LAPSUSSS
LAPSUSSS
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Laporan Kasus
Maret 2016
Nama
: Muhammad Syuaib
Umur
: 54 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat
: Bone
Tanggal MRS : 3 Maret 2016
RM
: 725266
BB
: 54 kg
TB
: 160 cm
IMT
: 21.09 m2/kg (gizi cukup)
IDENTITAS PASIEN
ANAMNESIS
B1 : BP vesikuler, RR 20 x/mnt, Rh -/-, Wh -/B2 : TD 160/90 mmHg, HR 82 x/mnt reguler, kuat angkat
B3 : GCS 15 (E4M6V5), pupil bulat isokor 2,5mm/2,5mm, RC +/+, SB 36,7 C
B4 : Urine perkateter, kesan bercampur darah, produksi cukup, 60 cc/jam
B5 : peristaltik (+) kesan normal. Nyeri tekan (+) daerah suprapubik. Teraba
massa 4 cm di suprapubik
B6 : edema (-), fraktur (-)
PEMERIKSAAN FISIK
TEST
RESULT
NORMAL VALUE
WBC
13.5 x 103/uL
RBC
3.61 x 106/uL
HGB
9.8 g/dL
12 18
HCT
29.3 %
37 48
PLT
PT
INR
263 x 103/uL
10.5 detik
0.98
TEST
RESULT
NORMAL VALUE
GDS
76 mg/dL
<140
SGOT
46 u/L
<38
SGPT
15 u/L
<41
Ureum
44 mg/dL
10-50
Kreatinin
1.0 mg/dL
0,5-1,2
Natrium
134 mmol/L
136 - 145
Kalium
4.0 mmol/L
3,5 - 5,1
Klorida
90 mmol/L
97 - 111
APTT
32.4 detik
22,0 - 30,0
HbSAg
Non Reactive
Non Reactive
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Massa buli-buli
Hydronephrosis bilateral
Nefrolith sinistra
Efusi pleura dextra
Nyeri tumpul pada perut bagian bawah yang dirasakan tiba-tiba akibat adanya
tumor buli-buli dan berkurang bila mendapat terapi nyeri
VAS 3/10
PAIN ASSESSMENT
ASSESSMENT
PLANNING
4/3/2016
11.50
S (Subjektif) O (Objektif)
A (Assesment) P (Planning)
S: Nyeri perut pada bagian bawah menjalar hingga ke dua tungkai dan kencing -
Instruksi
Tramadol 50 mg /12jam /oral
bercampur darah
Paracetamol 500mg/6jam/oral
O: B1
B2
B3
SB 36,8 C
B4
Tramadol
50
mg/12jam/oral
-
Paracetamol
500mg/6jam/oral
Durogesic
patch
12.5 mcg
60 cc/jam
B5
: peristaltik (+) kesan normal. Nyeri tekan (+) daerah suprapubik. Teraba
massa 4 cm di suprapubik
B6
Planning:
Usul
konsul GH untuk
penanganan
hipertensi
6/3/2016
06.00
S: nyeri berkurang
-Paracetamol 500mg/6jam/oral
O:
B1 :BP vesikuler, RR 16 x/menit, Rh -/-, Wh -/B2 : TD 180/100 mmHg, HR 84 x/mnt reguler, kuat angkat
RC +/+, SB 36,5 C
(pagi)
80
oral(malam)
mg
/24jam
7/3/2016
06.00
S: nyeri berkurang
O: B1
Paracetamol
500mg/6jam/oral
SB 36,5 C
B4 : Urine perkateter, kesan bercampur darah, produksi cukup,
50 cc/jam
Eas
Premean
250
B5 : peristaltik (+) kesan normal. Nyeri tekan (+) daerah suprapubik. Teraba cc/24am/iv
massa 4 cm di suprapubik
Adalat
mg/24jam/oral (pagi)
Micardis
oros
30
80
mg/24jam/oral (malam)
8/3/2016
06.00
S: nyeri berkurang
MST /12jam/oral
O: B1
Paracetamol
500mg/6jam/oral
SB 36,5 C
Eas
cc/24am/iv
60 cc/jam
Adalat
Premean
250
oros
30
B5 : peristaltik (+) kesan normal. Nyeri tekan (+) daerah suprapubik. mg/24jam/oral (pagi)
Teraba massa 4 cm di suprapubik
Micardis
mg/24jam/oral (malam)
80
9/3/2016
06.00
S: nyeri berkurang
MST /12jam/oral
O: B1
Paracetamol
500mg/6jam/oral
SB 36,5 C
Eas
cc/24am/iv
60 cc/jam
Adalat
Premean
250
oros
30
B5 : peristaltik (+) kesan normal. Nyeri tekan (+) daerah suprapubik. mg/24jam/oral (pagi)
Teraba massa 4 cm di suprapubik
Micardis
mg/24jam/oral (malam)
80
O: B1
MST /12jam/oral
Paracetamol
500mg/6jam/oral
SB 36,5 C
Eas
cc/24am/iv
60 cc/jam
Adalat
Premean
250
oros
30
B5 : peristaltik (+) kesan normal. Nyeri tekan (+) daerah suprapubik. mg/24jam/oral (pagi)
Teraba massa 4 cm di suprapubik
Micardis
mg/24jam/oral (malam)
80
O: B1
MST /12jam/oral
Paracetamol
500mg/6jam/oral
SB 36,5 C
Eas
cc/24am/iv
60 cc/jam
Adalat
Premean
250
oros
30
B5 : peristaltik (+) kesan normal. Nyeri tekan (+) daerah suprapubik. mg/24jam/oral (pagi)
Teraba massa 4 cm di suprapubik
Micardis
mg/24jam/oral (malam)
80
O: B1
MST /12jam/oral
Paracetamol
500mg/6jam/oral
SB 36,5 C
Eas
cc/24am/iv
60 cc/jam
Adalat
Premean
250
oros
30
B5 : peristaltik (+) kesan normal. Nyeri tekan (+) daerah suprapubik. mg/24jam/oral (pagi)
Teraba massa 4 cm di suprapubik
Micardis
mg/24jam/oral (malam)
80
Dari Urologi:
Konsul
Anestesi
Perioperatif
10
O: B1
MST /12jam/oral
Paracetamol
500mg/6jam/oral
Pasien
belum
optimal
SB 36,5 C
untuk
penatalaksanaan
60 cc/jam
Eas
Premean
250
cc/24am/iv
Adalat
oros
30
mg/24jam/oral (pagi)
Micardis
mg/24jam/oral (malam)
80
11
O: B1
MST /12jam/oral
Paracetamol
500mg/6jam/oral
SB 36,5 C
Eas
cc/24am/iv
60 cc/jam
Adalat
Premean
250
oros
30
B5 : peristaltik (+) kesan normal. Nyeri tekan (+) daerah suprapubik. mg/24jam/oral (pagi)
Teraba massa 4 cm di suprapubik
Micardis
mg/24jam/oral (malam)
Tunda Operasi
80
12
O: B1
MST /12jam/oral
Paracetamol
500mg/6jam/oral
SB 36,5 C
Eas
cc/24am/iv
60 cc/jam
Adalat
Premean
250
oros
30
B5 : peristaltik (+) kesan normal. Nyeri tekan (+) daerah suprapubik. mg/24jam/oral (pagi)
Teraba massa 4 cm di suprapubik
Micardis
mg/24jam/oral (malam)
80
DISKUSI
Pasien dikonsul dari bagian Urologi untuk penanganan nyeri pada pasien pada
tanggal 4/3/2016. Pada hari pertama, pasien mengeluhkan nyeri pada perut
bagian bawah dan telah mendapat terapi Durogesic Patch 12,5 dari bagian
Urologi pada tanggal 3/3/2016, namun nyeri yang dirasakan hanya berkurang
sedikit. Dari hasil laboratorium terlihat bahwa adanya Lekositosis, Anemia.
Telah mendapat transfusi PRC sebanyak 3 bag dan antibiotik Ceftazidime 1
gram/iv dan menunggu hasil laboratorium kontrol terbaru. Pasien telah
dikonsul pada bagian Ginjal Hipertensi untuk penanganan Hipertensi dan
mendapat terapi Adalat Oros 30 mg/24 jam pada pagi hari, Micardis 80
mg/24jam pada malam hari dan Eas Premean 250 mg/24jam/iv. Selain itu,
pasien direncanakan untuk diet rendah garam.
PEMBAHASAN
Pada
hari-hari
perawatan
selanjutnya,
terapi
dioptimalkan
untuk
PEMBAHASAN
nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait
dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya
kerusakan.
Fisiologi nyeri
Reseptor nyeri - organ tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsang nyeri.
Organ tubuh yang berperan adalah ujung syaraf bebas dalam kulit yang berespon hanya
terhadap stimulus kuat yang secara potensial merusak.
Reseptor nyeri disebut juga nosireceptor, secara anatomis reseptor nyeri (nosireceptor) ada
yang bermielien dan ada juga yang tidak bermielin dari syaraf perifer.
Mechanical
Transduksi
Adalah proses dimana suatu rangsang
nyeri (noxious stimuli) diubah menjadi
suatu aktifitas listrik pada ujungujung saraf sensoris.
PROSES NYERI
Heat
Pressure
Chemical
Transmission
Transmisi
Adalah proses perambatan suatu
impuls nyeri melalui serabut saraf
sensoris menyusul proses
transduksi.
PROSES NYERI
Modulasi
Merupakan interaksi antara sistem analgesik
endogen (endogen opioid, seretonergik dan
noradrenergik) dengan input nyeri yang masuk
ke kornu posterior.
Kornu posterior merupakan GATE yang dapat
ditutup oleh endogeneous analgesia.
(Gate Controlled Theory)
PROSES NYERI
Modulation
Persepsi
Adalah hasil akhir dari proses interaksi
yang kompleks dan unik yang dimulai
dari transduksi, transmisi & modulasi
yang menghasilkan persepsi nyeri yang
amat subyektif
PROSES NYERI
Perception
Pain
Perception
Brain
Intensitas nyeri
Nyeri akut : Nyeri yang tidak berlangsung lama. Berdasarkan sumber nyeri, dibagi
menjadi 3 :
Nyeri permukaan : iritasi bahan kimia , rgsn termal
Nyeri somatis dalam : injeksi /iskemia
Nyeri visceral : berasal dari organ-organ (sering krn inflamasi)
Nyeri kronis: Nyeri berlangsung sangat lama, bisa menahun, yang kadang sumbernya
tidak diketahui
sering diasosiasikan dengan penyakit kanker dan arthritis
KLASIFIKASI NYERI
KLASIFIKASI NYERI
KLASIFIKASI NYERI
Pengobatan nyeri harus dimulai dengan analgesik yang paling ringan sampai ke yang
paling kuat. Tahapannya:
PENATALAKSANAAN NYERI
STEP 1
Nonopioid
STEP 2
Weak opioid
+nonopioid
+ adjuvant
STEP 3
Strong opioid
+nonopioid
+ adjuvant
TERIMA KASIH