Sub-bagian Endokrin
oleh :Wendhy Pramana stase Endokrin
PENDAHULUAN
Diabetes akan mempercepat proses atherosclerosis dan
menempengaruhi fungsi mikrovaskular koroner
meningkatkan risiko CVD (cardiovascular disease)
Pasien DM Tipe 2 dan yang mengalami gangguan
myocardial blood flow {coronoary flow reserve (CFR) di
bawah median} risiko kematian akibat kardial 3,2 kali
lipat (tanpa adanya epicardial CAD)
PENDAHULUAN
HIPOTESIS
Pada pasien DM Tipe 2 yang tidak menderita penyakit
jantung iskemik secara klinis, penambahan agen blokade
MR terhadap terapi ACE-inhibitor akan memperbaiki
fungsi mikrovaskular koroner
Fungsi mikrovaskular tersebut dinilai dengan pengukuran
CFR melalui metode quantitative PET
METODE PENELITIAN
STUDI : Double-blind, randomized, controlled trial
Kriteria Inklusi
Pasien DM Tipe 2 usia 18-70 th
Kriteria Eksklusi
Penyakit koroner, cerebrovascular,
peripheral, renal (GFR < 60 mL/min/1,73m2)
Penyakit paru bronchospastic
Gout
Kalium serum > 5,0 mmol/L
Perokok, hamil, kontrasepsi oral, terapi hormon
Penggunaan diuretic hemat kalium, rosiglitazone
Hipertensi tak terkontrol > 160/100 mmHg
Intoleransi ACEi
Tekanan darah sistolik < 105 mmHg tanpa terapi antihipertensi
METODE PENELITIAN
Seluruh pasien diberikan enalapril 20mg selama 3 bulan
dan tapp-off anti hipertensi lain, kecuali amlodipin 1020mg untuk TD 140 mmHg.
Obat Antidiabetes diberikan dengan target HbA1c 7%,
Simvastatin 20mg jika LDL > 100mg.dL
Run-in phase
Assessment
(baseline & at
6th month)
Drug teratment
HASIL PENELITIAN
Sebelum Randomisasi, 24 dari 93 pasien masuk kriteria eksklusi
69 pasien dirandomisasi
93% (64 pasien) menyelesaikan trial selama 6 bulan dan dianalisis
HASIL PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Dengan analisis statistik
ANCOVA prediksi kenaikan
CFR diantara kelompok terapi
yakni +0.38 dengan
spironolacton; -0.10 dengan
HCTZ; dan -0.05 dengan
plasebo (setelah di-adjust
terhadap berbagai variabel)
DISKUSI
Penambahn spironolacton terhadap terapi standar ACE-i
terbukti meningkatkan CFR pada pasien DM Tipe 2 yang
tanpa bukti klinis adanya IHD aktivasi MR
berkontribusi terhdap disfungsi mikrovaskular pada DM
Tipe 2
DISKUSI
Studi pada mencit juga menyatakan bahwa aktivitas
Mryang berlebihan berhubungan dengan aktivitas
proinflamasi pada sirkulasi koroner dan miokardium
(Rocha et al., 2002; Sun et al., 2002)
Hasil pada sudi ini konsisten dengan studi sebelumnya
yang mengkaji efek eplerenone terhadap CFR (ditentukan
dengan MRI) pada penderita DM tipe 1, tipe 2, dan
dengan microalbuminuria (Joe et al., 2007)
KEKUATAN
Kekuatan pada studi ini adalah bahwa fenotip cardiometabloic yang ada dikontrol sehingga akan mencegah
faktor-faktor perancu seperti sodium pada diet, kadar gula
yang rendah atau tinggi, profil lipid, dan tekanan darah
Hasil CFR pada 87% sampel dapat diintepretasikan
sehungga hasil peneilitian ini tampaknya dapat
diaplikasikan pada populasi yang serupa
KETERBATASAN
Kelemahan studi ini ada pada jumlah sampel, durasi
peneilitan, dan tidak adanya penilaian terhdap
cardiovascular events.
Tidak dapat disingkirkan apakah HCTZ memiliki
pengaruh negatif terhadap CFR atau tidak
Tidak tampak efek positif perbaikan CFR terhadap fungsi
diastolik
Hanya bisa dilakukan pada penderita tanpa gangguan
fungsi renal
KESIMPULAN
Pemberian Spironolactone sebagai terapi tambahan
terhadap terapi standar penderita DM tipe 2 terbukti
memperbaiki fungsi mikrovaskular koroner
Pemberian spironolactone memiliki kemungkinan untuk
memiliki efek pencegahan terjadinya penyakit
cardiovaskular pada penderita DM Tipe 2
TELAAH KRITIS
JURNAL
TELAAH KRITIS
1
TELAAH KRITIS
2 Apakah semua keluaran (outcome) dilaporkan
TELAAH KRITIS
3
TELAAH KRITIS
4
TELAAH KRITIS
5
TELAAH KRITIS
6
TERIMA KASIH
MOHON ASUPAN