Anda di halaman 1dari 11

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)

DI PUSKESMAS SUNGAI BESAR BANJARBARU

DOSEN :

Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah, Amd., Hyp., ST., Mkes

Siti Mahdalena
H1E114029

Fitri Ria
Mustalifah
H1E115035
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2015

LATAR BELAKANG
Banyak macam penyakit yang diakibatkan oleh udara yang kurang bersih di wilayah Indonesia menjadi
permasalahan yang serius yang diderita oleh masyarakat terutama penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
Permasalahan penyakit ini juga dirasakan oleh masyarakat sekitar Banjarbaru, Kalimantan Selatan tepatnya disekitar
Sungai Besar. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Sungai Besar Banjarbaru, pasien yang berkunjung
untuk didiagnosa dan dilakukan pengobatan sementara pada tahun 2016 banyak yang menderita penyakit ISPA dengan
rata-rata orang yang berobat setiap bulannya sekitar 80 orang. Data tersebut diambil dari bulan Januari sampai dengan
bulan Oktober 2016. Penyakt ISPA rata-rata berada pada 10 besar penyakit yang ada di wilayah Sungai Besar,
Banjarbaru.

RUMUSAN
MASALAH
Apakah
definisi dari
epidemiologi

Apakah gejala
dan tanda-tanda
penyakit ISPA

Tujuan
Apakah
pengertian
Dari
ISPA

Bagaimanakah
pencegahaan
penyakit ISPA

Mengetahui definisi dari


epidemiologi
Mengetahui pengertian
Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA)
Mengetahui gejala dan
tanda-tanda penyakit ISPA
Mengetahui pencegahan
penyakit ISPPA

TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR
PUSTAKA

Definisi Epidemiologi
Pengaruh Udara Terhadap
Lingkungan
Infeksi Saluran Pernafasan Akut
(ISPA)
Gejala dan Tanda
ISPA

Pengertian ISPA

Penyebab Penyakit
ISPA

Penularan Penyakit
ISPA

BAB III
METODOLOGI
3.1 Kerangka
Kerangka penelitian yang akan menjadi
petunjuk
dalam observasi ini dapat dilihat dari diagram alir
Penelitian
berikut :

METODE

Metode yang dipakai dalam penelitian


OBSERVASI
ini adalah
LAPANGAN

PENGUMPULAN
DATA

PENARIKAN
KESIMPULAN

HASIL
No.

Bulan

Jumlah orang yang


mengidap ISPA

1.

Januari

83

1.

Februari

81

1.

Maret

1.

1.

Jumlah responden

Usia

1<1

1,63 %

72

1-4

15

24,59 %

April

80

5-9

14

22,95 %

Mei

59

10-14

3,28 %

15-19

3,28 %

1.

Juni

77

20-44

14

22,95 %

1.

Juli

56

45-54

6,56 %

55-59

3,28 %

60-69

9,84 %

>70

1,63 %

1.

Agustus

148

1.

September

79

1.

Oktober

79

Tabel 1.1 jumlah penyakit ISPA di Puskemas


Sungai Besar, Banjarbaru tahun 2016

Total

61

100%

Table. 1 distribusi responden


berdasarkan usia

HASIL
Grafik Jumlah Orang yang Mengidap ISPA pada bulan Januari-Oktober 2016
200
150
100
50
0

Grafik 4. 1 Jumlah Orang yang Mengidap ISPA pada bulan JanuariOktober 2016
Sumber : Data Puskesmas Sungai Besar Banjarbaru

HASIL
Pencegahan ISPA

Menjaga kesehatan gizi : dengan menjaga kesehatan gizi yang baik akan
mencegah kita atau terhindar dari penyakit

ISPA. Misalnya dengan

mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempuna, banyak minum air


putih, olah raga dengan teratur, serta istirahat yang cukup.

Imunisasi :

Pemberian immunisasi sangat diperlukan baik pada anak-

anak maupun orang dewasa. Immunisasi dilakukan untuk menjaga


kekebalan tubuh kita supaya tidak mudah terserang berbagai macam
penyakit yang disebabkan oleh virus / bakteri.

Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan : Membuat ventilasi


udara serta pencahayaan udara yang baik akan mengurangi polusi asap
dapur / asap rokok yang ada di dalam rumah, sehingga dapat mencegah
seseorang menghirup asap tersebut yang bisa menyebabkan terkena
penyakit ISPA.

HASIL
Pola perilaku penghuni rumah merupakan faktor utama dalam penyebab peenyakit ISPA.
Apabila setiap orang disiplin dan menjaga kebersihan serta kenyamanan rumah maka presentase
yang tersebut jauh lebih kecil terkena ISPA .

VENTILASI RUMAH

KEPADATAN HUNIAN

PENCEMARAN UDARA
DALAM RUMAH
KEBERSIHAN RUMAH

Memasang ventilasi di tempat


yang sesuai proporsionalnya di
dalam rumah.
Kepadatan hunian yang melebihi
batas normal memudahkan dalam
penularan penyakit ISPA
Meminimalisasi adanya asap
dalam ruangan ataupun
menghindari obat nyamuk bakar,
merokok di dalam ruangan
Rumah yang bersih dan sehat akan
membuat penghumi rumah terjaga
dari bahaya penyakit

PEMBAHASAN
Dari tabel diatas diketahui bahwa hampir setiap bulan penyakit ISPA berada di 10 besar penyakit
yang ada di Puskesmas Sungai Besar, Banjarbaru.Angka diatas menunjukkan banyaknya orang
yang mengidap penyakit ISPA.
Berdasarkan pedoman pemberantasan penyakit ISPA untuk penanggulangan pneumonia
pada anak Balita (Depkes, 2004), bahwa kriteria untuk menggunakan pola tatalaksana penderita
ISPA adalah anak Balita dengan gejala batuk dan atau kesukaran bernafas.
Dari table di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden atau jumlah orang yang
mengidap penyakit ISPA yang paling tinggi berada pada usia 1-4 tahun. Menujukan bahwa pada
usia tersebut masih BALITA. Pada usia BALITA sangat rentan terhadap penyakit infeksi saluran
pernapasan akut. Hal tersebut seseuai dengan observasi.

PENUTUP
KESIMPULAN
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernafasan atas atau bawah,
biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai spektrumpenyakit yang berkisar dari
penyakit tanpa gejjala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung
pada pathogen penyebabnya, factor lingkungan, dan faktor penjamu. Pencegahan penyakit ISPA
dapat dilakukan dengan tiga tingkatan dalam penanganannya.

SARAN
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini yaitu lebih ditingkatkannya kesadaran dari
masyarakat Desa Sungai Besar dengan cara menjaga lingkungan dan tempat tinggal serta lebih
memperhatikan kondisi dari kesehatan. Juga dengan adanya sikap menjaga lingkungan agar
tetap sehat dapat meningkatkan kesehatan di masyarakat. Lebih baik mencegah penyakit
daripada harus mengobati penyakit tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Agung, A.A dkk.2006.

Determinasi Sanitasi Rumah dan Sosial Ekonomi Keluarga

Kejadian ISPA padpa Anak BALITA

serta Manajement

Terhadap

Penanggulangannya di Puskesmas. Jurnal

Kesehatan Lingkungan, Vol. 3, No.501, Juli: 49 58

Efendi, Ferry danMakhfudli.2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Salemba Medika.

Iqbal, Wahid Mubarak. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Konsep dan Aplikasi dalam

Kebidanan. 2012.

Jakarta: Penerbit Salemba.

Mairusnita. (2007). Karakteristik Penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Balita yang Berobat ke
Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum
WinarniDkk. Hubunngan Antara

(BPKRSUD) Kota Langsa 2006. Sumatera Utara

Perilaku Merokok Orangtua dan Anggota Keluarga yang Tinggal

dalam Satu Rumah Dengan Kejadian ISPA pada BALITA di Wilayah Kerja Puskesmas
Kabupaten Kebumen Tahun2009. Jurnal Ilmiah Kesehatan
2010.

Sempor II

Keperawatan, Volume 6, No. 1, Februari

Anda mungkin juga menyukai