DERMATITIS ATOPI
Febrima Rahayu
1110070100136
Preseptor:
dr. H. Yosse Rizal, SpKK
Dermatitis atopi
Dermatitis atopic (DA) adalah peradangan
kulit berupa dermatitis yang kronis residif,
disertai rasa gatal, dan mengenai bagian
tubuh tertentu.
Istilah atopy telah diperkenal oleh coca dan
cooke pada tahun 1923 asal kata atopos
yang berarti berbeda dan yang dimaksud
adalah penyakit yang tidak biasa, baik
lokasi kulit yang terkena maupun
penyakitnya
Etipotogenesis
Berbagai faktor ikut berinteraksi dalam
patogenesis dermatitis atopik misalnya
faktor genetik, sawar kulit, dan
imunologik.
patogenesis
Sawar kulit
Filagrin &
lorikrin
Vol seramid
Peningkatan TEWL
< kemampuan
menyimpan air
Komposisi lipid esensial
Gatal
Kulit kering
& sensitif
imunologi
Reaksi hipersensitivitas
tipe 1
Alergen
Vasodilatasi, gatal,
inflamasi
Sitokin
Mediator
inflamasi( histamin,
kinin, bradikinin,tripsin)
Sel T
IL 4 & sel B
IgE meningkat
genetik
Uehara dan kimura menyatakan bahwa 60%
pasien DA mempunyai anak atopi. Jika
keduanya DA maka 81% atopi, tp apabila
salah satu 59% atopi
Penelitian lain
Ibu DA 2,66 anak atopi , jika ayah DA resiko
anak 1,29
klasifikasi
DA intrinsic adalah DA tanpa bukti
hipersensitivitas terhadap allergen dan
tanpa peningkatan kadar ige
Tipe ekstrinsik bila terbukti pada uji kulit
terdapat hipersensitivitas terhadap
allergen hirup dan makanan
GEJALA KLINIS
Dibagi 3 fase
Fase infatil (2 bulan-2thn)
Fase anak(2-10 tahun)
Fase remaja dan dewasa(> 13 tahun)
Kriteria diagnosis
hanifin-rajka
Kriteria mayor
Kriteria minor
Pruritus
dermatitis di muka atau
ekstensor pada bayi dan
anak
Dermatitis di fleksura pada
dewasa
Dermatitis kronis atau
residif
Riwayat atopi pada
penderita atau keluarga
xerosis
Infeksi kulit (khusus:
S.aureus dan HSV)
Dermatitis nonspesifik
pada tangan&kaki
Iktiosis/ hiperliniar
palmaris/ keratosis pilaris
Pitiriasis alba
White dermographism dan
delayed blanch response
Keilitis
Lipatan infraorbital DennieMorgan
Konjungtivitis berulang
Keratokonus
Kriteria minor
Kriteria mayor
Katarak subkapsular
anterior
Orbita menjadi gelap
Muka pucat atau eritem
Gatal bila berkeringat
Intoleransi wol atai pelarut
lemak
Aksentuasi perifolikular
Hipersensitif makanan
Dipengaruhi faktor
lingkungan dan emosi
Skin test alergi dadakan (+)
IgE serum meningkat
Awitan usia dini
Diagnosis::
Kriteria minor
Pruritus
dermatitis di muka
atau ekstensor
pada bayi dan anak
Riwayat atopi pada
penderita atau
keluarga
Xerosis/ Iktiosis/
hiperliniar palmaris
Aksentuasi
perifolikular
Fisura belakang
telinga
Skuama di skalp
kronis
Luas Lesinya
Perjalanan penyakit
Remisi > 3bulan/ tahun (1)
Remisi < 3 bulan/ tahun (2)
Kambuhan (3)
Fase anak/dewasa
< 9% luas tubuh (1)
9-36% luas tubuh (2)
>36% luas tubuh (3)
Intensistas penyakit
Gatal ringan, gangguan
tidur (1)
Gatal sedang, gangguan
tidur (2)
Gatal berat, gangguan
tidur (3)
Fase infantil
< 18% luas tubuh (1)
18-54% luas tubuh (2)
>54% luas tubuh (3)
Penilaian scor
3-4 : ringan
5-7 : sedang
8-9 : berat
Diagnosis banding
fase bayi dapat mirip dermatitis seboroik,
psoriasis dan dermatitis popok.
fase anak dapat mirip dengan dermatitis
numularis, dermatitis intertriginosa,
dermatitis kontak, dermatitis traumatika.
fase dewasa lebih mirip dengan
neurodermatitis
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang hanya dilakukan
bila ada keraguan klinis. Peningkatan
kadar igE
Uji kulit dilakukan bila ada dugaan pasien
alergik terhadap debu atau makanan
tertentu bukan untuk diagnostic
Tata laksana
Edukasi dan konseling
berikan informasi dan edukasi kepada
orangtua , pengasuh keluarga tentang DA
perjalanan penyakit serta factor yang
mempengaruhi penyakit, factor yang
mempengaruhi kekambuhan
Topikal
Pelembab
Kortikosteroid
Penghambat kalsinurin
Sistemik
antihistamin
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS
Nama : an. A
Umur : 10 bulan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat : Batusangkar
Status : Suku : minang
ANAMNESA
Dari alloanamnesa didapat seorang bayi
laki-laki yang dibawa ibunya ke RSUD
batusangkar dengan :
Keluhan utama
Tampak bercak kemerahan pada wajah
sekitar 2 minggu yang lalu.
STATUS GENERALIS
Keadaan umum : Tidak tampak sakit
Kesadaran : composmentis
Status gizi : Pemeriksaan thorak
: diharapkan
tidak ditemukan kelainan
Pemeriksaan abdomen
: diharapkan
tidak ditemukan kelainan
Status dermatologikus
Lokasi : diwajah
Distribusi
: terlokalisir
Bentuk : tidak khas
Susunan
: tidak khas
Batas : tegas
Ukuran :milier- plakat
Effloresensi : makula eritem, plak
eritema, papul eritema, skuama putih
halus diatasnya, erosi
DIAGNOSIS KERJA
Dermatitis atopic infatil
DIAGNOSIS BANDING
PEMERIKSAAN ANJURAN
Pemeriksaan kadar IgE,
Terapi umum
Penjelasan / penyuluhan kepada orang
tua pasien:
Penyakit bersifat kronik berulang dan
penyembuhan sempurna jarang terjadi
sehingga pengobatan ditujukan untuk
mengurangi gatal dan mengatasi kelainan
kulit
Terapi khusus
Topikal
Krim Hidrokortison 1% dioleskan 2 x
sehari
Krim Emolien (lanolin10%) 2 x sehari