DAYA PENGGERAK

KONSEP DASAR TEKTONIK LEMPENG

PRODUK INTERAKSI
- KERAK SAMUDERA
- KERAK BENUA

KOMPOSISI

LEMPENG-2
LITOSFIR

PERGESERAN
- ARAH
- KECEPATAN
- WAKTU

KONVERGEN

INTERAKSI

DIVERGEN

MENDATA
R

KEGIATAN
MAGMA
POLA
STRUKTUR
BATUAN
PEMBENTUKAN
CEKUNGAN DAN
PEGUNUNGAN

INTERAKSI DIVERGEN TEKTONIK REGANGAN

a. Pembentukan cekungan (rifting)

b. Pembentukan kerak baru (spreading)
c. Pembentukan sesar-sesar normal
(horst, graben, half graben and syn-rift)
d. Imbricate Listric and planar faults
e. Detachement , ramps, growth faults,
synthetic & antithetic faults and roll over

Horst, Graben and Half Graben

Tiga jenis batas lempeng adalah:

1. Batas transform (transform boundaries) terjadi jika lempeng

bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara
menyamping di sepanjang sesar transform (transform fault).

2. Batas divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries)

terjadi ketika dua lempeng bergerak menjauh satu sama lain,
contoh : dasar Samudra Atlantik yang terus mengembang dan
memisahkan Benua Afrika dan Amerika Selatan.

3. Batas konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries)

terjadi jika dua lempeng bergesekan mendekati satu sama lain
sehingga membentuk zona subduksi jika salah satu lempeng
bergerak di bawah yang lain(contoh : Indonesia, Jepang), atau
tabrakan benua (continental collision) jika kedua lempeng
mengandung kerak benua, cth : terbentuknya Himalaya oleh
tabrakan India dgn Asia).

INTERAKSI KONVERGEN - TEKTONIK KOMPRESIF

a. Konvergen yang disertai subduksi

b. Konvergen tanpa subduksi
c. Pembentukan Pegunungan
d. Pembentukan sesar-sesar naik :
Kinematika anjakan, basement involved,
detached fault, thin-skin deformation,
decollement, imbricate, ramps,
antithetic & synthetic, duplex

TRANSFORM FAULT

TEKTONIK SESAR MENDATAR

PENGERTIAN TENTANG :
TRANSFORM FAULT, STRIKE-SLIP FAULT,
MEGASHEAR ZONE, WRENCH FAULT
PEMBENTUKAN CEKUNGAN (PULL APART
BASIN), TINGGIAN (POP UPS) DAN STRUKTUR
BUNGA (FLOWER STRUCTURES) PADA SISTEM
SESAR MENDATAR (STRIKE-SLIP)

TEKTONIK SESAR MENDATAR

TEKTONIK SESAR MENDATAR

PENERAPAN TEORI TEKTONIK LEMPENG

MODEL SISTIM PALUNG - BUSUR

(ARC - TRENCH SYSTEM)
1. PADA BAGIAN TEPI KERAK BENUA
(AKTIVE CONTINENTAL MARGIN).
CONTOH : CHILIAN TYPE HIGH STRESS
2. PADA BAGIAN TEPI KERAK SAMUDERA
(ISLAND ARC ATAU BUSUR KEPULAUAN)
CONTOH : MARIANA TYPE LOW STRESS

CHILEAN TYPE

MARIANA TYPE

 Teori baru :
Tektonik Lempeng
menekankan
pentingnya
peranan gerak horisontal
(tangential). dalam
kerak

Teori Lama :
Isostasi (geosinklin)
mengutamakan gerak
vertikal, dalam kerak

CONTINENTAL DRIFT
(PENGAPUNGAN BENUA)

GEJALA PEMISAHAN DAN

PERGESERAN BENUA

OLEH ALFRED WEGENER (1912)

BENUA-BENUA DISEBELAH-MENYEBELAH ATLANTIK
JUGA INDIA-AUSTRALIA-EURASIA DAN ANTARTIKA,
MENYATU DI SEBUT :

"BENUA PANGEA"

LAHIRNYA BABAK BARU

DALAM ILMU TEKTONIK

DITAMBAH
PENINJAUAN KEMBALI
TERHADAP TEORI
PEMISAHAN BENUA
( ALFRED WEGENER 1930 )

KONSEP SESAR KONSEP PEMEKARAN

TRANSFORM
LANTAI SAMUDRA
( SEA FLOOR SPREADING )
WILSON (1965)

HESS DAN DIETZ

( 1962 )

SEPERTI ILMU KELAUTAN

DAN GEOFISIKA

LITOSFIR

(BAGIAN LUAR DARI KULIT BUMI)

TERDIRI DARI KERAK DAN MANTEL ATAS BAGIAN ATAS

SERTA BERSIFAT TEGAR ATAU RIGID
TERLETAK DI ATAS LAPISAN YANG BERSIFAT LENTUR
DAN DINAMAKAN ASTENOSFIR
TERPECAH-PECAH MEMBENTUK KEPINGAN-KEPINGAN
DAN DISEBUT LEMPENG-LEMPENG LITOSFIR
DAPAT BERGESER SATU TERHADAP LAINNYA DENGAN
KECEPATAN ANTARA 1 HINGGA 10 CM / TAHUN

TEKTONIK DAN
OROGENESA
PROSES PEMBENTUKAN PEGUNUNGAN MELALUI GEJALA
PERLIPATAN, PATAHAN DAN PENGANGKATAN
TIDAK MELIBATKAN SELURUH
BAGIAN KERAK BUMI PADA SAAT
YANG BERSAMAAN

DISEBUT SEBAGAI JALUR OROGEN

( OROGENIC BELT )

PROSES PEMBENTUKAN PEGUNUNGAN

TERDIRI DARI :
PENURUNAN DAN PENGENDAPAN
PENGANGKATAN, PERLIPATAN, PATAHAN
METAMORFOSA REGIONAL
INTRUSI GRANITIS DAN VULKANISMA

DISEBUT SEBAGAI
DAUR OROGEN
( OROGENIC CYCLE )

MENGALAMI MASA PEMBENTUKAN

YANG BERULANG-ULANG

DISEBUT SEBAGAI JALUR OROGEN

( OROGENIC BELT )

LEMPENG C

LEMPENG B

(V) C-B
(V) C-A

R
(V) B-A
LEMPENG A

CARA MENENTUKAN ARAH DAN BESARNYA KECEPATAN (V)

DARI GERAK LEMPENG-LEMPENG LITOSFIR :
# ARAH : SELALU DIANGGAP RELATIF TEGAK LURUS
TERHADAP PUNGGUNG SAMUDRA (R)
# BESARNYA V : DITENTUKAN BERDASARKAN POLA
KESEJAJARAN JEJAK KEMAGNITAN PURBA
DAN UMUR BATUAN PADA LANTAI SAMUDRA

LEMP. C

(V) B-A
LEMP. B

LEMP. A

(V) C-B

(V) C-A

SESAR TRANSFORM
PUNGGUNG SAMUDRA
JALUR PENUNJAMAN

TEKTONIK
SUATU WILAYAH

AKAN SANGAT DITENTUKAN OLEH

1.

SIFAT DARI LEMPENG

LITOSFIR YANG TERLIBAT
(FISIK dan KOMPOSISI)

2.

JENIS INTERAKSI :
- DIVERGEN
- KONVERGEN atau
- GESER MENDATAR (STRIKR-SLIP)

3.

ARAH dan KECEPATAN RELATIF

LEMPENG YANG BERINTERAKSI

GEOTEKTONIK
MEMPELAJARI BENTUKAN-BENTUKAN
DARI PERMUKAAN BUMI SEBAGAI
HASIL DARI PROSES-PROSES YANG
TERJADI DARI DALAM BUMI
PEMELAJARAN BERMULA DARI
KENAMPAKAN BENTUKAN
PERMUKAAN BUMI, MENUJU SUATU
PEMAHAMAN TENTANG PROSESPROSES YANG MENYEBABKANNYA

TEKTONIK ATAU GEOTEKTONIK

Studi tentang bentuk

arsitektur bumi (kerak
bumi) serta hubungannya
satu terhadap yang lain.
Tidak memasukkan
unsur-unsur mikro
(cleavage, liniasi)

TEKTONIK ATAU GEOTEKTONIK

DI DALAM SEJARAH PERKEMBANGANNYA
MENGENAL ADANYA DUA KELOMPOK
PEMIKIR :

kelompok
fixist

kelompok
mobilist

menganggap bahwa
benua (daratan) dan
samudera tidak pernah
berubah posisinya
sejak bumi lahir

menganggap bahwa
benua (daratan) dan
samudera selalu
berubah posisinya
sejak bumi lahir

Graph showing distribution of elevations and depths

Kurva
memperlihatkan
On hypsographic,
the Earth. Compare yang
the relative
elevations of the
Distribusi
dari
ketinggian
dan
deepest trench and Mount Everest kedalaman
Morfologi di muka bumi

isostasi

Hubungan isostasi dalam perspekktif AIRY dan PRATT Hipotesis

Airy hypothesis

Pratt Hypothesis

 Teori baru :
Tektonik Lempeng
menekankan
pentingnya
peranan gerak horisontal
(tangential) dalam
kerak

Teori Lama :
Isostasi (geosinklin)
mengutamakan gerak
vertikal, dalam kerak

TEORI TEKTONIK LEMPENG

A. Pengertian tentang gaya-gaya pada litosfera

1. Gaya seretan mantel (mantle drag force)
2. Gaya seretan benua (continental drag force)
3. Gaya dorong punggungan (ridge push force)
4. Gaya tarik penyusupan (slab pull force)
5. Gaya hisapan penyusupan (suction force)
6. Gaya tahanan lempeng (slab resistance force)
7. Gaya tahanan tumbukan (colliding resistance force)
8. Gaya tahan sesar transform (transform resistance
force)
B. Pengertian tentang Overriding plate, underthrusting plate
dan rollback

DAYA PENGGERAK
Ocean

FSU

FSP
RO

RR

RB
RDO

RDC

FRP

SIFAT-SIFAT KEMAGNITAN PURBA

DAN PEMBALIKAN MEDAN MAGNIT BUMI
(PALEOMAGNETISM)

LAVA YANG KELUAR DAN MENGALAMI

INDUKSI KEMAGNITAN YANG BERUBAH-UBAH SESUAI POLA MEDAN

ACTIVE CONTINENTAL MARGIN

The Andes: Structural Zone

34

Part II: Orogenic Systems

Monoliminar
Chains (2)

Conclusion
Andean orogen displays some similarities with
geosynclinal orogen
Ridges (reduced sequence) and furrows
(detrital and subsident deposits) type
paleogeography
Orogenic polarity
Proper characteristics
Prominent magmatism (volcanism and
intrusions) during the whole evolution of the
chain
Block faulting simple tectonics without any
nappe (vertical movements)
35

WILCONIAN CYCLE
CONTINENTAL EVOLUTION
DESCRIBED BY THE "WILSON
CYCLE"

-CONTINENTS RIFT, FORMING

NEW OCEAN BASINS

-OCEAN BASINS OPEN AND

WIDEN

-EVENTUALLY THEY CLOSE BY

SUBDUCTION AND
CONTINENTAL COLLISION AND
MOUNTAIN BUILDING OCCUR

-AS A RESULT, VOLCANIC

ISLAND ARCS AND
CONTINENTAL FRAGMENTS
ACCRETE UNTO THE
CONTINENTS

-THE CONTINENTS LATER RIFT

APART AGAIN

-THUS OCEANS ARE BORN,

LIVE, AND DIE WHEREAS
CONTINENTS NEVER SUBDUCT
BUT ARE REARRANGED

ThrustFaults:Definitions&Ideas
Rich(1934)recognizedthatthrustsystemsveryoftenhave
rampflatgeometry.Insteadofmovingcontinuallyupan
inclinedfaultplane,thefaultcutsupsectionepisodically,
inastepwisemanner.
Rampsareplaceswherethefaultcutsupsection
(generallyatananglearound30).
Flatsarewherethehangingwallmoveshorizontally,
generallyalongabeddingplane.
Foldsthatformabovethethrustrampsarecalledramp
anticlinesorfaultbendfolds.

RampFlatGeometryandKinematics

Horses: fault-bounded slicesof rock,

carried along and within the fault zone.

There are 2 fundamental arrangements of

thrusts:
1) Imbricate fans: marked by a sole (basal)
thrust that has several branching splays off
of it - the fan opens upward, and;
2) Duplexes: like an imbricate fan, but
instead of the faults splaying upward, they
are cut by another fault - the roof thrust. In
this case, the basal thrust is called the floor

STRIKE SLIP
FAULT
FLOWER
STRUCTURES
PULL - APART
BASIN
THRUST FAULT
TRANSPRESSION
TRANSTENSION