ROTASI TANAMAN
1.
2.
3.
4.
1. Topograf
Untuk lahan yang miring membutuhkan
air yang lebih banyak daripada yang
datar karena air akan lebih cepat
mengalir menjadi aliran permukaan dan
hanya sedikit yang mengalami infltrasi.
2. Hidrologi
Makin banyak curah hujan, makin sedikit
kebutuhan air tanaman, hal ini
dikarenakan hujan efektif akan menjadi
besar.
3. Klimatologi
Tanaman tidak dapat bertahan dalam cuaca buruk.
Dengan memperhatikan keadaan cuaca dan cara
pemanfaatannya, maka dapat dilaksanakan
penanaman tanaman yang tepat untuk periode
yang tepat dan sesuai dengan keadaan tanah.
4. Tekstur Tanah
Tanah yang baik untuk usaha pertanian adalah
tanah yang mudah dikerjakan dan bersifat produktif
serta subur. Tanah yang baik akan memberikan
kesempatan pada akar tanaman untuk tumbuh
dengan mudah, menjamin sirkulasi air dan udara
serta baik pada zona perakaran dan secara relatif
memiliki hara dan kelembaban tanah yang cukup.
KEBUTUHAN AIR
Dipengaruhi oleh :
1. Evaporasi
2. Transpirasi
Evapotranspirasi
Evaporasi (penguapan) adalah proses perubahan zat cair menjadi gas (uap air) yang
bergerak ke atmosfir. Pada proses ini, air yang diuapkan berasal dari permukaan air
bebas dan berlangsung pada siang dan malam hari.
(Air-air yang tertampung di badan air seperti danau, sungai, laut, sawah, bendungan atau
waduk berubah menjadi uap air karena adanya panas matahari. Penguapan serupa juga
terjadi pada air yang terdapat di permukaan tanah)
Transpirasi (pemeluhan) adalah proses pelepasan uap air ke atmosfir melalui stomata
daun saat terjadi fotosintetis untuk pembentukan karbohidrat oleh tumbuhan. Pada
peroses ini, air yang dilepaskan ke atmosfir berasal dari dalam tanah yang mengalir
melalui sistem akar, batang dahan dan daun. Proses transpirasi secara efektif terjadi
pada siang hari.
(Penguapan air di permukaan bumi bukan hanya terjadi di badan air dan tanah.
Penguapan air juga dapat berlangsung di jaringan mahluk hidup, seperti hewan dan
tumbuhan)
PENGUKURAN EVAPORASI
Panci Evaporasi
Panci Kelas A, diameter 120 cm dan tinggi 25 cm. Diisi air setinggi 20 cm.
120 cm
150 cm
25
10
Perubahan tinggi muka air di dalam panci menunjukkan jumlah air yang diuapkan,
dihitung dengan rumus:
E = EL1 EL2 + R
E = evaporasi
EL1 = tinggi muka air awal (20 cm)
EL2 = tinggi muka air saat diukur
R = tinggi curah hujan saat diukur
PENGUKURAN TRANSPIRASI
Sulit mengukur transpirasi pada kondisi alamiah, terutama dari pohon-pohon besar
sehingga pengukuran transpirasi dibatasi pada studi sampel di laboratorium, seperti
transpirasi tanaman dalam pot yang diukur dengan menggunakan fitometer.
Transpirasi
Lapisan
kedap air
Reservoir
Fitometer
AIR
Zat reaksi/reagen
Pelarut dan pengangkut zat hara
Pembentuk dan pengisi sel
Pendingin/pembuang kelebihan panas dari daun
Pengatur tekanan turgor
Mengganggu pertumbuhan,
perkembangan tanaman dan
produksi
Kekurangan/kelebihan air
sangat tergantung
evapotranspirasi
Evapotranspirasi
mencerminkan kebutuhan
Air tanaman
ditentukan
Curah Hujan
Kemampuan menyimpan air
Besarnya tgt
cuaca : radiasi,
kec. angin
suhu, RH,
Contoh Soal 3
Umpama suhu bola kering 30c, suhu bola basah 26c
dan kecepatan angin 1 m/det maka evaporasi nya
adalah:
tekanan uap dilihat dari tabel tekan uap jenuh dengan
suhu 30c
Pa = 31.86 mmHg,
suhu bola basah 26c
68% (kelembaban relatif)
Selisih Bola Kering-bola Basah = 30 6 = 4 (lihat Tabel)
jadi tekanan uap sebenar nya adalah:
Pu= 31.86 mmHg x 68 % = 21.65 mmHg
Kecepatan angin 1 m/det dirubah menjadi :
1 m/det x 24 jam x 60 menit x 60 detik : 1600 ml/mile=
54mile/hari
Tabel Kelembaban
Penyiapan lahan
Penggunaan Konsumtif
Perkolasi
Penggantian lapisan air
Evaporasi selama penyiapan lahan
1. Penyiapan lahan
Faktor yang menentukan besarnya kebutuhan air
untuk penyiapan lahan adalah :
1. Lama waktu penyiapan lahan
2. Jumlah air untuk penyiapan lahan
. Untukseluruhpetaktersier,jangkawaktuy
angdianjurkanuntuk penyiapan lahan
adalah1,5bulan (45 hari)
. Bilapenyiapanlahan terutama dilakukan
denganperalatanmesin, jangkawaktusatu
bulan (30 hari) dapat dipertimbangkan
Kebutuhanairuntukpengolahanlahan(
puddling) bisa diambil 200 mm, ini
untuk penjenuhan (presaturation). Dan
untuk keperluan penggenangan sawah
pada awal transplantasi akan
ditambahkan lapisan air 50 mm lagi.
Angka200 m di atas mengandaikan
bahwa tanah itu tidak ditanami selama
lebih dari 2,5 bulan. Jika tanah itu
dibiarkan bera lebih lama lagi, ambillah
250 mm sebagai kebutuhan air untuk
penyiapan lahan.
dimana :
IR = kebutuhan air di sawah (mm/hr)
M = Kebutuhan air untuk menggantikan air
yg hilang akibat evaporasi dan perkolasi di
sawah yang sudah dijenuhkan (mm/hr)
Eo = evaporasi air terbuka selama penyiapan
lahan (mm/hr)
P
= perkolasi (mm/hr)
T
= jangka waktu penyiapan lahan (hari)
S
= kebutuhan air untuk penjenuhan sebesar
200mm + 50mm untuk lapisan genangan.
T = 30 hari
T = 45 hari
S250mm S300mm S250mm S300mm
11.1
12.7
0.4
9.5
11.4
13
8.8
9
11.7
13.3
9.1
10.1
12
13.6
9.4
10.4
12.3
13.9
9.8
10.8
12.6
14.2
10.1
11.1
13
14.5
10.5
11.4
13.3
14.8
10.8
11.8
13.6
15.2
11.2
12.1
14
15.5
11.6
12.5
14.3
15.8
12
12.9
14.7
16.2
12.4
13.2
15
16.5
12.8
13.6
2. Penggunaan konsumtif
Penggunaan konsumtif (consumptive
use) adalah jumlah air yang dipakai
untuk proses evapotranspirasi
Dihitung dengan rumus :
Etc = Evapotranspirasi crop
(mm/hr)
Eto = Evapotranspirasi potensial
(mm/hr)
kc
= koefsien tanaman
ETc
evapotranspirasi potensial (Eto) adalah
evapotranspirasitanamanacuan yang
nilainya diperoleh dengan rumus
Penman.
Koefsientanaman (kc) adalah harga
konversi untuk mendapatkan nilai Etc
(evapotranspirasi tanaman)
Besarnya kc dipengaruhi dari jenis,
varietas dan umur tanaman
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
Nedeco/Prosid
FAO
a
Variet Varieta Varie Variet
as
s
tas
as
biasa unggul biasa unggu
l
1.2
1.2
1.1
1.1
1.2
1.27
1.1
1.1
1.32
1.33
1.1
1.05
1.4
1.3
1.1
1.05
1.35
1.3
1.1
0.95
1.24
0
1.05 0
1.12
0.95
0
0
Tabel (3)
3. Perkolasidanrembesan
Perkolasi ini dipengaruhi antara lain oleh:
a. Tekstur tanah, tanah dengan tekstur halus
mempunyai angka perkolasi yang rendah,
sedangkan tanah dengan tekstur yang kasar
mempunyai angka perkolasi yang besar.
b. Permeabilitas tanah
c. Tebal lapisan tanah bagian atas, makin tipis
lapisan tanah bagian atas ini makin
rendah/kecil angka perkolasinya.
Perkolasi Vertikal
(mm/hari)
3-6
Loam
2-3
Clay Loam
1-2
Tabel (5)
Padi(mm/hari)
Palawija(mm/hari)
1
2
5
2
4
10
5. Curahhujanefektif
Curah hujan efektifadalah curah hujan yang
jatuh selama masa tumbuh tanaman, yang
dapat digunakan untuk memenuhi air
konsumtif tanaman.
Besarnya curah hujan ditentukan dengan 70%
dari curah hujan rata rata tengah bulanan
dengan kemungkinan kegagalan 20% (Curah
hujan R80 ). Dengan menggunakan Basic Year
dengan rumus: R80 =n/5+1
dengannadalahperiodelamapengamatan
(min 10 data)
Curahhujanefektifdiperolehdari70%
xR80per periode waktu pengamatan.
Apabila data hujan yang digunakan 10
harian maka persamaannya menjadi:
Repadi =(R80x70%)/10mm/hari.
Retebu =(R80x60%)/10mm/hari.
Repalawija =(R80x50%)/10mm/hari
Curahhujanefektif juga dapat dihitung
dengan menggunakan metode Log
Pearson III berdasarkan data hujan yang
tersedia.
Pert 5
Tabel (6)
Jan
Tahu
No
n
I
Feb
II
II
Mar
I
II
Apr
I
Mei
II
1 1992
123
2 1993
120
211 228 23
3 1994
38
4 1995
5 1996
16
55
83
Jun
Jul
Tahu
nan
(mm
II
I
II
)
149
145 117 96 7
135
68 114 323 3
117
59 153 36 0
134
116 150 44 5
Agts Sept
Okt
Nov
II
II
II
II
2 0 2 11 54 28 39 5
0 14 3
0 0 0 0
3 12 23 20
6 0 0 4
13
24
140
60
14
84
36
24
46
0 13 2 5 0 0
II
II
1
16
2 0 0 10 0 20 11 7
Des
1 45 41 42 72 29 950
123
1997 137 bulanan
59 188 264
81 0 daerah,
36
3 di
45 urutkan
1 11 2 dari
2 0yang
0 0 terkecil
0 35 11 -78
3 27 143 109 7
an6setengah
rata-rata
besar
13
36 13
205
7 1998 204
51 38 60 76 211 124 145 0 3 45 4 66 29 1 0 3 7 14 3 7 85 74 189 8
10
143
199
2
199
3
199
4
199
5
199
6
199
7
199
8
199
9
200
0
200
1
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
II
II
II
38 51 38 20 16 0 36 0
61 55 53
10
84 59 7
12
12
0 71 5
12 14 12
3 4 6
13 14 14
7 6 0
14 14 15
0 8 6
15 17 17
4 4 9
18 17 18
4 6 8
20 21 22
4 1 8
23 53 31 36 3
60 67 55 58 7
83 76 85 60 10 2
II
II
85
12
0
13
5
16
9
18
9
26
4
81
11
1
13
0
13
1
15
7
22
4
Agts
Sept
Okt
Nov
Des
II
II
II
II
1 27 72 3
2 11 3 42 74 29
90 64 13 14 0
97
12
6
13
8
16
5
21
1
29 24 3 11 1
42 45 6 14 2
II
83
10
5
12
4
15
7
20
8
24 19 1
Jul
74 46 8 45 3 13 6 2
14 11
5 1 9 74 4 66 29 5
2 10
2 11
II
0 11 23 5 59 93
11
0 12 39 20 64 4
11
0 12 45 36 65 7
14
3 14 46 41 68 1
10
14
3 18 51 2 69 3
13
15
35 20 73 7 85 0
16 11 15
54 28 78 7 6 3
13 13 36 31 14 19
7 4 3 2 5 6
II
36
44
58
71
96
10
9
18
9
32
3
Tabel (8)
Bulan
Periode
Jan
I
Feb
II
Mar
II
Apr
II
Mei
II
II
Palawija
(R50)
61 55 53 23 53 31 36 3 0 0
12
3 144 126 85 81 90 64 13 14 0
R efektif
padi
21,
7 25,2
R efektif
Palawija
63 44,8
Padi (R80)
2,1
Jun
9,1 9,8
Agts
Sept
II
II
II
II
0 0 0 0
11
2 0 1 0
0 12 45 36 65 117 58
Jul
II
Okt
0 1,4
0 1,4
0,
7
0 8,4 31,5
Nov
II
Des
I
II
42 74 29
20,
3
25,
40,
2 45,5 81,9
6
EfsiensiIrigasi
Efsiensimerupakanpersentaseperbandingan
antara jumlah air yang dapat digunakan untuk
pertumbuhan tanaman dengan jumlah air yang
dikeluarkan dari pintu pengambilan. Agar air yang
sampai pada tanaman tepat jumlahnya seperti yang
direncanakan, maka air yang dikeluarkan dari pintu
pengambilan harus lebih besar dari kebutuhan.
BiasanyaEfsiensiIrigasidipengaruhiolehbesarnya
jumlah air yang hilang di perjalanannya dari saluran
primer, sekunder hingga tersier.
salurantersier
:80%
saluransekunder :90%
saluranprimer :90%
Efsiensiirigasitotal(C)=80%x90%x90%
=65%
Ringkasan Langkah-langkah
perhitungan kebutuhan air
1. Menentukan besarnya nilai evapotranspirasi
daerah setempat, dengan menggunakan
metode Penman, radiasi, thornwhite, atau
yang lain.
2. Menentukan koefsien tanaman (kc)
berdasarkan berdasarkan tabel FAO atau
NEDECO.
3. Menentukan penggunaan konsumtif tanaman
(Cu atau ETc), didapatkan dengan cara
mengalikan koefsien tanaman (kc) dengan
angka evapotranspirasi potensial (ETo).
Contoh
Contoh Perhitungan kebutuhan air tanaman Padi Musim tanam ke-2
Masa Tanam : 90 Hari
Kegiatan tanam
No.
ETo
Kc
3
4
ETc
Perkolasi (P)
Persiapan lahan
8
9
10
4.084 5.104
mm/har
2.00
i
2.000 2.000
0 2.000 2.000 2.000
mm/har 11.70 12.30
i
0
0
Jun
I
15
II
15
3.020 3.050
0.95
0.00
Keterangan
Penman
FAO
3.171 2.898
Kc * Eto
1.1*Eto
2.000 2.000
Lihat tabel
(1)
50 mm /15
3.333
3.333
Rumus penman
Keterangan :
= Faktor yang berhubungan dengan suhu tabel PN.1
= Radiasi gelombang pendek (mm/hari)
= radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar atm.
(angka angot) tabel PN.2 = tabel R.2
Rn1
= radiasi bersih gelombang panjang
f(t)
= fungsi waktu tabel PN.1
f(ed) = fungsi tekanan uap
f(n/N) = fungsi kecerahan matahari
f(u)
= fungsi kecepatan angin pada elevasi 2.00 m
ea
= tekanan uap jenuh tabel PN.1
ed
= tekanan uap sebenarnya
RH
= kelembaban relatif (%)
C
= angka koreksi
w
Rs
Ra
ea
mbar
f(t)
Suhu
(t)
ea
mbar
f(t)
24.0
24.2
24.4
24.6
24.8
25.0
25.2
25.4
25.6
25.8
26.0
26.2
26.4
29.85
30.21
30.57
30.94
31.31
31.69
32.06
32.45
32.83
33.22
33.62
34.02
34.42
0.735
0.737
0.739
0.741
0.743
0.745
0.747
0.749
0.751
0.753
0.753
0.757
0.759
15.40
15.45
15.50
15.55
15.60
15.65
15.70
15.75
15.80
15.85
15.90
15.94
15.98
26.6
26.8
27.0
27.2
27.4
27.6
27.8
28.0
28.2
28.4
28.6
28.8
29.0
34.83
35.25
35.66
36.09
36.50
36.94
37.37
37.81
38.25
38.70
39.14
39.61
40.06
0.761
0.763
0.765
0.767
0.769
0.771
0.773
0.775
0.777
0.779
0.781
0.783
0.785
16.02
16.06
16.10
16.14
16.18
16.22
16.26
16.30
16.34
16.38
16.42
16.46
16.50
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nop
Des
Nilai c
1.1
1.1
1.1
0.9
0.9
0.9
0.9
1.0
1.1
1.,1
1.1
1.1
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nop
Des
15,0
15,5
15,7
15,3
14,4
13,9
14,1
14,8
15,3
15,4
15,1
14,8
14,7
15,3
15,6
15,3
14,6
14,2
14,3
14,9
15,3
15,3
14,8
14,4
14,3
15,0
15,5
15,5
14,9
14,4
14,6
15,1
15,3
15,1
14,5
14,1
13,9
14,8
15,4
15,4
15,1
14,7
14,9
15,2
15,3
15,0
14,2
13,7
13,6
14,5
15,3
15,6
15,3
15,0
15,1
15,4
15,3
14,8
13,9
13,3
10
13,2
14,2
15,3
15,7
15,5
15,3
15,3
15,5
15,3
14,7
13,6
12,9
12
12,8
13,9
15,1
15,7
15,7
15,5
15,5
15,6
15,2
14,4
13,3
12,5
14
12,4
13,6
14,9
15,7
15,8
15,7
15,7
15,7
15,1
14,1
12,8
12,0
16
12,0
13,3
14,7
15,6
16,0
15,9
15,9
15,7
15,0
13,9
12,4
11,6
18
11,6
13,0
14,6
15,6
16,1
16,1
16,1
15,8
14,9
13,6
12,0
11,1
20
11,2
12,7
14,4
15,6
16,3
16,4
16,3
15,9
14,8
13,3
11,6
10,7
22
10,7
12,3
14,2
15,5
16,3
16,4
16,4
15,8
14,6
13,0
11,1
10,2
24
10,2
11,9
13,9
15,4
16,4
16,6
16,5
15,8
14,5
12,6
10,7
9,7
26
9,8
11,5
13,7
15,3
16,4
16,7
16,6
15,7
14,3
12,3
10,3
9,3
28
9,3
11,1
13,4
15,3
16,5
16,8
16,7
15,7
14,1
12,0
9,9
8,8
30
8,8
10,7
13,1
15,2
16,5
17,0
16,8
15,7
13,9
11,6
9,5
8,3
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nop
Des
15,0
15,5
15,7
15,3
14,4
13,9
14,1
14,8
15,3
15,4
15,1
14,8
15,3
15,7
15,7
15,1
14,1
13,5
13,7
14,5
15,2
15,5
15,3
15,1
15,5
15,8
15,6
14,9
13,8
13,2
13,4
14,3
15,1
15,6
15,5
15,4
15,8
16,0
15,6
14,7
13,4
12,8
13,1
14,0
15,0
15,7
15,8
15,7
16,1
16,1
15,5
14,4
13,1
12,4
12,7
13,7
14,9
15,8
16,0
16,0
10
16,4
16,3
15,5
14,2
12,8
12,0
12,4
13,5
14,8
15,9
16,2
16,2
12
16,6
16,3
15,4
14,0
12,5
11,6
12,0
13,2
14,7
15,8
16,4
16,5
14
16,7
16,4
15,3
13,7
12,1
11,2
11,6
12,9
14,5
15,8
16,5
16,6
16
16,9
16,4
15,2
13,5
11,7
10,8
11,2
12,6
14,3
15,8
16,7
16,8
18
17,1
16,5
15,1
13,2
11,4
10,4
10,8
12,3
14,1
15,8
16,8
17,1
20
17,3
16,5
15,0
13,0
11,0
10,0
10,4
12,0
13,9
15,8
17,0
17,4
22
17,4
16,5
14,8
12,6
10,6
9,6
10,0
11,6
13,7
15,7
17,0
17,5
24
17,5
16,5
14,6
12,3
10,2
9,1
9,5
11,2
13,4
15,6
17,1
17,7
26
17,6
16,4
14,4
12,0
9,7
8,7
9,1
10,9
13,2
15,5
17,2
17,8
28
17,7
16,4
14,3
11,6
9,3
8,2
8,6
10,4
13,0
15,4
17,2
17,9
30
17,8
16,4
14,0
11,3
8,9
7,8
8,1
10,1
12,7
15,3
17,3
18,1
Jika Tmean 25,7 0C, maka nilai tersebut berada diantara T1 = 25.6 0C
dengan
T2 = 25.8 0C yang masing-masing ea1 = 32,83 mbar dan ea2 = 33,22
mbar, maka dengan interpolasi linear :
Tmean T1
ea
T2 T1
25.7 25.6
ea
33.22 32,83 32.83
25.8 25.6
ea 33.025 mbar
Rs
tugas
Hitung besar ETo pada bulan februari suatu
daerah pengairan di Jawa Timur yang terletak
pada 7.0o LS, suhu rata-rata bulan februari 25,1o
C, kelembaban relatif : 80%, kecerahan matahari
40.8% dan perbedaan kecepatan angin siang
dan malam : 1,6 m/dt
Awal tanam
Satu kali masa tanam disebut 1 musim tanam.
tanaman
Pengolahan
lahan
Umur
tanaman
Padi
1 bulan
2,5 3 bulan
palawija
3 bulan
Intensitas tanam
Intensitas tanam didefnisikan sebagai prosentase
luas lahan yang dapat ditanami terhadap luas
seluruh Daerah Irigasi
Contoh :
Jika diketahui luas DI 1000ha. Maka perhitungan
intensitas tanamnya diilustrasikan seperti dlm tabel
berikut
Musim tanam
Intensitas tanam
(%)
MT1
1000
100
MT2
750
75
MT3
500
50
IT Total (setahun)
225
Polatanam
Untuk memenuhi kebutuhan air bagi
tanaman, penentuan pola tanam
merupakan hal yang perlu
dipertimbangkan.
Berikut ini contoh pola tanam yang
biasa
dipakai :
Ketersediaan air
pola tanam dalam
irigasi
satu tahun
1. Berlimpah/ banyak
2. cukup/sedang
3. Kurang
Neracaair
Neraca air adalah perimbangan
antara kebutuhan dan ketersediaan
air di daerah studi
Debit kebutuhan didapat dari
perhitungan kebutuhan air irigasi
berdasarkan pola tanam yang terpilih
Debit ketersediaan didapat dari
perhitungan debit andalan di sungai
atau tempat pengambilan air
Sistem golongan
Sumber air tidak selalu dapat
menyediakan air irigasi yang dibutuhkan,
sehingga harus dibuat rencana pembagian
air yang baik.
Kebutuhan air tertinggi dalam petak tersier
disebut Q max
Pada saat air tidak memenuhi kebutuhan
air tanaman dengan pengaliran menerus,
maka pemberian air tanaman diberikan
secara bergilir.
kekurangan
1. Q puncak berkurang
2. Kebutuhan pengambilan
bertambah secara berangsur2
pd periode penyiapan lahan
Luas
(ha)
a 53.10
b 47.55
c 35.00
Q (l/det)
100% 65%
150.80 158.73
140.27 151.70
114.10 104.63
Q
rencana
35%
(l/det)
121.55 158.73
121.55 151.70
121.55 121.55
Hari
Senin
Petak
yang
diairi
6:00
jam
6:00
Petak
yang
diairi
b
17:00
12:00
6:00
17:00
Selasa
Rabo
a+b
Kamis
Jumat
Sabtu
a+b+c
11:00
Minggu
Senin
Selasa
Rabo
b+c
17:00
Kamis
Jumat
Sabtu
a+c
12:00
a
TERIMAKASIH
Rumus penman
Data terukur yang dibutuhkan adalah t, RH, n/N, u, LL
Rumus : ETo = C . ETo*
ETo* = w (0,75Rs Rn1) + (1-w)f(u)(ea - ed)
Rs
= (0,25 + 0.54n/N)Ra
Rn1 = f(t). f(ea). f(n/N)
f(t)
= s. Ta4
f(ed) = 0.34 0.044 ed1/2
ed
= ea . RH
f(n/N) = 0.1 + 0.9 n/N
f(u)
= 0.27(1+0.864u)
Keterangan :
= Faktor yang berhubungan dengan suhu tabel PN.1
= Radiasi gelombang pendek (mm/hari)
= radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar
atm. (angka angot) tabel PN.2 = tabel R.2
Rn1
= radiasi bersih gelombang panjang
f(t)
= fungsi waktu tabel PN.1
f(ed) = fungsi tekanan uap
f(n/N) = fungsi kecerahan matahari
f(u)
= fungsi kecepatan angin pada elevasi 2.00 m
ea
= tekanan uap jenuh tabel PN.1
ed
= tekanan uap sebenarnya
RH
= kelembaban relatif (%)
C
= angka koreksi
w
Rs
Ra
ea
mbar
f(t)
Suhu
(t)
ea
mbar
f(t)
24.0
24.2
24.4
24.6
24.8
25.0
25.2
25.4
25.6
25.8
26.0
26.2
26.4
29.85
30.21
30.57
30.94
31.31
31.69
32.06
32.45
32.83
33.22
33.62
34.02
34.42
0.735
0.737
0.739
0.741
0.743
0.745
0.747
0.749
0.751
0.753
0.753
0.757
0.759
15.40
15.45
15.50
15.55
15.60
15.65
15.70
15.75
15.80
15.85
15.90
15.94
15.98
26.6
26.8
27.0
27.2
27.4
27.6
27.8
28.0
28.2
28.4
28.6
28.8
29.0
34.83
35.25
35.66
36.09
36.50
36.94
37.37
37.81
38.25
38.70
39.14
39.61
40.06
0.761
0.763
0.765
0.767
0.769
0.771
0.773
0.775
0.777
0.779
0.781
0.783
0.785
16.02
16.06
16.10
16.14
16.18
16.22
16.26
16.30
16.34
16.38
16.42
16.46
16.50
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nop
Des
Nilai c
1.1
1.1
1.1
0.9
0.9
0.9
0.9
1.0
1.1
1.,1
1.1
1.1
Rs