Anda di halaman 1dari 35

Manajemen kasus - Bronkiolitis

Argirina Ghassani (10711183)


Pembimbing
dr. Siswanto Basuki Msc, Sp.A

Identitas pasien

Nama
: An. R
Jenis kelamin : Perempuan
Umur
: 4 bln
Alamat
: Karangjati

Anamnesis dilakukan tanggal 20 Juni


2016

Keluarga pasien

Identitas ibu

Identitas ayah

Nama

:Ny. S

Nama

: Tn. P

Umur

: 20 th

Umur

: 23 th

Pekerjaan : IRT

Pekerjaan : Buruh

Keluhan Utama
Sesak 1 HSMRS

Riwayat Penyakit Sekarang


Keluhan sesak
sejak 1HSMRS

Semakin lama
memberat

5 HSMRS disertai
batuk berdahak

Demam (+) tidak


terlalu tinggi naik
turun sejak
batuk muncul ,
pilek (-)

terkadang saat
batuk Os muntah
berisiASI

Sulit dikeluarkan
anak menjadi
rewel

Sudah berobat ke
bidan tidak
sembuh

Minum menjadi
lebih jarang

BAB dan BAK dbn

RPD

RPK

Belum pernah dirawat


rumah sakit sebelumnya
Riwayat kejang (-)
riwayat asma (-)

Keluarga asma
disangkal
1 minggu lalu ibu ISPA
sekarang sembuh
Keluarga TB (-)

Genogram

23 th
4bln

20 th

Riwayat Kehamilan
Pasien merupakan anak pertama.
Selama hamil, ibu pasien tidak
pernah mengalami batuk, pilek,
maupun demam. Hipertensi dan
DM
disangkal
selama
dan
sebelum kehamilan. Ibu kontrol
rutin ke bidan selama hamil,
trimester pertama 1 x, trimester
kedua 3x, trimester ketiga >5x.
Ibu juga mengkonsumsi teratur
vitamin yang diberikan oleh bidan.

Riwayat persalinan dan pasca


Pasien lahir ditolong oleh bidan desa
setempat, lahir spontan tanpa penyulit,
cukup bulan, sesuai masa kehamilan
dengan BB 2700 gr dan panjang badan
tidak diingat oleh ibunya. Pasien
langsung menangis dan gerak aktif.
Apgar score 8-9

Riwayat nutrisi
Hingga saat ini pasien
meminum ASI tanpa ada
tambahan lainnya, ibu Os
mengaku menetei
sesering mungkin

Riwayat tumbuh
kembang
Pasien sudah bisa
tengkurap, dan mengikuti
arah cahaya dan bunyi.
Pasien mulai
mengeluarkan suara
selain tangisan

Riwayat Imunisasi
Imunisasi yang telah dilakukan
imunisasi dasar
Hep.B 2x (di bidan puskesmas)
Polio 2x (puskesmas)
BCG 1x (puskesmas)
DPT 1x (puskesmas)
Imunisasi saat 4 bln belum dilakukan pasien
sakit

Sosial ekonomi dan Lingkungan


Keluarga kurang mampu
Kebiasaan ayah merokok

Pemeriksaan Fisik

KU
: tampak sakit
HR : 142x/m, teratur
RR : 66x/m, cepat, dangkal
Suhu : 36.7 C di aksila

Pemeriksaan fisik
Berat badan
: 4700gr
Panjang Badan : 56cm
Status gizi
BB/PB = Z score -1SD<BB/PB< 0SD (gizi baik)
BB/U = Z score -2SD<BB/U< 0SD (normal)
PB/U= Z score -3SD<PB/U< -2SD (perawakan pendek)

THORAX
Paru
Inspeksi retraksi dada (+)
m.interkostalis
Palpasi fremitus ka/ki sama
Perkusi sonor/sonor
Auskultasi Weezhing +/+
ekspirasi, Ronkhi +/+. Wz>Rh

jantung
Inspeksi IC tidak
terlihat
Palpasi IC kuat
angkat sic IV
midclavicula kiri
Perkusi tidak
dilakukan
Auskultasi BJ I dan II
normal, suara tambahan
(-)

Abdomen

Inspeksi : cembung (-) simetris,


Auskultasi : Bising Usus (+) normal
Perkusi
: timpani seluruh kuadran
Palpasi
: soepel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas

Akral hangat
Edema (-)
Deformitas (-)
Ruam (-)
CRT< 2 det

Kepala
Normocephal
Mata : anemis (-), ikterik
(-), mata cekung (-).
Hidung : deformitas (-),
nafas cuping hidung (-)
Bibir : sianosis (-)

Leher

KGB pembesaran (-)


JVP tidak dapat dinilai

Hasil laboratorium tanggal 20/6/2016


Hemoglobin : 11.5 g/dl
Leukosit
: 9.500 /cmm
Trombosit : 254.000/cmm
Hematocrit
: 39 vol %

Differential Diagnosis

bronkiolitis
Pneumonia
Asma
bronkhitis

Diagnosis kerja
Bronkiolitis

Planning
Non farmakologi : tirah baring, lanjut ASI
Farmakologi

Nasal kanul O2
Infus D5 NS 14 tpm (mikro)
Injeksi aminofilin 3 x 12 mg
Nebul salbutamol 0.4 1.2 mg/ 6jam ampul/ 6jam
paracetamol 3x 40-60mg prn
Pulv bromhexine 1mg, methylprednisolone 1mg (3x1)

BRONKIOLITIS

DEFINISI
Penyakit IRA bawah yang ditandai dengan
adanya inflamasi pada bronkiolus
Umumnya disebabkan virus
Klinis ditandai episode pertama wheezing
pada bayi yang didahului dengan gejala
IRA

22

EPIDEMIOLOGI
Insiden :
Dibawah usia 2 tahun (terbanyak < 6 bulan)
>
Berkaitan perubahan musim

Penyebaran : droplet dan inokulasi/kontak langsung

23

ETIOLOGI
60 90% disebabkan karena
Respiratory Syncytial Virus (RSV)
Penyebab lainnya:

parainfluenza types 1,2 and 3


influenza B
adenovirus types 1,2 and 5

mycoplasma ( anak besar )


24

Faktor Resiko Bronkilitis:


Bayi Berat Lahir Rendah
Prematuritas
Sosioekonomi rendah
Crowded living conditions
Parental smoking
Tidak mendapat ASI

25

PATOGENESIS-PATOFISIOLOGI
Infeksi RSV
Kolonisasi & replikasi di mukosa (terminal bronkiolus : >>)
Nekrosis sel bersilia bronkioli
Proliferasi limfosit, sel plasma & makrofag
Edema submukosa

Kongesti

Plugging (debris & mukus)

Penyempitan lumen bronkioli (total/sebagian)


Respon paru
26

MANIFESTASI KLINIS

Kontak dengan penderita ISPA dewasa /anak besar


Didahului ISPA atas ringan (pilek encer, bersin,batuk)
Kondisi memberat : distres nafas (takipnu, retraksi, nafas
cuping hidung, sianosis, takikardi)
Terdapat wheezing, ekspirasi memanjang, kadang
disertai dengan ronkhi
Terkadang disertai dengan demam
Kadang-kadang didahului atau bersamaan :
konjungtivitis ringan, otitis media, faringitis
27

Tabel 1. Respiratory Distress Assessment


Instrument (RDAI)

POINTS
0

Max
points
3

Dikutip dari: Klassen TP. Randomized trial of salbutamol in acute bronchiolitis.


J Pediatr 1991(118):807-811

DIAGNOSIS BRONKIOLITIS

Kriteria bronkiolitis
Wheezing pertama kali
Umur 24 bulan atau kurang
Pemeriksaan fisik sesuai gambaran infeksi virus
Menyingkirkan pneumonia atau riwayat atopi
Tes laboratorium rutin : tidak spesifik
Gambaran radiologi

Hiperaerated
Patchy infiltrates
Patchy atelectasis
Normal (kasus ringan)

Tes serologi : antigen RSV


29

Hyperaerated,
Patchy infiltrates
30

Hyperaerated Lung, Infiltrate at the upper part of


right hemithorax
31

TATA LAKSANA BRONKIOLITIS

Prinsip dasar : terapi suportif ( oksigen, cairan, nutrisi)


Bronkiolitis ringan ; rawat jalan
Bronkiolitis sedang-berat : MRS
Saturasi O2 <92% dengan udara ruangan
Usia < 3 bulan
Dehidrasi
Distres napas
Penyakit paru kronik : BPD, fibrokistik
Kelainan jantung
Defisiensi imun
32

Tata laksana

ANTIBIOTIKA
Diberikan sesuai keadaan penderita
Dasar pemberian: keterlambatan mengetahui etiologi
virus penyebab , kemungkinan infeksi sekunder,
hambatan isolasi penderita

33

ALGORITMA TATALAKSANA BRONKIOLITIS


Penyebab : RSV, parainfluenze, influenza,adenovirus, mycoplasma.
Usia : < 2 tahun
Gejala
: Panas , pilek, batuk disusul sesak napas, wheezing ekspiratoir, sianosis (Bayi kecil :
apnea)
Foto Dada : hiperinflasi, penebalan peribronkial, atelektasis , infiltrat
Periksa
: kesadaran , pernapasan, wheezing, warna kulit, status hidrasi, Skor RDAI

Ringan: RDAI <3

Sedang : RDAI 3-15

Makan/minum normal
Dehidrasi
Retraksi

Retraksi +, Takipnea +,
Wheezing +
Sianosis Resiko tinggi +

Rumah Sakit

Rawat Jalan
Suportif
Pastikan:
- pengetahuan orang tua
- transportasi ke RS

Oksigenasi
Salbutamol inhalasi : 0,1
mg/kg/dosis
Antibiotika : disesuaikan
Suportif

Berat: RDAI > 15


Sianosis +, Sesak hebat
Dehidrasi +, Hipoksia +,
Apnea +, Makan/minum -

ICU/ UPI
Cek : Foto Dada, Gas Darah,
EKG, Elektrolit.
Oksigen, ventilasi mekanik
Nebulasi Albuterol,
Steroid: deksametason 0,1-0,2
mg/kg/dosis IV,
Antibiotika spektrum luas
Suportif

Diagnosa Banding Bronkiolitis


Infeksi
: Bronkopneumonia, Pertussis
Non Infeksi : Asma, Gastroesophageal reflux, Corpus Alienum Saluran
Napas, Tracheoesophageal fistula, Cystic Fibrosis
34

Terima kasih

35

Anda mungkin juga menyukai