Anda di halaman 1dari 19

PASOK DARAH

Arteri
karotid
eksternal
Arteri
maksilaris

- Arteri alveolaris superior


- Arteri infraorbitalis
- Arteri alveolaris
superior mediana
- Arteri alveolaris
superior anterior

RA

- Arteri alveolaris
inferior

RB

SOKET GIGI

- Arteri alveolaris
superior
- Arteri alveolaris
inferior
Cabang
cabang
arteri

Septum interdental

RUANG LIGAMEN
PERIODONTAL

- Arteri sublingualis
-

Arteri intraseptalis

Ligamen
periodontal

Arteri mentalis
Arteri bukalis
Arteri supraperioste
Arteri fasialis
Arteri palatinalis mayor
Arteri infraorbitalis
Gingiva
Arteri alveolaris superior
posterior

DRAINASE LIMFATIK
Gingiva palatal
RA

Nodus
limfe
servikal

Gingiva:
- bukal RA
- bukal dan
lingual
regio P & M RB

Nodus limfe
submandibul
a

Khusus daerah
M3

Nodus limfe
jugulodigastr
ik

PERSARAFAN

Pada semua jaringan periodonsium terdapa


reseptor saraf untuk nyeri sakit, sentuhan
taktil (yang berasal dari nervus trigeminus)
namun hanya pada ligamen periodontal ter
reseptor proprioseptif.

Nervus

trigeminus Gingiva sisi labial I, C & P


Nervus infraorbitalis
Nervus alveolaris
superior posterior

Gingiva sisi bukal M RA

Nervus palatinalis
mayor

Gingiva sisi palatal RA


(kecuali daerah I)

Nervus spenopalatinus panjang

Gingiva sisi palatal I RA

Nervus sublingualis

Gingiva sisi lingual RB

Nervus mentalis

Gingiva sisi labial I & C RB

Nervus bukalis

Gingiva sisi bukal M RB

Proses penuaan (aging) adalah perlambatan fu


alamiah, desintegrasi kontrol keseimbangan da
organisasi yang terjadi pada dewasa muda.

Merupakan proses fisiologis dan desintegrasi


morfologis, yang berbeda dengan bayi, anak-an
dan remaja dimana terjadi proses integrasi dan
koordinasi.

Sering sekali kita sukar untuk membedakan perubahan yang berkaitan dengan pertambahan umu
dengan perubahan yang diinduksi oleh penyakit a
oleh agen farmakoterapeutik yang digunakan dal
perawatan penyakit.

Proses penuaan dimanifestasikan dalam berbagai


cara dan derajat pada jaringan dan organ tubuh.
Manifestasi utama: berkurangnya elastisitas,
menurunnya kemampuan reparatif, dan
terganggunya permeabilitas sel.

Perubahan lain:
- penipisan kulit dan hilangnya keratinisasi
- kapiler darah menjadi getas/fragile sehingga
mudah terbentuk hematom yang luas dengan
trauma yang ringan saja
- osteoporosis tulang

PERUBAHAN PADA PERIODONSIUM


BERKAITAN DENGAN PENUAAN

- hilangnya keratinisasi

Gingiva

- hilangnya stippling, tetapi bisa


juga tetap ada
- bertambahnya lebar gingiva cekat,
dengan lokasi batas mukosa-gingiv
tetap
- berkurangnya seluler jaringan ikat
- berkurangnya konsumsi oksigen
dan aktivitas metabolism

- bertambahnya jumlah serabut

Ligamen
periodontal

elastik
- berkurangnya vaskularisasi,
aktivitas mitotik, dan jumlah
serabut kolagen serta mukopolisakarida
- meningkatnya perubahan arter
sklerotik
- lebar ruang ligamen periodonta
bisa berkurang akibat berkuran
nya fungsi karena kekuatan oto
pengunyahan yang menurun, te
tapi bisa juga bertambah karen
berkurangnya jumlah gigi yang
mendukung tekanan oklusal

Tulang
alveolar

- Osteoporosis
- Berkurangnya vaskularisasi
- Berkurangnya aktivitas metabolisme dan kemampuan penyem
buhan
- Resoprsi tulang bisa meningkat
atau berkurang
- Kepadatan tulang bisa meningkat

atau berkurang tergantung lokas

Sementum

- Pertambahan tebal sementum


(Tebalnya pada orang berusia 76
tahun adalah tiga kali lipat tebal

sementum pada anak usia 11 thn

HUBUNGAN GIGI-PERIODONSIUM

Perubahan paling nyata pada gigi akibat penuaan


hilangnya substansi gigi akibat atrisi.

Keausan oklusal akan mengurangi tinggi dan inkli


jol (cusp) gigi, dengan akibat bertambahnya datar
ngunyahan dan berkurangnya sluiceways.
Derajat atrisi dipengaruhi oleh:
- kekuatan otot
- konsistensi makanan
- kekerasan gigi
- faktor okupasi (pekerjaan)
- kebiasaan seperti bruksim

Ada koordinasi antara laju atrisi dengan


perubahan2 yang berkaitan dengan penuaan
seperti erupsi gigi secara kontiniu dan resesi
gingiva.
Atrisi oklusal ternyata menjaga keseimbangan
antara gigi dengan tulang pendukungnya.

Bila tinggi tulang berkurang, mahkota klinis tidak


bang lagi dengan akar klinis sehingga menimbulka
ungkit yang merugikan bagi tulang alveolar. Denga
nya pengurangan tinggi mahkota gigi akibat atrisi,
imbangan antara gigi dengan dukungan tulang aka
pertahankan.

Keausan gigi terjadi juga pada permukaan proksim


disertai dengan migrasi gigi ke arah mesial.
Atrisi proksimal menyebabkan berkurangnya lengk
sebesar 0,5 cm pada usia 40 tahun.
Bila atrisi proksimal berlangsung terlalu progresif,
pengurangan overjet maksila-mandibula di daerah
dan gigitan edge-to-edge pada gigi anterior.

Anda mungkin juga menyukai