Materi Ikan Mas 2013
Materi Ikan Mas 2013
Cyprinus carpio, L)
Ciri-ciri Morfologi
Bentuk tubuh agak memanjang dan sedikit
memipih ke samping (compressed), mulut dapat
disembulkan terletak di ujung tengah (terminal)
Sungut ada 2 pasang, sirip punggung panjang
dengan bagian belakang jari-jari keras
Letak permulaan sirip punggung berseberangan
dengan permulaan sirip perut,
Secara umum hampir seluruh tubuh ditutupi oleh
sisik yang berukuran relatif besar,
Gigi kerongkongan (pharingeal teeth) terdiri dari
tiga baris yang berbentuk geraham.
f. Kumpay
* semua siripnya panjang dan berumbai
* warna sisik bervariasi, putih, kuning, merah dan juga hijau gelap
* bentuk badan memanjang seperti ikan sinyonya
* pertumbuhannya termasuk lambat
e. Kaca
* sebagian tubuhnya tidak tertutup sisik yaitu sepanjang linea lateralis atau dekat sirip-sirip
* besarnya sisik tidak seragam, relatif besar daripada sisik varietas lain
* gerakan aktif dan kurang jinak
f. Kancra Domas
* bentuk badannya relatif panjang, gerakan aktif dan kurang jinak
* sisik kecil-kecil tidak teratur, warna kemerah-merahan tua, ditengah-tengah badan
terdapat garis membujur berwarna keperak-perakan atau keemas-emasan
g. Koi
* berasal dari Jepang dan dikenal di Indonesia sekitar tahun 1980
* bentuk tubuh bulat memanjang dengan warna sisik putih, kuning, merah, hitam atau
kombinasi dari warna-warna tersebut
* gerakan lamban dan cukup jinak
Sifat-sifat
Ikan mas adalah pemakan segala (omnivora ), benih berukuran
mulai 10 cm memakan jasad-jasad dasar sehingga ikan mas
disebut juga pemakan dasar (bottom feeder) yang
menyebabkan air dasar kolam menjadi keruh serta Pematang
kolam menjadi rusak
BUDIDAYA IKAN
Perbenihan
Pembesaran
PERBENIHAN
Seleksi Induk
Pemijahan
Penetasan telur
Pendederan
PEMBESARAN
Pemeliharaan Ikan Mas Ukuran 5-8
cm hingga diperoleh ukuran ikan mas
yang diinginkan / konsumsi
1SELEKSI INDUK
2. PEMIJAHAN
Tanda-tanda induk ikan siap mijah :
Betina :
Gerakannya lamban
Perut membesar kearah belakang,
bila diraba terasa lunak
Lubang genital kemerahan
Malam hari sering meloncat loncat
Jantan :
Jika perutnya diurut akan
mengeluarkan sperma berwarna
putih.
Tahap Pemijahan :
Kolam
pemijahan
dikeringkan,
dipasang hapa ukuran 2 x 1,5 x 1 m
Masukkan kakaban (ijuk yang dijepit
bambu) ukuran 1,5 x 0,4 m. Satu ekor
induk betina berat 3 kg membutuhkan
8 kakaban.
Pasang saringan dari kawat kasa pada
pintu pemasukan air
Masukkan air sampai ketinggian 0,75 1 meter
Masukkan induk ikan jantan dan betina
siap mijah dengan perbandingan
berat 1 : 1
Ikan akan memijah pada tengah malam
hingga menjelang pagi.
3. PENETASAN
Telur - telur ikan dapat ditetaskan di kolam
penetasan.
KKegiatan penetasan telur adalah sbb :
SSiapkan kolam penetasan yang dipasang hapa
IIsi dengan air sampai 20 cm di bawah permukaan
hapa. Air tidak boleh keruh dan harus
mengandung oksigen tinggi ( 6 - 8 ppm)
AAngkat kakaban dari kolam pemijahan dan bersihkan
dari lumpur
PPasang kakaban pada kolam penetasan dan diberi
pemberat hingga tenggelam 5 cm di bawah
permukaan air
AAliran air jangan terlalu deras
TTelur akan menetas 3 - 4 hari tergantung suhu
4. PENDEDERAN
PPersediaan pakan alami yang sesuai dengan bukaan mulut
larva/benih ikan sangat menentukan kelangsungan hidupnya
mengingat pada tahap ini larva belum begitu aktif mencari
makan. Makanan yang sesuai adalah plankton. Untuk
menumbuhkan plankton perlu disiapkan sbb :
1. Keringkan kolam, tanah dasar kolam dicangkul dan diratakan dengan kemiringan
0,5% kearah pintu pengeluaran air. Pematang yang bocor diperbaiki.
2. Setelah 5 - 7 hari diberi pupuk kandang 500 - 700 gr/m
3. Kapur diberikan 50 - 100 gr/m
4. Masukkan air hingga ketinggian 0,75 - 1 meter, dibiarkan selama 3 - 5 hari
5. Setelah 3 - 5 hari benih dapat ditebar di kolam (pendederan I) dengan kepadatan 200
- 400 ekor / m
6. Setelah benih berumur 10 hari benih diberi pakan tambahan berupa dedak halus
sebanyak 25 gr/ 10.000 ekor benih
7. Pendederan I selama 2 minggu dan benih berukuran 1 - 3 cm kemudian dipindah ke
kolam Pendederan II.
- Induk Ikan Mas Betina dan Jantan matang gonad (siap kawin)
- Ikan donor (ikan Mas) yang sudah dewasa
- Aquabidest
1.2. ALAT-ALAT
II.PROSEDUR KERJA
- Menyiapkan induk ikan mas jantan dan betina yang siap kawin
- Induk betina ditimbang
- Menyiapkan ikan donor kemudian ditimbang
- Dosis antara induk beina disbanding donor yaitu
1 : 2 / berat tubuh.
Pelaksanaan Hipofisa
- Kelenjar hipofisa diambil dengan hati-hati
- Kelenjar hipofisa diletakkan didinding alat penggerus
- Kemudian kelenjar hipofisa digerus dengan cara memutar-mutar alat penggerus kelubang
dasar gelas penggerus
- Kemudian tambah aquabidest 1,5 ml
- Diputar-putar + 3 menit
- Diamkan sebentar agar terbentuk dua lapisan (cairan bening dan endapan)
- Cairan yang bening diambil dengan Spet, cairan inilah yang digunakan untuk menyuntik
induk
- Penyuntikkan dilakukan dibawah sirip punggung bagian depan
- Cara menyuntikkan, Sisik kita angkat sedikit jangan sampai lepas lalu jarum spet
ditusukkan pada daging diujung bawah sisik ( jangan sampai menusuk sisik, karena kalau
tertusuk sisik akan lepas)
- Induk betina yang sudah disuntik dimasukkan kekolam perkawinan yang sudah disiapkan
lengkap dengan ijuk dan induk jantan dengan perbandingan induk jantan dan betina nya
1 : 1 / berat tubuh
Lebih tepat lagi dimasukkan ke akuarium yang juga sudah terisi ijuk dan
induk jantan, hal ini dimaksudkan agar kita bisa mengamati dengan
baik reaksi dari yang disuntik dan yang lebih penting kita bisa
mengetahui jarak waktu antara penyuntikan dengan saat awal ikan tadi
kawin. Biasanya induk akan kawin setelah 10 - 12 jam dari penyuntikkan
(pada suhu sekitar 28 C). Sehingga pada jam-jam itu kita bisa
mencoba untuk mengambil telurnya dengan cara pengurutan
(stripping).
1.1. Bahan-bahan
1.2. Alat-alat
CARA KERJA
Persiapan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
PENYAKIT IKAN
GOLONGAN VIRUS
Viral Nervous Necrosis
White Spot Sindrome Virus
Koi Herpes Virus
GOLONGAN BAKTERI
Aeromonas hydrophila
GOLONGAN PARASIT
Ichthyophthirius multifiliis
AEROMONAS HYDROPHILA