1) Anis
dwi puniagiri
2) Assafik atu rokhmah
3) Asiska yulistiani
4) Dikha aria
5) Sri mariyati
6) Mareta fitria
7) Vetty mustikasari
( 2013011 )
( 201301168 )
( 2012011 )
( 2013011 )
( 201301190 )
( 2013011 )
( 2013011 )
UHH
Presentase
Poulasi
2000
64,5 tahun
7,18 %
2010
69,43 tahun
7,56 %
2011
69,65 tahun
7,58 %
INDIKATOR LANSIA
Fisik:
Sosial Ekonomi:
Mempersiapkan tabungan hari
tua
Berwiraswasta
Memiliki asuransi
Meningkatkan iman dan takwa
Tetap setia dengan pasangan
Mengikuti kegiatan social
Meningkatkan keharmonisan
keluarga
Menyediakan waktu untuk
rekreasi
Tetap mengembangkan hobi /
bakat.
Psikologi
Kemampuan persepsi
Tingkat kemampuan
kognitif
Kemampuan
mengingat / memori
Kemampuan belajar
pada usia lanjut
Maryam, R. (2008).
Indikator Fisik
Indikator Psikologi
Indikator Sosial
Ekonomi
KONDISI LAPANGAN
Indikator Fisik
keluhan kesehatan
INDIKATOR PSIKOLOGI
Data prevalensi untuk gangguan mental pada pasien lanjut usia
bervariasi, namun secara konservatif diperkirakan sebanyak 25
persen memiliki gejala psikiatri yang signifikan. Angka
morbiditas gangguan psikiatri pada pasien lanjut usia
diperkirakan meningkat hingga 20 juta pada pertengahan abad
20 nanti
Program
Bantuan Sosial
Karang Lansia
Posyandu lansia
Taman lansia
PEMBAHASAN
Berdasarkan data dari tinjauan teori indikator lansia sehat
fisik,diketahui semakin bertambah tua umurnya, maka lansia yang
mengalami keluhan kesehatan akan semakin banyak. Sebanyak
37,11 persen penduduk pra lansia (45-59 tahun) pernah mengalami
keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir, sementara lansia muda
(60-69 tahun) sebesar 48,39 persen, lansia madya (70-79 tahun)
sebesar 57,65 persen, dan lansia tua (80-89 tahun) sebesar 64,01
persen yang mengeluhkan kondisi kesehatannya. Angka kesakitan
lansia tahun 2014 sebesar 25,05 persen, berarti bahwa sekitar satu
dari empat lansia pernah mengalami sakit dalam satu bulan
terakhir.
Dari sisi kegiatan ekonomi lansia, data BPS Sakernas 2014 memperlihatkan bahwa
lansia yang terlibat dalam kegiatan ekonomi sebesar 47,48 persen lansia masih
bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Proporsi lansia laki-laki yang bekerja
(63,81 persen) lebih besar daripada lansia perempuan (32,88 persen). Sementara
itu, proporsi lansia bekerja di perdesaan (54,84 persen) lebih besar daripada
perkotaan (38,90 persen). Sebanyak 84,92 persen lansia bekerja tersebut
berpendidikan rendah. Kondisi lansia dari segi penghasilaan masih berada dibawah
standart kebutuhan hidup sehari-hari yang akan menyebabkan tingkat kesejahteraan
pekerja masih sulit untuk dicapai.
Berdasarkan data dari tinjauan teori indikator lansia sehat sosial psikologis
,Prevalensi gangguan mental emosional meningkat sejalan dengan pertambahan
usia. Berdasarkan umur, tertinggi pada kelompok umur 75 tahun ke atas (33,7%).
Kelompok yang rentan mengalami gangguan mental emosional adalah kelompok
dengan jenis kelamin perempuan (14,0%), kelompok yang memiliki pendidikan
rendah (paling tinggi pada kelompok tidak sekolah, yaitu 21,6%), kelompok yang
tidak bekerja (19,6%), tinggal di perdesaan (12,3%), serta pada kelompok tingkat
pengeluaran rumah tangga per kapita terendah.
TERIMA KASIH