Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn.A DENGAN PRE OP HNP


( Hernia Nukleus Pulposus )

1. Anisa Ayu Pradhipta ( 05 )


2. Rukmana Yoga Persada
( 38 )

PENGERTIAN HNP

Hernia nukleus pulposus ( HNP ) adalah


suatu keadaan yang diakibatkan oleh penonjolan nukleus
pulposus ke dalam anulus ( cincin vibrosa disekitar diskus ),
yang disertai dengan kompresi dari akar akar syaraf (betticaca,2008).
Hernia nukleus pulposus adalah suatu keadaan
dimana terganggunya saraf-saraf tulang belakang
khususnya daerah lumbal sehingga menyebabkan
perasaan nyeri daerah punggung yang dapat menjalar
ke daerah ekstremitas.

ETIOLOGI

Penyebab dari Hernia Nucleus Pulposus (HNP) biasanya dengan


meningkatnya usia terjadi perubahan degeneratif yang mengakibatkan kurang
lentur dan tipisnya nucleus pulposus. Annulus fibrosus mengalami perubahan
karena digunakan terus menerus. Akibatnya, annulus fibrosus biasanya di
daerah lumbal dapat menyembul atau pecah (Moore dan Agus, 2013).

P
A
T
H
W
A
Y

Nyeri punggung
bawah

Manifestasi
Klinis

Paraparesis

Hilangnya tonus
sfingter
Skiatika atau
iskialgia

Pemeriksaan Penunjang
3. Mielografi
Mielografi merupakan pemerikasaan dengan bahan
Pemeriksaan diagnostik menurut muttaqin (2008) :

kontras melalui tindakan lumbal dan penyinaran dengan

1.

sinar jika diketahui adanya penyumbatan hambatan kanalis

Rontgen Foto Limbosakral


Tidak banyak didapatkan kelainan.Kadang-kadang

didapatkan antrosis menunjang tanda-tanda deformita


vertebra,penyimpatan diskus Intervertebralis.
2. MRI
Pemeriksaan MRI didapat melokalisasi protusi diskus
kecil jika secara klinilis tidak didapatkan pada MRI maka
pemriksaan CT scan dan mielogram dengan kontras dapat

spinalis yang mungking disebabkan HNP.


4. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan rutin dilakukan dengan laboratorium
klinik untuk menilai komplikasi terhadap orang lain dari
cidera tulang belakang.
5. Elektromyografi
Dapat menunjukan lokasi lesi meliputi bagian akar

dilakukan untuk melihat derajat gangguan pada diskus

saraf spinal.

vertebralis.

6. Epidural venogram : menunjukan lokasi hernisiasi.


7. Lumbal functur : untuk mengetahui lokasi infeksi dan
kondisi cairan serebro.

Penatalaksanaan HNP
1.

Penatalaksanaan medis :
Pemberian obat-obatan seperti analgetik, sedatif (untuk mengontrol kecemasan
yang sering ditimbulkan oleh penyakit diskus vertebra servikal), relaksan otot,
anti inlamasi atau kortikosteroid untuk mengatasi proses inflamasi yang
biasanya terjadi pada jaringan penyokong dan radiks saraf yang terkena,
antibiotik diberikan pasca operasi untuk mengurangi resiko infeksi pada insisi
pembedahan (Smeltzer, 2001).

Fisioterapi

Pembedahan :
1.

Laminektomi Adalah eksisi pembedahan untuk mengangkat lamina dan


memungkinkan ahli bedah spinalis, mengidentifikasi dan mengangkat patologi
dan menghilangkan kompresi medulla.

2.

Disektomi dengan peleburan- graft tulang (dari krista iliaka atau bank tulang)
yang digunakan untuk menyatukan dengan prosesus spinosus vertebra ; tujuan
peleburan spinal adalah untuk menjembatani diskus defektif untuk menstabilkan
tulang belakang dan mengurangi angka kekambuhan.

3.

Traksi lumbal yang bersifat intermitten. (Smeltzer, 2001).

4.

Interbody Fusion (IF) merupakan penanaman rangka Titanium yang berguna


untuk mempertahankan dan mengembalikan tulang ke posisi semula.

Penatalaksanaan Keperawatan :

Tirah baring (biasanya 2 minggu) pada alas yang keras atau datar.

Imobilisasi dengan menggunakan kolar servikal, traksi servikal, brace atau korset.

Kompres lembab panas (untuk 10 sampai 20 menit diberikan pada daerah belakang leher
beberapa kali sehari untuk meningkatkan aliran darah ke otak dan menolong relaksasi otot
bagi klien yang mengalami spasme otot).

Anjurkan mempergunakan posisi yang benar dan disiplin terhadap gerakan punggung
yaitu membungkuk dan mengangkat barang.

Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi nyeri.

Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada klien pre operasi HNP menurut Doenges (2000).
Ansietas berhubungan dengan krisis situasi, gangguan nyeri terus menerus.
Kurang

pengetahuan

mengenai

kondisi,

prognosis

dan

tindakan

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan atau informasi.


Nyeri akut/ kronis berhubungan dengan agen pencedera fisik; kompresi
saraf, spasme otot.
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dan ketidaknyamanan,
spasme otot, kerusakan neuromuskuler.

K A S U S D A N P R O S E S K E P E R A W A TA N

PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai