Ketentuan UU Pertambangan
Mineral dan Batubara
Mineral dan batubara sebagai sumber daya alam yang
tak terbarukan merupakan kekayaan nasional yang
dikuasai oleh negara untuk sebesar-besar kesejahteraan
rakyat
Usaha pertambangan dilaksanakan dalam bentuk:
Izin Usaha Pertambangan
Izin Pertambangan Rakyat
Izin Usaha Pertambangan Khusus
Pemegang IUP, IPR, dan IUPK dikenakan iuran PNBP
Pemeriksaan BPK
Pemeriksaan BPK terdiri atas pemeriksaan
keuangan, pemeriksaan kinerja, dan
pemeriksaan dengan tujuan tertentu
Apabila dalam pemeriksaan ditemukan
unsur pidana, BPK segera melaporkan hal
tersebut kepada instansi yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Tahun 2009:
Tahun 2011
Kebijakan Bupati Barito Timur menerbitkan satu IUP dalam wilayah konsesi
PKP2B mengakibatkan tumpang tindih
Lima pemegang IUP di Kab Barito Timur telah melakukan kegiatan
pertambangan di kawasan hutan tanpa izin pinjam pakai kawasan hutan
Tahun 2012
Tiga pemegang IUP di Kab Kotawaringin Timur, dua pemegang IUP di Kab
Seruyan, dua pemegang IUP di Kab Raja Ampat, satu pemegang IUP di Kab.
Nabire, dan dua pemegang IUP di Kab Halmahera Timur melakukan eksploitasi
tambang di dalam kawasan hutan tanpa izin pinjam pakai kawasan hutan
Satu pemegang IUP operasi produksi di Kab Musi Rawas telah melakukan
kegiatan konstruksi tanpa izin pinjam pakai kawasan hutan
Empat perusahaan di Kab Kutai Kartanegara diduga melakukan eksploitasi
tambang di kawasan konservasi Tahura Bukit Suharto
Satu perusahaan di Kab Kutai Kartanegara diduga telah melakukan eksploitasi
tambang dan kolaborasi pemanfaatan kawasan dalam kawasan konservasi
Tahura Bukit Suharto.
Dua pemegang IUP di Kab Halmahera Selatan , satu pemegang IUP di Kab
Halmahera Utara, dan tiga pemegang IUP di Kab Halmahera Timur telah
melakukan eksplorasi Tambang di Kawasan Hutan tanpa izin pinjam pakai
kawasan hutan