Identitas Pasien
Anamnesis
Diambil dari : Autoanamnesis
Tanggal : 20 Desember 2016
Pukul : 17.20 WIB
Keluhan Utama
Keluar cairan dari telinga kiri sejak 2 minggu yang lalu.
Keluhan Tambahan
Telinga kiri nyeri, pusing sampai muntah, telinga kanan
dan kiri ada rasa gatal
RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien sudah mengkonsumsi obat untuk mengatasi
keluhannya namun tidak membaik.
RIWAYAT ALERGI
Pasien tidak mempunyai riwayat alergi makanan dan obatobatan.
RIWAYAT KEBIASAAN
Pasien sering mengkonsumsi makanan berminyak dan
minuman yang dingin.
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran
: Compos mentis
TELINGA
KANAN
KIRI
Normotia
Normotia
Kelainan kongenital
Tidak tampak
Tidak tampak
Radang, tumor
Tidak tampak
Tidak tampak
Tidak ada
Tidak ada
Nyeri (-)
Nyeri (-)
radang (-),
radang (-),
udem (-)
udem (-)
Membran timpani
Tes Penala
KANAN
KIRI
Rinne
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Weber
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Scwabach
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
HIDUNG
HIDUNG
Bentuk
Tanda peradangan
Tidak tampak
Vestibulum
Cavum nasi
Tidak tampak
Tidak tampak
Septum nasi
Rhinopharynx
Koana
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tuba eustachius
Tidak dilakukan
Torus tubarius
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Pemeriksaan Transluminasi
Sinus frontalis kanan, Grade
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
TENGGOROK
Pharynx
Dinding Pharynx
Arcus
Simetris
Tonsil
Uvula
Gigi
Oral hygiene
Lain-lain
Tidak ada
Larynx
Epiglotis
Tidak dilakukan
Plica Vocalis
Tidak dilakukan
Arytenoid
Tidak dilakukan
Ventricular Band
Tidak dilakukan
Pita Suara
Tidak dilakukan
Rima Glotis
Tidak dilakukan
Cincin Trakea
Tidak dilakukan
Sinus Piriformis
Tidak dilakukan
Resume
Pasien datang ke poliklinik THT RS Bayukarta dengan keluhan Sejak 2 minggu yang lalu
telinga sebelah kiri mengeluarkan cairan lengket berwarna putih tapi tidak disertai darah,
cairan keluar setiap hari. Tidak ada riwayat demam tinggi, tidak gelisah dan dapat tidur
tenang. Sebelum ke poli THT RS Bayukarta pasien pernah berobat ke puskesmas, dan
diberi obat, namun tidak ada perubahan.
Pada saat ini pasien tidak pilek, batuk ataupun demam. Pasien tidak mengalami mimisan.
Nafsu makan pasien tidak mengalami penurunan. Tidak ditemukan sakit menelan pada
pasien. Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung,
penyakit asma atau riwayat alergi makanan dan obat. Pada pemeriksaan telinga di
dapatkan sekret di telinga kiri, refleks cahaya negatif di telinga kiri dan membran timpani
perforasi sentral, didapatkan juga tonsil kanan dan kiri hiperemis, tetapi tidak tampak
adanya perbesaran tonsil. Tonsil ukuran T1-T1, tidak ada kripta ataupun detritus. Pada
pemeriksaan hidung.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Otitis Media Supuratif Kronia Tipe Bahaya
WORKING DIAGNOSIS
Otitis Media Supuratif Kronia Tipe Aman
Penatalaksanaan
Larutan H202 3% diberikan untuk 3-5 hari
Setelah sekret berkurang diberikan tetes telinga yang mengandung
antibiotik dan kortikosteroid selama1-2 minggu.
Jika sudah tenang diberikan antibiotika oral Ampicilin atau Eritromisin
bila pasien alergi terhadap Penicillin. Jika dicurigai resisten maka
diberikan ampicilin asam klavulanat. Namun cara pemilihan antibiotika
yang paling baik ialah berdasarkan kultur kuman penyebab dan uji
resistensi.
Bila sekret telah kering, tetapi perforasi masih ada setelah diobservasi
selama 2 bulan maka dilakukan miringoplasti atau timpanoplasti.
Prognosis
Quo ad vitam
: ad Bonam
Quo ad functionam : ad Bonam
Quo ad sanationam : ad Bonam
Edukasi
Hindari air masuk ke telinga ketika mandi
Hindari aktivitas yang berhubungan dengan air yang
memungkinkan air masuk ke telinga seperti berenang
Jangan membersihkan telinga sendiri dengan cotton bud
Nutrisi yang cukup dan seimbang untuk mencegah
penyakit ISPA
Istirahat yang cukup dan minum obat yang teratur.
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) ialah infeksi kronik di telinga
tengah dengan adanya perforasi membran timpani dan sekret yang
keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul
OMSK di dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah congek,
teleran atau telinga berair
OMSK di Indonesia adalah 3,8 % dan pasien OMSK merupakan 25% dari
pasien-pasien yang berobat di poliklinik THT rumah sakit di Indonesia
Kebanyakan penderita OMSK menganggap penyakit ini merupakan
penyakit yang biasa yang nantinya akan sembuh sendiri, namun
mempunyai potensi untuk menjadi serius karena komplikasinya yang
dapat mengancam kesehatan dan dapat menyebabkan kematian
Anatomi Telinga
Membran Timpani
Membran timpani mempunyai tiga
lapisan yaitu :
1.Stratum
kutaneum
(lapisan
epitel) berasal dari liang telinga.
2.Stratum
mukosum
(lapisan
mukosa)
berasal
dari
kavum
timpani.
3.Stratum
fibrosum
(lamina
propria) yang letaknya antara
stratum kutaneum dan mukosum.
Cavum Timpani
Dinding anterior : Tuba Eustachius
Dinding posterior : Additus ad antrum, Canalis Fasialis pars
verticalis
Dinding lateral : membran timpani
Dinding medial : canalis semisirkularis horizontal, kanalis
fasialis, tingkap lonjong, tingkap bundar dan promontorium
Dinding Superior (Atap) : tegmen timpani (meningean/otak)
Dinding Inferior (Lantai) : vena jugularis (bulbus jugularis)
Epidemiologi
Insiden OMSK ini bervariasi pada setiap negara. Secara umum, insiden
OMSKdipengaruhi oleh ras dan faktor sosio-ekonomi
Lebih dari 90% beban dunia akibat OMSKini dipikul oleh negara-negara
di Asia Tenggara, daerah Pasifik Barat, Afrika, dan beberapa daerah
minoritas di Pasifik
Survei prevalensi di seluruh dunia, menunjukkan beban dunia akibat
OMSK melibatkan 65330 juta orang dengan telinga berair, 60% di
antaranya (39200 juta) menderita kurang pendengaran yang signifikan
Secara umum, prevalensi OMSK di Indonesia adalah 3,8% dan pasien
OMSK merupakan 25% dari pasien-pasien yang berobat di poliklinik THT
rumah sakit di Indonesia
Jenis OMSK
Benigna
Aktif
Maligna
Tenang
Kolesteatom
Kolesteatoma adalah suatu kista epiterial yang
berisi deskuamasi epitel (keratin). Deskuamasi
terbentuk
terus
lalu
menumpuk
sehingga
kolesteatomnya bertambah besar
Jenis
Kolesteatoma kongenital
Kolesteatoma akuisital
perforasi
(Teori Invaginasi)
Terapi terlambat
Terapi adekuat
Virulensi kuman tinggi
Imunitas kurang
Higiene buruk
Perjalanan Penyakit
OMA
stadiu
m
perfora
si
OMA
stadium
perforasi
2
bula
n
<
2bln
OMSK
Otitis
media
supuratif
subakut
51
Patogenesis
Diagnosis OMSK
Gejala Klinis
Audiometri
Nada murni
Speech
Bera
Pemeriksaan
THT(otoskop)
Penala
Foto mastoid
58
Diagnosis
Anamnesis
Terjadi perlahan dan penderita seringkali datang dgn gejala-gejala
penyakit yang sudah lengkap.
Telinga berair, sekret di liang telinga yang pada tipe tubotimpanal
sekretnya lebih banyak dan seperti berbenang (mukous), tidak
berbau busuk dan intermiten, sedangkan pada tipe atikoantral,
sekretnya lebih sedikit, berbau busuk, kadangkala disertai
pembentukan jaringan granulasi atau polip, maka sekret yang
keluar dapat bercampur darah.
Pemeriksaan otoskopi
Pemeriksaan otoskopi akan menunjukan adanya dan letak
perforasi.
Pemeriksaan radiologi
- Radiologi konvensional, foto polos radiologi,
- Posisi Schller berguna untuk menilai kasus kolesteatoma
- CT scan dapat lebih efektif menunjukkan anatomi
tulang temporal dan kolesteatoma.
Gejala Klinis
Otorea
Ganggua
n
Pendenga
ran
Otoskopi
MT utuh
MT perforasi
Komplikasi
(-)
Kolesteatom
(-)
OMSK
Benigna
Kolesteatom
(+)
OMSK
Bahaya
Komplikasi
(+)
Lihat
algoritma
1
Lihat
algoritma 2
Algoritma 1
OMSK benigna
Kolesteatom (-)
OMSK aktif
OMSK tenang
Cuci telinga
Antibiotik sistemik
Lini 1: Amoksisilin/ sesuai
kuman penyebab
Antibiotik topikal
Stimulasi epitelialisasi
Tepi perforasi
Perforasi
menutup
OMSK bahaya
Kolesteatom (+)
Perforasi
menetap
Tidak
sembuh
RO mastoid
Audiogram
Pilihan
Atikotomi anterior
Timpanoplasti dinding
runtuh
Atikoantroplasti
Timpanoplasti buka-tutup
Algoritma 2
OMSK +
Komplikasi
Komplikasi
intra
temporal
Abses subperiosteal
Labirintitis
Paresis fasial
Petrositis
Antibiotik dosis
tinggi
Mastoidektomi
Dekompresi N.VII
Petrosektomi
Komplikasi
intra Kranial
Abses ekstradura
Abses perisinus
Tromboflebitis sinus
lateral
Meningitis
Abses otak
Meningitis otikus
Rawat inap
Periksa sekret telinga
Antibiotik IV dosis tinggi 7 15
hari
Konsul spesialis anak/saraf
Mastoidektomi
Operasi bedah saraf
Pembedahan pada
OMSK
Mastoidektomi
sederhana
Mastoidektomi
radikal dengan
modifikasi
Timpanoplasti
Mastoidektomi
radikal
Miringoplasti
Pendekatan
ganda
timpanoplasti
Miringoplasti
- Dilakukan pada OMSK benigna yang sudah
Komplikasi:
Komplikasi di
Komplikasi di
Komplikasi Komplikasi ke
telinga tengah
telinga dalam
1. Perforasi
membran
1. Fistula labirin
2. Labirinitis
supuratif
timpani
persisten
3. Tuli saraf
sensorineural
2. Erosi tulang
pendengaran
3. Paralisis
nervus fasialis
1. Abses
pusat
1. Meningitis
3. Hidrosefalus
2. Trombosi
s sinus
lateralis
3. Petrositis
otitis
Kesimpulan
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) adalah radang kronis telinga tengah