Anda di halaman 1dari 234

PENGANTAR HUKUM

INDONESIA

ISWANTORO, SH., MH.


HP 081328028144

A. Pengertian Tata
Hukum

Tata Hukum adalah aturan-aturan


atau susunan/tata / ordnung atau
Tata Hukum adalah semua
peraturan-peraturan hukum yang
diadakan atau diatur oleh negara
dan bagian-bagiannya berlaku pada
waktu itu dan dalam sebuah
masyarakat atau negara.

B. Obyek Kajian Tata


Hukum Indonesia

Obyek penyelidikan PIH adalah


hukum pada umumnya. yaitu tidak
terbatas pada hukum yang sedan
berlaku sekarang di Indonesia tetapi
juga hukum yang berlaku di tempat
lain serta pada waktu kapan saja.
Sedangkan PTHI adalah hukum yang
berlaku sekarang atau hukum
positip di negara Indonesia (lus
Constitutum).

C. Pengertian dan Ruang


Lingkup Tata Hukum
Indonesia

Tata Hukum Indonesia adalah pada


waktu sekarang yaitu tata hukum
yang berlaku di Indonesia pada
waktu sekarang yaitu tata hukum
yang menata, menyusun, dan
mengatur tertib kehidupan
masyarakat, dibuat dan
ditetapkan atas daya penguasa
masyarakat itu

D. ruang lingkup tata


hukum Indonesia

Hukum Perdata.
Hukum Pidana.
Hukum Acara Pidana.
Hukum Acara Perdata.
Hukum Adat.
Hukum Dagang.
Hukum Tata Negara.
Dan lain sebagainya.

E. Dasar Berlakunya Aneka


Ragam Peraturan Per UndangUndangan Indonesia.

Tata Hukum Indonesia ditetapkan


oleh masyarakat Indonesia. Oleh
karena itu dapat dikatakan tata
hukum Indonesia lahir atau ada
sejak negara Indonesia merdeka
pada tanggal 17 Agustus 1945. Hal
tersebut dapat kita ketahui dan
Proklamasi dan Pembukaan Undangundang Dasar 1945.

Masyarakat Hukum

masyarakat hukum adalah suatu


masyarakat yang menetapkan tata
hukumnya bagi masyarakat itu
sendiri dan oleh sebab itu turut
serta sendiri dalam berlakunya tata
hukum itu, artinya tunduk sendiri
kepada tata hukum itu.

Politik Hukum Nasional

politik hukum Nasional adalah


berarti kebijaksanaan atau dalam
bahasa asing disebut policydari
pengusasa Negara Republik
Indonesia mengenai hukum yang
berlaku di Negara Indonesia.

Sistem Hukum

sistem hukum adalah suatu kesatuan


yang terdiri dari unsur-unsur yang
mempunyai interaksi satu sama lain
dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan kesatuan tersebut.

Belanda:
Peraturan-perundangan pada
masa ini terdiri dari :

A.B. (Algemene Bepeting Van


Wetgeving Voor Indonesia).
30 April 1847 Stadblad ( Stb. 1847
No. 23).
R.R( Regerigs Reglemenf).
2 September 1854. Stb. 1854.
I.S. (Indische Staatsregeling). 23 Mi
1925 Stb. 125 No, 415.
Peraturan-peraturan Organik :

G. Pada masa
penjajahan Jepang:

Undang-Undang No. 1 Tahun 1942


isinya menyatakan bahwa
berlakunya kembali semua
peraturan per Undang-undangan
Belanda asalkan tidak bertentangan
dengan Peraturan Pemerintahan
Jepang, Undang-undang Bala tentara
Jepang).

H. Pada Zaman
Indonesia Merdeka

Pasal II Aturan Peralihan, yang


bunyinya ''Segala badan negara dan
peraturan yang masih ada langsung
berlaku selama belum diadakan
yang baru menurut UUD ini".

PERATURAN TERSEBUT
AL:

Peraturan pada masa Pemerintahan


Belanda dan Jepang
Peraturan
pada masa
berlakunya Undang-Undang Dasar
Sementara 1950 Pasal 142 tentang
Peralihan.
Peraturan pada masa berlakunya
Konstitusi Republik Indonesia
Serikat 1949 Pasal 192 tentang
Peralihan .

Peraturan pada masa berlakunya


Undang-Undang dasar 1945 ,
Pasal II Aturan Peralihan .
Peraturan Perundang-undangan
tersebut masih berlaku dan tetap
berlaku di Indonesia seterusnya
asalkan tidak bertentangan dengan
UUD 1945, selama belum dicabut,
ditambah atau diubah oleh
ketentuan-ketentuan berdasarkan

SELESAI

ATURAN PENILAIAN

Komposisi Penilaian :
Aspek penilaianProsentase
Ujian Akhir Semester.40 %
Ujian Tengah Semester..30 %
Tugas Mandiri....20 %
Resensi..10 %
Total.100 %

ATURAN KULIAH

Toleransi terlambat 15 menit (bagi


mahasiswa dan dosen
HP sillent
Absensi minimal 75% (jika tidak
terpenuhi tidak dapat ikut ujian
akhir)
Pakaian sopan, tidak pakai kaos
oblong, sandal jepit
Jika berhalangan hadir :
sakit (1 hari ijin tertulis), sakit >1
hr (srt ket Dokter), musibah, hrs

SISTIM PEMBELAJARAN

Active Learning (pembelajaran Aktif)


yaitu:
1. Card Sort (sortir kartu)
2. Everyone is a teacher here
(Semua bisa jadi guru)
3. Information search (mencari info)
4. Active debate (debat aktif)
Point counter point (Debat
pendapat)

DAFTAR REFERENSI
WAJIB
CST Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan
Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka)
Hartono Hadisuprapto, Pengantar Tata
Hukum Indonesia, (Yogyakarta: Liberty)
Mudjiono, Sistem Hukum dan Tata
Hukum Indonesia (Yogyakarta: Liberty)
Ahmad Sanusi, Pengantar Ilmu Hukum
dan Tata Hukum Indonesia (Bandung:
Tarsito)

DAFTAR REFERENSI ANJURAN

HFA Vollmar, Pengantar Studi


Hukum Perdata Jilid I dan II,
(Jakarta: Rajawali)
Soebekti dan Tjitrosudibio,
KUHPerdata (BW, (Jakarta: Pradnya
Paramita)
Bambang Poernomo, Asas-asas
Hukum Pidana, (Jakarta: Ghalia).
JE Sahetapy, Hukum Pidana,
(Yogyakarta: Liberty)

DAFTAR REFERENSI
ANJURAN

Boedi Harsono, Menuju


Penyempurnaan Hukum Tanah
Nasional, (Jakarta: Usakti).
Maria SW Sumardjono, Kebijakan
Pertanahan, (Jakarta: Kompas)
Iman Sudiyat, Hukum Adat Sketsa
Asas, (Yogyakarta: Liberty)
Bushar Muhammad, Asas-asas
Hukum Adat, (Jakarta: Pradnya
Paramita).

DAFTAR REFERENSI
ANJURAN

SF Marbun dan Moh Mahfud MD,


Pokok-pokok Hukum Administrasi
Negara, (Yogyakarta: Liberty).
Lutfi Effendi, Pokok-pokok Hukum
Administrasi Negara, (Malang:
Bayumedia)
Sudikno Mertokusumo, Hukum
Acara Perdata, (Yogyakarta : Liberty)
Bambang Poernomo, Pokok-pokok
Tata Acara Peradilan Pidana,

MATERI YANG
DIPELAJARI

istilah dan konsep-konsep yang


berkaitan dengan tata hukum
pokok hukum Perdata
pokok-pokok Hukum Pidana
pokok-pokok Hukum Tata Negara
pokok-pokok Hukum Administrasi
Negara
pokok-pokok Hukum Acara Perdata

pokok-pokok
pokok-pokok
pokok-pokok
pokok-pokok

Hukum
Hukum
Hukum
Hukum

Acara Pidana
Agraria
Adat
Internasional

SELESAI

TUGAS CARD SORT

TUGAS ANDA ADALAH MENCARI


PASANGAN KARTU DAN
MEMBENTUK KELOMPOK
UNTUK BERDISKUSI
MASING2 KELOMPOK
MENULISKAN HASILNYA DI
PAPAN TULIS, DAN MEMBERI
JUDUL
MASING-MASING KELOMPOK
MEMPRESENTASIKAN HASIL

SISTEMATIKA
KUHPerdata (HH-87)

BUKU I TENTANG : ORANG (VAN


PERSONEN)
BUKU II TENTANG : BENDA (VAN
ZAKEN)
BUKU III TENTANG : PERIHAL
PERIKATAN (VAN
VERBINTENISSEN)
BUKU IV TENTANG : PERIHAL
PEMBUKTIAN DAN DALUWARSA
( BEWIJSEN VERJARING)

MENGAPA BADAN
HUKUM SEJAJAR
DENGAN
ORANG

TEORI FICTIE (VON SAVIGNY)


TEORI KEKAYAAN (BRINZ, VAN
DER HEIJDEN)
TEORI ORGAN (VON GIERKE)
TEORI PEMILIKAN BERSAMA
(PLANOL, STAR BUSMANN)
TEORI REALITA YURIDIS (SUYLING
DAN SCHOLTEN)

TEORI FICTIE

ADANYA BADAN HUKUM HANYA


ANGGAPAN SAJA YG DICIPTAKAN
OLEH NEGARA, KRN SEBENARNYA
BH TDK PUNYA KEKUASAAN
UNTUK MENYATAKAN
KEHENDAKNYA SENDIRI, SEPERTI
HALNYA MANUSIA.
MISAL: DIREKTUR PT, KOPERASI
DSB

TEORI KEKAYAAN

DISEBABKAN BADAN HUKUM ITU


ADALAH PUNYA HAK DAN
KEWAJIBAN, PUNYA KEKAYAAN
UNTUK MEMENUHI KEWAJIBA
PIHAK III. MISAL YAYASAN,
PERUSAHAAN NEGARA DLL

TEORI ORGAAN

BADAN HUKUM MERUPAKAN


KENYATAAN SEPERTI MANUSIA
DAN INI BUKAN ANGGAPAN. JADI
BH PUNYA ALAT PIKIR UNTUK
BERBUAT SEPERTI LAYAKNYA
MANUSIA. MISAL RUPS, RAT
KOPERASI DLL

TEORI PEMILIKAN
BERSAMA

BADAN HUKUM SEBENARNYA


MRP KUMPULAN DARI MANUSIA
SEHINGGA KEPENTINGAN ATAU
PEMILIKAN BH ITU SEBENARNYA
ADALAH KEPENTINGAN ATAU
PEMILIKAN DR MANUSIA2 ITU
SELAKU ANGGOTA BH TSB

TEORI REALITA YURIDIS

BADAN HUKUM ADALH REALITA


YURIDIS, YAITU SUATU FAKTA
YANG DICIPTAKAN OLEH HUKUM .
MISAL PENDIRIAN PT , KOPERASI
DLL SEBAGAI BADAN HUKUM
MEMENUHI SYARAT2 TERTENTU

ORANG DALAM
PENGAMPUAN (PS 433
KUHPerdata KANSIL HAL 218)

SAKIT INGATAN
PEMBOROS
LEMAH DAYA
TIDAK SANGGUP MENGURUS
KEPENTINGANNYA SENDIRI
DENGAN SEMESTINYA

PERSAMAN ANTARA
KEKUASAAN ORANG TUA,
PERWALIAN DAN
PENGAMPUAN
SAMA-SAMA MENGAWASI DAN
MENGADAKAN HUBUNGA HUKUM
DENGA ORANG2 YG DINYATAKAN
TIDAK CAKAP BERTINDAK

PERBEDAANNYA

KEKUASAAN ORANG TUA,


KEKUASAAN ASLI DILAKSANAKAN
ORANG TUA SENDIRI YANG MASIH
DLM IKATAN PERKAWINAN
TERHADAP ANAK-ANAKNYA YG
BELUM DEWASA

PERWALIAN, PEMELIHARAAN DAN


PENYELENGGARAAN
DILAKSANAKAN OLEH WALI
DAPAT SALAH SATU IBUNYA ATAU
BAPAKNYA YG TIDAK DALAM IKATA
PERKAWINAN LAGI ATAU ORANG
LAIN TERHADAP ANAK2NYA YG
BELUM DEWASA

PENGAMPUAN, BIMBINGAN
DILAKSANAKAN OLEH
KURATOR(KELUARGA SEDARAH
ATAU ORANG YG DITUNJUK)
TERHADAP ORANG-ORANG YG
BELUM DEWASA YG KARENA
SESUATU SEBAB DINYATAKAN
TIDAK CAKAP BERTINDAK DALAM
LALULINTAS HUKUM

PERBEDAAN GOLONGAN
PENDUDUK (PS 131 dan 163
IS) HH HAL 83

GOLONGAN EROPA
GOLONGAN BUMI PUTRA
GOLONGAN TIMUR ASING
(TIONHHOA)
GOLONGAN TIMUR ASING (NON
TIONGHOA)

GOLONGAN EROPA

SEMUA ORANG BELANDA


SEMUA ORANG EROPA BUKAN
BELANDA
SEMUA ORANG JEPANG
SEMUA ORANG YG BERSAL DARI
TEMPAT LAIN YG HUKUM
KELURGA BERASASKA SAMA DG
HK KEKELUARGAAN
BELANDAANAK2 YG SYAH DAN
DIAKUI NO 3, 3, 4 BERDASAR UU

GOLONGAN BUMI
PUTERA

SEMUA ORANG ASLI DARI HINDIA


BELANDA (SEKARANG
INDONESIA)

GOLONGAN TIMUR
ASING

SEMUA ORANG YG BUKAN GOL


EROPA DAN BUKAN BUMI PUTERA.
ADA TA TIONGHOA DAN TA NON
TIONGHOA MISAL INDIA, ARAB
DLL

SYARAT SYAHNYA
PERJANJIAN (PS 1320
KUHPerdat)

SEPAKAT MEREKA YANG


MENGIKATKAN DIRINYA
KECAKAPAN UNTUK MEMBUAT
SUATU PERIKATAN
SUATU HAL TERTENTU
SUATU SEBAB YANG HALAL

KECAKAPAN UNTU
MEMBUAT PERIKATAN

PS 1329 BW SETIAP ORANG ADALH


CAKAP U NTUK MEMBUAT
PRIKATAN KECUALI DITENTUKAN
OLEH UNDANG-UNDANG

SEPAKAT MEREKA YG
MENGIKATKAN DIRINYA

HARUS ADA KEMAUAN YG BEBAS


UNTUK SALING MENGADAKAN
KESEPAKATAN

SUATU HAL TERTENTU

MAKSUDNYA ADALAH OBYEK DARI


PERJANJIAN /POKOK PERJANJIAN

SUATU SEBAB YANG


HALAL

ISI DAN TUJUAN DARI PERJANJIAN


MISAL JUAL BELI ISI DAN TUJUAN
ATAU CAUSANYA IALAH PIHAK YG
SATU MENGHENDAKI HAK MILIK
SUATU BARANG, PIHAK YG
LAINNYA MENGHENDAKI UANG

SUBYEK HUKUM
MENURUT KUHPerdata

MANUSIA (NATURLIJKE PERSOON)


BADAN HUKUM PUBLIK (PUBLIC
RECHTSPERSOON)
BADAN HUKUM PRIVAT (PRIVATE
RECHTSPERSOON)

MAKSUD SUBYEK HUKUM ADALH


PENDUKUNG HAK DAN
KEWAJIBAN
MANUSIA MEMPEROLEH STATUS
SEBAGAI ORANG SEJAK
DILAHIRKAN SAMPAI MENINGGAL

BADAN HUKUM ADALH ORANG YG


DITETAPKAN OLEH HUKUM
MERUPAKAN SUBYEK HUKUM YG
DAPAT MELAKUKAN PERBUATAN
HUKUM

BADAN HUKUM PUBLIK MISAL


NEGARA, PROPINSI, PN DLL
BADAN HUKUM PRIVAT MISAL PT ,
YAYASAN DLL
Komersial
Non komersial

INFORMATION
SEARCH/MENCARI
INFORMASI

MAHASISWA MEMBENTUK
KELOMPOK
KELOMPOK YANG SATU DENGAN
KELOMPOK YANG LAIN DIBERIKAN
MATERI YANG BERBEDA
SEMUA MATERI DISINKRONISASI
DENGAN KELOMPOK LAIN
MASING-MASING KELOMPOK
MEMPRESENTASIKAN HASIL
INFORMATION SEARCH

METODE INFORMATION
SEARCH

MAHASISWA DAPAT MENCARI


JAWABAN DARI PERTANYAAN
BERDASAR INFORMASI DARI:
BUKU, REFERENSI, MAJALAH,
INTERNET, JURNAL,SURAT KABAR,
DLL
TIAP-TIAP KELOMPOK MEMBAGI
TUGAS MASING-MASING
HASILNYA DIDISKUSIKAN DI
INTERN KELOMPOK

KELOMPOK I

APA YANG DIMAKSUD HUKUM


PIDANA (K-257)
APA PERBEDAAN HUKUM PIDA
DAN KRIMINOLOGI (H-143)
URAIKAN ASAS TERITORIAL (D-62)
SEBAB APA NEGARA BOLEH
MENGHUKUM (I-19)

HUKUM PIDANA ADL HK YG


MENGATUR TTG PELANGGARAN2
DAN KEJAHATAN2 THD
KEPENTINGAN UMUM
PERBUATAN YG MANA DIANCAM
HUKUMAN YG MRP
PENDERITAAN/SIKSAAN

HK PIDANA, ILMU TENTANG


HUKUMNYA KEJAHATAN, DALAM
KUHP DAN PENERAPAN
PASAL2NYA
KRIMINOLOGI; ILMU TENTANG
KEJAHATANNYA ITU SENDIRI,
kenapa orang membunuh, faktor
ekonomi, psikologi, sosiologi dll

ASAS TERITORIAL

YAITU; BERLAKUNYA HK PIDANA


SUATU NEGARA DISANDARKAN
PADA TEMPAT/TERITORIAL
DIMANA PERBUATAN DILAKUKAN
(PS 2,3 KUHP),TKP (TEMPAT
KEJADIAN PERKARA)

SEBAB APA NEGARA


BOLEH MENGHUKUM

TEORI ABSOLUTE, HUKUMAN


DIJATUHKAN SBG PEMBALASAN
MESKIPUN BESOK DUNIA AKAN
TENGGELAM , NAMUN HR INI JG
PEMBUNUH YG PENGHABISAN
HRS DIHUKUM MATI
TEORI RELATIF/TEORI TUJUAN
DAN SANKSI, YI
MEMPERTAHANKAN
PELAKSANANNYA IALAH

TEORI GABUNGAN,BOLEH
MENJATUHKAN HUKUMAN DG
KEADIALN YG JAHAT BIAR JERA
DAN TATA TERTIB TERWUJUD

KELOMPOK II

JELASKAN RIWAYAT HUKUM


PIDANA SECARA SINGKAT (K-260)
APA YANG DIMAKSUD PERBUATAN
PIDANA/DELIK (H-145)
JELASKAN ASAS NASIONALITAS
AKTIF DAN PASIP (D-63)
APA YANG DIMAKSUD
PERBUATAN YANG DAPAT
DIHUKUM (I-20)

RIWAYAT HK PIDANA

DUALISME
UMUM

PERBUATAN
PIDANA/DELIK

PERBUATAN YANG OLEH HUKUM


PIDANA DILARANG DAN DIANCAM
DENGAN PIDANA

ASAS NASIONALITAS
AKTIF

BERLAKUNYA HK PIDANA SUATU


NEGARA DISANDARKAN PD
WARGA NEGARA /NASIONALITAS
PELAKU PERBUATAN PIDANA
(PS5,6,7, KUHP)
ASAS NASIONALITAS PASIP,
BERLAKUNYA HK PIDANA YG
DILANGGAR BAIK OLEH WARGA
NEGARA /ORANG ASING BAIK DI
NEGARA YBS MAUPUN DILUAR

PERBUATAN YG DAPAT
DIHUKUM

PS 338 KUHP : BARANG SIAPA DG


SENGAJA MENGHILANGKAN
NYAWA ORANG LAINDIHUKUM
KARENA PEMBUNUHAN DG
HUKUMAN PENJARA SELAMA2NYA
15 TH
ADA ANASIR OBYEKTIF YAITU
PERBUATAN/MEMBUNUH,
MELAWAN HAK
ANASIR SUBYEKTIF, SI PEMBUAT

KELOMPOK III

JELASKAN SISTEMATIKA HUKUM


PIDANA (KUHP) (K-260)
JELASKAN APA ITU PIDANA POKOK
DAN BERI CONTOHNYA (H-147)
APA YANG DIMAKSUD ASAS
UNIVERSAL DALAM HUKUM
PIDANA (D-62)
JELASKAN MACAM-MACAM DELIK
(I-21)

SISTEMATIKA KUHP

BUKU I TENTANG KETENTUANKETENTUAN UMUM


BUKU II PERIHAL KEJAHATAN
BUKU KE III PERIHAL
PELANGGARAN

KELOMPOK IV

APA TUJUAN HUKUM PIDANA (K265)


APA YANG DIMAKSUD PIDANA
TAMBAHAN DAN BERILAH
CONTOH (H-147)
SEBUTKAN SUMBER HUKUM PIDA
INDONESIA (D-63)
BILAMAN ORANG TAK DAPAT
DIHUKUM? (I-22)

KELOMPOK V

SAMPAI DIMANA KEKUASAAN


BERLAKUNYA UNDANG2 HUKUM
PIDANA DI INDONESIA (K-276)
SEBUTKAN SISTEMATIAK KUHP
(H-151)
SEBUTKAN UNSUR-UNSUR
PERISTIWA PIDANA (D-63)
APA DIMAKSUD , GABUNGAN
PERISTIWA PIDANA, RECIDIVE,
TURUT CAMPUR DALAM

HUKUM TATA NEGARA

HUKUM YANG MEMBAHAS /POKOK


PANGKALNYA ADALAH NEGARA,
DALAM PENGERTIAN KONGKRIT
YAITU OBYEKNYA SUADAH
TERIKAT DENGAN TEMPAT,
KEADAAN DAN WAKTU JADI
SUDAH MEMPUNYAI AJEKTIF
TERTENTU.

Beberapa Asas
Perundang-undangan

Asas Tingkatan Hirarki


Suatu perundang-undangan isinya
tidak boleh bertentangan dengan isi
perundang-undangan yang lebih
tinggi tingkatan atau derajatnya.
Undang-Undang tidak dapat
Diganggu Gugat, yaitu hanya boleh
diuji oleh yang berwenang

Mahkamah Agung Republik


Indonesia mempunyai hak
menguji perundang-undangan
secara materiel yang terbatas
yakni terhadap perundangundangan di bawah derajat
Undang-Undang (yang lebih
rendah dari Undang-Undang).
Ketentuan tersebut diatur dalam
Pasal 26 UU No. 14 Tahun 1970

Undang-Undang yang Bersifat


Khusus Mesampingkan UndangUndang yang Bersifat Umum (Lex
Specialis Derogat Lex Generalis)
Undang-Undang tidak Berlaku Surut
Undang-Undang yang Baru
Mengesampingkan Undang-Undang
yang Lama (Lex Posteriori Derogat
Lex Priori)

Landasan/Dasar
Keberlakukan Peraturan
Perundang-undangan

Dasar Filosofis

Dasar filosofis peraturan perundangundangan adalah dasar yang


berkaitan dengan dasar
filosofis/ideologi negara. Setiap
masyarakat mengharapkan agar
hukum itu dapat menciptakan
keadilan, ketertiban, kesejahteraan.
Hal ini yang disebut dengan cita
hukum, yaitu yang berkaitan dengan

Dasar Sosiologis

Dasar sosiologis peraturan


perundang-undangan adalah dasar
yang berkaitan dengan
kondisi/kenyataan yang hidup dalam
masyarakat. Kondisi atau kenyataan
ini dapat berupa kebutuhan atau
tuntutan yang dihadapi oleh
masyarakat, kecenderungan dan
harapan masyarakat.

Dasar Yuridis

Dasar yuridis ini sangat penting


dalam penyusunan peraturan
perundang-undangan. Antara
lain:
Keharusan adanya kewenangan dari
pembuat peraturan perundangundangan.
Keharusan adanya kesesuaian
antara jenis dan materi muatan

JENIS HIERARKHIS PERATURAN PER


UNDANG-UNDANGAN BERDASAR UU
NO 10 TH 2004

DASAR HUKUMNYA ADALAH:


Ketetapan MPR No.III/MPR/2000
tentang Sumber Hukum dan Urutan
Peraturan Perundang-undangan,
yang didalam Pasal 6 ditetapkan
bahwa, tata cara pembuatan
Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Daerah dan
pengujian peraturan perundangundangan oleh Mahkamah Agung

Pasal 2 TAP MPR NO III/MPR/2000:


Tata urutan peraturan perundangundangan Republik Indonesia
adalah:
Undang-Undang Dasar 1945;
Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Indonesia;
Undang-undang;
Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang;

TATA URUTAN PERATURAN PER


UNDANG-UNDANGAN MENURUT UU
N0 10 TAHUN 2004
Jenis

and hirarki peraturan


perundang-undangan adalah
sebagai berikut:
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
Undang-Undang/Peraturan
Pemerintah Pengganti Undangundang;
Peraturan Pemerintah;
Peratuarn Presiden;
Peraturan Daerah.

undang/Peraturan
Pemerintah Pengganti
Undang-Undang.
Menyelenggarakan pengaturan lebih
lanjut ketentuan dalam Undang-Undang
Dasar 1945 yang tegas-tegas
menyebutnya.
Pengaturan lebih lanjut secara umum
aturan dasar lainnya dalam Batang
Tubuh Undang-Undang dasar 1945.
Pengaturan lebih lanjut ketentuan
dalam TAP MPR yang tegas-tegas
menyebutnya.

Pengaturan di bidang materi konstitusi,


seperti:
Organisasi, tugas dan susunan lembaga
tertinggi dan tinggi negara.
Tata hubungan antara negara dan
warganegara dan antara warga
negara/penduduk timbal balik.

Fungsi Peraturan
Pemerintah
Menyelenggarakan pengaturan lebih
lanjut ketentuan dalam Undang-Undang
yang tegas-tegas menyebutnya.
Menyelenggarakan pengaturan lebih
lanjut ketentuan lain dalam UndangUndang yang menagtur meskipun tidak
tegas-tegas menyebutnya.

Fungsi Peraturan
(Keputusan) Presiden

Menyelenggarakan pengaturan
secara umum dalam rangka
penyelenggaraan kekuasaan
pemerintahan.
Menyelenggarakan pengaturan lebih
lanjut ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah yang tegas-tegas
menyebutnya.
Menyelenggarakan pengaturan lebih
lanjut ketentuan lain dalam

(menurut Pasal 136 UU No. 32


Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah), menyelenggarakan
pengaturan:
Dalam rangka penyelenggaraan
otonomi daerah.
Dalam rangka penjabaran lebih
lanjut peraturan perundangundangan yang lebih tinggi.
Tidak bertentangan dengan
kepentingan umum.
Tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi.

Fungsi Peraturan (Keputusan) Kepala


Daerah (menurut Pasal 146 UU No. 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah), menyelenggarakan
Pengaturan dalam rangka pelaksanaan
Peraturan Daerah yang bersangkutan.
Pengaturan atas kuasa peraturan
perundang-undangan lain yang berlaku.
Pengaturan dalam rangka pelaksanaan
tugas pemerintahan.
Tidak boleh bertentangan dengan
Peraturan Daerah dan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi.

Materi Muatan UndangUndang

Materi muatan Undang-Undang


dapat ditemukan denghan memakai
tiga pedoman, yaitu:
Dari ketentuan-ketentuan Batang
Tubuh Undang-Undang Dasar 1945
(saat ini terdapat 43 masalah yang
dinayatakan secara tegas untuk diatur
dalam Undang-Undang);
Berdasarkan Wawasan Negara berdasar
atas hukum (Rechstaat);
Berdasarkan Wawasan Pemerintahan

ditemukan sembilan butir materi


muatan Undang-Undang seperti
tersebut di bawah ini:

hal-hal yang tegas-tegas


diperintahkan oleh UUD dan TAP
MPR;
hal-hal yang mengatur lebih lanjut
ketentuan dalam UUD;
hal-hal yang mengatur hak asasi
manusia;
hal-hal yang mengatur hak dan
kewajiban warga Negara;
hal-hal yang mengatur pembagian

sembilan butir materi


muatan Undang-Undang
seperti
tersebut
di
bawah
hal-hal yang mengatur pembagian
ini:
wilayah/daerah Negara;

hal-hal yang mengatur siapa warga


negara dan cara
memperoleh/kehilangan
kewarganegaraan;
Hal-hal yang dinyatakan oleh suatu
Undang-Undang untu diatur dengan
Undang-Undang.

Proklamasi itu dalam


garis besamya ialah

Lahirnya negara Kesatuan RI.


Puncak perjuangan pergerakan
kemerdekaan, setelah berjuang
sejak 20 Mei 1908.
Titik tolak daripada pelaksanaan
amanat penderitaan rakyat.

Pokok-Pokok Tata
Pemerintahan Republik
Indonesia
Landasan Hukum Tata Pemerintahan
Indonesia.

Landasan Ideal.
Pandangan hidup, kesadaran dan
cita-cita hukum serta cita-cita moral
luhur yang meliputi suasana
kejiwaan serta watak dan bangsa
Indonesia itu pada tanggal 18
Agustus 1945 telah dimurnikan dan
dipadatkan oleh Panitia Persiapan

Landasan Konstitusional.
Undang-Undang Dasar
1945, sebagai perwujudan dari
tujuan
proklamasi Kemerdekaan
17 Agustus 1945, yang terdiri dari
Pembukaan dan batang
Tubuh serta penjelasan UUD 1945.

Pembukaan UUD 1945.

Pembukaan Undang Undang


Dasar 1945 adalah perwujudan
jiwa Proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945 ialah Pancasila.
Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 sebagai pernyataan
Kemerdekaan yang terperinci yang
mengandung cita-cita luhur dan
Proklamasi Kemerdekaan 17 agustus
1945 dan yang memuat Pancasila

Lembaga-Lembaga
Negara Indonesia
Menurut
UUD
1945

Majelis Permusyawaratan rakyat


(MPR),
Dewan Perwakilan Rakyar ( DPR)..
Presiden Republik Indonesia
Dewan Perwakilan Daerah DPD)
Mahkamah Agung ( MA),
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Mahkamah KOnstitusi
Komisi yudisial

MPR

Pasal 3
(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat
berwenang mengubah dan
menetapkan Undang-Undang
Dasar.3)
(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat
melantik Presiden dan/atau Wakil
Presiden.3-4)
(3) Majelis Permusyawaratan Rakyat
hanya dapat memberhentikan

Dewan Perwakilan
Rakyar ( DPR)..

Pasal 20A
(1) Dewan Perwakilan Rakyat
memiliki fungsi legislasi, fungsi
anggaran, dan fungsi pengawasan.2)
(2) Dalam melaksanakan fungsinya,
selain hak yang diatur dalam PasalPasal lain Undang-Undang Dasar ini,
Dewan Perwakilan Rakyat
mempunyai hak interpelasi, hak
angket, dan hak menyatakan

Selain hak yang diatur dalam PasalPasal lain Undang-Undang Dasar ini,
setiap anggota Dewan Perwakilan
Rakyat mempunyai hak mengajukan
pertanyaan, menyampaikan usul dan
pendapat serta hak imunitas.2)
(4) Ketentuan lebih lanjut tentang
hak Dewan Perwakilan Rakyat dan
hak anggota Dewan Perwakilan
Rakyat diatur dalam undang-

Hak Angket adalah hak DPR untuk


melakukan penyelidikan terhadap
kebijakan pemerintahyang penting
dan strategis serta berdampak luas
pada kehidupan bermasyarakat dan
bernegara yang diduga
bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan.

Hak interpelasi adalah hak DPR


untuk meminta keterangan kepada
pemerintah mengenai kebijakan
pemerintah yang penting dan
strategis serta berdampak luas pada
kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.

hak angket adalah hak DPR untuk


melakukan penyelidikan terhadap
kebijakan pemerintah yang penting
dan strategis serta berdampak luas
pada kehidupan bermasyarakat dan
bernegara yang diduga
bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan.

Presiden Republik
Indonesia

Pasal 13
(1) Presiden mengangkat duta dan
konsul.
(2) Dalam hal mengangkat duta,
Presiden memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan
Rakyat.1)
(3) Presiden menerima penempatan
duta negara lain dengan
memperhatikan pertimbangan

Pasal 14
(1) Presiden memberi grasi dan
rehabilitasi dengan memperhatikan
pertimbangan Mahkamah Agung.1)
(2) Presiden memberi amnesti dan
abolisi dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan
Rakyat.1)

Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah DPD)

Pasal 22C
(1) Anggota Dewan Perwakilan
Daerah dipilih dari setiap provinsi
melalui pemilihan umum.3)
(2) Anggota Dewan Perwakilan
Daerah dari setiap provinsi
jumlahnya sama dan jumlah seluruh
anggota Dewan Perwakilan Daerah
itu tidak lebih dari sepertiga jumlah
anggota Dewan Perwakilan

Pasal 22D
(1) Dewan Perwakilan Daerah dapat
mengajukan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat rancangan
undang-undang yang berkaitan
dengan otonomi daerah, hubungan
pusat dan daerah, pembentukan dan
pemekaran serta penggabungan
daerah, pengelolaan sumber daya
alam dan sumber daya ekonomi

Mahkamah Agung ( MA),

Pasal 24A
(1) Mahkamah Agung berwenang
mengadili pada tingkat kasasi,
menguji peraturan perundangundangan di bawah undang-undang
terhadap undang-undang, dan
mempunyai wewenang lainnya yang
diberikan oleh undang-undang.3)

Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK)

Pasal 23E
(1) Untuk memeriksa pengelolaan
dan tanggung jawab tentang
keuangan negara diadakan satu
Badan Pemeriksa Keuangan yang
bebas dan mandiri.3)
(2) Hasil pemeriksaan keuangan
negara diserahkan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, dan Dewan

Mahkamah KOnstitusi

Pasal 24C
(1) Mahkamah Konstitusi berwenang
mengadili pada tingkat pertama dan
terakhir yang putusannya bersifat
final untuk menguji undang-undang
terhadap Undang-Undang Dasar,
memutus sengketa kewenangan
lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh
Undang-Undang Dasar, memutus

Mahkamah Konstitusi wajib


memberikan putusan atas pendapat
Dewan Perwakilan Rakyat mengenai
dugaan pelanggaran oleh Presiden
dan/atau Wakil Presiden menurut
Undang-Undang Dasar.3)

Komisi yudisial

Pasal 24B
(1) Komisi Yudisial bersifat mandiri
yang berwenang mengusulkan
pengangkatan hakim agung dan
mempunyai wewenang lain dalam
rangka menjaga dan menegakkan
kehormatan, keluhuran martabat,
serta perilaku hakim.

SOAL LATIHAN MID


SEMESTER

Apa yang anda ketahui tentang Tata


Hukum, Tata Hukum Indonesia
Obyek kajian tata hukum Indonesia,
tujuan mempelajari tata hukum
Indonesia
Apa yang dimaksud sistem hukum,
masyarakat hukum dan politik
hukum
Jelaskan pengertian hukum perdata,
sistematika KUHPerdata, hukum

Jelaskan pengertian hukum pidana,


sistematika KUHP, teori dalam hk
pidana
Sebutkan macam-macam delik,
orang yang tidak bisa dihukum,
Sebutkan macam-macam hukuman
menurut KUHP
Perbuatan apa saja yang dapat
dihukum

Sebutkan tata urutan dan hirarkhis


tata urutan perauran perundangundangan menurut TAP
MPR/III/MPR/ 2000 dan UU NO. 10
th 2004
Apa kewenangan DPR,DPD, MA, MK
dan KY
Sebutkan penerapan konstitusi di
Indonesia
Jelaskan dasar/landasan keberlakuan

HUKUM ADMINISTRASI
NEGARA (HAN)

SEKILAS TENTANG NEGARA


HUKUM
1. KONSEP NEGARA HUKUM
MENURUT ALQURAN DAN
SUNNAH/NOMOKRASI ISLAM
2. NEGARA HUKUM MENURUT
KONSEP EROPA KONTINENTAL
(RECHTSSTAAT)
3. NEGARA HUKUM MENURUT
KONSEP ANGLO SAXON/RULE OF

4. NEGARA HUKUM MENURUT


KONSEP SOCIALIST LEGALITY
5. NEGARA HUKUM MENURUT
PANCASILA DLL

UNSUR-UNSUR NEGARA HUKUM


(RECHTSSTAAT)

PERLINDUNGAN HAM
PEMISAHAN DAN PEMBAGIAN
UNTUK MENJAMIN HAK TSB
PEMERINTAHAN BERDASAR
PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN
PERADILAN ADMINISTRASI
DALAM PERSELISIHAN

UNSUR-UNSUR RULE OF LAW

SUPREMACY OF THE LAW


EQUALITY BEFORE THE LAW
TERJAMINNYA HAK-HAK MANUSIA
OLEH UNDANG-UNDANG DAN
KEPUTUSAN PENGADILAN

NEGARA HUKUM DAN


HUKUM ADMINISTRASI
NEGARA

HUKUM SEBAGAI DASAR


KEKUASAAN DAN
PENYELENGGARAAN NEGARA.
DALAM HAL INI ADA
KONSTITUSI /PERATURANPERATURAN YG TERHIMPUN
DALAM HTN
MATERI HUKUM YANG BERSIFAT
TEKNIS DIATUR DALAM HUKUM
ADMINISTRASI NEGARA

ISTILAH HUKUM
ADMINISTRASI NEGARA

BESTUURSRECHT
diterjemahkan dengan arti
pemerintahan
ADMINISTRATIEF RECHT
diterjemahkan dengan administrasi
saja
Perbedaan penanaman ini berakibat
adanya perbedaan penanaman
terhadap hukum ini yakni HAN,
Hukum Tata Pemerintahan, Hukum

Pengertian Hukum
Administrasi Negara

A.M.DONNER
Hukum administrasi negara
memuat keseluruhan peraturan yang
berkenaan dengan cara bagaimana
organ pemerintahan melaksanakan
tugasnya. Jadi HAN berisi aturan
main yang berkenaan dengan fungsi
organ-organ pemerintahan. Jadi
HAN merupakan bagian dari hukum
publik, yakni hukum yang mengatur

KONSEKKUENSI EKSISTENSI
HUKUM ADMINISTRASI
NEGARA

Seiring dengan perkembangan


tugas-tugas pemerintahan,
khususnya dalam
ajaran WELFARE STATE, yang
memberikan kewenangan dalam
bidang legesiasi, maka peraturanperaturan hukum dalam hukum
administrasi negara, disamping
dibuat oleh lembaga legeslatif, juga
ada peraturan-peraturan yang di

Ruang Lingkup Hukum


Administrasi Negara

Pada kenyataannya pemerintah


melaksanakan tindakan hukum
dalam bidang legislasi, juga
bertindak dalam penyelesaian
perselisihan, misal penyelesaian
hukum melalui upaya administrasi
dan dalam hal penegakan hukum
administrasi, penerapan sanksisanksi administrasi yang semuanya
menjadi obyek kajian hukum

lingkup HAN adalah luas oleh


karena itu HAN sukar
dikodifikasi karena 2 hal :

Peraturan HAN berubah lebih cepat


dan sering secara mendadak,
sedangkan peraturan-peraturan
hukum privat dan hukum pidana
hanya berubah-ubah secara
berangsur-angsur saja.
Pembuatan peraturan-peraturan
HAN tidak akan dalam satu tangan.
Di luar pembuat Undang-undang
pusat hampir semua Departemen

HAN ADALAHhukum yang


cakupannya mengatur secara
garis besar sebagai berikut :

Perbuatan pemerintah (pusat dan


daerah) dalam bidang publik
Kewenangan pemerintahan (dalam
melakukan perbuatan di bidang
publik tersebut)
Di dalamnya di atur mengenai :
darimana, dengan cara apa,
bagaimana pemerintah
menggunakan kewenangannya, hal
ini di tuangkan dalam bentuk

Akibat-akibat hukum yang lahir dari


perbuatan atau penggunaan
kewenangan pemerintahan itu
Penegakan hukum dari penerapan
sanksi-sanksi dalam bidang
pemerintahan

PERATURAN
KEBIJAKSAAN

Secara bahasa Freies Ermessen


berasal dari kata frei yang artinya
bebas, lepas, tidak terikat dan
merdeka. Freies artinya orang yang
bebas, tidak terikat, dan merdeka.
Sementara itu, ermessen berarti
mempertimbangkan, menilai,
menduga, dan memperkirakan.

Istilah ini kemudian secara khas


digunakan dalam bidang
pemerintahan sehingga Freies
Ermessen (diskresionare) diartikan
sebagai salah satu sarana yang
memberikan ruang bergerak bagi
pejabat atau badan-badan
administrasi negara untuk
melakukan tindakan tanpa harus
terikat sepenuhnya pada undang-

Ditujukan untuk menjalankan tugas-tugas


servis publik
Merupakan sikap tindak yang aktif dari
administrasi negara
Sikap tindak itu dimungkinkan oleh
hukum
Sikap tindak itu diambil atas inisiatif
sendiri
Sikap tindak itu dimaksudkan untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan
penting yang timbul secara tiba-tiba

Freies Ermessen ini muncul sebagai


alternatif untuk mengisi kekurangan
dan kelemahan didalam penerapan
asas legalitas (wetmatigheid van
bestuur). Bagi negara yang bersifat
welfare state, asas legalitas saja
tidak cukup untuk dapat berperan
secara maksimal dalam melayani
kepentingan masyarakat, yang
berkembang pesat sejalan dengan

Di dalam praktik penyelenggaraan


pemerintahan, Freies Ermessen
dilakukan oleh administrasi negara
dalam hal-hal sebagai berikut :
Belum ada peraturan perundangundangan yang mengatur tentang
penyelesaiaan in konkrito terhadap
suatu masalah tertentu, padahal
masalah tersebut menuntut
penyelesaian yang segera. Misalnya

Peraturan perundang-undangan
yang menjadi dasar berbuat aparat
pemerintah memberikan kebebasan
sepenuhnya. Misalnya dalam
pemberian izin berdasarkan pasal 1
HO, setiap pemberian izin bebas
untuk menafsirkan pengertian
menimbulkan keadaan bahaya
sesuai dengan situasi dan kondisi
daerah masing-masing.

Adanya delegasi perundangundangan, maksudnya aparat


pemerintah diberi kekuasaan untuk
mengatur sendiri, yang sebenarnya
kekuasaan itu merupakan kekuasaan
aparat yang lebih tinggi
tingkatannya. Misalnya dalam
menggali sumber-sumber keuangan
daerah. Pemerintah daerah bebas
untuk mengelolanya asalkan

pembatasan penggunaan
Freies Ermessen adalah
sebagai berikut :

Penggunaan Freies Ermessen tidak


boleh bertentangan dengan sistem
hukum yang berlaku (kaidah hukum
positif).
Penggunaan Freies Ermessen hanya
ditujukan demi kepentingan umum.

Meskipun pemberian Freies


Ermessen kepada pemerintah atau
administrasi negara merupakan
konsekuensi logis dari konsepsi
welfare state, tetapi dalam kerangka
negara hukum, Freies Ermesseni
dalam suatu negara hukum, yaitu :

ASAS-ASAS UMUM
PEMERINTAHAN YANG LAYAK
(AAUPL)

AAUPL dapat dipahami sebagai asasasas umum yang dijadikan sebagai


dasar dan tata cara dalam
penyelenggaraan pemerintahan
yang layak, yang dengan cara
demikian penyelenggaraan
pemerintahan itu menjadi baik,
sopan, adil dan terhormat, bebas
dari kezaliman, pelanggaran
peraturan, tindakan penyalahgunaan

Fungsi dan Arti Penting


AAUPL

Bagi administrasi negara,


bermanfaat sebagai pedoman dalam
melakukan penafsiran dan
penerapan terhadap ketentuanketentuan perundang-undangan
yang bersifat sumir, samar atau
tidak jelas. Selain itu, sekaligus
membatasi dan menghindari
kemungkinan administrasi negara
mempergunakan freis

Bagi warga masyarakat, sebagai


pencari keadilan, AAUPL dapat
dipergunakan sebagai dasar gugatan
sebagaimana disebutkan dalam
pasal 53 UU No.5/1996
Bagi hakim TUN, dapat
dipergunakan sebagai alat menguji
dan membatalkan keputusan yang
dikeluarkan badan atau pejabat TUN
Selain itu, AAUPL tersebut juga

Perincian AAUPL

Asas Kepastian Hukum (principle


of legal security)
Asas Keseimbangan (principle of
proportionality)
Asas Kesamaan dalam
Mengambil Keputusan Pangreh
(principle of equality)
Asas Bertindak Cermat (principle
of carefulness)

Asas Motivasi untuk Setiap


Keputusan
Asas Jangan Mencampuradukkan
Kewenangan
Asas Permainan yang Layak
Asas Keadilan atau Kewajaran
Asas Menanggapi Pengharapan
yang Wajar
Asas Meniadakan Akibat Suatu
Keputusan Yang Batal

Asas Perlindungan atas


Pandangan (cara) Hidup
Asas Kebijaksanaan
Asas Penyelenggaraan
Kepentingan Umum

Materi konsep map

NEGARA HUKUM
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
WELFARE STATE
FREIES ERMESSEN
AAUPL
SUPREMACY OF THE LAW
EQUALITY BEFORE THE LAW
TERJAMINNYA HAK-HAK MANUSIA
OLEH UNDANG-UNDANG DAN

ASAS LEGALITAS
PERLINDUNGAN HAM
PEMISAHAN DAN PEMBAGIAN
UNTUK MENJAMIN HAK TSB
PEMERINTAHAN BERDASAR
PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN
PERADILAN ADMINISTRASI (PTUN)
DALAM PERSELISIHAN

POKOK-POKOK HUKUM
ACARA

Pengertian Hukum Acara.


" formeel recht " . Yaitu hukum yang
mengatur bagaimana menegakkan
hukum material. Atau hukum yang
mengatur bagaimana seseorang
mengajukan gugatan dipcradilan
dan bagaimana hakim memutus
perkara di pengadilan.

PENGERTIAN HUKUM
MATERIAL

Lapangan-lapangan hukum yang


dinamakan Perdata, pidana, hukum
Tatanegara, hukum negara, dan lain
sebagainya disebut hukum material
atau " materieel recht" dimana
segala hukum material dan hak-hal
yang diatur dalam hukum meteriel
tidak ada artmya jika tidak
dapat dilaksanakan.

Jenis-jenis hukum acara.

Pada asasnya dapat dikatakan ada 3


jenis hukum acara:
Hukum acara tata usaha.
Hukum acara Pidana
Hukum acara perdata

Berhubung dengan itu


maka ada 3 jenis :

Hakim tata usaha, yakni hakim yang


mengadili perkara tata usaha ; alat
tata usaha; gubernur ; bupati;
walikota dal pejabat lainnya.
Hakim perdata, yaitu hakim yang
mengadili perkara perdata.
Hakim pidana, yakni hakim yang
mengadili perkara pidana.
Yang membeda-bedakan bukan
hakim tetapi pada perkaranya dan

.
Hukum Acara Tata
Usaha.

Hukum acara tata usaha adalah


keseluruhan aturan hukum
mengenai pemeriksaan perkara
hukum tata usaha oleh hakim tata
usaha atau pengadilan tata usaha.

Perkara hukum tata


usaha misalnya :

Mendirikan bangunan-bangunan
tertentu, yang dapat menimbulkan
bahaya atau gangguan terhadap
sekitarnya. Dimana menurut
Hinderordontie ( HO) harus lebih
dulu mendapat izin dari pejabat
tertentu ( misal Walikota, Bupati
dls). Jika permohonan izin ditolak,
sedangkan yang berkepentingan
berpendapat bahwa ia berhak

Hukum acara perdata

Pengertian dan sifat hukum


acara perdata.
Dalam istilah "hukum acara perdata"
kata "perdata" dipakai dalam arti
luas. Yakni hukum acara perdata
dipertahankan baik hukum perdata
dan (hukum dagang) dalam arti
sempit.
Mempertahankan norma-norma
dalam hukum perdata dan hukum

Asas-asas hukum acara


perdata.

Hakim bersifat menunggu


Hakim pasif
Tidak ada keharusan mewakilkan
beracara dengan hadir sendiri.
beracara dengan mengajukan
permohonan.
pemeriksaan perkara dalam sidang
pengadilan terbuka.
beracara dikenakan biaya.

Macam sifat keputusan


hakim :

Declaratoir yaitu : putusan hakim


yang menyatakan ada tidaknya
sesuatu keadaan hukum tertentu.
Misal anak yang syah yang menjadi
sengketa adl anak yg diahirkan dr
perkawinan yg syah
Condemnatoir yaitu putusan hakim
yang menjatuhkan hukuman
tertentu terhadap seseorang. Misal:
membayar sejumlah uang

Upaya menjalankan keputusan


hakim.
Reele executie. Misal:
memerintahkan pengosongan benda
tetap
Pensitaan.misal:pensitaan barang2
bergerak milik pihak yang
dikalahkan
Sandera.misal kasusnya kalah
dipersidangan dan diwajibkan untuk

Sumber hukum acara


perdata.

Tempat terdapatnya aturan-aturan


hukum acara perdata didasarkan
pada Pasal II Aturan Peralihan Pasal
UUD 1945 yakin terdapat dalam
peraturan perundang-undangan
yang berasal dari tata hukum Hindia
Belanda, Yaitu:

Perundang-undangan antara lain:

Hirziene Inlands Reglement ( HIR)


bagi Jawa dan madura) dan,
Rechtsreglement Buitengewesten (
RBg ) bagi Luar Jawa dan
madura;
Undang-undang No. 1950 tentang
mahkamah Agung

Bagi semua pengadilan : hukum adat


dalam arti hukum tak tertulis terutama

Upaya hukum dalam


hukum acara perdata

Biasanya keputusan hakim perdata


dapat dimntakan pemeriksaan
ulangan pada hakim yang lebih
tinggi. Keputusan Pengadilan Negri
misalnya dapat dimintakan
pemeriksaan ulangan pada
Pengadilan Tinggi (Banding).
Oleh hakim yang lebih tinggi
perkaranya diperiksa sekali lagi,
Acara menyerupai acara pada

Hukum Acara Pidana

Hukum Acara Pidana adalah:


keseluruhan aturan hukum
mengenai
cara melaksanakan ketentuanketentuan hukum pidana, atau jika
ada
pelanggaran norma-norma yang
dimaksud oleh ketentuan hukum
pidana.

Sifat hukum acara


pidana.

Dalam hukum acara pidana ,


penguasalah yang mengambil
inisiatif beracara. Bukan pihak-pihak
yang tersangkut dalam pelanggaran
itu,bertalian dengan pelanggaran
tersebut.
Melainkan penguasa yakni alat
penuntut umum atau jaksa yang
bertindak untuk melaksanakan
ketentuan-ketentuan hukum pidana

Asas-asas hukum acara


pidana.

Inisiatif beracara datangnya dari


pihak penguasa ( Jaksa).
Setelah dimuali pemeriksan dalam
sidang pengadilan, tuntutan pidana
tidak dapat dihentikan atau ditarik
kembali;
Asas cepat, sederhana dan biaya
ringan.
Selama pemeriksaan dalam sidang
pengadilan, hanya hakimlah yang

Pengakuan oleh pihak tersangka


tidak boleh saja dipercaya begitu
saja kebenarannya oleh hakim, tidak
ada sumpah decisoir.
Wewenang hakim pidana terhadap
pihak tersangka lebih luas dari pada
hakim perdata terhadap tergugat;
hakum pidana dapat memaksa si
tersangka supaya hadir pada
sidang pengadilan dan dapat pula

Sumber hukum acara


pidana.
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
( KUHAP).
Undang-undang no 14 tahun 1970 Tentang
Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman.
Undang-undang NO. 13 Tahun 1965
Tentang Ketentuan-ketentuan
Pengadilan Dalam Lingkungan Peradilan
Umum Dan mahkamah
Agung.
Peraturan-peraturan
tentang
Banding,
Kasasi dan Peninjauan
Kembali.

Upaya hukum dalam


acara pidana.

Apabila keputusan hakim pidana


pada tingkat I atau Pengadilan
Negeri tidak dapat diterima pihak
terpidana maka, ia dapat dimintakan
Banding yakni pemeriksaan ulang
pada hakim yang lebih tinggi atau
Tingkat II (Pengadilan Tinggi).
Apabila pada tingkat II atau
(Banding) tidak memuaskan maka
dapat menggunakan upaya hukum

Tahap-tahap beracara
Pemeriksaan permulaan
Pemeriksaaan terakhir atau
pemeriksaan dalam sidang pengadilan.
Menjalankan keputusan hakim atau
executie.

PENGERTIAN DAN
DEFINISI HUKUM
AGRARIA

Prof E. Utreacht, SH
Hk agraria ( Hk tanah ) Adl menjadi
bagian HAN, yang mengkaji
hubungan2 Hukum terutama yang
akan memungkinkan para pejabat
yang bertugas mengurus soal-soal
Agraria

2.Prof. Subekti SH/Tjitrosubono, SH


Hk agraria adalah keseluruhan dari
ketentuan hokum, yang mengatur
hubungan antara orang yang 1
dengan yang lain, termasuk badan
hokum dan bumi, air, dan ruang
angkasa dalam seluruh wilayah dan
mengatur pula wewenang yang
bersumber Pd hubungan tersebut

. Prof. Budi HarsonoSH


" Hk Agraria menurut UUPA, Adl
keseluruhan kaedah2 baik Tertulis
maupun tidak tertulis yang
mengatur agraria.

" Agraria menurut UUPAj meliputi


bumi, air dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya, bahkan
dalam batas2 tertentu, juga ruang
angkasa
" Jadi Hk Agraria " keseluruhan
kaedah2 hukum baik tertulis
maupun tidak tertulis, yang
mengatur bumi, air dan ruang
angkasa dan kekayaan alam yang

Pengertian Agraria menurut UUPA :


Penulis
1. Dpt berarti luas
Diatur dalam ps 1 ay2 yang
meliputi bumi, air, dan ruang
angkasa
a. bumi meliputi
-Permukaan bumi
-tubuh bumi dan bawahnya

c Pengertian ruang angkasa, adalah


ruang diatas bumi
2. dalam arti sempit
diatur dalam ps 4 ay 1 UUPA
yaitu " Tanah " dalam ps 4 ay 1
ditentukan, bahwa adanya
macam2 hak atas permukaan bumi
yang
disebut tanah tersebut
Jadi pengertian agraria dalam arti

Pengertiah Hukum Agraria:


1. dalam arti luas
spt dim ps 2 ay 1 UUPA : sasarannya
: bumi,air,ruanangkasa,termasuk
kekayaan alam yang terkandung
dalamnya.
Jadi merupakan kelompok berbagai
hukum al
a. Hukum pertanahan : UU No 5 Th
60

Letak Hk Agraria
I. Hindia bld;
1. hk agraria adat merupakan
sebagian terbesar tanah Indonesia
2. Hk Agraria Barat dlm KUH
Perdata / BW, yi yang meliputi
tanah2 hak barat
3. Hk antar golongan : ada dalam
Unicum Hokum Indonesia yang
menyelesaikan masalah2 antar

II. Jaman RI
Berdiri sendiri
dengan dasar UU NO 5 Th 1960
tentang UUPA, jadi tidak berbagai
hokum (Unifikasi dalam hokum
Agraria)

1. Sb Hk tertulis
a. ps 33, ay 3 UUD 45, " Bumi, air
dst
b. UU No 5Th 60 (UUPA )
c. Peraturan2 PP dari UUPA
Tdk wajib tdk perlu dalam praktek
d. peraturan lama. Berdasar pasal
peralihan
NB. 39 th. Sejak UUPA berlaku :

. sumber hokum tidak tertulis


yi a. kebiasaan bare yang timbul
sesudah berlakunya UUPA misal
1. yurisprudensi
2. praktek agraria
b. hk adat yang lama dengan
syarat2 tertentu cacatnya telah
dibersihkan
Ps 5 UUPA : hk Agraria yang berlaku

Peraturan Lama Yang di


cabut oleh UUPA

Tujuan UUPA
1. mengakhiri peraturan2 Hk tanah
kolonial
2. mengakhiri dualisme/ pluralisme
Hk Tanah Indonesia
a. Dualisme
1. Hk tanah Barat
2. Hk Tanah Adat
b. Pluralisme

Berdasar Diktum UUPA


di cabut
1. Agrarische Wet (S. 1870 - 55 )
2.a.Domein Verklaring ( S. 1870-118
a) / pernyataan Domein

b. Algemene Domein Vewrklaring


( S. 1875-119a )
c. DomeinVerklaring untuk Sumatera
Ps 1 dari S. 1874-94 f
d. Domein Verklaring untuk
Residentie Manado dim Ps 1 dari S.
1877-55

Domein Verklaring untuk


Residentie Zwider
en Ooster
ofdeling van Borneo ( ps 1. S. 1888-8
)
3. Koninklijk Besluit/ keputusan
raja tgl 16 april 1872 No 29 S. 1872
117 dan peraturan pelaksanaannya.
4. Buku II KUH Perdata Indonesia
sepanjang mengenaibumi, air dan
kekayaam alam yang terkandung

HAK-HAK ATAS TANAH


SSUDAH UUPA DAN
MENURUT HUKUM ISLAM

1. Hak milik (ps 20 UUPA )


Adalah hak turun temurun, terkuat
dan terpenuh (psikologis emosional )
yang dapat dipunyai orang atas
tanah yang mengingat ps 6.
Ps 6 : semua hak atas tanah
mempunyai fungsi social
HM tidak terbatas jangka waktunya
HM dapat beralih ex pewarisan dll
HM dapat menjadi jaminan utang

Terjadinya HM : pewarisan, hibah


ybs jual beli
Hapusnya HM : (ps 27 )
1. Tanah jatih kepada negara
1. karena pencabutan hak berdasar
ps 18
2. karena penyerahan sukarela oleh
pemiliknya
3. karena diterlantarkan

2. HAK GUNA USAHA

. HGU (Ps 28)


adalah hak untuk mengukuhkan
tanah yang dikuasai langsung oleh
negara, selama jangka waktu yang
tersebut dan ps 29, guna
perusahaan pertanian, perikanan,
peternakan.
Ps 29: 1. HGU max 25 tahun
2. untuk perusahaan karena waktu
lama dapat dengan

Yang dapat mempunyai HGU adalah:


1. WNI
2. badan2 yang didirikan menurut hk
Indonesiadan berkedudukan di
Indonesia.
Terjadmya HGU
Karena penetapan pemerintah
HGU dapat dijadikan/ dibebankan
hak tanggungan

. HAK GUNA BANGUNAN: (ps


35 UUPA )

yi : hak untuk mendirikan dan


mempunyai bangunan2 atas tanah
yang bukan miliknya sendiri, dengan
jangka waktu paling lama 30 tanhun,
hal ini atas peraturan penanggung
hak bisa diperpanj ang 20 tanhun.

YANG DAPAT MEMPUNYAI


HAK GUNA BANGUNAN

a. WNI
b. Badan hokum yang didirikan
menurut hokum Indonesia dan
berkedudukan di Indonesia
c. WN asing yang bertempat tinggal
di Indonesia, dibatasi
luas dan jumlah bidang tanah yang
dikuasai,
khusus untuk
bertempat tinggal.
d. Badan Hukum yang didirikan

Terjadinya HGB :

1. mengenai tanah, yang dikuasai


langsung oleh negara karena
penetapan Pemerintah
2. mengenai tanah milik : karena
perjanjian yang berbentuk otentik
antara pemilik tanah yang
berangkutan dengan pihak yang
akan memperoleh HGB itu yang
bermaksud menimbulkan hak
tersebut.

Hapusnya HGB

a. jangka waktunya berakhir


b. dihentikan sebelum berakhir
karena sesuatu syarat tidak
terpenuhi
c. dilepaskan oleh pemegang haknya
sebelum jangka waktunya berakhir
d, dicabut untuk kepentingan umum
e. diterlantarkan
f tanah musnah

. Hak Pakai (ps 41)

adalah : hak untuk menggunakan


dan / atau memungut hasil dari
tanah yang dikuasai langsung oleh
negara atau tanah milik orang lain,
yang memberi wewenang dan
kewajiban yang ditentukan dalam
keputusan pemberiannya oleh
pejabat yang berwenang
memberikannya atau dengan
perjanjian dengan pemilik tanahnya,

Cara memberikan hak pakai


1. selama jangka waktu yang
tertentu selama tanahnya
dipergunakan untuk keperluan
ertentu.
2. dengan Cuma2 dengan
pembayaran atau pemberian jasa
berupa apapun.
3. pemberian hak pakai tidak boleh
dan disertai syarat2 yang

- tanah yang dikuasai Negara, hak


pakai kalau
mau dialihkan
dengan izin pejabat yang berwenang
- hak pakai atas tanah milik dapat
dialihkan asal dimungkinkan dalam
perjanj ian yang bersangkutan
Hak pakai khusus disediakan
1. instansi Pemerintah, Pemda, Desa
dsb
2. Gedung Kedutaan dan Ruma

Menurut hukum Islam

Hingga kini persoalan kepemilikan


tanah masih tetap belum terjawab
oleh ekonom kapitalis dan sosialis.
Namun, persoalan ini telah lama
mampu dijawab oleh sistem ekonomi
Islam. Hukum Islam mengenal tiga
jenis kepemilikan, yakni kepemilikan
individu, negara dan publik:

A.Kepemilikan individu adalah izin syari


sehingga seseorang bisa menguasai tanah
secara mutlak, termasuk menggunakan,
menjual, menghadiahkan, mewakafkan
serta mewariskannya berdasarkan syara.
Hak perolehan tanah untuk individu
dalam Islam ada lima macam, yaitu
didapat dari: (1) menghidupkan tanah
mati; yang disebut tanah mati adalah
tanah tanpa pemilik (baik individu
maupun negara) yang tidak menopang
fungsi publik; (2)pemberian negara;

B.Kepemilikan negara atas tanah hanya


terbatas pada yang diperlukan untuk
menjalankan roda pemerintahan, seperti
lahan instalasi negara dan tanah yang
diserahkan kepada negara untuk diurusi.
Hak perolehan tanah negara ini dalam
Islam didapatkan dari: (1) menghidupkan
tanah mati sebagaimana individu,
negara juga berhak menghidupkan tanah
mati, dan menjadikannya sumber
pemasukan bagi kas negara; (2)
pemberian warga atau negara lain; (3)

C.Ada pun tanah publik adalah semua tanah


yang bukan milik individu maupun
negara. Ini adalah tanah milik Allah, di
mana pada prinsipnya semua warga
negara memiliki hak atas fungsi yang
dimilikinya. Misalnya tanah-tanah di mana
terdapat jalan raya, pantai, taman, rawa,
kuburan, masjid, serta fasilitas umum
lainnya. Hutan, gunung, lautan dan
sebagainya adalah juga tanah publik.
Setiap orang memiliki akses ke sana,
kecuali diatur lain menurut syara,

A Kepemilikan menurut
Hukum Islam

Menurut bahasa, milkiyah berasal


dari kata milk dan malakiyah berasal
dari malakah, yang salah satunya
adalah milik. Jadi artinya diartikan
memiliki sesuatu dan sanggup
bertindak secara bebas terhadapnya.


Cara-cara memperoleh hak
milik menurut Hukum Islam

Yaitu dengan membuka tanah baru


yang tidak ada pemiliknya sama
sekali, dan harus dikerjaka 3 tahun
berturut-turut sejak
pengklaimannya, bila tidak dipenuhi
gugur hak kepemilikannya.

Dengan usaha sendiri

Akad

Pemindahan hak milik dari


seseorang kepada orang lain dengan

HUKUM ACARA PIDANA

HUKUM ACARA PIDANA ADALAH


KESELURUHAN ATURAN HUKUM
YANG MENGATUR TENTANG TATA
CARA BAGAIMANA
MEMPERTAHANKAN ATAU
MENYELENGGARAKAN HUKUM
PIDA NA MATERIIL SEHINGGA
MEMPEROLEH KEPUTUSAN
HAKIM DAN CARA BAGAIMANA ISI
KEPUTUSAN ITU HARUS

PERBEDAAN DENGAN
HUKUM ACAR PERDATA

HUKUM ACARA PIDANA BUKAN


PIHAK2 YANG TERSANGKUT
PELANGGARAN YANG MENGAMBIL
INISIATIP UNTUK BERACARA
MELAINKAN PENUNTUT
UMUM/KEJAKSAAN, TETAPI ADA
PENGECUALIANNYA YAITU:

DALAM KEJAHATAN YANG


MELANGGAR KESUSILAAN
KEJAHATAN YANG BERUPA
PENGHINAAN
KEJAHATAN TERHADAP SAUDARA
SENDIRI SEPERTI PENCURIAN

SIKAP HAKIM DALAM


HUKUM ACARA PIDANA
ADALH AKTIF

AKTIF HAKIM BERARTI PIMPINAN


SIDANG TERUTAMA ADA
DITANGAN HAKIM:
INISIATIF BERACARA DATANGNYA
DARI PIHAK JAKSA
SETELAH DIMUlai pemeriksaan
dalam sidang pengadilan tuntutan
pidana tidak dapat dihentikan atau
ditarik kembali

PENGAKUAN OLEH PIHAK


TERSANGKA TIDAK BOLEH
BEGITU SAJA DIPPERCAYA
KEBENARANNYA OLEH HAKIM,
WEWENAG HAKIM PIDANA
TERHADAP PIHAK TERSANGKA
LEBIH LUAS DARIPADA
WEWENANG HAKIM PERDATA
TERHADAP TERGUGAT. HAKIM
PIDANA DAPAT MEMAKSA

ISTILAH HAKIM PASIF


DALAM HUKUM ACARA
PERDATA

YANG AMBIL INISIATIF BERACARA


ADALAH PIHAK YANG
BERKEPENTINGAN
PIHAK ITULAH YANG
MENENTUKAN APAKAH ACARANYA
AKAN DISELESAIKAN
SELURUHNYA ATAU DIHENTIKAN
SEBELUM HAKIM MENJATUHKAN
PUTUSAN
PIHAK YANG MENGGUGAT DAPAT

LUASNYA ATAUCARA BEBAS OLEH


PIHAK2 BERKEPENTINGAN ITU
SENDIRI ISINYA HAK-HAK YANG
DIACARAN DIKUASAI PENUH DAN
S

SISTEM KUHAP

TAHAP PENYELIDIKAN YANG


DIALKUKAN OLEH POLRI
TAHAP PENUNTUTAN YANG
DILAKUKAN OLEH JAKSA SEBAGAI
PENUNTUT UMUM
TAHAP PEMERIKSAAN DIDEPAN
SIDANG PENGADILAN OLEH
HAKIM
TAHAP PELAKSANAAN PUTUSAN
PENGADILAN OLEH JAKSA DAN

PRAPERADILAN

PRAPERADILA MERUPAKAN
INSTANSI PENGAWASAN ,
TUGASNYA YAITU MEMBERI
PELAYANAN UNTUK MEMERIKSA
DAN MEMUTUSKAN PERMINTAAN
DARI YANG KENA PERKARA , SAH
ATAU TIDAKNYA PENANGKAPAN ,
PENAHANAN DAN TINDAKAN2
LAIN OLEH PENYIDIK ATAU
PENUNTUT DAN MEMUTUSKAN

JALANNYA ACARA
PIDANA DAN ASASASASNYA

PENYIDIKAN PERKARAPIDANA
PENUNTUTAN PERKARA PIDANA
PERADILAN PERKARA PIDANA
PELAKSANAAN PUTUSAN HAKIM

PENYELIDIKAN
PERKARA PIDANA

PENYELIDIKAN ADALH DAYA


UPAYA PENYELIDIK UNTUK
MENCARI DAN MENEMUKAN
SUATU PERISTIWA YANG DIDUGA
SEBAGAI TINDAK PIDANA
MISAL MENCARI KETERANGAN
DAN BARANG BUKTI
PENYIDIKAN ADALAH
SERANGKLAIAN TINDAKAN
PENYIDIK DALAM HAL DAN

PENUNTUTAN PERKARA
PIDANA

YANG DIAERTIKAN MENUNTUT


ADALH TINDAKAN PENUNTUT
UMUM UNTUK MELIMPAHKAN
PERKARA PIDAN KE PN YANG
BERWENANG DALAM HAL YANG
MENURUT CARA YANG DIATUR
DLM UU HK AC PIDANA DENGAN
PERMINTAAN SUPAYA DIPUTUS
OLEH HAKIM DI SIDANG
PENGADIKAN

PERADILAN PERKARA
PIDANA

TUGAS HAKIM
BETULKAH PERISTIWA YANG
TELAH TERJADI DAN
DITUDUHKAN KEPADA TERDAKWA
ITU MERUPAKAN PERISTIWA
PIDANA
BETULKAH TERDAKWA CUKUP
TERBUKTI KESALAHANNYA TELAH
MELAKUKAN PERISTIWA PIDANA
ITU

KEPUTUSAN
PENGADILAN

PEMBEBASAN TERDAKWA BILA


MENURUT HASIL PEMERIKSAAN
KESALAHAN TERDAKWA
MENURUT HUKUM DAN
KEYAKINAN TIDAK TERBUKTI
PELEPASAN TERDAKWA DARI
SEGALA TUNTUTAN JIKA
KESALAHAN TERDAKWA
MENURUT HUKUM DAN KEYAKINA
CUKUP TERBUKTI TAPI TERNYATA

PELAKSANAAN
PUTUSAN HAKIM

PELAKSANAAN KEPUTUSAN
PENGADILAN YANG BIASA
DISEBUT ELSEKUSI ITU ADALAH
TUGAS DARI KEJAKSAAN

HUKUM ADAT

Pengertian Hukum Adat


Menurut Snouck Hurgronje, adat
adalah segala peraturan-peraturan
yang tdk tertulis yang hidup didalam
pergaulan masyarakat dan meresap
dalam sanubari tiap-tiap
anggotanya, sehingga menebal
menjadi adat kebiasaan yang apabila
dilanggar akan menimbulkan akibat
hukum tertentu.

KEDUDUKAN HUKUM
ADAT DI INDONESIA

Dalam lapangan hukum keperdataan


di Indonesia masih dualisme
,artinya berlaku dua macam hukum
yakni hukum perdata barat yang
berlaku bagi orang Eropa dan
keturunannya, dan sebagian lagi
hukum perdata adat yang berlaku
bagi golongan Indonesia asli
(pribumi).

*. Masyarakat hukum Adat di


Indonesia dapat dibedakan menjadi
4 macam yaitu :
Berdasarkan keturunan (geneologis)
yaitu masyarakat hukum yang
anggota-anggotanya merasa bersatu
karena pertalian tunggal
keturunan.
berdasarkan kedaerahan
(territorial), yaitu masyarakat

Golongan Penduduk
dalam Hukum Adat

Pada umumnya masyarakat di desa


dibedakan dalam 4 golongan yaitu:
Pribumi ( sikep, wong bahu, kuli
kencang) yaitu mereka yang punya
sawah, pekarangan dan rumah.
Lindung (indung, kuli gundul, kuli
kendo) yaitu mereka yang
mempunyai pekarangan atau sawah
saja.
Numpang ialah golongan

TUGAS KEPALA ADAT


Tugas Kepala Adat.
Penyelengara hukum adat dilakukan
oleh pejabat hukum adat. Pejabat
hukum adat dapat ditinjau dari
beberapa hal :
A.Jabatannya ( fungsinya)
berkewajiban menyelenggarakan:
1.Semua urusan tanah
2.Menyelenggarakan hukum sebagai
usaha mencegah orang berbuat

Hak-hak atas tanah menurut


Hukum Adat
Hak-hak atas tanah ada 2 macam
yakni:
1.Hak Ulayat masyarakat hukum
adalah pertalian yang erat antara
masyarakat hukum dengan
lingkungan daerahnya.
2.Hak perseorangan. Hak
perseorangan atas tanah antara lain:

Macam -macam Tanah Adat dan


Perjanjian tentang Tanah dalam
Hukum Adat.
Berdasarkan perbedaan memperoleh
tanah-tanah maka tanah dibedakan
menjadi:
1.Tanah Yasan (trukah, patokan) jika
hak miiik atas tanah diperoieh
dengan jalan membuka tanah.
2.Tanah Gogolan ( pakuien) kalau

Adapun perjanjian tanah


sebagaimana di atas adaiah:
1.Perjanjian Jual Lepas ( Adol plas,
Run-temurun, Pati bogor dsb).
Adalah
penyerahan hak-hak aatas tanah
oleh fihak yang satu kepada fihak
lain dengan melepaskan hak
tersebut untuk selam-lamanya
disertai

2.Perjanjian Jual Gadai ( Adol Sende)


. jual akad, jual gade dsb). Adalah
penyerahan hak atas tanah oleh
fihak yang satu pada ptihak lain
akan
tetapi penyerahan tersebut tidak
untuk selama-lamanya hanya untuk
sementara waktu pada umumnya
disertai dengan penerimaan
sejumlah uang sebagai

3.Perjanjian Jual Tahunan ( Adol


Oyodan) mlah penyerahan hak-hak
atas tanah oleh fihak ke satu kepada
pifak lain disertai dengan
penerimaan pada waktu itu dengan
sejumlah uang sebagai pengganti.
Dengan catatan setelah beberapa
musim maka tanah kembali pada
pemiliknya.

Adapun perjanjian perjanjian yang


berkaitan atas tanah adalah sebagai
berikut:
Perjanjian maro/mertelu.
Srama
Mesi.
Plais.
dls.

MATERI DALAM
BENTUK SOAL

1. APA YANG DIMAKSUD HAN, DAN


MENGAPA MATERI HAN SULIT
DIKODIFIKASI?
2. SECARA GARIS BESAR CAKUPAN
MATERI HAN TERDIRI DARI APA
SAJA?
3. APAYANG DIMASUD DENGAN
HUKUM ACARA, DAN SEBUTKAN
ASAS-ASAS HUKUM ACARA
PERDATA DAN HUKUM ACARA

4. SEBUTKAN MACAM-MACAM
KEPUTUSAN DALAM HUKUM
ACARA PERDATA DAN HUKUM
ACARA PERDATA!
5. SEBUTKAN SUMBER-SUMBER
HUKUM ACARA PERDATA DAN
ACARA PIDANA!
6. APA YANG ANDA KETAHUI
DENGAN HUKUM AGRARIA, DAN
BAGAIMANA HUKUM AGRARIA

7.SEBUTKAN TUJUAN UUPA,DAN


APA SAJA HAK-HAK ATAS TANAH
MENURUT UUPA?
8. APA YANG ANDA KETAHUI
DENGAN LAND REFORM?
9 APA YANG DIMAKSUD DENGAN
HUKUM ADAT, DAN BEDAKAM
MASYARAKAT HUKUM ADAT DI
INDONESIA?

10.APA SAJA TUGAS KEPALA ADAT?


11.SEBUTKAN HAK-HAK ATAS
TANAH MENURUT HUKUM ADAT
DAN MACAM-MACAM TANAH ADAT
DAN PERJANJIAN TENTANG
TANAH MENURUT HUKUM ADAT!
12. APA PENGERTIA HUKUM
INTERNASIONAL, DAN SEBUTKAN
SUMBER-SUMBER HUKUM
INTERNASIOANAL?

13. APA SUBYEK HUKUM


INTERNASIONAL,DAN SEBUTKAN
SERTA JELASKAN PERWAKILAN
NEGARA DI LUAR NEGERI?

Anda mungkin juga menyukai