POLICY
POLITICS . . . . . . .
MIRIAM BUDIARJO
o KEGIATAN DALAM NEGARA YANG MENYANGKUT PROSES
MENENTUKAN SUATU TUJUAN , DAN MELAKSANAKAN TUJUAN ITU
o PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGENAI TUJUAN DARI
SISTEM
POLITIK ITU MENYANGKUT SELEKSI ANTARA BEBERAPA ALTERNATIF
DAN PENYUSUNAN SKALA PRIORITAS.
o UNTUK MELAKSANAKAN TUJUAN ITU PERLU DITENTUKAN
KEBIJAKSANAAN UMUM (PUBLIC POLICY) YANG MENYANGKUT
PEMBAGIAN (DISTRIBUTION ) ATAU ALOKASI (ALLOCATION)
10 Pengertian . . . . . . .
STRUKTUR
JAMES ANDERSON
TINDAKAN
THOMAS R DYE
oNILAI
DAVID EASTON
KEPUTUSAN DAN
PROGRAM
o
TU J U A N
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
MATERIAL POLICY
Kebijakan yang mengatur tentang
pengalokasian /
penyediaan sumber material yang nyata bagi
penerimanya.
Contoh : penyediaan
rumah sederhana
o Private
2. Kebijakan Umum
o Kebijakan Presiden sebagai pelaksana UUD, TAP MPR, UU, guna
mencapai tujuan nasional
o Wewenang Presiden
o Bentuk : PP, KEPPRES, INPRES
3.
Kebijakan Pelaksanaan
o Penjabaran dari kebijakan umum sebagai strategi pelaksanaan
tugas di bidang tertentu
o Wewenang : menteri / pejabat setingkat menteri dan pimpinan
o LPND
Bentuk : Peraturan, Keputusan, Instruksi Pejabat tertentu
1.
Kebijakan Umum
Untuk
mendukung
hal
ini,
perlu
dilakukan
pengumpulan data pendahuluan yang berkaitan
dengan masalah yang dihadapi.
Adalah suatu kegagalan besar jika SDM suatu
organisasi salah dalam mengenali, mengidentifikasi
serta mendiagnosis sesuatu yang diduga merupakan
masalah, padahal masalah sesungguhnya belum atau
tersentuh sama sekali
tidak
Setelah dilakukan identifikasi dan diagnosis masalah,
maka tahap selanjutnya adalah pengembangan
alternatif. Tahapan ini merupakan kegiatan analisa
dalam rangka menggali dan menemukan berbagai
macam pilihan atau alternatif, sehingga
membutuhkan daya cipta yang besar disamping
pengetahuan yang luas dan mendalam tentang
masalah yang akan dipecahkan.
o Structured problems adalah masalah yang jelas faktorfaktor penyebabnya, bersifat rutin dan dan biasanya
timbul berulang kali sehingga pemecahannya dapat
dilakukan dengan teknik pengambilan keputusan yang
bersifat rutin, repetitif dan dibakukan.
Sebagai contoh masalah terstruktur ini misalnya adalah
masalah penggajian, kepangkatan dan pembinaan pegawai,
masalah perijinan, dan sebagainya.
MASALAH ?
Manager Perusahaan X
Lakukan Proses Pengambilan Keputusan
Selidiki situasi
Tentukan
Masalah
Identifikasi
sasaran
Diagnosis
penyebab
Analisis
Faktor-faktor
keterikatan
Kembangkan
alternatif
Cari Alternatif
Yang Kreatif
Evaluasi alternatif
& pilih yg terbaik
Evaluasi
Alternatif
Gunaka Teknis
Analisis Managemen
Laksanakan
Keputusan &
Adakan tindak
Keputusan
Rencanakan
Pelaksanaan
Masalah
Terpecahkan
Laksanakan
Rencana
Pertanyaan
terjawab
Pantau
pelaksanaan
Kinerja
berlanjut
Profit
berlanjut
DECISION MAKING
ACOURSE OF ACTION
A Single Choice
PENENTUAN PILIHAN DARI
BERBAGAI ALTERNATIF,
MENGENAI SESUATU HAL
DAN SELESAI
MELIPUTI BANYAK
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PEMILIHAN ALTERNATIF
YANG TERUS -MENERUS
DAN TIDAK PERNAH
SELESAI
Nigro
&
Nigro
7 Kesalahan Umum
Dalam Pembuatan Keputusan
1. CARA BERPIKIR YANG SEMPIT (COGNITIVE NEARSIGHTEDNESS
2.
7 Kesalahan . . . . . . .
RASIONAL KOMPREHENSIF
1. Pembuat Keputusan dihadapkan pada masalah tertentu
yang dapat dibedakan / dibandingkan dengan masalahlain dan sasaran yang akan dicapai, harus
2. masalah
Tujuan, nilai,
telah dibuat sebelumnya secara
jelas dan ditetapkan
rankingnya
3. Berbagai
alternatif untuk memecahkan masalah
tersenut diteliti secara seksama
4. Akibat yang ditimbulkan dari setiap alternatif (cost &
benefit),juga diteliti secara cermat.
5. Setiap alternatif dan akibat yang ditimbulkan,
dibandingkan satu sama lainnya
6.
INKREMENTAL
PEMBUAT
KEPUTUSAN
HANYA
MEMPERTIMBANGKAN
BEBERAPA
ALTERNATIF YANG LANGSUNG BERHUBUNGAN DENGAN POKOK MASALAH
; DAN ALTERNATIF INI HANYA BERBEDA SECARA INKREMENTAL DENGAN
KEBIJAKAN YANG TELAH ADA
ITIK
KR
KRITIK
TIK
I
R
K
o Mengabaikan
perlunya
pembaharuan
sosial
,
karena
memusatkan
perhatian
pada
kepentingan
/
tujuan
jangka pendek.
RASIONAL
MODEL . . . . . . .
o
o
Administrasi Negara
tidak dipandang sebagai abdi rakyat,
tetapi (rakyat) bersifat Passif, sebagai kelomkpok kecil yang
mapan (Establishment )
Massa Apatis dan buta terhadap informasi tentang kebijakan
Publik.
Kebijakan Publik mencerminkan keinginan dan nilai golongan
elit,sehingga mampu mempengaruhi dan membentuk massa.
Dengan kata lain, kebijakan publik mengalir dari atas ke bawah
( top-down)
Karena kebijakan negara ditentukan oleh kelompok elit, maka
pejabat pemerintah hanya sekedar pelaksana kebijakan.
Mobilisasi vertikal dari Massa ke Elit
terjadi sangat lambat, karena menyangkut
dimensi Aristokrasi (Genealogis), status
sosial ekonomi, dsb.
MODEL . . . . . . .
3. MODEL KELOMPOK
o
o
o
o
o
MODEL . . . . . . .
b).
c).
merintah .. . . . .
1) Dalam hal struktur, beberapa organisasi lebih senang memilih tipe garis
atau lini, sementara organisasi lain memilih tipe garis dan staf, tipe
kepanitiaan, atau tipe fungsional.
2) Dalam aspek strategi, dapat ditemukan perbedaan mengenai pencapaian
tujuan organisasi dalam jangka panjang dan jangka pendek.
3) Kemudian dalam spek gaya kepemimpinan atau style, ada pemimpin
organisasi yang menonjolkan sifat-sifat karismatik, otoriter, partisipatif
demokratik, dan sebagainya.
4) Selanjutnya dalam aspek keahlian, jelas bahwa setiap organisasi akan
membutuhkan keahlian yg spesifik sesuai dengan misi dan tujuan yang
akan diraihnya.
5)
Begitu juga dalam aspek staff organissi yag bergerak di bidang
pegantaran (delivery),misalnya akan sangat berbeda kualifikasi staffnya
dibanding dengan organisas konsultasi.
6) Aspek share value artinya bahwa seluruh aspek yang telah disebutkan
diatas , pada akhirnya difokuskan kepada superordinate goals, atau
tujuan organisasi yang lebih tinggi. Dalam kaitan ini jelas bahwa tujuan
lebihaspek
tinggi dari
setiap
organisasi
akan juga
berbeda-beda
pula.
7) yag
Adapun
sistem,
antar
organisasi,
cenderung
berbeda, baik
mengenai pemamfaatan sistem informasinya,
perencanaan dan pengawasannya, dan sebagainya.
penerapan
sistem
2. Relational Contract,
Yaitu kontrak yang terjadi dari adanya hubungan atau relasi
antar dua orang atau lebih. Kontrak jenis ini lebih fleksibel
sifatnya karena memberikan kesempatan kepada pihak-pihak
yang bersangkutan untuk mencapai kesepakatan yang
menguntungkan kedua belah pihak. Dengan kata lain, kontrak
ini mengenal adanya clausul escape atau klausul yang
berhubungan dengan diadakannya kontrak tersebut. Contohnya
adalah pengangkatan seorang pekerja dengan terlebih dahulu
membuat
pegawai
negerinegeri
yang ini
tunduk
pada
aturan
Khususnyakontraknya,
mengenai posisi
pegawai
dilihat
dari
tentang
hak danuntuk
kewajiban
pegawai,pilihan
dan sebagainya.
ketidakbebasan
menentukan
sesungguhnya bisa
dikelompokkan kedalam spot contract. Namun karena sifat
relasionalnya yang lebih kuat dan proses untuk menjadi
pegawai juga panjang (tidak bersifat dadakan), maka ini lebih
dikelompokkan
3. tepat
Implicite
Contract,dalam relational contract.
Ini merupakan jenis kontrak yang paling fleksibel, dimana tanpa
adanya ikatan kontrak secara formal, seseorang dapat menjadi
anggota suatu organisasi. Seorang warga negara misalnya,
tanpa melakukan sesuatu tindakan telah melekat dalam dirinya
perasaan bangga sebagai anggota masyarakat serta memiliki
sense of belonging yang tinggi terhadap negaranya.
2.
Kaitan . . . . . .
.
MASALAH:
adanya kesenjangan antara das
sollen / teori dengan das
sein / fakta empiris ; antara yang
MASALAH
ditetapkan
sebagaiunrealized
kebijakan dengan
KEBIJAKAN:
needs, values,
kenyataan implementasi kebijakan
opportunities,
however we identified, the solution require
publicactions (tidak terwujudnya
kebutuhan, nilai, dan peluang, yang
bagaimanapun kita sudah bisa
mengidentifikasikannya, tetapi
pemecahannya mengharuskan adanya
tindakan-tindakan publik / negara /
pemerintah.
INPUTPROCESSOUTPUT
INPUT : MASALAH KEBIJAKA N
Timbul karena faktor lingkungan kebijakan yakni keadaan yang
melatarbelakangi suatu peristiwa yang menyebabkan timbulnya
masalah kebijakan tersebut, yang berupa tuntutan masyarakat
atau tantangan dan peluang, yang diharapkan dapat diatasi
melalui suatu kebijakan publik.
Masalah itu dapat juga timbul justru karena adanya suatu
kebijakan tertentu
elements
www.animationfactory.com