Pabrik Sepatu
Skenario 2
Seorang laki-laki berumur 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sering
pusing sejak 1 bulan terakhir. Selain itu pasien sulit berkonsentrasi saat bekerja
dan sulit untuk tidur.
Rumusan Masalah
laki-laki
Diagnosis
okupasi
RM
Faktor lain di
luar
pekerjaan
Peran
faktor
individu
Besarnya
pajanan
yang dialami
Anamnes
is
Pemeriksaan
Fisik dan
Penunjang
diagnosis (WD
& DD)
Hubungan
pajanan
dengan
diagnosis
klinis
Pajanan di
lingkungan
kerja
Mind Map
Hipotesis
Pasien tersebut terkena penyakit akibat kerja karna Solvent Intoxication
1. Diagnosis klinis
.Nama lengkap
.Usia : 30 tahun
.Pekerjaan : buruh pabrik sepatu
.Tempat tinggal
pengeleman sepatu
Bagaimana cara bekerja?
Apakah ada rolling ke bagian lain? Bekerja 10 tahun tanpa rolling
Berapa kali waktu istirahat?
Bahan apa yang digunakan? lem sepatu
Apakah saat bekerja menggunakan Alat Pelidung Diri (APD) atau tidak?
Selama berkerja pasien tidak pernah menggunakan alat pelindung diri karena
alasan panas
Bagaimana hubungan pasien dengan pekerja lain?
Bagaimana suasana kerja?
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Keadaan umum
Kesadaran
TTV :
Tekanan Darah
Suhu
Nadi
Pernapasan
Pemeriksaan darah
CT Scan
MRI
Gula darah sewaktu
Tes urin
methyl ethyl
KULIT
Kontak invasif
Kulit ke pembuluh darah
melalui lecet/luka/suntikan
PENCERNAAN
Makanmakanan yang
terkontaminasi
Tangan yang terkontaminasi
Lingkungan yang
terkontaminasi
INHALASI
Melalui debu, asap, gas, uap
Masuk ke paru melukai paru
Ke sirkulasi sistemik ke
organ
Pencegahan
Simpanlah semua bahan kimia/zat pelarut pada wadahnya dalam keadaan tertutup
dengan label yang sesuai dan peringatan bahayanya
Gunakan lemari asam untuk bahan-bahan yang mudah menguap dan beracun
Gunakan alat pelindung diri ketika berhubungan dengan pelarut, terutama masker,
sarung tangan dan jas laboratorium
Tatalaksana
Sebelum penderita dibawa kerumah sakit:
Bila zat kimia terkena kulit, cucilah segera (sebelum dibawa kerumah sakit) dengan
sabun dan air yang banyak. Begitu pula bila kena mata (air saja). Jangan menggunakan
zat pembersih lain selain air.
Bila penderita tidak benafas dan badan masih hangat, lakukan pernafasan buatan
sampai dapat bernafas sendiri, sambil dibawa ke rumah sakit terdekat. Bila tanda-tanda
bahwa insektisida merupakan penyebab, tidak dibenarkan meniup ke dalam mulut
penderita.
Bila racun tertelan dalam batas 4 jam, cobalah memuntahkan penderita bila sadar.
Memuntahkan dapat dengan merogoh tenggorokan (jangan sampai melukai !).
Bila sadar, penderita dapat diberi norit yang digerus sebanyak 40 tablet, diaduk dengan
air secukupnya.
Semua keracunan harus dianggap berbahaya sampai terbukti bahwa kasusnya tidak
berbahaya.
Simpanlah muntahan dan urin (bila dapat ditampung) untuk diserahkan kepada rumah
sakit yang merawatnya.
Keterangan :
E
= Dapat Meledak
T = Beracun
C = Korosif
= Mudah Terbakar
Xi = Iritasi
= Pengoksidasi
T+ = Sangat Beracun
Kesimpulan
Pelarut adalah benda cair atau gas yang dapat melarutkan benda padat,
cair, atau gas, yang menghasilkan sebuah larutan. Pelarut paling
umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah air. Pada
skenario didapatkan pasien adalah seorang buruh pabrik sepatu yang
telah bekerja selama 10 tahun di bagian pengeleman sepatu.
Komposisi bahan kimia yang biasanya terdapat dalam lem ialah
methyl ethyl ketone. Jika terhidu dalam jangka waktu yang lama bisa
mengganggu sistem saraf pusat dan perifer. Dari 7 langkah diagnosis
okupasi dapat diambil kesimpulan bahwa pasien tersebut menderita
Penyakit Akibat Kerja (PAK).