Anda di halaman 1dari 18

PENELITIAN EMISI GAS RUMAH KACA

PADA LAHAN BAKAL WADUK DAN WADUK

BALAI HITA
2010: Bagian dari kegiatan Experimental Basin
2011: kegiatan tersendiri

Apa Gas Rumah Kaca


Mengapa harus diteliti

Efek Rumah Kaca

Realscience.org.uk

Tunjungbudiwati.wordpress.com
Alhifnie.wordpress.com

Gas Rumah Kaca

CO2
Terbentuk dari berbagai reaksi kimia pada
kondisi aerob
Penyerapan alami : Fotosintesis

CH4
Terbentuk dari dekomposisi bahan organik
(Corganik) pada kondisi Anaerob
Efek Rumah Kaca CH4=72 x CO2
Tidak ada penyerapan alami dan
terakumulasi di udara
Diduga memiliki peran penting pada
pemanasan global

Salah satu lokasi dengan kondisi anaerob:


genangan WADUK
Belum pernah ada penelitian spesifik
Ada anggapan genangan waduk menjadi
sumber emisi metana
Ada anggapan turbin pembangkit listrik
mengemisikan metana

Sumber Corganik:
Yang terkandung dalam tanah
Vegetasi yang tergenang
Dari aliran air sungai

Lokasi yang telah dan sedang diteliti


Lahan bakal waduk Jatigede
Genangan waduk Gajahmungkur

metode
Potensi emisi: untuk mengetahui CH

Potensi emisi: untuk mengetahui CH4 yang mungkin


terbentuk dan atau yang terlarut di air

Inkubasi tanah dari lahan bakal genangan waduk


Inkubasi lumpur dari dasar genangan waduk
CH4 terlarut pada air waduk

Kandungan Corganik dari vegetasi yang bakal terrendam


(belum dilakukan)

Emisi aktual
Contoh udara dari lahan budidaya padi sawah
Contoh udara dari permukaan air waduk

Pengukuran konsentrasi CH4 dari contoh gas/udara


dengan alat GC di laboratorium Balingtan

Pengukuran konsentrasi gas CH 4 terlarut


pada berbagai kedalaman
Titik
pengambilan
contoh air

Kedalam
an waduk
2m
4m

Contoh lumpur

13 m
6m

Contoh lumpur

10 m

Contoh lumpur

Contoh lumpur

Titik-titik pengambilan contoh air untuk


pengukuran CH4 terlarut berdasarkan

Pengukuran CH4 dari contoh


outlet
inkubasi inlet

Inkubasi 30 hari pada suhu 30 oC

Shimadzu
GC-6A
Integrator

Gambar 3. Tahapan pengukuran produksi gas metana dan dinitrogen


oksida

Foto Lapangan

Foto Lapangan

Hasil di bakal waduk Jatigede

Potensi emisi dari tanah:


Aluvial = 3 mg/kg tanah
Mediteran & Litosol=12.8 mg/kg tanah
Lat. Coklat kemerahan = 7.4 mg/kg
tanah

Emisi aktual dari budidaya padi sawah


Varietas
Varietas
Varietas

Ciherang = 101.8 mg/m2/hari


IR-64 = 178.4 mg/m2/hari
Muncul = 143.7 mg/m2/hari

Hasil di waduk Gajahmungkur

Potensi emisi dari lumpur dan air:


Produksi metana dari lumpur tertinggi sekitar
keramba=2940 mg/kg dan terrendah dari sekitar muara
Kali Alang = 147,3 mg/kg
Pada elevasi 134.70 m, volume air diperhitungkan 321.75
juta m3, metana terlarut = 437,6 ton
Emisi aktual permukaan air
Rata-rata emisi metana dari permukaan air waduk
gajahmungkur = 423,4 mg/m2/hari
Pada elevasi 134.70 m, luas genangan diperhitungkan =
51,53 km2
Emisi aktual metana = 21,82 ton/hari

Tidak dijumpai perbedaan konsentrasi metana pada


air antara sebelum dan sesudah masuk turbin
pembangkit listrik

Potensi produksi metana dari contoh air per kedalaman


Muara Keduwang

-2
-3
-4
-5
-6

1.5

CH4 (ppm )
2

CH4 (ppm)
0.8

0.85

0.9

0.95

1.05

-0.5
-1
-1.5
-2
-2.5

-7

2. Terdalam

-2
-4
-6

(m)

-1

0.5

kedalaman sampel dari muka air

ked alam an samp el d ari m u ka air

(m)

Kedalaman sampel dari muka air

6. Spillw ay
0

(m )

CH4 (ppm)
0

terdalam

Sekitar Spillway

1. Muara Sungai Keduw ang

-8
-10
-12

CH4 (ppm)

-2
-4
-6
(m)

Kedalaman sample dari muka air

-8
-10
-12
-14

1.5

2.5

5. m uara B. Solo-Alang

0.5

-0.5
-1
-1.5
-2

1.5

2.5

0.6
0

-0.5
-1

-1.5
-2

-2.5
-3

-3.5

-2.5

CH4 (ppm)

CH4 (ppm )

(m )

Muara Solo-Alang

4. m uara Tirtom oyo

ked alam an sam p el d ari m u ka air

3. Keram ba

Muara Tirtomoyo

Kedalaman sampel dari muka air


(m)

Sekitar Keramba

-4

-4.5

0.65

0.7

0.75

Kelarutan metana pada air waduk Gajahmungkur


Profil konsentrasi rata-rata
0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

0
-2
-4
-6

(m)

kedalaman sampel dari muka air

0.00

CH4 (ppm)

-8
-10
-12
-14

Konsentrasi CH4
CH4 (ppm)

2.0
1.8
1.6
1.4
1.2
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
1

6
Lokasi

LOKASI:

1 dekat muara K. Keduang

2 lokasi terdalam (menurut operator


perahu

3 sekitar keramba ikan

4 dekat muara K. Tirtomoyo

5 dekat muara K. Solo-Alang

6 sekitar outlet waduk

Kesimpulan

Potensi produksi metana dari kandungan C-organik yang terdapat pada


tanah pada lahan bakal genangan waduk Jatigede adalah untuk jenis
tanah Asosiasi Aluvial Kelabu dan Aluvial Coklat Kekelabuan (2)
memiliki potensi terrendan dengan produksi 3 g CH4/kg tanah, disusul
tanah jenis Latosol Coklat Kemerahan (10) sebesar 7.4 g CH4/kg tanah
dan tertinggi adalah Kompleks Mediteran Coklat Kemerahan dan Litosol
(8) sebesar 12.8 g CH4/kg tanah.
Emisi aktual pada lahan bakal genangan waduk Jatigede terjadi pada
lahan sawah adalah sebesar antara 101.8-178 mg CH4/m2/hari atau
230 - 403 ton CH4 per tahun tergantung varietas padi yang ditanam.
Potensi produksi metana pada genangan waduk Gajahmungkur
terdapat pada kelarutan metana pada air waduk dan potensi produksi
metana pada lumpur dasar. Potensi metana dari lumpur antara 147,32940 mg/kg. Total kelarutan metana pada air waduk pada elevasi muka
air = 134.70 meter adalah sebesar 437 569 kg metana dengan volume
air waduk = 321 754 154 m3
Hasil pengukuran konsentrasi metana pada bulan Oktober 2010
menunjukkan tidak ada perbedaan konsentrasi metana pada air di
waduk dengan air pada keluaran turbin.
Emisi aktual metana yang terjadi pada pemukaan air waduk adalah
rata-rata sebesar 423 mg CH4/m2/hari
Kegiatan pertanian intensif di daerah aliran sungai dan kegiatan
perikanan karamba di waduk memberi sumbangan bahan baku metana
yang cukup tinggi pada produksi dan emisi metana di waduk
Gajahmungkur.

Saran

Dari segi produksi metana, disarankan


dalam budidaya padi dipilih varietas yang
paling sedikit menghasilkan metana
Untuk pengujian kualitas air dalam
hubungannya dengan produksi metana
perlu dicari parameter yang secara
langsung berkaitan dengan produksi
metana.
perlu dilakukan penelitian emisi gas
metana dari turbin terutama untuk wadukwaduk yang memiliki beda tinggi yang
besar.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai