KEMOTERAPEUTIK
Pendahuluan
Antibiotik dpt menghambat sintesis dinding sel bakteri secara
selektif krn komponen struktur dinding sel bakteri tdk dimiliki
oleh sel mamalia.
Dinding sel bakteri terdiri dari polimer : peptidoglikan yg
mengandung unit-unit glikan yg saling berikatan satu dgn yg
lainnya oleh ikatan silang peptida
Efektivitas senyawa penghambat dinding sel bakteri akan
maksimal jika sel bakteri sedang aktif berproliferasi dan obat
tdk efektif terhadap bakteri yg sedang diam atau tdk
membelah.
ZAT YG BEKERJA
PADA DINDING SEL
Pelajari prinsipnya
-laktam
Penisilin :
Penisilin G dan V
Metisilin
Nafsilin
Oksasilin
Kloksasilin
Diklosasilin
Ampisilin
Amoksilin
Karbenesilin
Tikarsilin
Piperasilin
Mezlosilin
aziosilin
Inhibitor -laktam :
Asam klavulanat
Sulbaktan
tazobaktan
Antibiotik lain :
Vankomisin
Basitrasin
fosfomisin
sefalosporin
Generasi 1
Generasi 2
Karbapenem
: imipenem
Generasi 3
Monobaktan: aztreonam
Generasi 4 : sefepim
Farmakokinetik :
Penisilin
G
dosis
Bentuk
pemberian
Interval
pemberi
an
Bioavaibi
litas oral
Ikatan
protein
plasma
T1/2
eliminasi
I.v
I.m
Tidak
topikal
4-6 jam
< 20%
(maka
diberikan
i.v)
50%
Pada usia
lanjut
sampai 1,5
jam, pada
bayi sampai
3 jam
Efek samping :
Reaksi alergi (aritmiaa ringan hingga syok anafilaksis, untuk mencegah perkembangan alergi,
pemakian lokal dilarang
KI : alergi penisilin
Penisilin V=
Fenoksimetilpenisilin= probisilin
Stabil terhadap asam : zat-zat ini dapat diberikan oral
Tidak stabil terhadap -laktamase
Penggunaan terapi = penisilin G
Farmakodinamik :
Mekanisme kerja : lihat penlisilin G
Tipe efek : bakterisid sekunder
Spektrum aktivitas : seperti penisilin G
Efek samping :
Reaksi alergi: dari pembentukan eritema ringan hingga syok anafilaktik
Untuk mencegah perkembangan alergi, penggunaan topikal dilarang
Kontraindikasi :
Alergi penisilin
Farmakikinetik
Penisilin V
Propisilin
Dosis
Bentuk
pemberia
n
Interval
pemberia
n
Bioavaibilit
as oral
Ikatan
protein
plasma
T1/2
Eliminasi
0,5-2
megaU/
hari
oral
8 jam
60%
60%
30
menit
80%
45
menit
>90%
ginjal
(90%
tubular,
10%
glomerula
r,
sebagian
kecil
dengan
empedu
Apabila diminum saat perut kosong (1-2 jam sebelum makan), absorpsi enteral akan
lebih baik
Farmakodinamik :
Mekanisme kerja : seperti penisilin G
Tipe efek : bakterid sekunder
Spektrum aktivitas :
Kurang aktif terhdp m.o yg sensitif terhadap penisilin G
Efektivitas hanya 1/10 dari penisilin G
Efektivitas baik tehadap stafilokokus yang menghasilkan penisilinase
Tidak efektif terhadap kuman gram negatif
Diklosasilin secara oral lebih efektif kurang lbh 10x daripada oksasilin
Farmakokinetik
Oksasilin
Dikloksasili
n
Dosis
Interval
pemberian
Bioavaibil
itas oral
Ikatan
protein
plasma
T1/2
Eliminasi
2-4
g/hari
6-8 jam
30%
93%
45 menit
50%
97%
25-60%
ginjal,
sebagian
hepatik
dan
diekskresi
dengan
empedu
Flukloksasil
in
95%
Hampir 60
menit
Apabila diminum saat perut kosong (1-2 jam sebelum makan)absorpsi enteral akan lbh baik
Efek samping :
Reaksi alergi : dari pembentukan eritema hingga syok anafilaktik
Untuk mencegah perkembangan alergi, penggunaan topikal dilarang
Zat-zat ini dpt menginduksi pembentukan penisilinase di bakteri, maka perlu ketat untuk indikasi
KI : alergi penisilin
Ampisilin, amoksisilin,
bakampisin
Tahan terhadap asam : zat-zat ini dapat diberikan oral
Tidak stabil terhadap -laktamase
Pengunaan terapi : haemofilus influenza miningitis, salmonellosis, Listeriosis,
infeksi saluran kemih kronis, bronkitis, infeksi saluran empedu, infeksi ginekologis,
pertussis, enteritis karena salmonela dan sigela
Farmakodinamik :
Mekanisme kerja : lihat penisilin G
Tipe efek : bakterisid sekunder
Spektrum aktivitas : bakterisid terhadap kuman gram positif dan garam negatif
Selain terhadap kuman-kuman yg sensitif terhadap penisilin G, juga efektif terhadap batang
gram positif dan gram negatif.
Farmakokinetik :
Dosis
pemberi
an
Interval
oral
bioavaila
bilitas
Ikatan
protein
T1/2
Eliminasi
Ampisilin
1,5-4 (20)g/hari
6-8 jam
40%
10-15%
60-80
menit
amoksisilin
1-3 (8)9/hari)
75-90%
15-20%
60 menit
bakampisili
n
1,5-3
g/hari
Hampir
100%
10-15%
60-80%
60-80%
ginjal,
sebagian
disekresi
melalui
empedu
Efek samping :
Mezlosilin, Piperasilin
Tidak stabil terhadap asam
Tidak stabil terhadap -laktamase
Penggunaan terapi :
Infeksi, juga infeksi campuran dengan penyebab gram negatif dan gram positif, aerob dan anaerob,
terutama pseudomonas, klebsiella, proteus, E.coli, Neisseria.
Kombinasi dengan tazobaktam memungkinkan pelebaran nyata dri spektrum efeknya
Farmakodinamik :
Mekanisme kerja : penghambatan sintesis dinding sel pd tahap terakhir melalui inaktivasi D-alanintranspeptidase
Tipe efek : bakterisid sekunder
Spektrum aktivitas :
pseudomonas, proteus, klebsiela dan enterobakteri sensitif
Serratia, salmonella, E.coli kurang senstif
Tdk efektif thd stafilokokus yg menghasilkan pesilinase
Terhdp pseudomonas, piperasilin bekerja lebih kuat dari pd mezlosili
Farmakokinetik :
dosis
Interval
pemberian
Bioavailabi Ikatan
litas oral
protein
plasma
T1/2
Mezlosilin
9-20 g/hari
6-12 jam
30%
50 menit
piperasilin
7-14(-21)
g/hari
8-12 jam
20%
40 menit
ANTIBIOTIK -LAKTAM
(SEFALOSPORIN)
Sifat umum
Lebih stabil terhadap asam darpd penisilin
Resisten terhadap penisilinase, nemun menginduksi produksi penisilinase
Inaktivasi oleh -laktamase, juga amidase dan esterase
Spektrum aktivitas sedang hingga luas
Penetrasi yg baik ke dalam tulang dan sendi dan ke dalam perikardium, sawar
darah otak
Sangat mudah menembus sawar plasenta dan disekresi dlm kadar rendah ke dalam
ASI
Mekanisme kerja : menghambat sintesis dinding sel pd tahap terakhir dengan jalan
inaktivasi protein yg mengikat penisilin
Tipe efek : bakterisid sekunder
Farmakokinetik :
Dosi
s
Sefaz
olin
Bentuk
pemberia
n
2-3x
Hanya
1-2
parenteral
g/hari
Interval Bioavaibilita
pemberi s oral
an
Ikatan
protein
plasma
T1/2
8-12 jam
75%
95-120
menit
eliminas
i
95%
ginjal
(90%
glomerul
ar)
Efek samping : reaksi hipersensitivitas (syok anafilaktik kurang lbh 1%), kenaikan
konsentrasi transaminase yg reversibel, gangguan GI
Kontraindikasi : hipersensitif terhadap antibiotik -laktam
Interaksi : efektivitas antikoagulan dan penghambat agregasi trombosit dpt
diperkuat
Kehamilan dan masa menyusui :
Dpt menembus masuk plasenta, kurang dri 1% dpt ditemukan dlm ASI
Obat pilihan ke-1 pd kehamilan dan masa menyusus
Farmakokinetik :
Dosis
Bentuk
pemberia
n
Interva
l
pembe
rian
plasma
Bioavai
bilitas
oral
Ikatan
protein
T1/2
Metabolism
e
Eliminasi
sefurok
sim
3x1,5
g/hari
Parenteral,
sbg ester
aksetil
6-8 jam
20%
70-90
menit
Tidak ada
atau sangat
sedikit
Sefotia
m
3x2,0
g/hari
parenteral
40%
45
menit
pd
70%
Distribusi sefuroksim dan sefotiam di jaringan dan cairan tubuh baik (VD = 0,2 l/kg BB).
Penetrasi ke dlm cairan cerebrosinalis buruk. Konsentrasi di dlm urine sangat tinggi. Konsentrasi di empedu rendah
Efek samping : reaksi sensitivitas (syok anafilaktik kurang lebh1%), gangguan fungsional
trombosit (antagonis vitamin K), kenaikan konsentrasi transaminase dan alkali fofatase yg reversibel, gangguan GI
Kontraindikasi : hipersensitivitas terhdp antibiotika -laktam
Interaksi : efektivitas koagulan dan penghambat agregasi trombosit dpt diperkuat
Kehamilan dan masa menyusui :
dapat menembus masuk plasenta, kurang dr 1% dpt ditemukan di ASI
Obat pilihan ke-1 pd kehamilan dan masa menyusui
Dosis
Bentu
k
pembe
rian
Interv
al
pemb
erian
Bioav
aibilit
as
oral
Ikatan
protei
n
plasm
a
T1/2
Metabolisme
Eliminas
i
sefota
ksim
4-6 (12)
g/hari
Parente
ral
8-12
jam
40%
60
menit
1/3 menjadi
100%
desasetilsefotaks ginjal
im (metabolit
aktif)
seftria
kson
2(-4)
g/hari
24 jam
95%
7-8 jam
Sedikit
40%
ginjal
60%
empedu
Distribusi sefotaksim dan sefotiam di jaringan dan cairan tubuh baik (V D= 0,2 l/kg BB). Penetrasi ke dalam cairan
serebrospinalis buruk (seftriakson). Kemampuan penetrasi sefotaksim ke dlm cairan cerebrospinalis adalah sangat baik,
pada meningia yg meradang (hingga 100%). Konsentrasi seftriakson di empedu sangat tinggi
Efek samping : seperti pd sefalosporin parenteral yg lain, seftriakson pd dosis tinggi (4g)
mengakibatkan keluhan empedu (garam seftriakson)
Kontraindikasi : hipersensitif terhdp sefalosporin
Kehamilan dan masa menyusui :
Dpt menembus masuk ke plasenta, kurang dari 1% dpt ditemukan di ASI
Obat pilihan ke-1 pd kehamilan dan masa menyusui
Farmakokinetik :
Dosis
Interval
pemberian
Bioavaibilitas
oral
Ikatan
protein
plasma
T1/2
Eliminasi
seftazidin
1-6(-9)
g/hari
8-12 jam
10%
2 jam
sefepim
2-4 g/hari
12 jam
20%
85%Tid ak berubah di
ginjal (glomerular dan
aktif tubular), sisanya
di empedu
(konsentrasi yg tinggi
di empedu
Distribusi seftazidim dan sefepim di jaringan dan cairan tubuh baik (VD = 0,2 l/kg
BB). Hanya sedikit penetrasi ke dlm cairan serebrospinalis. Kemampuan penetrasi
seftazidim ke dalam cairan serebrospinalis pd meningia yg meradang hingga 50%
dari kadar dlm plasma
ANTIBIOTIK LAKTAM
(KARBAPENEM)
Imipenem, meropenem
Penggunaan terapi : pengobatan infeksi yg mengancam jiwa, terutama infeksi
campuran
Farmakodinamik :
Mekanisme kerja : penghambatan sintesis dinding sel pd tahap terakhir dgn jalan inaktivasi
berbagai protein yg mengikat penisilin
Tipe efek : bakterisid sekunder
Spektrum aktivitas : kedua obat ini memiliki aktivitas tinggi thd mikroorganisme aerob dan
anerob selain terhadap enterokokus, streptokokus dan stafilokokus, listeria dan
enterobacteriaceae. Imipenem sedikit lbh aktif terhdp stafilokokus dan meropenem thd
pseudomonas
Farmakokinetik :
Dosis
Interval
pemberian
Bioavaibilita
s oral
Ikatan
protein
plasma
T1/2
Eliminasi
Imipenem
1,5-4 g/hari
8 jam
25%
60 menit
Meropenem
3-6 g/hari
2%
60 menit
Melalui ginjal
(kuranglbh
70% tdk
berubah,
sisanya sbg
metabolit
inaktif, jml
sedikit biliar
Distribusi imipenem dan meropenem di jaringan dan cairan tubuh baik (VD=0,3l/kgBB.
Hanya sedikit penetrasi kedlm cairan serebbrospinalis. Pd radang meningia hingga 10%
Efek samping :
reaksi alergi, reaksi lambung-usus, perubahan nila-nilai fungsi hati dan fungsi ginjal,
Pada anak-anak pewarnaan merah pd urin
Gangguan saraf pusat
Kontraindikasi : alergi thn antibiotik -laktam yg lain, bayi < 3 bulan, kehamilan dam
menyusui
ANTIBIOTIK LAKTAM
(MONOBAKTAM)
Aztreonam
Stabil terhadap -laktamase
Penggunaan terapi : infeksi dgn kuman aerob, gram negatif ; infeksi ginjal dan
saluran urin, saluran napas bawah, tulang dan sendi serta kulit jaringan lunak
Farmakodinamik :
Mekanisme kerja : penghambatan sintesis dinding sel pd tahap akhir dgn jalan inaktivasi
berbagai protein yg mengikat penisilin
Tipe efek : bakterisid sekunder
Spektrum aktivitas : hanya mencakup mikroorganisme gram negatif
Farmakokinetik :
Aztreonam
Dosis
Interval
pemberian
Kadar plasma
maksimal
T1/2
Eliminasi
2-6g/hari
8-12 jam
Pd infeksi i.m
1000mg : 50
g/ml
100 menit
Ginjal, sebagian
besar tdk
berubah
Efek samping :
Reaksi alergis, reaksi lambung-usus, perubahan gambaran darah, perubahan nilai-nilai
fungsi hati
Hipotensi, nyeri kepala
Infeksi di vagina, candidiasis, mulut bau, demam
Kontraindikasi :
Anak-anak berusia di bawah 12 thn
Kehamilan, krn belum cukup adanya pembuktian dan masa menyusui krn obat ini masuk ke
ASI
Asam klavulanat
Dihasilkan oleh streptomyces clavuligerus
Penggunaan terapi: digunakan sbg kombinasi dgn amoksisilin untuk pemakaian oral
dan dgn tikarsilin sbg sediaan parenteral untuk infeksi yg sedang hingga berat
Farmakodinamik :
Asam klavulanat menginhibisi -laktamase yg dihasilkan oleh m.o gram negatif dan gram
positif
Penghambatan -laktamase pd umumnya irreversibel, namun pd penelitian enzimkinetis
dari berbagai -laktamase juga didpt tipe penghambat kompetitif reversibel
Farmakokinetik :
Asam
klavulanat
Dosis
Bentuk
pemberian
Interval
pemberian
Bioavaibilita
s oral
Ikatan
protein
plasma
T1/2
eliminasi
2-3x 1,2-2,2
g/hari
Oral,
parenteral
6-8 jam
75% (kurang
lbh 21)
9%
60 menit
43 kurang
lebih 14%
diginjal,
sebagian
disekresikan
melalui
empedu
Surbaktam
Farmakokinetik :
Sulbaktam
Dosis
Bentuk
pemberian
Interval
pemberian
Bioavaibilita
s oral
Ikatan
protein
plasma
T1/2
Maks. 4g/hari
Oral (untuk
tujuan
kombinasi)
6-8 jam
hampir 10%
Hampir 60
menit
Tozabaktam
Farmakodinamik :
Menginhibisi -laktamase, afinitas thd -laktamase terkadang 100x lbh tinggi.
Penghambatan -laktamase pd umumnya ireversibel
Spektrum aktivitas : sangat luas, praktis tidak mempunyai aktivitas antimikroba, tetapi
memperlebar dgn nyata spektrum efek dari parternya kombinasinya
Farmakokinetik :
Tazobaktam
Dosis
Bentuk
pemberia
n
Interval
pemberia
n
Bioavaibilit
as oral
Ikatan
protein
plasma
T1/2
Eliminasi
3x4,5
g/hari
Hanya
parenteral
8 jam
20%
50-70
menit
Primer melalui
sekresi
glomerulus
dan tubular
ANTIBIOTIK LAIN
(VANKOMISIN,
BASITRASIN, FOSFOMISIN)
Farmakokinetik :
Bentuk pemberian
Basitrasin
Topikal
T1/2
Vankomisin , Teikoplanin
Farmakokinetik :
Dosis
Bentuk
pemberian
Absorpsi oral
T1/2
Eliminasi
vankomisin
1-2g/hari
0,5-2g/hari
i.V
oral
7 jam
Teikoplamin
200-400mg/hari
(disini
pemberian
sehari 1x cukup)
i.v
Tidak a, maka
pemberiannya
parenteral
Terutama
diginjal,
keadaan tidak
berubah, hanya
sebagian
melalui empedu
70 jam
Fosfomisin
Penggunaan terapi : antibiotika cadangan mis pd infeksi stafilokokus (osteolities),
infeksi saluran kemih, infeksi saluran napas, sepsis, meningitis
Farmakodinamik :
Mekanisme kerja : memblokir sintesis dinding sel pd langkah pertama, dgn meginhibisi
reaksi yg dikatalisis enzim yaitu penggambungan fosfoenolpiruvat dgn N-asetilglukosamin
menjadi asam N-asetilmuraminat
Tipe efek : bakterisid sekunder
Spektrum aktivitas : luas, kokus gram positif, enterokokus, enterobactericiae, H.influenza,
Neiseria, sebagian pseudomonas auroginosa. Perkembangan resistensi fosfomisin jarang
terjadi
Farmakokinetik :
Fosfomisin
Dosis
Bentuk
pemberian
Absorpsi
enteral
Daya
menembus
jaringan
T1/2
Eliminasi
6-9 g/hari
i.v
Baik
1,5-2 jam
Terutama
diginjal
TERIMAKASIH