Anda di halaman 1dari 18

Laporan kasus tinea kapitis et

korporis
Oleh :
Dwitya Rilianti, S.Ked.
Preceptor :
dr. Resati Nando P., Sp.KK.

IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Jenis kelamin
Status
Agama
:
Alamat
:

: An. I
: 5 Thn
: Laki-laki
: Pelajar TK
Islam
Kota Karang, Bandar Lampung

Tgl. Pemeriksaan: 4 Januari 2017

ANAMNESIS
(Autoanamnesis dan alloanamnesis dengan ibu kandung pasien Ny. H, dilakukan
pada tanggal 4 Januari 2017 di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD dr. A. Dadi
Tjokrodipo)
Keluhan Utama : Kulit kepala gatal, timbul bercak-bercak merah pucat dan
kekuningan
Keluhan Tambahan : Rambut mudah rontok dan patah

Riwayat Penyakit Terdahulu :


Alergi (-)
Riwayat Keluarga :
Alergi (-)
Riwayat Sosial dan Ekonomi :
Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara, keadaan ekonomi menenagh
ke bawah.

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD dr. A. Dadi
Tjokrodipo dengan keluhan kulit kepala gatal, timbul bercakbercak merah pucat dan kekuningan. Keluhan dirasakan
sejak setengah bulan yang lalu. Awalnya kulit memerah,
terasa gatal dan muncul benjolan-benjolan kecil.
Pasien sempat dibawa berobat ke Puskesmas Kota Karang, namun
keluhan dirasakan semakin banyak dan menyebar di kulit kepala.
Ibu pasien mengatakan pasien sering menggaruk bercak dan
pernah terdapat sedikit cairan lalu mengering. Keluhan rambut
mudah rontok dan patah juga dialami pasien, rambut juga berubah
warna menjadi keabu-abuan.

Pemeriksaan fisik

Status generalis
Kesadaran
: kompos mentis
Tanda vital
RR
: 20 x/menit
Nadi
: 72 x/menit
Suhu
: 36,3oC
BB
: 25 Kg
Kepala
: Terdapat plak eritematous, disertai papul dan krusta ukuran 6 cm
Mata
: dbn
Thoraks
: dbn
Abdomen
: dbn
Ekstremitas : dbn

Status Dermatologis
Distribusi : Regional
At Regio : Kapitis
Deskripsi : Kulit kepala terdapat plak
eritematous disertai krusta, berbentuk bulat,
penyebaran regional unilateral dengan
ukuran 6 cm
Efloresensi : Daerah eritematous disertasi
sebagian tampak papul yang multipel dan
krusta kekuningan

resume
Pasien An. I datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin
RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo dengan keluhan kulit
kepala gatal, timbul bercak-bercak merah pucat
dan kekuningan. Keluhan dirasakan sejak
setengah bulan yang lalu. Awalnya kulit memerah,
terasa gatal dan muncul seperti benjolan-benjolan
kecil.
Pada pemeriksaan fisik didapat daerah
eritematosa disertai krusta kekuningan pada regio
kapitis penyebaran regional unilateral dengan

Diagnosis banding
1. Tinea kapitis et korporis
2. Psoriasis

USULAN PEMERIKSAAN
1. Lampu wood
2. Pemeriksaan KOH 10%

DIAGNOSIS KLINIS
Tinea kapitis et korporis

penatalaksanaan
Non
medikamentos
a

Medikamentosa

Meningkatkan kebersihan kulit kepala dan menghindari berkeringat yang


berlebihan
Mengurangi kelembaban dari kulit kepala dan rambut pasien dengan
menghindari penutup kepala/topi yang panas dan tidak menyerap
keringat (karet, nylon)
Menghilangkan fokal infeksi ditempat lain misalnya di kuku atau di kaki.
Menghindari pemakaian handuk dan topi ataupun penutup kepala lain
secara bersama-sama.
Mengontrol faktor-faktor predisposisi lain seperti diabetes mellitus,
malnutrisi,dll
Sistemik : Griseofulvin 2x50 mg

Topikal

: Ketokonazol 2% + Asam Salisilat 3% dalam bentuk krim

prognosis
Qua ad Vitam : ad bonam
Quo ad Functionam: dubia ad bonam
Quo ad Sanationam: dubia ad bonam

Analisis kasus
1. Penegakan diagnosis
Diagnosis pada laporan kasus ini adalah tinea
kapitis et korporis. Diagnosis ini ditegakkan
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Tinea korporis adalah infeksi jamur pada kulit
halus (glabrous skin) di daerah kepala, wajah,
leher, badan, lengan, tungkai dan pantat (glutea)
yang disebabkan jamur dermatofita spesies
Microsporum, Trichophyton, dan Epidermophyton.

Pada pasien didapatkan gejala klinis berupa gatal pada


bercak yang memerah. Oleh karena gatal dan digaruk, lesi
semakin meluas, terutama di daerah kulit yang lembab.
Kelainan yang dialami pasien sesuai dengan teori yang ada.
Khas dari infeksi ini ada central healing (dibagian tepi
meradang dan bagian tengah tenang).
2. Pemilihan terapi
Infeksi tinea corporis, cruris, dan pedis dapat diterapi dengan
agen topikal maupun sistemik. Terapi dibagi menjadi terapi
nonfarmakologi dan farmakologi dengan agen anti-jamur.
Pada kasus ini diberikan farmakoterapi berupa griseofulvin
sistemik dan ketoconazole topikal yang merupakan
fungistatik.

Thank you

Anda mungkin juga menyukai