rahasia
Keamanan &
Keselamatan
Standar HPK.1.2
Pelayanan menghormati
kebutuhan privasi pasien
Standar HPK.1.6
lnformasi tentang pasien adalah
rahasia
Standar HPK.1.3
Rumah sakit mengambil langkah
untuk melindungi barang milik
pasien dari pencurian atau
kehilangan
Standar HPK.1.4
Pasien dilindungi dari kekerasan
fisik
Standar HPK.1.5
Anak-anak, individu yg cacat,
manula dan lainnya yg berisiko
mendapatkan perlindungan yang
layak.
Standar HPK.1.2.
Pelayanan menghormati kebutuhan privasi pasien
pasien
2. Pelaksaan yang memperhatikan privasi
pasien dlm anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemberian terapi dan transportasi
26
CONTOH KALIMAT
IDENTIFIKASI PRIVASI
Dapat menjadi bagian dari persejuan umum (general consent)
KEINGINAN PRIVASI
Sutoto KARS
27
KARS
Standar HPK.1.3.
Rumah sakit mengambil langkah untuk melindungi barang
milik pasien dari pencurian atau kehilangan
Standar HPK.1.3.
Rumah sakit mengambil langkah untuk melindungi barang
milik pasien dari pencurian atau kehilangan
30
Sutoto KARS
31
KARS
Standar HPK.1.4
Pasien dilindungi dari kekerasan fisik
Elemen Penilaian HPK.1.4
1. Rumah sakit mempunyai proses untuk
melindungi pasien dari kekerasan fisik
2. Bayi, anak-anak, manula dan lainnya
yang kurangi / tidak mampu
melindungi dirinya sendiri menjadi
perhatian dalam proses ini.
3. lndividu yang tidak memiliki identitas
diperiksa
4. Lokasi terpencil atau terisolasi di monitor
Sutoto KARS
33
Standar HPK.1.4
Pasien dilindungi dari kekerasan fisik
Regulasi RS :
1. Kebijakan/Panduan/SPO perlindungan terhadap kekerasan
fisik
Dokumen implementasi :
2. Daftar pengunjung RS Diluar jam kunjungan
Proses
. Cara RS untuk melindungi pasien dari kekerasan fisik
. Cara RS untuk melindungi terutama bayi, anak, manula
dan pasien yang tidak mampu melindungi dirinya sendiri
. Penggunaan identitas pengunjung RS dan mekanisme
pengawasannya
. Pengawasan terhadap lokasi pelayanan yang terpencil atau
Sutoto KARS
34
terisolasi
CONTOH
KARS
Standar HPK.1.5
Anak-anak, individu yang cacat, manula dan lainnya
yang berisiko mendapatkan perlindungan yang layak.
Sutoto KARS
36
Standar HPK.1.5
Anak-anak, individu yang cacat, manula dan lainnya
yang berisiko mendapatkan perlindungan yang layak.
Regulasi RS :
1. Panduan pelindungan terhadap kekerasan fisik unt kelompok berisiko
2. SPO perlindungan terhadap kekerasan fisik
Dokumen implementasi :
3. Daftar kelompok yang berisiko
Proses
Identifikasi RS terhadap kelompok yang berisiko
37
KARS
Standar HPK.1.6
lnformasi tentang pasien adalah rahasia
39
Standar HPK.1.6
lnformasi tentang pasien adalah rahasia
Regulasi RS :
1. Regulasi tentang perlindungan terhadap kerahasian
informasi pasien
Proses
2. Penjelasan ke pasien tentang rahasia kedokteran
dan proses untuk membuka rahasia kedokteran
sesuai ketentuan dalam peraturan perundangundangan
3. Permintaan persetujuan pasien untuk membuka
informasi yang bukan merupakan rahasia
kedokteran
4. Upaya RS untukSutoto
menjaga
kerahasiaan40informasi
KARS
kesehatan pasien
KARS
Partisipasi
Info
diagnosis &
tindakan
Standar HPK.2
Rumah sakit mendukung hak
pasien dan keluarga
berpartisipasi dalam proses
pelayanan.
Standar 2.1
Rumah sakit memberi tahu pasien
dan keluarga dengan cara dan
bahasa yang dpt dimengerti
tentang proses bagai-mana
mereka akan diberitahu tentang
kondisi medis dan setiap diagnosis
pasti, bagaimana mereka ingin
dijelaskan tentang cara pelayanan
dan pengobatan, serta bagaimana
mereka dapat berpartisipasi
dalam keputusan pelayanan bila
mereka memintanya
Standar HPK.2
Rumah sakit mendukung hak pasien dan keluarga
berpartisipasi dalam proses pelayanan.
Standar HPK.2
Rumah sakit mendukung hak pasien dan keluarga
berpartisipasi dalam proses pelayanan.
Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPOkomunikasi efektif untuk
mendorong keterlibatan pasien dan keluarganya
dalam proses pelayanan
Kebijakan/Panduan/SPO cara memperoleh second
opinion di dalam atau di luar RS
Bukti Pr0ses :
Bukti pelaksanaan pelatihan
Sertifikasi pelatihan staf tentang komunikasi
pemberian informasi dan edukasi yang efektif
Sutoto KARS
47
49
AP 4.1 EP. 2. Pasien dan keluarga diberi informasi tentang hasil dari proses
asesmen dan setiap diagnosis yang telah ditetapkan apabila diperlukan (lihat
juga HPK.2.1, EP 1).
EP .3. Pasien dan keluarganya diberi informasi tentang rencana pelayanan
dan pengobatan dan diikutsertakan dalam keputusan tentang prioritas
kebutuhan yang perlu dipenuhi (lihat juga HPK.2.1, EP 2 dan 4 dan APK.1.2, EP
5).
PPK
4.Ketika informed consent dipersyaratkan, pasien dan keluarga belajar
tentang proses memberikan informed consent (lihat juga HPK.2.1, EP 3,
dan MKI.3, EP 1 dan 2).
5.Pasien dan keluarga belajar tentang bagaimana berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan terkait pelayanannya (lihat juga HPK.2, EP 1).
6.Pasien dan keluarga belajar tentang kondisi kesehatannya dan diagnosis
pasti (lihat juga HPK.2.1, EP 1).
7.Pasien dan keluarga belajar tentang hak mereka untuk berpartisipasi
pada proses pelayanan (lihat juga HPK.2.1, Ep 4).
51
KARS
KARS
OH
T
N
CO
KARS
Standar HPK.2.1
Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarga, dengan cara dan
bahasa yang dapat dimengerti tentang proses bagaimana mereka akan
diberitahu tentang kondisi medis dan diagnosis pasti, bagaimana
mereka akan dijelaskan tentang rencana pelayanan dan pengobatan
dan bagaimana mereka dapat berpartisipasi dalam keputusan
pelayanan, bila mereka memintanya
Elemen Penilaian HPK.2.1
1. Pasien dan keluarganya memahami bagaimana dan kapan
mereka akan dijelaskan tentang kondisi medis dan diagnosis
pasti, bila perlu (lihat juga AP.4.1, EP 2 dan PPK.2 EP 6).
2. Pasien dan keluarganya memahami bagaimana dan kapan
mereka akan dijelaskan tentang rencana pelayanan dan
pengobatannya (lihat juga AP.4.1, EP 3 dan APK.2, EP 4).
3. Pasien dan keluarganya memahami kapan persetujuan akan
diminta dan proses bagaimana cara memberikannya (lihat
juga PPK.2, EP 4).
4. Pasien dan keluarganya memahami hak mereka untuk
berpartisipasi dalam keputusan pelayanannya, bila mereka
menghendakinya (Lihat juga HPK.2, EP 1; AP.4.1, EP 3; PP.7.1,
Sutoto
KARS
56
EP 5; APK.3, EP 3 dan
PPK.2,
EP 7).
Standar HPK.2.1
Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarga, dengan cara dan bahasa yang
dapat dimengerti tentang proses bagaimana mereka akan diberitahu tentang
kondisi medis dan diagnosis pasti, bagaimana mereka akan dijelaskan tentang
rencana pelayanan dan pengobatan dan bagaimana mereka dapat berpartisipasi
dalam keputusan pelayanan, bila mereka memintanya
Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO tentang penjelasan hak
pasien dalam pelayanan
Kebijakan/Panduan/SPO tentang panduan persetujuan
tindakan kedokteran
Dokumen:
Formulir pemberian edukasi
Formulir persetujuan / penolakan tindakan kedokteran
Sutoto KARS
57
KARS
59
KARS
KARS
AP 4.1 EP. 2. Pasien dan keluarga diberi informasi tentang hasil dari
proses asesmen dan setiap diagnosis yang telah ditetapkan apabila
diperlukan (lihat juga HPK.2.1, EP 1).
EP .3. Pasien dan keluarganya diberi informasi tentang rencana pelayanan
dan pengobatan dan diikutsertakan dalam keputusan tentang prioritas
kebutuhan yang perlu dipenuhi (lihat juga HPK.2.1, EP 2 dan 4 dan APK.1.2,
EP 5).
PPK
4.Ketika informed consent dipersyaratkan, pasien dan keluarga belajar
tentang proses memberikan informed consent (lihat juga HPK.2.1, EP
3, dan MKI.3, EP 1 dan 2).
5.Pasien dan keluarga belajar tentang bagaimana berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan terkait pelayanannya (lihat juga HPK.2, EP 1).
6.Pasien dan keluarga belajar tentang kondisi kesehatannya dan
diagnosis pasti (lihat juga HPK.2.1, EP 1).
7.Pasien dan keluarga belajar tentang hak mereka untuk berpartisipasi
pada proses pelayanan (lihat juga HPK.2.1, Ep 4).
Info hasil
pelayanan
dan
pengobatan
Hak
penolakan
tindakan dan
tidak
melanjutkan
pengobatan
Standar HPK.2.1.1
Rumah sakit memberitahu pasien
dan keluarganya tentang
bagaimana mereka akan dijelaskan
tentang hasil pelayanan dan
pengobatan, termasuk hasil yang
tidak diharapkan dan siapa yang
akan memberitahukan
Standar HPK.2.2
Rumah sakit memberitahu
pasien dan keluarganya
tentang hak dan tanggung
jawab mereka yang
berhubungan dengan
penolakan atau tidak
melanjutkan pengobatan.
Standar HPK.2.1.1
Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarganya tentang
bagaimana mereka akan dijelaskan tentang hasil pelayanan
dan pengobatan, termasuk hasil yang tidak diharapkan dan
siapa yang akan memberitahukan
Standar HPK.2.1.1
Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO tentang penjelasan hak pasien
dalam pelayanan
Dokumen:
Materi penjelasan
Formulir pemberian penjelasan/edukasi
Materi wawancara
Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan
keluarganya mengetahui siapa yang menjelaskan
tentang hasil pelayanan dan pengobatan
Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan
keluarganya mengetahui siapa yang menjelaskan
tentang hasil pelayanan dan pengobatan yang tidak
terduga
Sutoto KARS
65
KARS
Standar HPK.2.2
Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarganya
tentang hak dan tanggung jawab mereka yang
berhubungan dengan penolakan atau tidak
melanjutkan pengobatan
Elemen Penilaian HPK.2.2.
1. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang hak mereka untuk menolak atau tidak melanjutkan
pengobatan (lihat juga APK.3.5, EP 2).
2. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang konsekuensi dari keputusan mereka (lihat juga APK.3.5,
EP 2).
3. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang tanggung jawab mereka berkaitan dengan keputusan
tersebut.
4.Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan.
Sutoto KARS
67
Standar APK.3.5
Rumah sakit mempunyai proses untuk
penatalaksanaan dan tindak lanjut bagi pasien
yang pulang karena menolak nasehat medis
EP.
1. Ada proses untuk penatalaksanaan dan
tindak lanjut bagi pasien rawat inap dan
pasien rawat jalan yang pulang karena
menolak nasehat medis (lihat juga HPK.2,
EP.1) dan HPK.2.2, Maksud dan Tujuan).
2. Apabila diketahui ada keluarganya yang
KARS
dokter, kepadanya
diberitahu (lihat juga HPK
Dan saya tidak akan menuntut pihak rumah sakit atau siapapun
juga akibat dari keputusan saya pulang atas permintaan sendiri
Tanda tangan pasien
Tanda tangan saksi
Sutoto KARS
69
KARS
Hak DNR
Manajemen
Nyeri
Layanan
pada Tahap
Terminal
Standar HPK.2.3
Rumah sakit menghormati
keinginan dan pilihan pasien
menolak pelayanan resusitasi
atau menolak atau memberhentikan pengobatan bantuan
hidup dasar.
Standar HPK.2.4
Rumah sakit mendukung hak
pasien terhadap asesmen yang
sesuai manajemen nyeri yang
tepat.
Standar HPK.2.5.
Rumah sakit mendukung hak
pasien untuk mendapat
pelayanan yang menghargai dan
penuh kasih sayang pada akhir
Standar HPK.2.3
Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien menolak
pelayanan resusitasi atau menolak atau memberhentikan pengobatan
bantuan hidup dasar
Regulasi RS :
Panduan penolakan
resusitasi (DNR)
SPO penolakan
resusitasi
Formulir penolakan
resusitasi
Sutoto KARS
72
CONTOH
SURAT PERNYATAN JANGAN DILAKUKAN RESUSITASI
(DO NOT RESUCITATE)
Yang bertanda tangan dibawah ini saya:
Nama
:.
Taggal lahir:
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya membuat keputusan dan menyetujui
perintah do not resuscitate (jangan di resusitasi).
Saya menyatakan bahwa Jika jantung saya berhenti berdetak atau jika saya
berhenti bernapas , tidak ada prosedur medis untuk mengembalikan bernapas atau
berfungsi kembali jantung akan dilakukan oleh staf Rumah sakit, termasuk namun
tidak terbatas pada staf layanan medis darurat
Saya memahami bahwa keputusan ini tidak akan mencegah saya menerima
pelayanan kesehatan lainnya seperti pemberian maneuver Heimlich atau pemberian
oksigen dan langkah-langkah perawatan untuk meningkatkan kenyamanan lainnya.
Saya memberikan izin agar informasi ini diberikan kepada seluruh staf rumah sakit,
Saya memahami bahwa saya dapat mencabut pernyataan ini setiap saat.
Yang menyatakan
Saksi
Saksi
(.)
(.)
(..)
Sutoto KARS
74
Saya dokter yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa keputusan DNR diatas diambil
setelah pasien diberikan penjelasan dan informed consent diperoleh dari salah satu:
Pasien
Tenaga kesehatan yang ditunjuk pasien
Wali yang sah atas pasien (termasuk yang ditunjuk oleh pengadilan)
Anggota keluarga pasien
Jika yang diatas tidak dimungkinkan maka dokter yang bertanda tangan dibawah ini memberikan
perintah DNR berdasarkan pada :
Instruksi pasien sebelumnya atau
Keputusan dua orang dokter yang menyatakan bahwa Resusitasi jantung paru (RJP) akan mendatangkan
hasil yang tidak efektif
75
KARS
Standar HPK.2.4
Rumah sakit mendukung hak pasien terhadap
asesmen yang sesuai manajemen nyeri yang
tepat
1. Rumah sakit menghormati dan mendukung hak
pasien dengan cara asesmen manajemen nyeri
yang sesuai (lihat juga PP.7.1, EP 1).
2. Staf rumah sakit memahami pengaruh pribadi,
budaya dan sosial pada hak pasien untuk
melaporkan rasa nyeri, serta pemeriksaan dan
Regulasi
RS : nyeri secara akurat.
pengelolaan
Sutoto KARS
78
Keterangan:
P= Provokatif: yang memprovokasi nyeri apa yang menjadi penyebab
nyeri ? Rudapaksa, benturan ? Apa yg membuat lebih baik atau lebih
buruk ?
Q=Quality/Kualitas: seperti apa rasanya ? Seperti tertusuk benda tajam,
tumpul, sakit, berdenyut, ditusuk jarum, dll?
R=Regio/Radiasi Daerah nyeri dimana rasa sakit itu berada? Menyebar
kemana ?
S=Severity/Skala : seberapa berat pakai skala 0 sd 10
T=Tempo/timing: waktu yang berkaitan dengan nyeri Kapan nyeri
datang? Apakah rasa sakit itu datang dan pergi atau itu terus menerus?
Sutoto KARS
81
Asesmen nyeri
Asesmen nyeri dapat menggunakan Numeric Rating Scale
Indikasi: digunakan pada pasien dewasa dan anak berusia
> 9 tahun yang dapat menggunakan angka untuk
melambangkan intensitas nyeri yang dirasakannya.
Instruksi: pasien akan ditanya mengenai intensitas nyeri
yang dirasakan dan dilambangkan dengan angka antara 0
10.
0 = tidak nyeri
1 3 = nyeri ringan (sedikit mengganggu aktivitas
sehari-hari)
4 6 = nyeri sedang (gangguan nyata terhadap
Sutoto KARS
82
aktivitas sehari-hari)
Sutoto KARS
91
Sutoto KARS
92
KARS
KARS
KARS
KARS
99
100
KARS
Permenkes 37 Tahun 2014 Tentang Penentuan Kematian Dan Pemanfaatan Organ Donor
Pasal 3
Ruang lingkup pengaturan meliputi:
a. penentuan mati batang otak pada
seseorang yang diketahui proses
kematiannya di fasilitas pelayanan
kesehatan;
b. penghentian terapi bantuan hidup;
c. penundaan terapi bantuan hidup; dan
d. pemanfaatan organ donor.
SUTOTO-KARS
Pasal 7
Penentuan kematian seseorang dapat dilakukan dengan
menggunakan Kriteria diagnosis kematian klinis/konvensional atau
kriteria diagnosis kematian mati batang otak.
Bagian Kedua
Penentuan Kematian Klinis/Konvensional
Pasal 8
(1) Kriteria diagnosa kematian klinis/konvensional sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 didasarkan pada telah berhentinya
fungsi sistem jantung sirkulasi dan sistem pernafasan
terbukti secara permanen.
(2) Proses penentuan kematian klinis/konvensional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai standar profesi,
standar pelayanan, dan standar operasional prosedur.
SUTOTO-KARS
Permenkes 37 Tahun 2014
Tentang Penentuan Kematian Dan Pemanfaatan Organ Donor
Pasal 9
(1) Penentuan seseorang mati batang otak hanya dapat dilakukan
oleh tim dokter yang terdiri atas 3 (tiga) orang dokter yang
kompeten.
(2) Anggota tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
melibatkan dokter spesialis anestesi dan dokter spesialis
syaraf.
(3) Dalam hal penentuan mati batang otak dilakukan pada calon
donor organ, maka tim dokter sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) bukan merupakan dokter yang terlibat dalam tindakan
transplantasi.
(4) Masing-masing anggota tim sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) melakukan pemeriksaan secara mandiri dan terpisah.
(5) Diagnosis mati batang otak harus dibuat di ruang rawat
intensif (Intensive Care Unit).
SUTOTO-KARS
Permenkes 37 Tahun 2014
Tentang Penentuan Kematian Dan Pemanfaatan Organ Donor
Permenkes 37 Tahun 2014 Tentang Penentuan Kematian Dan Pemanfaatan Organ Donor
PASAL 11
PROSEDUR PEMERIKSAAN MATI BATANG OTAK
a.
2. memastikan pCO2 awal testing dalam batas 40-60 mmHg dengan memakai
kapnograf dan atau analisis gas darah (AGD);
4. observasi selama 10 menit, bila pasien tetap tidak bernapas, tes dinyatakan positif
atau berarti henti napas telah menetap.
c. bila tes arefleksia batang otak dan tes henti napas sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan huruf b dinyatakan positif, tes harus diulang sekali lagi dengan interval waktu 25 menit
sampai 24 jam.
d. bila tes ulangan sebagaimana dimaksud pada huruf c tetap positif, pasien dinyatakan
mati batang otak, walaupun jantung masih berdenyut.
e. bila pada tes henti napas timbul aritmia jantung yang mengancam nyawa maka
ventilator harus dipasang kembali sehingga tidak dapat dibuat diagnosis mati batang otak.
Permenkes 37 Tahun 2014 Tentang Penentuan Kematian Dan Pemanfaatan Organ Donor
(1) Pada pasien yang berada dalam keadaan yang tidak dapat disembuhkan
akibat penyakit yang dideritanya (terminal state) dan tindakan kedokteran
sudah sia-sia (futile) dapat dilakukan penghentian atau penundaan terapi
bantuan hidup.
(2) Kebijakan mengenai kriteria keadaan pasien yang terminal state dan
tindakan kedokteran yang sudah sia-sia (futile) ditetapkan oleh Direktur atau
Kepala Rumah Sakit.
(3) Keputusan untuk menghentikan atau menunda terapi bantuan hidup
tindakan kedokteran terhadap pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh tim dokter yang menangani pasien setelah berkonsultasi dengan
tim dokter yang ditunjuk oleh Komite Medik atau Komite Etik.
(4) Rencana tindakan penghentian atau penundaan terapi bantuan hidup harus
diinformasikan dan memperoleh persetujuan dari keluarga pasien atau yang
mewakili pasien.
(5) Terapi bantuan hidup yang dapat dihentikan atau ditunda hanya tindakan yang
bersifat terapeutik dan/atau perawatan yang bersifat luar biasa (extra-ordinary), meliputi:
Permenkes 37 Tahun 2014 Tentang Penentuan Kematian Dan Pemanfaatan Organ Donor
(6) Terapi bantuan hidup yang tidak dapat dihentikan atau ditunda meliputi
Jika ada
keluhan,
Konflik,
berbeda
pendapat
Standar HPK.3
Rumah sakit
memberikan
penjelasan kepada
pasien dan keuarganya
mengenai proses
menerima dan
bertindak terhadap
keluhan, konflik dan
perbedaan pendapat
tentang pelayanan
pasien dan hak pasien
Standar HPK.3
Regulasi RS :
Panduan dan SPO penyelesaian komplain, keluhan, konflik atau
perbedaan pendapat pasien dan keluarga
Dokumen implementasi :
Bukti penjelasan dan catatan komplain
Bukti penanganannya dan Laporan penyelesaian komplain
Proses :
1.Proses penyampaian informasi bila pasien akan
komplain, keluhan, konflik atau perbedaan pendapat
2.Proses investigasi/.penelitian bila komplain
3.Proses analisis terhadap hasil investigasi/penelitian
komplain
4.Keterlibatan pasien/keluarga dalam penyelesaian
komplain
5.Bagaiman seluruh proses tersebut tidak mempengaruhi
konsistensi pelayanan
Sutoto KARS
112
Identifikasi
nilai-nilai
dan
kepercayaan
pasien
Standar HPK.4
Staf rumah sakit dididik
tentang peran mereka dalam
mengidentifikasi nilai-nilai
dan kepercayaan pasien dan
melindungi hak pasien.
Standar HPK.4
Staf rumah sakit dididik tentang peran mereka dalam
mengidentifikasi nilai-nilai dan kepercayaan pasien dan
melindungi hak pasien
Elemen Penilaian HPK.4
1. Staf memahami peran mereka dalam mengidentifikasi
nilai-nilai dan kepercayaan pasien maupun keluarganya
serta bagaimana nilai dan kepercayaan tersebut
dihormati di dalam proses asuhan.
2.Staff memahami peran mereka dalam melindungi hak
pasien dan
keluarga.
Regulasi
RS:
Standar HPK.4
Staf rumah sakit dididik tentang peran mereka dalam
mengidentifikasi nilai-nilai dan kepercayaan pasien dan
melindungi hak pasien
Regulasi RS:
Kebijakan/Panduan/SPO tentang identifikasi nilainilai dan kepercayaan pasien dalam pelayanan
Proses
Pelaksanaan identifikasi nilai-nilai dan
kepercayaan pasien/keluarga dan penerapannya
dalam pelayanan
Bagaimana peran staf dalam melindungi hak
pasien dan keluarga
Sutoto KARS
116
Informasi
ttg HPK
Standar HPK.5
Setiap pasien dijelaskan
mengenai hak mereka
dengan cara dan bahasa
yang dapat mereka
pahami.
Standar HPK.5
Regulasi RS:
Kebijakan/Panduan/SPO tentang
pemberian informasi hak dan
tanggung jawab pasien
Leaflet hak dan tanggung jawab
pasien
Proses
Pelaksanaan pemberian informasi
tertulis tentang hak dan tanggung
jawab pasien sesuai dg bahasa yg
dipahami pasien
Sutoto KARS
119
Sutoto KARS
120
Penjelasan
Informed
consent
Standar HPK 6
Pernyataan persetujuan
(lnformed Consent )
dari pasien didapat
melalui suatu proses yg
ditetapkan RS dan
dilaksanakan oleh staf
yang terlatih, dalam
bahasa yang dipahami
122
Standar HPK.6
Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO persetujuan tindakan
kedokteran
Daftar tindakan yang memerlukan persetujuan tertulis
Dokumen
informed consent
Formulir persetujuan/ penolakan
Proses
Proses pasien atau keluarga menyetujui atau menolak
tindakan kedokteran
123
Persetujuan (Consent)
1. General consent (persetujuan
Umum)
Persetujuan perawatan dan
pegobatan
2. Informed consent
Sutoto KARS
124
Sutoto KARS
125
Semua
Semua
Semua
Semua
Whole blood
Wash erytrocite
Pack red cell
Fresh frozen plasma
Liquid plasma
Trombosit
Trombopheresis
Human albumin :
Plasbumin
Octalbin
Albuminar
KARS
Tindakan anestesi
Anestesi Umum
Anestesi Regional
Anastesi Infiltrasi
Anastesi Blok
Anastesi Spinal
Blok Epidural
Blok Pleksus Brakialis
Anestesia Paravertebral
Blok Transakral (Kaudal)
Anastesi Regional
Intravena
KARS
Tindakan sedasi
Sedasi sedang
Mengunakan midazolam 0,1
mg/kbgg
Mengunakan ketamin 0,5 mg/kgbb
Mengunakan propofol 0,5 mg/kgbb
Sedasi dalam
Mengunakan ketamin 3-8 mg/kgbb
intramuskuler
Mengunakan ketamin 1 mg/kgbb
intravena
Mengunakan midazolam oral 10
mg/kgbb
Mengunakan flunitrazepam 0,1
mg/kgbb
Mengunakan fentanil 0,5 1
ug/kgbb
Mengunakan alfentanil 3-5 ug/kgbb
Mengunakan remifentanil 0,1
mg/kg/min
Sutoto KARS
128
Sutoto KARS
129
Sutoto KARS
130
PEMBERI PERSETUJUAN
Pasal 6
(5) Dalam hal pasien tidak cakap
untuk memberikan persetujuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
persetujuan dapat diberikan oleh
keluarga terdekat atau pengampunya
Sutoto
KARS
132 Kedokteran
PMK 290/2008
tentang
Persetujuan Tindakan
Pasal 9
(1) Pembukaan rahasia kedokteran berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dilakukan tanpa
persetujuan pasien dalam rangka kepentingan penegakan etik atau disiplin,
serta kepentingan umum.
(2) Pembukaan rahasia kedokteran dalam rangka kepentingan penegakan
etik atau disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan atas
permintaan tertulis dari Majelis Kehormatan Etik Profesi atau Majelis
Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia.
(3) Pembukaan rahasia kedokteran dalam rangka kepentingan umum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan tanpa membuka identitas
pasien.
(4) Kepentingan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. audit medis;
b. ancaman Kejadian Luar Biasa/wabah penyakit menular;
c. penelitian kesehatan untuk kepentingan negara;
d. pendidikan atau penggunaan informasi yang akan berguna di masa
yang akan datang; dan e. ancaman keselamatan orang lain secara
individual atau masyarakat.
(5) Dalam hal pembukaan rahasia kedokteran untuk kepentingan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b dan huruf e, identitas pasien
dapat dibuka kepada institusi atau pihak yang berwenang untuk melakukan
tindak lanjut sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Sutoto KARS
133
Penjelasan
penyakit,
pengobatan
nya dan
siapa
pemberi
asuhannya
Standar HPK.6.1
Pasien & keluarganya
menerima penjelasan
yang memadai ttg
penyakit, saran pengobatan, dan para pemberi
pelayanan, shg mereka
dapat membuat
keputusan ttg pelayanan
Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO tentang pemberian
informasi termasuk rencana pengobatan
Kebijakan/Panduan/SPO tentang penetapan DPJP
(Dokter Penanggung Jawab Pelayanan)
Dokumen:
Catatan pemberian informasi
Catatan penetapan DPJP dan data diri DPJP (RS
harus memiliki data diri DPJP: lamakerja,
pendidikan, fellowship, kursus dll)
Sutoto KARS
135
Siapa
pengganti
pemberi
persetujuan
Standar HPK.6.2
Rumah sakit menetapkan
suatu proses, dalam konteks
undang-undang dan budaya
yang ada, tentang orang lain
yang dapat memberikan
persetujuan.
Sutoto KARS
139
Pasal 6
(5) Dalam hal pasien tidak cakap
untuk memberikan persetujuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
persetujuan dapat diberikan oleh
keluarga terdekat atau pengampunya
Sutoto KARS
140
GENERAL
CONSENT
Standar HPK.6.3.
GENERAL
CONSENT/PERSETUJUAN
UMUM
Persetujuan umum untuk
pengobatan, bila didapat
pada waktu pasien masuk
sebagai pasien rawat inap
atau didaftar pertama kali
sebagai pasien rawat jalan,
harus jelas dalam cakupan
dan batas- batasnya
Regulasi RS:
Kebijakan/Panduan/SPO tentang persetujuan umum dan
penjelasannya
Dokumen:
Formulir persetujuan umum
Sutoto KARS
142
Sutoto KARS
143
KARS
146
Informed
consent
Kapan
diminta
Daftar semua
pengobatan
dan prosedur
yg butuh IC
Standar HPK.6.4.
SAAT PERMINTAAN INFORMED CONSENT TERTULIS
148
Standar HPK.6.4.1
Rumah sakit membuat daftar semua kategori dan
jenis pengobatan dan prosedur yang memerlukan
informed consent yang khusus.
DOKUMEN
1. Daftar tindakan dan pengobatan
yang perlu informed consent
2. Dokumentasi rapat pembahasan
daftar tersebut
Sutoto KARS
149
Semua
Semua
Semua
Semua
Whole blood
Wash erytrocite
Pack red cell
Fresh frozen plasma
Liquid plasma
Trombosit
Trombopheresis
Human albumin :
Plasbumin
Octalbin
Albuminar
KARS
Tindakan anestesi
Anestesi Umum
Anestesi Regional
Anastesi Infiltrasi
Anastesi Blok
Anastesi Spinal
Blok Epidural
Blok Pleksus Brakialis
Anestesia Paravertebral
Blok Transakral (Kaudal)
Anastesi Regional
Intravena
KARS
Tindakan sedasi
Sedasi sedang
Mengunakan midazolam 0,1
mg/kbgg
Mengunakan ketamin 0,5 mg/kgbb
Mengunakan propofol 0,5 mg/kgbb
Sedasi dalam
Mengunakan ketamin 3-8 mg/kgbb
intramuskuler
Mengunakan ketamin 1 mg/kgbb
intravena
Mengunakan midazolam oral 10
mg/kgbb
Mengunakan flunitrazepam 0,1
mg/kgbb
Mengunakan fentanil 0,5 1
ug/kgbb
Mengunakan alfentanil 3-5 ug/kgbb
Mengunakan remifentanil 0,1
mg/kg/min
25
26
27
28
29
30
HPK.7
HPK.7.1
HPK.8
HPK.9
HPK.10
HPK.11
7
4
4
5
2
6
Sutoto KARS
152
Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO tentang
pemberian informasi termasuk
mendapatkan hasil penelitian
Dokumen:
Formulir pemberian informasi dan
formulir persetujuan mengikuti
penelitian
Sutoto KARS
154
INFORMASI
Manfaat yang diharapkan
Potensi ketidak nyamanan dan risiko.
Alternatif yang dapat menolong mereka
Prosedur yang harus diikuti
Menolak atau berpartisipasi atau
mengundurkan diri
Penolakan atau pengunduran diri tersebut
tidak akan menutup akses mereka terhadap
pelayanan rumah sakit
RS punya kebijakan dan prosedur informasi
tentang hal ini kepada pasien dan keluarga.
Sutoto KARS
155
156
158
Regulasi RS :
Keputusan penetapan komite
/panitia etik penelitian
Kebijkan, Pedoman
pengorganisasian dan pedoman
pelayanan komite etik penelitian
Program kerja komite etik
penelitian
Sutoto KARS
159
161
KARS
162 Kedokteran
Manual Persetujuan Sutoto
Tindakan
Kedokteran. Konsil
163 Kedokteran
Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran. Konsil
Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO pelayanan donasi / transplantasi organ
Dokumen
informasi tentang tata cara untuk menyumbang organ tubuh dan jaringan
tubuh lainnya
Sutoto KARS
164
165
SEKIAN
TERIMA KASIH
KARS
EMPATHY
The Human Connection
to Patient Care
COURTESY OF YOUTUBE