BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perawat sesuai permenkes ri no.1239 tahun 2001 tentang
registrasi dan praktik perawat, dijelaskan perawat adalah:
seseorang yang telah lulus pendidikan keperawatan,baik di
dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Peran perawat seperangkat
tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang, sesuai kedudukannya dalamsuatu sistem.
Keperawatan Adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif,ditujukan
pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun
sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku
dan memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang
lain dan dunia sekitarnya. Nursalam (2007) menyatakan,
komunikasi juga merupakan suatu seni untuk dapat menyusun
dan menghantarkan suatu pesan dengan cara yang mudah
sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima maksud dan
tujuan pemberi pesan. Menurut Potter dan Perry (1993),
komunikasi terjadi pada tiga tingkatan yaitu intrapersonal,
interpersonal dan publik. Makalah ini difokuskan pada komunikasi
interpersonal yang terapeutik. Komunikasi interpersonal adalah
interaksi yang terjadi antara sedikitnya dua orang atau dalam
kelompok kecil, terutama dalam keperawatan. Komunikasi
interpersonal yang sehat memungkinkan penyelesaian masalah,
berbagai ide, pengambilan keputusan, dan pertumbuhan personal.
2. Prinsip-prinsip Komunikasi
Adapun prinsip-prinsip komunikasi terapeutik menurut Carl
Rogers yaitu :
Perawat harus mengenal dirinya sendiri
Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, percaya,
dan menghargai
Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh pasien
Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien, baik fisik
maupun mental
Perawat harus dapat menciptakan suasana yang nyaman dan aman
bagi pasien
Kejujuran dan terbuka
Mampu sebagai role model
Altruisme
Bertanggung jawab
Lanjutan
Contoh penerapannya yaitu sebagai beikut:
Tritmen pada pasien yang menghadapi ajal , yaitu :
Pemberian O2diteruskan atau di hentikan, Program
pengobatan diteruskan atau tidak, Supportterapi ( RJP )
sampai kapan
Mengijinkan unsur mengakhiri penderitaan dan hidup
pasien dengan sengaja atas permintaan pasien sendiri,
pembatasan
perilaku,
daninfomrmed
consent.
Infomrmed consentdapat diberikan pada : Pasien
terimina ,Status vegetatif , Pasien HIV/AIDS ,Pasien
mendapat terapi diet, Pasien menghadapi tindakan
medik, Operasi, Pemakaian obat yang harganya mahal
dll.
Lanjutan
Contoh penerapannya yaitu sebagai beikut:
Tritmen pada pasien yang menghadapi ajal , yaitu :
Pemberian O2diteruskan atau di hentikan, Program
pengobatan diteruskan atau tidak, Supportterapi ( RJP )
sampai kapan
Mengijinkan unsur mengakhiri penderitaan dan hidup
pasien dengan sengaja atas permintaan pasien sendiri,
pembatasan
perilaku,
daninfomrmed
consent.
Infomrmed consentdapat diberikan pada : Pasien
terimina ,Status vegetatif , Pasien HIV/AIDS ,Pasien
mendapat terapi diet, Pasien menghadapi tindakan
medik, Operasi, Pemakaian obat yang harganya mahal
dll.
TERIMAKASIH