Anda di halaman 1dari 19

DEWAN ENERGI NASIONAL

UNDANG-UNDANG NO. 30 TAHUN 2007


TENTANG ENERGI
Oleh:
Ir. Dwi Hary Soeryadi, M.MT
Anggota Dewan Energi Nasional

DEWAN ENERGI
NASIONAL
DEWAN
ENERGI
NASIONAL

PERUNDANGAN TERKAIT ENERGI


UUD 1945

UU NO. 30/2007

tentang Energi

UU NO. 22/2001
tentang Minyak
dan Gas Bumi

UU NO. 4/2009
tentang
Mineral dan
Batubara

UU NO.
27/2003
tentang Panas
Bumi

UU NO. 10/1997
tentang
Ketenaganukliran

UU NO. 30/2009
tentang Kelistrikan
2

DEWAN ENERGI NASIONAL

LATAR BELAKANG
Kegelisahan akan krisis energi nasional yang antara lain mendorong
lahirnya UU 30/2007 tentang Energi, termasuk perlunya DEN dan
KEN:
Disparitas antara produksi dan konsumsi
Kecenderungan ke arah Ketahanan Energi dan bukan Kedaulatan
Energi
Tingkat elektrifikasi yang rendah dan timpang secara regional
Subsidi BBM yang membelenggu ekonomi (dan bangsa)
Ketergantungan kita pada energi fosil
Lambannya diversifikasi energi
Kecenderungan adhoc terkait kebijakan dan penyediaan energi
Lemahnya kordinasi lintas sektor
Tantangan LH

DEWAN ENERGI NASIONAL

STRUKTUR DEWAN ENERGI NASIONAL


PIMPINAN
Ketua : Presiden
Wakil Ketua : Wakil Presiden
Ketua Harian : Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

ANGGOTA
Unsur Pemerintah

Unsur Pemangku Kepentingan

1.

Menteri Keuangan

1. Prof. Ir. Rinaldy Dalimi, M.Sc, Ph. D (Akademisi)

2.

Menteri Negara Perencanaan


Pembangunan/Kepala Bappenas

2. Dr. Ir. Tumiran, M.Eng (Akademisi)

3.

Menteri Perhubungan

4. Ir. Achdiat Atmawinata (Industri)

4.

Menteri Perindustrian

5. Prof. Dr. Syamsir Abduh (Konsumen)

5.

Menteri Pertanian

6. Ir. Dwi Hary Soeryadi, M.MT (Konsumen)

6.

Menteri Negara Riset dan Teknologi

7. Dr. Ir. Andang Bachtiar M.Sc (Teknologi)

7.

Menteri Negara Lingkungan Hidup.

8. Dr. A. Sonny Keraf (Lingkungan Hidup)

3. Abadi Poernomo Dipl.Geoth.En.tech (Industri)

DEWAN ENERGI NASIONAL

TUGAS DEWAN ENERGI NASIONAL


Merancang dan Merumuskan
Kebijakan Energi Nasional (KEN)
meliputi antara lain :
A. Ketersediaan
Energi
untuk
Kebutuhan
Nasional
B. Prioritas Pengembangan Energi
C. Pemanfaatan Sumber Daya Energi Nasional
D. Cadangan Penyangga Energi Nasional .

D
E
N

Menetapkan Rencana Umum


Energi Nasional (RUEN)
Menetapkan Langkah-langkah
Penanggulangan Kondisi Krisis
dan Darurat Energi

VISI
Terwujudnya
Ketahanan dan Kedaulatan
Energi Guna Mendukung
Pembangunan Nasional
Berkelanjutan

Mengawasi Pelaksanaan
Kebijakan Bidang Energi yang
Bersifat Lintas Sektor
5

DEWAN ENERGI NASIONAL

STRUKTUR UU NO.30 TAHUN 2007 TENTANG ENERGI


Bab I Ketentuan Umum
Bab II Asas dan Tujuan
Bab III
Pengaturan Energi
Bagian Kesatu; Sumber Daya Energi, Bagian Kedua; Cadangan Penyangga Energi, Bagian Ketiga;
Keadaan Krisis dan Darurat Energi, Bagian Keempat; Harga Energi, Bagian Kelima; Lingkungan dan
Keselamatan, Bagian Keenam; Tingkat Kandungan Dalam Negeri, Bagian Ketujuh; Kerjasama
Internasional
Bab IV
Kebijakan Energi dan Dewan Energi Nasional
Bagian Kesatu; Kebijakan Energi Nasional, Bagian Kedua; Dewan Energi Nasional, Bagian Ketiga;
Rencana Umum Energi Nasional, Bagian Keempat; Rencana Umum Energi Daerah, Bagian Kelima;
Hak dan Peran Masyarakat
Bab VPengelolaan Energi
Bagian Kesatu; Penyediaan dan Pemanfaatan, Bagian Kedua; Pengusahaan, Bagian Ketiga;
Konservasi Energi
Bab VI
Kewenangan Pemerintah & Pemerintah Daerah
Bab VII
Pembinaan dan Pengawasan
Bagian Kesatu; Pembinaan, Bagian Kedua; Pengawasan
Bab VIII Penelitian dan Pengembangan
Bab IX
Ketentuan Peralihan
Bab XKetentuan Penutup
UU tentang Energi terdiri: 10 Bab, 34 Pasal

DEWAN ENERGI NASIONAL

ASPEK KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL


Kebijakan energi nasional meliputi, antara lain:
1. Ketersediaan energi untuk kebutuhan nasional
2. Prioritas pengembangan energi
3. Pemanfaatan sumber daya energi nasional dan
4. Cadangan penyangga energi nasional

DEWAN ENERGI NASIONAL

DESIGN KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL


Peta kebutuhan energi nasional:
Prediksi pertumbuhan penduduk secara periodik 2025/
2050
Pertumbuhan ekonomi: di atas 7 % (ada bonus demografi)
Simulasi kebutuhan energi: rumah tangga, industri, fasilitas
umum, transportasi sesuai pertambahan penduduk,
kemajuan ekonomi (termasuk gaya hidup), dan
pertumbuhan ekonomi yg berkelanjutan
Prediksi tingkat konsumsi energi: target konsumsi energi
kita dari tingkat dunia pada thn 2025/2050.
Skenario dan simulasi tingkat elektrifikasi: 2020 100%?

DEWAN ENERGI NASIONAL

DESIGN KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL


Peta potensi dan penyebaran sumber-sumber energi
nasional: migas, batubara, panas bumi, angin, matahari,
arus laut, gelombang laut, mikrohidro, biomassa:
Mengurangi ketergantung pada energi fosil
Energi baru dan terbarukan hrs jadi prioritas utama:
banyak dan ramah LH kendati mahal
PLTN hanya menjadi alternatif terakhir

DEWAN ENERGI NASIONAL

DESIGN KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL


Peta pemanfaatan energi nasional:
Pemanfaatan dn penghematan energi (insentif dan
disinsentif)
Harga keekonomian energi
Harga energi sebagai instrumen penghematan
Design dan dukungan penelitian akan sumber-sumber
energi baru dan terbarukan
Pengembangan teknologi energi dan teknologi yg hemat
energi dan ramah lingkungan (insentif dan disinsentif)

10

DEWAN ENERGI NASIONAL

DESIGN KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL


Simulasi kebutuhan dana dan investasi:
Untuk Ristek energi
Untuk infrastruktur energi: produksi, pengadaan dan pembangunan
pembangkit
Cadangan dan konservasi energi:
Tidak boleh lagi mengulangi kesalahan masa lampau dimana kita
mengekspor BBM kita dgn harga murah tp kemudian mengimpor
dengan harga tinggi
Harus ada peta cadangan dan keberanian untuk tidak semua
sumber energi diekspolitasi sekaligus
Harga energi: simulasi harga energi untuk menentukan harga
keekonomian yang adil demi menjamin kesejhetraan rakyat
11

DEWAN ENERGI NASIONAL

RUEN
Berdasarkan peta, data dan rencana implementasi kebijakan
tersebut di atas, dibuat peta jalan atau RUEN:
Target bauran energi secara periodik 2025 dan 2050: masing
dgn prosentasinya untuk menjamin pasokan energi dan
menghindari krisis energi
Pengembangan sumber energi dengan skema periodik bauran
energi yang jelas: 2025 dn 2050
Siapa berperan dan bertanggung jawab atas apa
Kerangka dan target waktu pelaksanaan yang jelas dan ketat
Efisiensi pemanfaatan: harga, teknologi dan rancang bangun,
skema insentif dn disinsentif (pajak dll)
Cadangan energi

12

DEWAN ENERGI NASIONAL

PENGAWASAN
KEN dan RUEN tadi kemudian diawasi pelaksanaannya oleh
DEN secara ketat lintas sektor: K/L bertanggung jawab atas
apa, kapan dilaksanakan, evaluasi dan
dipertanggungjawabkan kepada Presiden dan rakyat
Indonesia

13

DEWAN ENERGI NASIONAL

KEADAAN KRISIS DAN DARURAT ENERGI


Kondisi krisis dan darurat energi mengakibatkan terganggunya fungsi
Pemerintah, kehidupan sosial masyarakat, dan/atau kegiatan
perekonomian, sehingga Pemerintah diwajibkan melaksanakan
tindakan penanggulangan yang diperlukan

14

DEWAN ENERGI NASIONAL

POSISI KEN DALAM PENGELOLAAN ENERGI


o UU No. 30/2009 tentang
Ketenagalistrikan
o UU No. 22/2001 tentang Minyak dan
Gas Bumi
o UU No. 10/1997 tentang
Ketenaganukliran
o UU No. 17/2007 tentang RPJPN
o UU No. 4/2009 tentang Minerba
o UU No. 23/2003 tentang Panas
Bumi

RUED Propinsi

RUED
Kabupaten/Kota

UU No. 30/2007 Tentang


Energi

KEBIJAKAN ENERGI
NASIONAL

RUEN

RUKN

RUPTL

15

DEWAN ENERGI NASIONAL

RUEN DAN RUED


RUEN:
Dewan Energi Nasional menetapkan rencana umum energi
nasional.
Pemerintah menyusun rancangan rencana umum energi
nasional berdasarkan kebijakan energi nasional.
Dalam menyusun rencana umum energi nasional Pemerintah
mengikutsertakan pemerintah daerah serta memperhatikan
pendapat dan masukan dari masyarakat.
RUED:
Pemerintah daerah menyusun rencana umum energi daerah
RUED mengacu pada rencana umum energi nasional
16

DEWAN ENERGI NASIONAL

KEWENANGAN PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH


Kewenangan Pemerintah di bidang energi, antara lain:
a. pembuatan peraturan perundang-undangan;
b. penetapan kebijakan nasional;
c. penetapan dan pemberlakuan standar; dan
d. penetapar, prosedur.
Kewenangan pemerintah provinsi di bidang energi, antara Iain:
a. pembuatan peraturan daerah provinsi;
b, pembinaan dan pengawasan pengusahaan di lintas kabupaten kota; dan
c. penetapan kebijakan pengelolaan di lintas kabupaten/kota.
Kewenangan pemerintah kabupatenlkora di bidang energi, antara lain:
a. pembuatan peraturan daerah kabupaten/kota;
b. pembinaan dan pengawasan pengusahaan di kabupaten kota; dan
c. penetapan kebijakan pengelolaan di kabupaten/kota
17

DEWAN ENERGI NASIONAL

TANTANGAN KITA
1. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali (perlu ada
sinerji dengan BKKBN untuk pengendalian penduduk)
2. Kebijakan dan pola hidup kita di berbagai sektor yang sangat
boros energi (perlu insentif dan disinsentif)
3. Konsistensi dan keseriusan kita untuk melaksanakan KEN
dan RUEN
4. Politisasi energi: kepentingan pedagang minyak dan dunia
usaha yang mendikte dan mengkerangkeng KEN harus
diakhiri

18

SEKRETARIS
JENDERAL
DEN
DEWAN
ENERGI
NASIONAL

Terima kasih
www.den.go.id

19

Anda mungkin juga menyukai