Anda di halaman 1dari 59

Konseptualisasi

Puskesmas Masa Depan


PANDANGAN PROFESI KESMAS
Adang Bachtiar
adang@jhu.edu

Ketua Umum PP IAKMI


2014

Amanah Undang-Undang:
PUSKESMAS AMAT STRATEGIS
Konsep yang diamanahkan?
Fokus

pada UKM

Visi yang harus dicapai?


Derajat

kesehatan di wilayah kerja

Misi yang diemban?


Menjaga

dan memelihara derajat kesehatan (PromPrev)

Kuratif

dasar (UKP yang diserahkan ke DLP dlm sistem JKN)

Bagian

dari sisyankes komprehensif

I.A.K.M.I

Sistem UKP Komprehensif Otonom


Starfield B, Shi L. Policy relevant determinants of health: an international perspective. Health Policy 2002; 60(3):201218.

SUMBER KEGAGALAN HIPOTETIS

They do not know what to do


Adopsi Basic 6? Indikator Keberhasilan
Def indikator yang berbeda-beda
Adaptasi kebutuhan lokal?
ANC: T5? T7? T10?
They do not have the resources to do it
Anggaran semakin hilang
Struktur kelembagaan Pusat dan Daerah
They do not have the skills to do it
No leadership
Defisit dlm traning-retraining
They do not want to do it
Mgmt SDM buruk

Sumber: Evaluasi Midterm GiKIA 2011-2013

STRATEGIC LOST DI PUSKESMAS

Performan
ce (-)

convening stakeholders (-)


HR
Skills

Brokering Knowledge (-)


Advocacy (-)

No
Costed
Plan

Learning
Capacity
(-)

Scaling-up&
Investment(-)

SURVEILENS
AMAT LEMAH

A
No
Leadership
& alliances

Karolinska Institute. Global health chart, www.whc.ki.se/index.php, accessed 2004.

Kemampuan advokasi untuk PHC sesuai


dinamika sosial ekonomi wilayah?

Kemampuan Ini Melemah:


Sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan

Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada seluruh


kepala desa/lurah untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan
terdekat.
Setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi
secara cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak
kesehatan masyarakat
Semua ketersediaan farmasi, makanan dan perbekalan kesehatan
memenuhi syarat
Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar
kesehatan.
Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di
seluruh indonesia.

Renstra Depkes, 2005

KEGIATAN DAN KAPASITAS SURVEILENS


DI PUSKESMAS, MASIH ADAKAH?
Verifikasi & pemahaman data & keputusan penanggulangan

asi pengumpulan & analisa data dlm SKD


Multi data
Risiko &
Gejala

Data
Historis
epidemiologis

Klasifikasi
Gejala/
Sindrom

Pemodelan
Epidemiologis
penyakit

Gambaran
tren

Analisa
Algoritmik

Action

Waspada
KLB

Monitor

No-Action
NonIndikatif

Kepemimpinan
Kepemimpinan &&Aliansi
Aliansi

TANTANGAN-KELEMAHAN:

Desentralisasi yang kompleks

lumpuhkan kelembagaan dlm hadapi


tantangan UKM yg eskalatif
Kapasitas regulasi di daerah lemah
Kapasitas sistem (WHO: System

Strengthening) lemah
Sektoral tdk mendukung
Peran propinsi terbatas sekali

PELUANG-KEKUATAN:

Revisi Otoda
SPM bagi kepala daerah
Akuntabilitas propinsi akan

semakin membaik

COSTED
PLAN
COSTED PLAN
TANTANGAN-KELEMAHAN:
UKM tak miliki kekuatan

politik kesehatan yg baik shg


costed plan relatif blm baik
Evaluasi dampak UKM yang

strategis tidak pernah


dilakukan/tidak miliki daya
ungkit politis

PELUANG-KEKUATAN:
Perencanaan programatik sudah

ada tetapi perlu sinergi melalui


strategi Pembangunan di daerah

LEARNING
CAPACITY
LEARNING CAPACITY
TANTANGAN-KELEMAHAN:
Academic-Business-Gov alliance blm

mampu ciptakan inovasi dan solusi


UKM yg efektif di wilayah
TQ improvement program2 UKM

belum membudaya
Sistem informasi msh jd kendala

pembelajaran bagi semua


stakeholders
Pilar R&D di daerah belum efektif

mendukung (PT kesmas zero


support)

PELUANG-KEKUATAN:

Menko Kesra jadi tempat utk

mekanisme koordinasi
kepentingan pengaturan nakes
strategis
Kelembagaan diklat eksis dan dpt

di optimalkan
OP kesehatan dlm proses

kapasitasi oleh HPEQ


HSS WHO terus dikembangkan

oleh berbagai donor

SCALING-UP
&
INVESTMENT
SCALING-UP & INVESTMENT
TANTANGAN-KELEMAHAN:
Peran Pusat masih rowing

pada daerah sulit, namun


memudarkan kemandirian
daerah
UKBM yang mandiri sulit

berkembang/ekspansif karena
fasilitasi terbatas tak ada
prioritas bangkes

PELUANG-KEKUATAN:
SPM akan menjadi alat ukur

akuntabilitas daerah dalam


kapasitasi kebijakan dan
programming
SPM meng indikasikan

pentingnya Promkes/Hidup
sehat

HR
HR SKILLS
SKILLS
TANTANGAN-KELEMAHAN:
Masih lemahnya PT (kes) dlm std

kompetensi, tmsk soal UKM


Peran MTKI-MTKP dapat

melemah krn peran sinergi


dengan Dikti blm sempurna
Continuing Public Health

Professional Education blm


terstruktur disemua jenjang
Manajemen SDM belum efektif

PELUANG-KEKUATAN:

MTKI-MTKP bersama LPUK

(Dikti) dapat menjadi jalur utk


kepentingan standarisasi
kompetensi dan harmonisasi
global Nakes
LAM PT Kes mandiri untuk

profesi kesehatan bekerja sama


dengan MTKI-MTKP

UKM
PERFORMANCES
UKM PERFORMANCES

TANTANGAN-KELEMAHAN:

Kesehatan indiv dan

keluarga
banyak di ranah Promkes, namun
Indikator suksesnya belum
ditetapkan, terkait paradigma sehat,
quality of life termasuk untuk
pemulihan (3rd level prevention)

Budaya hari esok lebih baik dlm

pengetahuan & ketrampilan indiv &


kel blm eksis
Budaya orientasi hasil blm eksis

PELUANG-KEKUATAN:

Menempatkan indikator

outcome UKM sebagai indikator


kesejahteraan di Menko Kesra
Indikator untuk masing-masing

jenjang sebagai ukuran


akuntabilitas dan kinerja unit &
individu pelaksana

Diskusi Poin-1

APA YG DIFIKIRKAN PEMERINTAH


???

Do Governments Want Evidence?

Yang paling dihindari pemerintah adalah


pemahaman yang komprehensif tentang sesuatu,
karena semakin sulit kebijakannya
(There is nothing a government hates more than to be wellinformed, for it makes the process of arriving at decisions much
more complicated and difficult).
John Maynard Keynes (1936)

eran Akademisi & Civil Society

Bukannya Tidak Mau, tapi


Scientific uncertainty
Mencari jawaban atas fenomena mengandung ketidakpastian
atas sebab-akibat & keluasannya
Ketidakpastian (Uncertainty) semakin rumit karena
Serba tidak pasti (Indeterminacy)
Nilai data yang dikumpulkan
Model yang dihasilkan hanya sekelumit
Ignoransi
Tak mampu Asking the right research questions

ran Akademisi & Civil Society

Bukannya Tidak Mau, tapi


LAW OF CONTRADICTORY
Semakin besar dan komprehensif program solusinya, semakin
besar resikonya (The bigger the solution, the greater the chance of extensive,
unforeseen side effects. (Stephen Schneider, 1976)

Mulai dari sedikit dan kemudian tumbuh


Semakin cepat perubahan yg diperlukan, semakin besar
resiko ketidakstabilan (The greater the rapidity of human-induced changes, the
more likely they are to destabilize the complex systems of nature. (Leopold 1949)

Perlahan menuju pemahaman yg luas

eran Akademisi & Civil Society

Diskusi Poin-2

BERFIKIR STRATEGIS

Kata kunci dalam

REVITALISASI
HARUS TERKAIT DENGAN
1. Positive Values yang ada dalam organisasi pelaksana (cultural

competencies): di Yan KB berbasis masy, Primary care dan referral


care
2. Kompetensi dan Kapabilitas (core competencies) yg terus
dikembangkan
3. Core Business yang dimiliki di setiap jenjang
4. Pemahaman terhadap End Product

BERFIKIR

Diskusi Poin-3

BACK TO BASIC

VALUE OF HEALTH

Sehat merupakan nilai kemanusiaan yg mendasar

keberadaannya, melekat pd setiap insan, melingkupi,


mengakar dan merupakan interaksi dinamis dari
berbagai kekuatan sosial yang dihargai sepanjang
sejarah kemanusiaan (Health is seen as embedded in social
relations of power and historically inscribed contexts)

Labonte, 2005

I.A.K.M.I

Keluarga SEHAT harus dilihat dari


Nilai Kata Sehat Secara Sosial

Dengan demikian setiap upaya menjaga dan memperbaiki status

sehat harus untuk kepentingan masyarakat yang sedang alami


persoalan kesehatan (...should be shaped by the interests of those
communities who carry the greatest burden of disease).

Labonte, 2005

I.A.K.M.I

Keluarga SEHAT harus dilihat dari


Nilai Kata Sehat Secara Sosial

Cara-cara dalam upaya menjaga dan memperbaiki status

sehat tersebut harus melibatkan, mengikutsertakan,


memberdayakan masyarakat dan kelembagaannya
sebagai unsur aktif dalam setiap proses upaya perbaikan
(... methods should engage community constituencies as active
agents in the process of research)

Labonte, 2005

I.A.K.M.I

Keluarga SEHAT harus dilihat dari


Nilai Kata Sehat Secara Sosial

Efektifitas kolektif dalam upaya untuk tetap sehat


Keberhasilan (perseptif) baik individu, keluarga, organisasi dan
Tekanan dan pengaruh sosial yang efektif untuk tetap sehat
Perubahan dan peningkatan kehidupan keseharian, norma,

sumber dan kondisi sosial untuk tetap sehat

Ukuran Keberhasilan Pemberdayaan


Modifikasi dari: Becker, 1992

I.A.K.M.I

masyarakat luas terkait pengendalian untuk tetap sehat

Sense of self-worth (berharga-dihargai-menghargai)

Right to have and to determine choices (pilihan hidup efektif)

Right to have access to opportunities and resources (meraih


cita2)

Right to have the power to control their own lives (kendali & hak
hidup)

Ability to influence the direction of social change (including


family health) to create a more just social and economic order,
nationally and internationally (kemampuan saling pengaruhi utk
lebih baik)

I.A.K.M.I

5 Komponen Keberdayaan

Provider
KKB-PK

Institusi
masy

Indiv &
keluarga

General Rules

I.A.K.M.I

Diskusi Poin-4

Puskesmas berfokus pada UKM


Intervensi pada masyarakat untuk promotif
1st prevention
Pd jenjang individu dan keluarga yang berdaya
2nd prevention
Plus tenaga kesehatan yang eksis untuk PH nursing

dan audit PH
3rd prevention
Plus nakes basic 5-level prevention

I.A.K.M.I

Pengendalian derajat kesehatan masyarakat (PH arena)

pada UKM
Evidence Based Public

Kemampuan

sinergisitas tmsk dg
subsistem UKP

lasi
u
g
Re
n
a
k
ega

bij
ak
an

en
P
.
b
3

layanan

7.Mgmt
System

8.EBPH
.

.
.

2b.Mob
i
l
i
s
a
s
i
A
liansi

yang komprehensif
ikuti 8 kompetensi
dasar PH

4.Penyedi
aan

Ke

Kemampuan kesmas

be
rk
om
pe
ten

3a
.K
ap
as
ita
s

Health (EB-PH)

1a
.M
Ke onito
sK rS
elu tat
arg us
a

5.S
DM

nev
6.Mo

Puskesmas berfokus

1b.Diagnosis &
Investigasi
2a
.In
fo
Pe rma
mb si,
er Ka
da pa
ya sit
an as
i,

UKP dalam sistem yankesdasar tersendiri


Kendali mutu dan regulasi

internal aktor pelaksana

Continuing professional education


Professional conduct
Cient orientation
Kendali mutu dan regulasi

external

Dinkes sebagai lembaga desentralisasi dan Puskesmas sbg unit

operasionalnya (UPTD)
BPJS kendali biaya dan mutu
Asosiasi layanan primer (Amanah UU BPJS)
Kendali sistem kesehatan (tmsk aliansi dg beyond health sectors)
Dinkes Propinsi dan kab/kota

I.A.K.M.I

OP masing2 melalui konsep

Pada wilayah dengan kesulitan geografis, kapasitas fiskal,


Konsepsi Puskesmas lama berlaku yi spt draft bu Direktur
Dengan transisional menuju Puskemas sbg kelembagaan

UKM sebagai prioritas


Kelembagaan UKP: beban utama di swasta
Koordinasi wilayah di Dinkes dengan unit operasional

Puskesmas

I.A.K.M.I

kemiskinan dan dengan kapasitas private sector terbatas

Diskusi Poin-5
ALIANSI UNTUK UKM HARUS DIBENAHI

ALIANSI adalah rangkaian seperti diindikasikan


di Dalam SKN
Proses

Proses

output

output

input

input

Proses

output

Proses

output

input

Proses
input

Proses

output

Proses

output

input

output

input

input

Proses
input

Proses

output

output

input

Dengan demikian setiap


locus adalah rasional,
penting & strategis

SEBERAPA PENTING ALIANSI?


Argumen
KETERIKATAN HOMOGEN
(Homogeneity Cohessiveness)

Collaboration gives the ability to link diverse assets into unique


capabilities and leverage in pursuit of new opportunities
(Ghoshal and Bartlett)

Akses terhadap sumberdaya lbh ekonomis


Pooling resources/expertise
Tumbuh kembang new insights, new expertise
Cross-fertilization pengalaman
Creating excellence
Resources expansion

3.FOKUS
PADA
KESAMAAN
KEPENTINGA
N

Keg di institusi masy


dirumah di provider

Rehabilitati
f
Promotif

2.BAGI
PERAN
MASING2

1.GOAL:

TETAP SEHAT &


MENJADI SEHAT
5.
KOMUNIKA
SI &
KERJASAMA

Keg sektoral

4.
MENYUSU
N
RENCANA
AKSI

Keg

PARADIGMA 3-3:

KERANGKA BARU
ALIANSI

ABG for Sectoral Empowerment


Teknologi &
Jar Sosial

KAPASITAS KES
DI WILAYAH

VIRTUALISASI

Strategi &
Proses Bang wilayah

GLOBALISASI

Masy dan
Modal sosial
ABG= Academic Business and Govt for Empowerment

VISI DAN SOLUSI KEDEPAN???

Domain Pertama:

PERLU KETRAMPILAN

1a
.M
Ke onito
sK rS
elu tat
arg us
a

be
rk
om
pe
ten

4.Penyedi
aan

layanan

3a
.K
ap
as
ita
s

Ke

bij
ak
an

lasi
u
g
Re
n
a
k
ega

7.Mgmt
System

8.Riset
.

.
.

2b.Mob
i
l
i
s
a
s
i
A
liansi

en
P
.
b
3

nev
6.Mo

5.S
DM

1b.Diagnosis &
Investigasi

2a
.In
fo
Pe rma
mb si,
er Ka
da pa
ya sit
an as
i,

DOMAIN PENTING

Softskills-Softskills-Softskills

Musa, Nadhoriyah As Suluk At Tandzimi min Mandhuril Islam, 1995

Leadership

I.A.K.M.I

Adil
Leading walk the talk
Visioner
Honesty
Responsible
Intelligent/smart
Orator/Communicator
Knowledgable/transfering know-how
Madhi, Al Qiyadah Al Muatsiroh, 2002

Skillful manager
Decisive
Creating condusive working climate, i.e trust, warm,

peaceful, outcome focus


Caring interaction, i.e to subordinates, clients etc
Empowering and participation
Effective-efficient

I.A.K.M.I

Leadership

Individual behavior
Self evaluation & correction
Honesty
Optimistic
Taubat
Managing Knowledge
Humble/rendah hati

I.A.K.M.I

Ihlas mengabdi

Inter-individual behavior
INCLUDING PROVIDER-CLIENT RELATIONSHIP

Amar maruf nahi munkar


Empathy and caring
Kepatuhan kepada kebenaran
Berbagai sangka
Cegah saling melemahkan
Saling mendukung sesama tim

Musa, 1995; Luth, 2001, Tasmara, 1996; 2001

I.A.K.M.I

Team work

Hard work for helping others


Konsisten dan sabar, for solving others problem
Continuous positive improvement
High/best achievement orientation)

Musa, 1995; Luth, 2001, Tasmara, 1996; 2001

I.A.K.M.I

Musyawarah

Honesty
Responsible
Balance between hard work & achievement, with

akhirat orientation
Optimizing the works

Musa, 1995; Luth, 2001, Tasmara, 1996; 2001

I.A.K.M.I

Self control professionally

Efective and efficient


Creative
Managing new knowledge
Teamwork spirit
Serving others with IHLAS

for service excellence

Musa, 1995; Luth, 2001, Tasmara, 1996; 2001

I.A.K.M.I

Professional

Domain
DomainKedua:
Kedua:

Keterkaitan
Keterkaitandg
dgUsers
Users
Libatkan
end-user

Tetapkan
tujuan
UKM

Kembangkan & diseminasi


strategi program

Rumuskan
Proses
Aliansi

Implem
Keg
Aliansi

Hasil
Aliansi
(direct)

Outcome
Aliansi(td
k lgs)

Domain dampak dari produksi Aliansi:


Kapasitasi sisyan KKB-PK
Kebijakan KKB-PK berbasis data
Perbaikan mgmt program
Peningkatan skills staf KKB-PK

Libatkan stakeholders dlm


tiap proses

Domain Ketiga:
DAERAH MELAKUKAN
ALIANSI MENGELOLA PENGETAHUAN

4-Kapasitasi Mengelola
Pengetahuan
3-Kapasitasi Partisipasi
Kel & Masy

1-Kapasitasi Kebijakan &


Pemograman
UKM

2-Kapasitasi Aliansi

Modif: Bachtiar 2009

Global Opportunity
Knowl management & network
Health & Devt Policy & communication
Capacities devt

National Guidances

International funding

Governance
Stewardship

Benchmarking
Capacity building
Standards
Financial

Provincial Deconcentration capacities


District/Prov Dec capacities

Stewardship

Policy Capacity
Governance

Predisposing

Hlth Mgtm capacity

Kinerja
staf
Puskes

HRD capacity

Financial

Financial capacity
Capacity building

Enabling

Reinforcing

IS & Knowl mgmt


Media & nerworks

benchmarking
Standarization

1-Mengelola pengetahuan s/d skala global

4-Mengelola Pengetahuan
Oleh Kaum Berpengetahuan
Learning-KnowledgeInnovation
PT & ORGANISASI PROFESI
IPTEK
Tacit&embedded knowl
Suplai

Masy

Peluang &
Ancaman

OUTCOME KKB-PK

PELKESMAS
ORGANISASI PELAKSANA (PEM & MASY)

Global-regional
Global-regional ,, Kearifan
Kearifan lokal
lokal

Peran Profesi
(bersama PT)
adalah mencipta
pengetahuan dan
ketrampilan
(KNOWLDEGE
CREATION &
PRESERVATION)
sehingga
bermanfaat bagi
SEMUA

DAPAT DIBERIKAN OLEH

Kaum Berpengetahuan
Sumberdaya
Pengetahuan

Kemampuan regulasi&kebijakan
Kemampuan Perenc&mgmt
Kemampuan evaluasi
Mobilisasi
Sumberdaya
Ketrampilan

Kapasitasi sistem
Fasilitasi kebijakan
Fasilitasi Perenc&mgmt
Fasilitasi evaluasi

Sumberdaya
aksi/power

SOLIDITAS ALIANSI
Advokasi Healthy Public Policy

Kelembagaan
ALIANSI yg kuat

Kekuatan politik (pol pressure)


Kekuatan advokasi

Adaptasi dari Hughes-Tuohy 2003 & Hicks & Mishra 1993

Clossing Remarks:
MENGELOLA PUSKESMAS

We are what we repeatedly do.


Excellence, then, is not an act, but a habit.
Aristotle

Anda mungkin juga menyukai