Anda di halaman 1dari 25

Resusitasi pada Neonatus

KELOMPOK C1

Anggota Kelompok
Irma Chaerunnisa 102012260
Roy N L Tuka 102013078
Stefina Gunawan

102013107
Olivia Nancy 102013190
Bayu Putra Killa 102013235
Josephine Angela 102013289
Louis Ryandy 102013411
Elike Oktorindah P 102013412
Tutor : dr. Indriani K. Sumadikarya, MS

Skenario 3
Seorang ibu berusia 26 tahun, G1P0A0

kehamilan 38 minggu datang ke IGD


diantar suaminya dengan keluhan keluar
cairan ketuban sudah sejak 1 hari yang
lalu. Setelah dilakukan anamnesa dan
pemeriksaan fisik, pasien segera
direncanakan untuk emergency sectio
cesaria. Segera setelah anak lahir
dilakukan resusitasi

Identifikasi Istilah
Tidak ada

Rumusan masalah
Seorang ibu berusia 26 tahun, G1P0A0

kehamilan 38 minggu dengan keluhan


keluar cairan ketuban, pasien segera
direncanakan untuk emergency sectio
cesaria. Segera setelah anak lahir
dilakukan resusitasi

Neonatus Resiko Tinggi


Asfiksia neonatorum
Pendarahan Tali Pusat
Sindrom gangguan pernapasan
Kejang BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
Ikterus
Hipotermia
hipertermi
Hipoglikemia
Tetanus neonatorum

Diunduh dari : URL: www.medschool.lsuhsc.edu.

APGAR SCORE
0

Heart rate

No heart rate

Fewer than 100


beats per
minute
indicates that
the baby is not
very
responsive.

More than 100


beats per
minute
indicates that
the baby is
vigorous.

Respiration

Not breathing

Weak crymay
sound like
whimpering or
grunting

Good, strong
cry

Muscle tone

Limp

Some flexing
(bending) of
arms and legs

Active motion

Reflex
response

No response to
airways being
stimulated

Grimace during
stimulation

Grimace and
cough or
sneeze during
stimulation

Aspirasi Mekonium Sindrom

http://www.medindia.net/patients/patientinf
o/images/meconium-aspirationsyndrome.jpg

Epidemiologi
Ditemukan 10-15% kelahiran dan biasa

terjadi pada aterm dan posterm


MAS terjadi pada 5 % bayi, 30% butuh
ventilasi mekanik dan 3-5% meninggal

gejala
Cairan ketuban yang berwarna kehijauan

atau jelas terlihat adanya mekonium di


dalam cairan ketuban
Kulit bayi tampak kehijauan
Ketika lahir, bayi tampak lemas/lemah
Kulit bayi tampak kebiruan
Takipneu
Apneu
Tampak tanda-tanda post-maturitas (berat
badannya kurang, kulitnya mengelupas).

Cara pemberian Ventilasi Tekanan


Positif

Pemasangan ETT
Diantara karina dan pita suara
Tidak lebih dari 20 detik
Daun
laringskop
Ukuran
Usia gestasi
1

Cukup bulan

Kurang bulan

00

BBLR

Ukuran pipa
endotrakea
Usia
Ukuran ETT

Berat
badan (g)

gestasi

(mm)

Kedalaman
ETT (cm)

<1000

<28

2.5

6.5-7

1000-2000

28-34

7-8

2000-3000

34-38

3.5

8-9

3000-4000

>38

3.5-4

>9

Tatalaksana Aspirasi Mekonium


Sindrom
Perawatan rutin.
Pemantauan saturasi oksigen
Ventilasi mekanik.
Medikamentosa.
a. Antibiotik.
b. Surfaktan.

Komplikasi
Air leak
Hipertensi pulmonal

Prognosis
Dengan kemajuan terapi seperti pemberian

surfaktan, - high frequency ventilation,


inhalasi nitrit oksida, dan ECMO, angka
mortalitas dapat dikurangi sampai <5%.

Pencegahan
Identifikasi kehamilan risiko tinggi, yaitu:
Ibu dengan preeklampsia
hipertensi
Ibu dengan penyakit respiratorik
kardiovaskular kronik
Ibu yang memiliki janin dengan pertumbuhan

terhambat
Kehamilan - post-matur
Perokok berat
Pemantauan janin secara ketat.
Amnioinfusion.

Kesimpulan
Sindroma aspirasi mekonium merupakan

sekumpulan gejala yang diakibatkan oleh


terhisapnya mekonium ke dalam saluran
pernafasan bayi.
Mekonium yang terhirup bisa menyebabkan
penyumbatan parsial / total pada saluran
pernafasan

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai