Anda di halaman 1dari 15

EKSTRAKSI NIKEL DAN

KOBAL DARI BIJIH NIKEL


LATERIT DENGAN MEDIA
ASAM NITRAT
09320100054
09320100073
09320140201
09320140213

ANDI WAHYU P
-ARIANTO ADRI
-MUSLIADI
-ABDULLAH KILIAN

Nikel
Merupakan

salah satu logam yang


memegang peranan penting dalam
perkembangan industri dunia yang
digunakan sebagai logam paduan untuk
berbagai logam paduan. Penggunaan
utamanya (sekitar 65%) adalah sebagai
logam pemadu untuk baja tahan karat
(stainless steel).

Kebutuhan dan prediksi kebutuhan


nikel dunia dari tahun 2007-2015

Potensi cadangan bijih nikel laterit di


Indonesia
Potensi

cadangan bijih nikel laterit di Indonesia cukup


besar terdapat di berbagai daerah, yaitu di Sumatera,
Riau, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur,
Maluku dan Papua, dengan total cadangan sekitar
32.738.682 ton (sumber: Pusat Sumber Daya Geologi,
2012).
dengan metode pelindian pada tekanan atmosferik dan
media asam nitrat memungkinkan diperolehnya produk
pelindian berupa larutan kaya berbagai logam nikel dan
kobal

Ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit


Ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit dengan
hidrometalurgi sudah sangat lama digunakan mulai
1960 di Kuba.
Pelindian asam bertekanan (pressure acid
leaching/PAL) dengan beragai media lindi telah
digunakan seperti asam sulfat; asam klorida; ammonia.
Salah satu teknologi pengolahan bijih nikel laterit
melalui jalur hidrometalurgi yang telah dikembangakan
adalah pelindian menggunakan asam nitrat

Tujuan penelitian ekstraksi nikel dan


kobal
Tujuan

penelitian ekstraksi nikel dan kobal dari bijih nikel


laterit menggunakan media asam nitrat adalah mempelajari
karakteristik pelindian dan pembuatan MHP
Pembentukan MHP merupakan tahap kedua setelah proses
pengurangan kandungan pengotor besi dan aluminium.
Reagen presipitan CaO dan MgO efektif untuk mengurangi
kandungan unsur pengotor besi dan aluminium. Tingkat
kandungan nikel yang diperoleh (sekitar 51,6%) setelah
proses presipitasi telah memenuhi syarat yang dibutuhkan
bahan umpan proses pemisahan selanjutnya sehingga
didapatkan produk akhir

Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).

Berbagai logam nikel dan kobal yang bila diproses lebih


lanjut dengan teknik presipitasi akan diperoleh intermediate
product campuran nikel-kobal hidroksida yang dikenal
dengan sebutan mixed hydroxide precipitate (MHP).
Larutan hasil pelindian dimurnikan dari unsur-unsur
pengotornya terutama besi dan aluminium, kemudian
dilakukan presipitasi untuk menghasilkan campuran nikelkobal hidroksida (mhp).
Mhp ini merupakan produk antara (intermediate product) dan
dapat dijadikan produk logam maupun senyawa logam
terpisah dengan proses lebih lanjut

Proses ekstraksi bijih nikel laterit menggunakan


media asam nitrat

METODE
Proses

ekstraksi logam dari bijih melalui jalur


hidrometalurgi terdiri atas 2 tahap utama yaitu
pelindian dan perolehan (recovery) logam berharga
Penelitian ekstraksi bijih nikel laterit dilakukan dengan
proses pelindian asam nitrat pada tekanan atmosferik.
Sebelum dilindi, dilakukan pengecilan ukuran
(kominusi) dan pengayakan untuk memperoleh fraksi
ukuran bijih tertentu serta pemercontohan (sampling)
sehingga diperoleh yang representatif sebagai umpan
bahan pelindian

METODE
Salah

satu teknologi pengolahan bijih nikel laterit melalui jalur


hidrometalurgi yang telah dikembangakan adalah pelindian
menggunakan asam nitrat.
Pada penelitian ini dilakukan pengolahan bijih nikel laterit
melalui jalur hidrometalurgi sehingga diperoleh intermediate
product campuran nikel-kobal hidroksida (mixed hydroxide
precipitate, mhp).
Pelindian dilakukan menggunakan larutan asam nitrat pada
kodisi tekanan atmosferik.
Keuntungan pelindian menggunakan asam nitrat pada tekanan
atmosfer adalah media nitrat yang dapat diumpankan kembali
sebagai lindi setelah mengalami proses daur ulang.

METODE

Pengecilan fraksi ukuran butir, penambahan konsentrasi


asam nitrat dan naiknya suhu pelindian menaikkan
secara signifikan jumlah nikel dan kobal yang terlarut,
unsur lain besi, aluminium dan magnesium.
Hasil percobaan pada kondisi terbaik yaitu suhu 90 C,
fraksi ukuran butir -200+325 mesh, konsentrasi asam
nitrat 4M dan waktu pelindian 300 menit pada pelindian
bijih nikel laterit tipe limonit diperoleh persen ekstraksi
Ni, Co, Fe, Al dan Mg berturut-turut 88,97; 99,57;
47,20; 67,00; dan 48,22%.
0

Reaktor Pelindian

ANALISIS
Berdasarkan analisis terhadap percontoh bijih nikel
yang berasal dari Sulawesi Tenggara sebagai bahan
baku penelitian, material tersebut termasuk bijih nikel
laterit tipe limonit dengan kandungan besi yang tinggi
serta nikel dan magnesium yang rendah.
Kenaikan konsentrasi asam nitrat dan suhu pada
pelindian menyebabkan peningkatan persen ekstraksi
yang signifikan terhadap jumlah unsur-unsur yang
terlarut terutama nikel, kobal dan magnesium.

kesimpulan
Kenaikan

konsentrasi asam nitrat dan


suhu pada pelindian menyebabkan
peningkatan persen ekstraksi yang
signifikan terhadap jumlah unsur-unsur
yang terlarut terutama nikel, kobal dan
magnesium.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai