Anda di halaman 1dari 23

PERTUMBUHAN

MIKROORGANISME

pertumbuhan
Diartikan

sebagai penambahan jumlah

sel
Penambahan

jumlah sel pada bakteri


dilakukan secara biner (membelah diri)
yaitu dari 1 sel membelah menjadi 2 sel
yang identik dengan sel induk

Pembelahan biner

Pertumbuhan populasi
Didefinisikan

sebagai pertumbuhan selsel mikroba dalam populasi yang dapat


dihitung berdasarkan peningkatan
massa sel.

GROWTH

RATE, adalah perubahan


jumlah/massa sel persatuan waktu.

generation
Adalah interval saat formasi 2 sel dari 1
sel
Waktu saat kejadian tersebut berlangsung
disebut GENERATION TIME atau sering
disebut juga DOUBLING TIME.

Kurva pertumbuhan mikroba

Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Pertumbuhan Bakteri
1. Nutrisi
2. Media
3. Kondisi fisik: suhu, oksigen, pH,
lingkungan

1. Nutrisi untuk bakteri : diperlukan untuk


pertumbuhan dan fungsinya yang normal.
Sehingga diketahui beberapa tipe nutrisi
bakteri :
Autotrof
heterotrof
Fotoautotrof
kemoautotrof

2. Kebutuhan nitrogen untuk bakteri. Beberapa tipe


bakteri menggunakan senyawa nitrogen anorganik
dan yang lain membutuhkan nitrogen organik
3. Kebutuhan belerang (sulfur) dan fosfor untuk
bakteri berasal dari senyawa sulfur organik,
sedangkan fosfor diberikan sebagai fosfat yaitu
garam-garam fosfat
4. Kebutuhan beberapa unsur logam, natrium,
kalium, kalsium, magnesium, mangan, besi, seng,
tembaga dan kobalt untuk pertumbuhan yang
normal. Jumlah yang dibutuhkan amat kecil dalam
ppm
5. Kebutuhan vitamin. Beberapa bakteri mampu
memenuhi kebutuhan vitaminnya dari senyawasenyawa lain di dalam medium.
6. Kebutuhan air untuk fungsi metabolik dan
pertumbuhannya.

BAKTERI AUTOTROF
Yunani, auto=diri; trophos= memakan) adalah
bakteri yang mampu membuat makanannya sendiri.
Bakteri autrof dibedakan dalam dua kelompok
berdasarkan asal energi untuk mensintesis
makanannya, yaitu fotoautotrof dan kemoautotrof

Bakteri fotoautotrof
Adalah bakteri yang menggunakan energi cahaya
matahari untuk membuat makanannya. Jenis
pigmen bakteri autotrof utama adalah klorofil dan
karoten. Contoh: Thiocystis sp bakteri memperoleh
makanannya melalui proses fotosintesis

Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang


menggunakan energi kimia untuk
mensintesis makanannya. Energi kimia
diperoleh dari proses oksidasi senyawa
anorganik. Contoh:
Nitrosomonas dan Nitrosococcus (bakteri
nitrit) yang mengoksidasi senyawa amonia
menjadi ion nitrit
Nitrobacter (bakteri nitrat) mengoksidasi ion
nitrit menjadi ion nitrat
Gallionella (bakteri besi) mengoksidasi ion
fero menjadi ion feri.
Hydrogenobacter (bakteri hydrogen) yang
mengoksidasi gas hydrogen menjadi air

BAKTERI HETEROTROF
(Yunani, hetero= yang lain, trophos =memakan)
adalah bakteri yang makanannya berupa senyawa
organik dari organisme lain. Bakteri heterotrof
terbagi menjadi bakteri saprofit dan bakteri
parasit.

Bakteri Saprofit
Adalah bakteri yang memperoleh makanan dari sisasisa organisme atau produk organisme lain. Sisa-sisa
organisme, misalnya daun yang gugur dan kotoran
hewan, sedangkan produk organisme, misalnya susu
dan daging. Sisa organisme atau produk organisme
yang mengandung bakteri akan mengalami proses
penguraian.

Bakteri saprofit merupakan salah satu organisme


pengurai (decomposer) di alam. Contoh bakteri
saprofit adalah E. coli, Lactobacillus bulgaricus dan
Mycobacterium (bakteri pengurai sampah)

Bakteri parasit.
Adalah bakteri yang memperoleh makanan dari
inangnya. Inang tempat hidup bakteri adalah
tumbuhan, hewan atau manusia.

Jika menimbulkan penyakit pada inangnya, maka


bakteri disebut bakteri pathogen. Contoh:
Mycobacterium tuberculosis ; Bacillus anthracis dan
Clostridium tetani

Berdasarkan kebutuhan oksigen untuk merombak


makanannya agar memperoleh energi, bakteri dapat
dibedakan menjadi bakteri aerob dan anaerob
Bakteri aerob
adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk
memperoleh energi.
Contoh: Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan
Nitrobacter
Bakteri anaerob
adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen
untuk memperoleh energinya. Enegi diperoleh dari
proses perombakan senyawa organik tanpa
menggunakan oksigen yang disebut fermentasi.
Bakteri anaerob dibedakan menjadi anaerob obligat
dan fakultatif

Bakteri anaerob obligat


Hanya dapat hidup jika tidak ada oksigen.
Oksigen merupakan racun.
Contoh : bakteri belerang, bakteri metana
(Methanobacterium), Micrococcus denitrificans,
Clostridium botulinum dan Clostridium tetani
Bakteri anaerob fakultatif
dapat hidup jika ada ataupun tidak ada oksigen.
Contoh : E. coli dan Lactobacillus

II. MEDIA PERTUMBUHAN BAKTERI


Untuk menumbuhkan dan mengembang biakan
mikroba diperlukan suatu substansi yang disebut
media
Media dapat dibuat dari bahan alam seperti toge,
kentang, wortel, daging, telur, susu ataupun dari
bahan buatan yaitu senyawa kimia organik ataupun
anorganik
Syarat Media :
1. Mengandung semua unsur hara yang diperlukan
2. Memenuhi semua faktor yang dibutuhkan oleh
mikroba, seperi pH
3. Harus dalam keadaan steril
Bentuk, susunan dan sifat media
Bentuk media ditentukan oleh ada tidaknya
penambahan zat pemadat seperti agar, gelatin dsb

Dikenal tiga bentuk media


1. Media cair (kaldu cair), tidak ditambahkan zat pemadat,
dipergunakan untuk bakteri atau ragi
2. Media padat : menggunakan agar, merupakan media umum
yang dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri heterotrof, ragi
dan jamur
3.Media semi padat atau semi cair: penambahan zat padat
50%, dipergunakan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak
memerlukan air, anaerobik atau fakultatif
Susunan Media
Mengandung air, protein, asam amino, energi dan vitamin
dapat berbentuk :
1. Media alami : disusun oleh bahan alami, kentang, daging,
susu, telur dll
2. Media sintetik, disusun dari senyawa kimia
3. Media semi sintetis, media yang disusun berdasarkan
campuarn bahan alami dan bahan sintetis

Kaldu nutrisi untuk pertumbuhan bakteri terdiri dari


pepton, ekstrak daging, NaCl dan aquades. Agar
toge untuk pertumbuhan jamur/ragi dan agar wortel
untuk pertumbuhan ragi dan beberapa jenis jamur
Sifat media : tujuan lain penggunaan media yaitu
untuk isolasi, seleksi, evaluasi dan diferensiasi
biakan yang didapat, artinya penggunaan zat
tertentu yang mempunyai pengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembang biakan. Setiap media
mempunyai sifat (spesifikasi) tersendiri sesuai
dengan maksudnya.

Media umum
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembang biakan
satu atau lebih kelompok mikroba secara umum, seperti
agar kaldu nutrisi untuk bakteri , agar kentang dekstrosa
untuk jamur
Media Pengaya
Dipergunakan dengan maksud memberikan kesempatan
terhadap suatu jenis atau kelompok mikroba untuk tumbuh
dan berkembang lebih cepat dari jenis/kelompok lainnya
yang sama-sama berada di dalam satu bahan. Misalnya
untuk memisahkan bakteri penyebab tifus dari feses
manusia.
Media selektif
Media yang hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau lebih
jenis mikroba tertentu tetapi akan menghambat atau
mematikan untuk jenis-jenis lainnya . Contoh : menia SS
(Salmonella-Shigella)

Media Differensial
Media yang dipergunakan untuk menumbuhkan mikroba
tertentu serta penentuan sifat-sifatnya seperti media agar
darah yang dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri
hemolitik, sehingga bakteri non hemolitik tidak dapat
tumbuh atau dihambat.
Media penguji
yaitu media yang dipergunakan untuk pengujian senyawa
atau benda tertentu dengan bantuan mikroba. Misalnya
media penguji vitamin, asam amino, antibiotika, residu
pestisida. Media ini mengandung senyawa dasar untuk
pertumbuhan dan perkembang biakan mikroba juga
ditambahkan sejumla senyawa tertentu yang akan diuji
Media Perhitungan
Dipergunakan untuk menghitung jumlahmikroba pada
suatu bahan. Media ini dapat berbetuk media umum,
media selektif, media differensial atau media penguji

III. Kondisi Fisik


A. SUHU : proses pertumbuhan tergantung pada
reaksi kimiawi dan laju reaksi kimia dipengaruhi oleh
suhu. Sehingga pertumbuhan bakteri sangat
dipengaruhi oleh suhu.
Berdasarkan suhu, bakteri dibagi menjadi beberapa
kelompok diantaranya :
1. Psikrofil, bakteri yang tumbuh pada suhu 0 30oC
2. Mesofil, merupakan kelompok bakteri yang
tumbuh
pada suhu 25-40oC
3. Termofil, yaitu bakteri yang tumbuh pada suhu
50oC
atau lebih

B. OKSIGEN
Gas utama yang mempengaruhi pertumbuhan
bakteri ialah oksigen dan karbon dioksida.
Berdasarkan kebutuhan oksigen, bakteri dibagi
menjadi empat kelompok, yaitu :
1. Aerobik yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen
2. Anaerobik yaitu bakteri yang dapat tumbuh tanpa
oksigen
3. Anaerobik fakultatif yaitu bakteri yang dapat
tumbuh pada keadaan aerob maupun anaerob
4. Mikroaerofilik yaitu bakteri yang tumbuh baik bila
ada oksigen bebas dalam jumlah kecil
5. Kapnofilik yaitu bakteri yang membutuhkan CO2

C. pH
Untuk pertumbuhan bakteri membutuhkan pH
optimum terletak antara 6,5 dan 7,5, Tetapi ada
beberapa bakteri yang dapat tumbuh pada pH
rendah, atau tumbuh pada pH tinggi (basa)
Kondisi fisik perlu dipertimbangkan di dalam
penyediaan kondisi optimum untuk pertumbuhan
bakteri
Pada kondisi lain, yaitu pada konsentrasi garam
tinggi dikenal bakteri halofilik yaitu bakteri yang
dapat hidup pada air asin di laut.
Mikroorgansime yang membutuhkan konsentrasi
garam tinggi untuk pertumbuhannya disebut halofil
obligat
Bakteri yang dapat tumbuh pada keadaan tanpa
garam maupun mengandung garam disebut halofil
fakultatif

RUJUKAN
kelasfapetc2010.files.wordpress.com/
Srikandi Fardiaz, Mikrobiologi Pangan

Anda mungkin juga menyukai