Anda di halaman 1dari 47

GIZI PADA MASA REMAJA

(ADOLESCENCE)

MK. GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN


DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Definitions in Relation with Adolescence

1. Adolescence:

The period of transition from


childhood to adulthood
characterized by dramatically
accelerated physical,
physiological, biochemical, and
psychological-social changes

The term adolescence may refer to


the whole period of transition, divided
into 3 stages, pre-pubescence,
pubescence, & post pubescence; Or
may mean one of the two phases of
the period, pubescence and
adolescence; Adolescence follows
pubescence and terminates with the
completion of physical growth and
maturity.

2. Puberty :

Period which is characterized by increase in hormone


secretion, rapid growth, and appearance of secondary
sex characteristics pubescence
3. Growth Spurt : Most rapid phase of adolescent growth
4. Peak : highest point of adolescent growth
5. Menarche : beginning of the menstrual function

3 TAHAP PERIODE TRANSISI


ANTARA MASA ANAK-ANAK
DAN DEWASA
1. Prepubescence:
Mencakup perubahan-perubahan
awal dan tersembunyi yg
berhubungan dg awal perubahan
aktivitas kelenjar endocrine

2. Pubescence:

Ditandai dg adanya pertumbuhan


yg cepat dan kematangan fisik
Perubahan BB dan TB berada
pada puncaknya (peak)
Mulai terjadi perubahan2
karakteristik secondary sex,
fisik, sosial, emosional dan
mental
Pd anak perempuan terjadi
peningkatan penumpukan lemak
dibawah kulit, terutama di area
perut, lebar pinggul meningkat,
panggul melebar untuk persiapan
reproduksi

Pd usia 13 thn sebagian


besar anak perempuan mulai
menstruasi
Pd anak laki-laki terjadi
peningkatan massa otot dan
pertumbuhan panjang tulang
Sebelum usia 13 growth
spurt pada anak laki-laki
cenderung lebih lambat
dibandingkan anak
perempuan
Setelah usia 16, anak lakilaki melebihi anak
perempuan dalam TB dan BB

3. Post Pubescence:
Merupakan periode akhir
dalam proses mencapai
masa dewasa
Dicirikan oleh adanya
perlambatan pertumbuhan,
peningkatan perkembangan
otot dan kematangan
fungsi organ sex

BEBERAPA KARAKTERISTIK
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PADA MASA REMAJA
1. Faktor-faktor Hormonal
a. Pada usia 9-10, sel2
Hypothalamus mengirimkan
sinyal untuk meningkatkan
output dari kelenjar2
pertumbuhan Kelenjar
Pituitary kemudian menstimulasi
Thyroid, adrenals, ovaries dan
testes

b. The onset of puberty (awal pubertas)


dihasilkan dari perubahan2 gradual dan
kuantitatif, rather than perubahan
kualitatif dalam sekresi hormon
1) Hormon pertumbuhan Somatropin
menstimulasi anabolisme protein
2) Thyroid hormonetriiodothyronine (T3) &
thyroxine (T4) mempengaruhi
pertumbuhan badan dan
pematangan skeletal (kerangka).
Efek metabolik dari hormon
tersebut adalah : peningkatan
konsumsi oksigen, produksi panas,
retensi nitrogen, sintesis protein,
absorpsi glukosa, glikolisis dan
glukoneogenesis

3) Adrenal cortical steroids


menstimulasi sekresi hormon
steroid yang mendukung
pertumbuhan, serta
perkembangan dan fungsi
sexual
Adrenal cortex merupakan
sumber utama estrogen pd
wanita dan androgen pd lakilaki
4) Gonadotropins-hormones
seperti follicle-stimulatinghormone (FSH), leutinizing
hormone (LH), & prolactin
disekresikan oleh kelenjar
pituitary dan mempengaruhi
Gonads

5) Gonadal hormones -the


ovary in female, and the
testes in male
mensekresikan hormon yang
mempunyai aksi anabolik
dan mempengaruhi
pertumbuhan seluruh tubuh
dan jaringan2 spesifik.
Perbedaan jumlah dan organ
target dari androgen dan
estrogen menghasilkan
karakteristik maskulin atau
feminin

2. Adolescent Growth Spurt :


a. Akselerasi pertumbuhan TB
dan BB; pertumbuhan yg paling
dramatik sejak bayi
b. Timing, duration & intensity of
growth, bervariasi antar
individu
c. Anak perempuan mulai lebih
awal (10-13 thn) dg peak pd 1213 thn, anak laki-laki mulai pd
12-16 thn dg peak pd 15-16 thn
d. Intensitas pertumbuhan pd
anak perempuan > anak laki-laki,
jadi mempunyai kenaikan
pertumbuhan yg lebih besar

e. Tinggi maks pd anak


perempuan pd usia 19, anak
laki-laki pd usia 21, tetapi
massa tulang terus
meningkat sampai usia 25
f. Sebagian besar peningkatan
BB disebabkan karena
pertumbuhan otot dan
pengerasan tulang;
Pengerasan tulang
(Ossification) telah selesai
g. Pd anak perempuan, lemak
diredistribusi ke seluruh
tubuh

3. Proporsi Tubuh dan Konfigurasi :


a. Tubuh memanjang mencapai proporsi orang
dewasa
b. Anak laki-laki lebih tinggi, mempunyai
tungkai dan lengan (limbs) lebih panjang dan
bahu lebih lebar
c. Anak perempuan mempunyai panggul lebih
lebar dan lebih bulat
4. Perubahan Fisik lainnya :
a. Ukuran dan kekuatan jantung meningkat
b. Kapasitas paru-paru meningkat
c. Organ bagian dalam mencapai ukuran
maksimal
d. Otak dan sistem sensory mencapai ukuran
dewasa, namun kapasitasnya msh kapasitas
pubertas

5. Kematangan Sexual :

a. Primary sex characteristics appear


b. Secondary sex characteristics appear
c. Sexual reproduction becomes possible

6. Kematangan Fisiologis :

a. Fungsi fisiologis yg berbeda mencapai


kematangan pd periode yg berbeda
b. Perbedaan jenis kelamin menjadi lebih
nyata pd kandungan air tubuh, level
elektrolit, laju pernafasan, tekanan darah,
laju metabolik, komponen darah dan fungsi
fisiologis lainnya; pd umumnya lebih tinggi
pd anak laki-laki

FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1.
2.
3.
4.

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh


genetik, kondisi kesehatan secara umum, gizi dan laju
metabolik
Saat pubertas dipengaruhi oleh trend pertumbuhan,
disebabkan gizi dan faktor2 kesehatan
Awal dari pertumbuhan cepat (rapid growth) pd masa
remaja lebih berhubungan dg BB daripada usia
Proporsi lemak tubuh pd anak perempuan mempengaruhi
awal menstruasi; awal menstruasi terjadi setelah
periode pertambahan cepat BB

KEBUTUHAN GIZI PD MASA REMAJA


Nutritive Needs:
1.
2.

3.
4.

Laju pertumb mrpk faktor determinan


Kebutuhan meningkat dibandingkan masa anak-anak at
the onset of the growth spurt, mencapai maksimum at
the time of peak growth dan mendekati level dewasa
seiring berkurangnya pertumbuhan
Kebutuhan dpt ditentukan berdasarkan parameter
pertumbuhan dan tahap pubertas, tdk hanya
berdasarkan umur dan jenis kelamin saja
RDA Indonesia mengklasifikasikan remaja hanya
berdasarkan jenis kelamin dan umur, yaitu umur 13-15
dan 16-19, laki-laki dan perempuan

Rationale for the Nutritional


Requirements in Adolescence:
1. Energi

a. Kebutuhan energi berhubungan dg


jumlah yg dibutuhkan unt
mendukung laju pertumbuhan dan
mempertahankan BB yg diinginkan
Faktor yg mempengaruhi kebutuhan
energi:
- Laju pertumbuhan (Growth rate)
- Aktivitas fisik
- Kebiasaan2 gaya hidup lainnya
b. Kebutuhan energi ditujukan untuk :
- Memelihara kesehatan
- Mendukung pertumbuhan dan
kematangan yg optimal
- Mendukung aktivitas fisik

2. Protein
a. Spt pd Energi, RDA untuk lakilaki > perempuan;
mempertimbangkan kebutuhan
untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan.
b. Jumlah aktual asupan protein
akan meningkat seiring dg
pertumbuhan, namun jumlah per
kg BB menurun dg semakin
bertambahnya umur
c. Keterbatasan protein atau kalori
pd periode ini akan menghambat
pertumbuhan

d. Jika asupan energi tdk mencukupi karena hal-hal


berikut ini : food security issues, penyakit kronis
dan usaha menurunkan BB, maka protein dari
makanan akan digunakan unt memenuhi kebutuhan
energi, sehingga tdk dpt digunakan unt sintesis
jaringan baru atau perbaikan jaringan
e. Jika asupan protein tdk mencukupi, maka akan
terjadi :
Pengurangan laju pertumbuhan
Penurunan lean body mass
f. Asupan protein yg berlebih akan berpengaruh thd
status gizi, contoh :
Mengganggu metabolisme kalsium
Meningkatkan kebutuhan cairan berisiko
tinggi thd dehidrasi

3. Vitamin Larut Lemak

Kecukupan vit A
diinterpolasi dari RDA
bayi ke dewasa
berdasarkan asumsi
adanya hubungan langsung
kebutuhan gizi dg BB
Tdk ada RDA unt vit D krn
sumber utama vit D
berasal dari pengaruh UV
sinar matahari terhadap
kulit

4. Vitamin Larut Air

Kebutuhan Tiamin, riboflavin dan


Niacin meningkat dengan
meningkatnya asupan kalori
(mempertimbangkan perannya
dalam metabolisme energi)
Kebutuhan vit meningkat pd
masa remaja
Pelepasan energi dari KH
membutuhkan tiamin, riboflavin
dan niacin
Sintesa jaringan membutuhkan
Vit B6, asam folat dan vit B12
Pertumbuhan kerangka yg cepat
membutuhkan vit D
Pertumbuhan sel baru
membutuhkan vit A, C dan E

5. Mineral

Rekomendasi : Asupan
Kalsium 700 mg/hari
(Laki2 dan perempuan)
unt memenuhi kebutuhan
pembentukan tulang dan
peningkatan massa tulang
Kebutuhan zat besi
meningkat unt sintesis
hemoglobin krn adanya
peningkatan volume darah,
dan sintesis myoglobin unt
pertumbuhan otot
Pada wanita perlu
tambahan zat besi unt
menggantikan kehilangan
selama menstruasi (sejak

National (USA)
recommendations:
Increased consumption of fruits
& vegetables, because of their
contributions of:
- vitamins
- minerals
- phytonutrients
Recommendation is to eat:
5 servings of fruits &
vegetables per day

YRBS (1999) in CDC (2002):


22.5% of whites
27.8% of blacks
24.0% of Hispanics
ate more than 5 servings of
fruits & veg per day. It is
higher than the 1995 YRBS
results indicating that only 9%
ate 5 servings of fruits & veg.

This increase consumption is


encouraging & shows that educating
adolescents about the five-a-day
recommendation may have had an impact
on their food consumption patterns
Although has increased, 75% of
adolescents still do not eat adequate
amounts of fruits & vegetables
Adolescents incorporate two times more
Ca, Fe, Zn, & Mg into their bodies during
their growth spurt than do at other
times

Kalsium (Ca)
Data survey makanan menunjukkan :
Remaja, terutama perempuan paling
berisiko thd kekurangan asupan Ca
Asupan Ca cenderung menurun pd anak
perempuan usia 10 ke usia 17
Survey konsumsi menunjukkan asupan Ca
rata-rata :
Perempuan : 780 820 mg/day
Laki-laki : 800 920 mg/day

Adolescents dietary Ca intake


(Albertson, 1997)
NHANES II

NHANES III

Age
(1976-1980)
(1988-1991)
--------------------------------------------------------------6 11
1.209
867
12 15
854
796
16 19
725
822
---------------------------------------------------------------

Evidence suggests that:


Konsumsi soft drink yg tinggi pd
remaja menyebabkan asupan Ca yg
rendah, krn soda biasanya
menggantikan susu
Risiko berkembangnya
osteoporosis tergantung pd
seberapa besar massa tulang
terbentuk pd masa-masa awal
kehidupan.
Pd anak perempuan 92% dari
massa tulangnya terbentuk pd usia
18 (IOM, 1997; Golden, 2000)

Zat Besi
Pd anak laki-laki pembentukan massa
otot dibarengi dg peningkatan volume
darah
Anak perempuan kehilangan zat besi
setiap bulan
Pd saat Rapid Growth Konsentrasi Hb
dan Ht serum biasanya rendah
Karena Rapid Growth dan peningkatan
lean body mass, zat besi yg bersirkulasi
mungkin rendah physiologic anemia of
growth

Iron deficiency:
Mempengaruhi respon imun
Menurunkan ketahanan thd
infeksi
Mempengaruhi belajar
problems with short-term
memory

Zinc
Esensial untuk
pertumbuhan dan
kematangan seksual

6. Air
Jumlah air yg
dibutuhkan perhari
adalah jumlah air yg
hilang melalui paruparu, urin, keringat dan
feces
Pd suhu normal : 1
ml/kcal makanan yg
dikonsumsi atau sekitar
1,5-2,5 liter/hari

Concerns About Adolescences


Dietary Intake and Nutrient Utilization
1.

Masa remaja (Adolescence) dicirikan oleh


adanya pertumbuhan fisik dan emosional yg
tinggi, yg mengakibatkan kegelisahan dan
stress akan mempengaruhi perilaku makan
dan gizi
2. Ketidakstabilan emosi mempengaruhi
penggunaan zat gizi; pada individu yg
mengalami stress emosional yg ekstrim dpt
mengalami keseimbangan nitrogen dan
kalsium yg negatif

3. Selain mengalami perkembangan fisiologis,


juga terjadi perubahan sosio-psikologis yg
mempengaruhi perilaku gizi (Nutritional
behavior), diantaranya adalah :
a. expression of independence;
b. need to assert authority;
c. peer acceptance & peer pressure;
d. concern for body image and/or physical
fitness;
e. increase in physical activities
particularly participation in sports and
athletic activities

4. Perhatian khusus sebaiknya diberikan pd


remaja yg menggunakan tembakau (perokok),
alkohol dan obat-obatan, krn adanya efek
merusak dari bahan2 tsb thd status gizi dan
kesehatan
5. Diantara remaja wanita, kehamilan mendpt
perhatian khusus krn masalah yg
berhubungan dg reproduksi pd saat atau
segera setelah rapid growth
6. Penggunaan oral contraceptives oleh remaja
wanita jg hrs mendpt perhatian khusus krn
adanya pengaruh oral contraceptives thd
metabolisme zat gizi, khususnya pd folacin
dan pyridoxine

RDA for Adolescents for Energy & Specific Nutrients


(WKNPG VIII, 2004)
No Energy/Nutrients

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Energi (kcal)
Protein (g)
Vitamin A (RE)
Vitamin C (mg)
Thiamin (mg)
Riboflavin (mg)
Niacin (mg)
Asam Folat (ug)
Piridoksin (mg)
Vitamin B12 (ug)
Calcium (mg)
Iron (mg)
Iodine (ug)

Male

Male

13-15 yrs

16-18 yrs

2400
60
600
75
1,2
1,2
14
400
1,3
2,4
1000
19
150

2600
65
600
90
1,3
1,3
16
400
1,3
2,4
1000
15
150

Female

Female

13-15 yrs 16-18 yrs

2350
57
600
65
1,2
1,0
13
400
1,2
2,4
1000
26
150

2200
55
600
75
1,1
1,0
14
400
1,2
2,4
1000
26
150

Common Feeding Problems


1. Meal Skipping:

Remaja cenderung unt menolak


makanan terutama makan pagi dg
alasan tdk berselera, tdk ada
waktu, lebih memilih tdr atau
aktivitas santai, menghabiskan
wkt unt penampilan, dan/atau
takut menjadi gemuk

2. Snacking:
Remaja cenderung sering makan
dan snacking mrpk karakteristik
dari gaya hidup mereka

Snacking mungkin merusak jika


makanan yg dikonsumsi empty
calories, dan jika snack tsb
menggantikan makan (regular
meals)
Meskipun demikian snack dpt
memberikan kontribusi zat gizi
yg nyata jika direncanakan dg
baik

3. Non traditional eating pattern:

Remaja terkadang menunjukkan


pola makan yg tidak biasa unt
mengekspresikan kebebasan dan
unt alasan lainnya, contohnya :
mengkonsumsi pangan organik,
mencoba diet iseng-iseng dsb

Nutrition Related Problems and


Disorders in Adolescence
1. Iron Deficiency Anemia:

Risiko iron-def-anemia
besar, dg mempertimbangkan
kebutuhan unt pertumbuhan
dan pemeliharaan jaringan tbh
Unt remaja wanita,
penggantian kehilangan zat
besi selama menstruasi
Direkomendasikan adanya
monitoring secara regular thd
status besi dan penggunaan
suplemen zat besi

2. Iodine Deficiency
Disorder :

Terutama remaja di
daerah endemik berisiko
thd IDD
Penggunaan terapi iodine,
seperti garam beriodium,
minyak beriodium,
peniadaan pangan
goitrogen secara
efektif dpt mengurangi
the incidence of disorder

3. Anorexia nervosa :
Pengurusan badan yg
dilakukan dg cara
melaparkan diri secara
sukarela
Penggunaan istilah Anorexia
unt kelainan ini tdk tepat
krn bukannya tdk ada selera
makan, tetapi penolakan thd
makan
Meskipun penyebabnya
adalah kondisi psikologis,
dpt berakibat malnutrisi;
requires psychiatric as well
as nutrient management.

5. Bulimia :

Dikenal juga sebagai Gorge and


Purge, mrpk kondisi yg
berhubungan dg Anorexia
Nervosa, dimana penyebab
utamanya adalah kondisi
psikologis
Dicirikan oleh konsumsi pangan
yg cukup, kemudian segera
dikeluarkan dg cara muntah atau
menggunakan laxatives (obat
pencahar/cuci perut)
Jika syndrome ini tdk
terkontrol, maka dapat
berakibat parah thd gizi

5. Weight disorders :

Sebagai akibat dari kebiasaan makan yg


buruk, kelainan makan, perubahan2 sosiopsikologis, dsb akan dihasilkan a
spectrum of weight disorders, ranging
from thinness to overfatness; remaja dpt
kembali ke/atau memusuhi makanan.
Penyebabnya harus diketahui; penggunaan
behavioral modification techniques telah
diketahui berguna, namun sukses
tergantung pd motivasi, kematangan, dan
dukungan keluarga thd remaja

Psychological Changes
Instead of physical growth, there are:
Emotional dev &
Intellectual dev
implication for their nutritional well-being
Cognitive & emotional dev can be divided:
Early adolescence
Middle adolescence
Late adolescence

Early adolescence, characteristics:

Is preoccupied with body & body image


Trusts & respects adults
In anxious about peer relationships
Is ambivalent about autonomy

Middle adolescence, characteristics:

Are greatly influenced by their peer group


Are mistrustful of adults
Consider independence to be very important
Experience significant cognitive dev.

Late adolescence, characteristics:


Have established a body image
Are oriented toward the future & are making
plans
Are increasingly independent
Are more consistent in their values & beliefs
Are developing intimacy & permanent
relationships

Body Image
Want to be like their most
perfect peers & cultural idols
CDC (2002):
Female (34%) vs male (15%) to
view themselves as too fat
Boys (16%) vs girls (7%) too
thin
Male & female black student
too fat
Among female students:
60% were attempting to lose
weight, but only 24% of the
male students were
participating in weight loss
behaviors

Anda mungkin juga menyukai