Anda di halaman 1dari 14

REFERAT DERMATOLOGI

TERAPI FARMAKOLOGIS DAN FISIK PADA VITILIGO

Ary Ardiansyah (07120110080)


Pembimbing : dr. Suswardana, SpKK
Rumkital Marinir Cilandak
Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan
2015

Pendahuluan (1)
Vitiligo
Gangguan pigmen dapatan pada kulit dan
membran mukosa yang bercirikan sirkumskripta,
makula depigmentasi, dan patches
Epidemiologi
Hampir 1% dari populasi seluruh dunia

Pendahuluan (2)
Penyebab :
Genetik
Teori neural
Gangguan sistem saraf simpatetik
Neuropeptida dan neuronal markers

Hipotesis autoimun
Cell mediated
Humoral immunity
Sitokin

Teori lainnya
Biokemikal, viral, intrinsik, dan konversi

Pendahuluan (3)
Gejala klinis
Makula depigmentasi, patches

Klasifikasi
Vitiligo non-segmental

Akrofasial
Mukosal
Generalisata
Universal
Campuran
Bentuk langka (rare forms)

Vitiligo segmental
Vitiligo yang tidak terklasifikasi
Fokal
Mukosal

Terapi
Terapi Farmakologis
Kortikosteroid

Terapi Fisik
Monochromatic excimer light
Calcineurin inhibitor

Kortikosteroid
Topikal
Lini pertama
(+) Mudah digunakan dan murah
(-) efek samping : atrofi, striae, telangiektasis, dan
pengaruh sistemik

Kortikosteroid
Kombinasi :
kortikosteroid topikal (bethamethasone butyrate
propionate lotion 0,05%) dan vitamin D3 analog
(tacalcitol ointment 2g/g) sekali sehari.
Vitamin D3 analog :
Meningkatkan diferensiasi keratinosit dan
menekan T cell mediated immunity

Kortikosteroid
Kombinasi :
kortikosteroid sistemik (Prednisolon oral 0,3
mg/kg/hari), excimer laser (2 kali seminggu
selama 12 minggu), dan tacrolimus topikal 0,1% (2
kali sehari)

Monochromatic Excimer Light


308nm excimer laser memicu repigmentasi
folikular
(+) : hanya memberikan radiasi pada kulit yang
terpengaruh, sehingga kulit normal terlindungi
dari radiasi dan resiko karsinogenesis menurun
(-) : ukuran spot maksimum kecil sehingga
untuk mengobati patch yang luas butuh waktu
lama

Monochromatic Excimer Light


Kombinasi :
Monochromatic excimer light (dua kali seminggu),
tacrolimus ointment 0,1% (satu kali sehari), dan
vitamin E 400 UI (dua kali sehari), terapi diberikan
selama 12 minggu
Tacrolimus : dapat meningkatkan efek fototerapi
Vitamin E : dapat mencegah distres oksidatif
akibat fototerapi dan meningkatkan efek fototerapi

Calcineurin Inhibitors
Immunomodulator
Tacrolimus ointment 0,1% dan 0,03%
(+) : tidak menyebabkan atrofi, telangiektasia,
dan efek samping lain seperti kortikosteroid
(-) : gatal dan terbakar, resiko minimal
Menghambat aktivasi sel T dan produksi
sitokin proinflamasi

Calcineurin Inhibitors
Anak : topikal tacrolimus 0,03% dua kali
sehari selama dua belas minggu
Efektif terutama pada daerah kepala dan leher
Kombinasi :
Tacrolimus topikal dengan 311nm narrow-band
microphototherapy

Kesimpulan
Kombinasi terapi memberikan hasil yang lebih efektif
daripada terapi tunggal pada vitiligo
Pilihan kombinasi terapi yang efektif :
Kombinasi kortikosteroid sistemik, excimer laser, dan tacrolimus
(kombinasi yang paling efektif), kemungkinan intervensi awal
dengan terapi ini dapat mencegah progres penyakit dan
memberikan hasil repigmentasi total dan lebih cepat
Kombinasi kortikosteroid topikal dan vitamin D3 analog
Kombinasi monochromatic excimer light, tacrolimus, dan vitamin E
Kombinasi 311nm narrowband microphototherapy dengan
immunomadulator atau kortikosteroid.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai