Frudensia Pemicu5kv
Frudensia Pemicu5kv
405110031
PEMICU 5 KV
Learning Objectives
Embriogenesis
Days
Somites Length
1-2
3
3
4
0-20
20
21
22
1
2
5
10
1.5
1.5
1.5
2
23
12
4
4
5
5
5
5
6
6
6
6
7
25
26
29
30
31
35
36
39
40
42
49
17
20
25
26
28
2.5
3
4
4
4.8
7.5
8.5
10
10.5
13
20
Cardiac Events
No heart or great vessels
Cardiogenic plate
Endocardial tubes
Fusion of endocardial tubes
Single median cardiac tube, first contraction ( ineffective)
Cardiogenic loop
Single atrium
Bi-lobed atrium
Beginning of circulation
Septum primum
A-V orifice, 3 chamber heart
Septum secundum
Complete inferior septum
Septation of bulbus and ventricle
Divided truncus arteriosus
4-chambered heart, absorption of pulmonary veins
30 hari
35 hari
7 minggu
Sirkulasi Janin
Keistimewaan:
Sirkulasi Peralihan
Saat lahir:
Pengembangan mekanik paru-paru & PO arterial
pulmonal
tahanan vaskuler
Tali pusat dipotong & diikat arteri & vena umbilicalis menutup sirkulasi
plasenta terputus tahanan sistemik (SVR) tekanan atrium kiri
foramen ovale menutup
Sirkulasi Normal
Sirkulasi Perdarahan
Aorta
ascendens
Vena
cava
superior
Forame
n ovale
Duktus
arteriosus
Atrium
kanan
Ventrikel
kanan
Vena
cava
inferior
Vena
umbilikal
Atrium kiri
Duktus
venosus
Ventrikel
kiri
Aorta
descendens
SaO2 80%
SaO2 60%
SaO2 <50%
14
Transisi sirkulasi
Sirkulasi paralel
Komunikasi jantung kanan &
kiri ductus venosus, ductus
arteriosus, foramen ovale
Sirkulasi pulmoner : resistensi
vaskuler , aliran darah ,
tidak ada pertukaran gas
Sirkulasi seri
Tidak ada komunikasi
jantung kanan & kiri
Sirkulasi pulmoner :
resistensi vaskuler , aliran
darah , terjadi pertukaran
16
gas
Penyakit Jantung
Kongenital
Penyakit Jantung
Kongenital
Epidemiologi
Insiden lebih tinggi pada yang lahir mati (2%), abortus (1025%), dan bayi prematur (sekitar 2% termasuk VSD,
tetapi tidak termasuk PDA)
25-30
6-8
6-8
Koartasio aorta
5-7
Tetralogi fallot
5-7
5-7
4-7
3-5
1-3
1-3
Trunkus arteriosus
1-2
1-2
Atresia trikuspidalis
1-2
Ventrikel tunggal
1-2
1-2
Lain-lain
5-10
Etiologi
Riwayat Kehamilan Ibu
Penyakit :
Virus ( rubella, parotitis, dll)
Treponema ( syphillis )
Protozoa ( toxoplasmosis )
Diabetes Melitus
Efek teratogenik :
Alcohol
Thalidomide
Jamu
Radiasi
Hipoksia
Trauma
Kelahiran
Riwayat Keluarga
2% dari 1 anak dalam keluarga
menderita PJB
< 3% bila salah satu orang tua
penderita PJB
Demam rematik
Kelainan Kromosomal
Sindrom Down
Sindrom Turner
Sindrom Warfan
Faktor Resiko
Gejala
Klasifikasi Jantung
Kongenital
Klasifikasi
Gangguan hemodinamik
Kelainan
Sianotik
Non
sianotik
Obstruksi jantung
kanan
Sianotik
Nonsianotik
Pendekatan
Diagnostik
PJB
sianotik
pulmonary flow pulmonary flow
tetralogy of fallot
transposition of
the
great arteries
pulmonary
stenosis
pulmonary
atresia
non sianotik
volume load
pressure load
obstructive
ventricle outflow
Vaskularisasi paru
Gangguan
hemodinamik
LVH
Sianotik
LVH + RVH
RVH
(pletorik)
(oligemia)
R to L shunt
obstruksi RVOT
TAP
uni ventricle
TGA + VSD
TA + VSD besar
TGA
TAPVD
HLHS
TA + VSD kecil
TA + PS
PA + HLHS
PA + IVS
TGA + PS
TAP + PS
uni ventrikel +
PS
ToF
PA + VSD
DORV + PS
anomali Ebstein
Vaskularisasi paru
Gangguan
hemodinamik
(pletorik)
normal
Volume load
Pressure load
(L to R shunt)
(obstruksi LVOT)
VSD
ASD
AS
AR
koartasio aorta
MR
ASD
TAPVD
sindroma
Essenmenger
PS
MS
LVH
LVH + RVH
Non sianotik
RVH
Pemeriksaan
Penunjang
1.
2.
3.
4.
5.
Foto Rontgen
Elektrokardiografi
Ekokardiografi
Kateterisasi jantung
Tes darah lengkap
Komplikasi
Komplikasi CHD menimbulkan masalah di beberapa organ
tubuh :
Depresi otot jantung akibat tekanan dalam waktu lama atau
volume overload
Aritmia
Adanya bilik jantung yang abnormal (misalnya pengecilan
ventrikel kiri pada tetralogi Fallot, ASD)
Stroke atau abses otak pada kasus CHD sianosis
Infeksi endokarditis
Hipertensi pulmonal
Komplikasi di ginjal, misalnya nefropati sianosis seperti
hematuria, preotenuria, hipertensi dan sindrom nefrotik
Komplikasi di hati, CHD berupa sirosis hati berkaitan dengan
jantung akibat tekanan dan volume berlebihan yang kronis
Gagal tumbuh akibat asupan kalori yang tidak adekuat.
Pencegahan
Jenis Bising
Bising Sistolik
Karateristik
Bising holosistolik
(pansistolik)
JENIS BISING
Bising Diastolik
Karakteristik
Bising mid-diastolik
Karateristik
Bising kontinu
Bising
ASD
VSD
PDA
Stenosis Pulmonal
Jenis Kelainan
Bising
Tetralogi fallot
Stenosis aorta
Bising ejeksi sistolik disela iga 2 tepi kanan atau tepi kiri
sternum
Insufisiensi
pulmonal
Insufisisensi mitral
Ringan : BJ 1 normal
Berat : BJ 1 melemah
Bising pansistolik bersifat meniup,terdenagr keras di
apeks
Stenosis mitral
BJ 1 mengeras
Bisisng yang khas adalah bising mid-diastolik (seperti
guntur ),terdengar baik di apeks
VSD
Komplikasi
-Gagal jantung
- arus balik ( kaki)
- Endokarditis bakterialis
- Pasien cyanosis bila terjadi
arus balik
Tindakan bedah
VSD besar :
umur 3-7 tahun dengan
gagal jantung berulang
bila umur < 6 bulan A.P
diikat/banding
kontraindikasi = PVR SVR
Prognosis
ASD
-Gagal jantung
-Arus balik ( ka ki)
- hipertensi pulmonal
- Complete Heart Block
Defek Septum
Ventrikel
Diagnosis Banding
Insufisiensi Mitral
Insufisiensi Aorta
Stenosis Aorta
Coartatio Aorta
Definisi
Suatu lubang pada septum ventrikel.
Etiologi
Perimembranous
Defisiensi membran septum langsung di bawah katup aorta.
Muskular
Defek dibatasi oleh daerah otot.
A = Doubly committed
subarterial VSD;
B = perimembranous VSD;
C = inlet or atrioventricular
canaltype VSD
D = muscular VSD.
VSD kecil
Diameter defek kecil: 1-5 mm
VSD sedang
Diameter defek sedang: 5-10 mm
VSD besar
Diameter defek lebih daripada setengah ostium aorta
VSD kecil
VSD sedang
VSD besar
Biasanya asimptomatik
Defek kecil 1 5 mm
Defek 5 10 mm
Retraksi
Hemodinamik VSD
Manifestasi Klinis
Defek kecil dengan shunt dari kiri ke kanan kecil dan tekanan arteri
pulmonalis normal:
Tidak bergejala
Khas: ada bising holosistolik parasternalis kiri, keras, kasar, atau meniup,
Perspirasi banyak
Infeksi paru-paru berulang
Gagal jantung pada awal masa bayi
Sianosis tidak ada, tetapi keabu-abuan tampak saat infeksi atau menangis
Penonjolan prekordium kiri dan sternum
Bising pansistolik kurang kasar dan lebih meniup
Roentgenogram dada:
kardiomegali (penonjolan kedua ventrikel, atrium kiri, arteri pulmonalis)
Corak vaskular pulmonal bertambah
Mungkin ada edema paru
(peaked)
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
VSD
ASD
Bentuk dada
normal/kiri>kanan
Voussure Cardiaque (-)/(+)
Palpasi
Thrill (-)/(+)
Thrill (-)/(+)
Pulsasi intercostalis 3
kiri apex kuat angkat
( ASD I)
Perkusi
Cor normal/>
Cor normal/>
Auskultasi
Holosistolik
Diamond Shapped
Midsist
Holosist
VSD
Pemeriksaan
penunjang
ASD
X-foto :
Atrium kiri > (hipertrofi)
ventrikel kiri + ventrikel kanan
pembuluh darah paru >
Aorta < / menonjol
X-foto :
-Atrium + ventrikel
kanan>>
- PD paru >>
- Arteri pulmonalis >
EKG :
Ventrikel kiri + kanan hipertrofi
EKG :
-P normal/>
-PR >
-V1 : RSR kompleks
Ekokardiografi
Kateterisasi
Angiokardiografi
Gambaran Radiologi
Foto PA:
Tampak pelebaran
pembuluh darah paru-paru
Aorta kecil
Gambaran EKG
Komplikasi VSD
Endokarditis infektif
Prognosis
Penatalaksanaan
Hubungan Gagal
Jantung dengan VSD
Gagal Jantung
Bayi :
Tidak kuat menyusui, takipnea, gagal tumbuh,
Anak :
Sesak napas saat aktivitas, mudah lelah, edema
tungkai.
Tekanan di ventrikel
kanan menjadi > tinggi
dari ventrikel kiri
LVH
Darah akan mengalir
dari kanan ke kiri
Sianosis
Jantung tidak mampu kompensasi
GAGAL JANTUNG
Penatalaksanaan
Non-farmakologi:
Tirah baring yang ketat
Diet
Farmakologi:
Inotropik ( digitalis, dopamin, dobutamin)
Diuretik ( furosemid, spironolakton)
Vasodilator ( ACE-Inhibitor)
B-blocker ( Propanolol)
69
Definisi
71
Beban Volume :
A. Kanan,
V. Kanan
a. Pulmonalis
Besarnya Defek
Dilatasi
Perbedaan tahanan
sistemik dan tahanan
paru
A. Kanan
tekanan
Alir balik ke
jantung kanan
menurun
A. Kanan
tekanan
Jumlah darah saat
inspirasi dan
ekspirasi sama
Terjadi Pirau
Kiri Kanan
meningkat
Bunyi Jantung
Menetap
Prognosis
Baik menutup spontan
Tidak menutup asimptomatik
Pemeriksaan Penunjang
Rontgen
Elektrokardiografi
Ekokardiografi
Kateterisasi
Angioplasti
Komplikasi
Hipertensi pulmonal
Gagal jantung kongestif
Fibrilasi atrium fatal
Endokarditis bakterialis (jarang)
Penatalaksanaan
Non farmakologi : tindakan koreksi bedah
Defek atrioventrikuler
(primum)
Defek atrioventrikuler
(primum)
81
Definisi
83
Manifestasi Klinis
Sulit minum
Lekas lelah
Berkeringat
Infeksi saluran nafas
Deformitas dedo
Berat badan kurang
Denyut nadi terasa kuat
Diastolik rendah
Bising
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan
Penunjang
Definisi
Gejala
91
Definisi
93
Hipoksia sianosis
Polisitemia
Penurunan toleransi latihan
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
Kadang teraba getaran bising di tepi kiri
sternum
Bunyi jantungII biasanya tunggal
Bising ejeksi sistolik berasal dari jalan keluar
ventrikel kanan
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan
Penunjang
Penatalaksanaan
Pada serangan sianotik akut
Letakkan pasien dalam knee-chest position
Berikan 02 masker 5-8 L/menit
Morfin sulfat 0,1-0,2 mg/kg subkutan atau
intramuskular
Berikan natrium bikarbonat 1 mEq/kgBB iv untuk
koreksi asidosis.
Berikan transfusi darah bila kadar Hb kurang dari
15 g/dl, sekali pemberian 5 ml/kgBB.
Berikan propanolol 0,1 mg/kgBB bolus intravena.
Jangan berikan digoksin saat pasien dalam
serangan sianotik karena akan memperburuk
keadaan.
Prognosis
Stenosis Aorta
Definisi
Pulmonary Stenosis
Pulmonary Stenosis
(PS)
Gambaran klinis :
Berwajah bulat
Tidak terdapat
badan
Lekas letih
Dispneu pada waktu stress
Efek kepanjangan : gagal jantung
Sinkope
Epitaksis berulang
Dispneu paroksimal pada waktu istirahat
Palpasi :
Pada PS sedang dan berat teraba getaran bising
Pulmonary Stenosis
(PS)
Auskultasi :
Bising sistolik pada PS bersifat ejeksi
Bergantung pada beratnya sianosis
PS ringan dan sedang terdengar sistolik click yang
Tindakan bedah :
Jika tekanan ventrikel kanan lebih dari 70 mmHg
Prognosis :
PS ringan kehidupan normal
PS sedang tidak begitu mendapat kehidupan normal
Saran
Daftar Pustaka
Ikatan Dokter Anak Indonesia. 1994. Buku Ajar Kardiologi Anak. Jakarta : Binarupa Aksara. pp: 1404.
Rilantono LI. 2003. Defek Septum Ventrikel in Rilantono LI (ed) et al. 2003. Buku Ajar Kardiologi.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Afandi, Maemunah. 1983. Penyakit Jantung Bawaan : Apa yang harus dilakukan. www.kalbe.co.id
Behrman, Kliegman, Arvin. Nelson text book Ilmu Kesehatan Anak Vol. 2 ed. 15. Jakarta : EGC
Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi, Elisabeth, editor. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5.
Jakarta : FKUI
Sudoyo, Aru. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV. Jakarta : Departemen IPD FKUI
TERIMA KASIH