Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN
BRONKITIS
DISUSUN OLEH :
APRILIA YUNITA

PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada tanggal 16 April 2002 pukul 10.00 WIB di Poli Alergi RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Biodata :
Nama

: An. N

Tempat tanggal lahir : Surabaya, 3 Februari 1991


Usia : 11 tahun (anak pertama)
Jenis kelamin

: perempuan.

Nama ayah/ ibu : Tn. S/ Ny. T


Pendidikan ayah/ ibu : SMA/ SMA
Agama

: Islam

Suku bangsa : Jawa/ Indonesia


Alamat : Surabaya
No. DMK : 10135091
Sumber informasi : Ibu dan anak
Diagnosa medis

: Bronkhitis .

RIWAYAT KESEHATAN

Keluhan utama

Ibu mengungkapkan An. N sejak minum es batuk terus menerus selama 2 hari, bila untuk
lari anak merasa sesak.

Riwayat penyakit sekarang

2 hari sebelum kunjungan ke poli alergi, klien minum es + jam setelah klien minum es
klien batuk- batuk, diserta dengan riak dan rasa sesak. Sesak bertambah berat saat anak
lari-lari.
Kemudian oleh ibu anak dibawa ke Poli Alergi RSUD Dr. Soetomo surabaya

Riwayat penyakit dahulu

Klien menderita alergi sejak usia 10 bulan dengan keluhan batuk disertai dengan sesak
kemudian berobat dan sembuh. Pada usia anak 2 tahun kambuh lagi kemudian klien periksa
dan rutin kontrol selama + tahun. Pada usia 10 tahun kambuh lagi setelah memakan
buah melon. Klien bisa
memenuhi kebutuhan tidurnya, ibu mengungkapkan sulit
mengontrol makanan yang dikonsumsi anakanya terutama hal-hal yang dingin yang dapat
menyebabkan alergi.

LANJUATN
Riwayat

penyakit keluarga

Ibu mengungkapkan bahwa ayah klien alergi terhadap


debu rumah dan buah kelengkeng, tetapi didalam
anggota keluarga tidak ada yang menderita asma.
Riwayat

tumbuh kembang

Pada saat ini anak memasuki masa Industri Vs Inferior.


Pada saat ini bersekolah di SD kelas 5. Selama sekolah
ini klien tidak pernah tinggal kelas, anak sering
menghias kamarnya.

POLA AKTIVITAS SEHARI HARI


No
1

Pola Aktivitas
Nutrisi :

Di Rumah

Di Rumah Sakit

Kebiasaan makanan

Mengkonsumsi susu

Menu

kaleng

Makanan Kesukaan

Makanan Pantangan

Pasien tidak makan

360cc/ hari

Pasien tidak makan

Selera Makan
Jumlah Minum

500cc/hari

Eliminasi :

BAK

8 Kali/Hari

9 10 kali/hari

Kuning

Kuning

400 500cc/hari

500 - 700cc/hari

4-5 kali/hari

3 - 4 kali/hari

Warna

Kuning

Kuning

Konstipasi

Lembek

Cair sejak masuk RS

Gangguan

Kebiasaan
Warna
Gangguan
Volume

BAB
Kebiasaan

Aktifitas Fisik :

Px biasanya bercanda dengan

Px hanya istirahat dan berbaring

keluarga

ditempat tidur

Istirahat (tidur)

Istirahat (tidur)

Tidur nyenyak

Px tidurnya tidak nyenyak karena

Siang : 2 3 jam

sesak

Malam : 7 8 jam

Siang : 2 jam

Malam : 5 6 jam

Kasur, seprei, bantal, guling,

Kasur baks, perlak

selimut.

Px biasanya tidur dengan

Px di RS tidur dengan lampu

lampu menyala

menyala.

Susah tidur karena pernafasan

Kebiasaan

Waktu senggang

Gangguan

Istirahat Tidur :

Kebiasaan

Perlengkapan

Penerangan

Gangguan

terganggu.

5 Personal Hygine :
Mandi
Keramas
Gosok Gigi
Ganti Pakaian
Gangguan

2 kali/hari

Diseka 2 kali/hari

2kali seminggu

2 kali/ hari

2 kali/hari dan bila

basah

Data Psikososial
Ibu mengungkapkan bertempat tinggal di daerah yang penduduknya padat. Pendapatan keluarga
750.000,-/ bulan.
Pemeriksaan fisik

Keadaan umum
Anak duduk di meja pemeriksaan kesadaran compomentis, anak tampak batuk-batuk,
tampak agak sesak, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 92 x/mnt, suhu 37 OC, pernafasan 26
x/mnt teratur.

Kepala dan leher

Kepala berbentuk simetris, rambut bersih, hitam dan penyebarannya merata, terpotong
pendek.

Mata tidak ada anemi, ikterus tidak ada.

Telinga tidak ada serumen.

Hidung tidak terdapat pernafasan cuping hidung.

Mulut bersih, tidak terdapat karies gigi.

Leher tidak terdapat pembesaran kelenjar, klien mampu menelan tanpa terasa sakit/
nyeri, tidak ada kaku kuduk.

Dada

dan thoraks

Pergerakan

dada simetris, Wheezing +/+, Ronchi +/+, retraksi otot


bantu pernafasan ringan. Pemeriksaan jantung, ictus cordis terletak
di midclavicula sinistra ICS 4-5, S1S2 tunggal tidak ada bising/
murmur.

Abdomen
Bentuk

supel, tidak ada meteorismus, bising usus + normal 5 x/


mnt, tidak ada nyeri tekan, hepar dan limpa tidak teraba.

Ekstrimitas
Tidak

ada kelainan dalam segi bentuk, uji kekuatan otot adalah 5


untuk masing-masing ekstrimitas. Klien mampu menggerakkan
ekstrimitas sesuai dengan arah gerak sendi.

Pemeriksaan

penunjang medis

DL:
Hb

13 gr %, LED14-28, leukosit 6800, diff. Count


-/ -/ 2/ 61 / 35/ 2

Pemeriksaan

alergi:

House

dust 10,3 mm, tomat 12,7 mm, udang


12,5 mm, histamin 30,8 mm.

Foto

thoraks:

Tidak

didapatkan kelainan, sinus phrenicostalis


tajam.

ANALISA DATA
Data
S:

O:

Ibu mengungkapkan anak batuk disertai riak dengan sesak sejak 2


hari yang lalu.

Wheezing +/+.

Rhonci +/+.

RR 26 x/mnt, teratur.

Retraksi intercosta ringan.

Pergerakan dada simetris, irama nafas teratur.

Etiologi

Masalah

Alergen

Bersihan jalan nafas

Aktivasi Ig. E

Pengeluaran histamin

Organ target (saluran pernafasan)

Edema mukosa

Peningkatan produksi mukus

S:

Ibu mengungkapkan sulit mengontrol makanan yang dimakan


oleh anak yang menjadi sumber alergi.

Klien menderita alergi sejak 10 bulan dan kambuh kembali


pada usia 2 dan 10 tahun.

O:

Alergi

efektif
Membutuhkan pengetahuan orang tua dan kepatuhan anak
untuk penghindaran alergen

Klien batuk disertai sputum, agak sesak, RR 26 x/mnt.

Penatalaksanaan regimen tidak

Tidak patuh

Ketidakefektifan penatalaksanaan regimen pengobatan

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas berhubungan


dengan peningkatan produksi sekret yang ditandai
dengan Ibu mengungkapkan anak batuk disertai riak
dengan sesak sejak 2 hari yang lalu, Wheezing +/+,
Rhonci +/+, RR 26 x/mnt, teratur, Retraksi intercosta
ringan.

Ketidakefektifan

penatalaksanaan regimen pengobatan


berhubungan dengan ketidakpatuhan yang ditandai
dengan Ibu mengungkapkan sulit mengontrol makanan
yang dimakan oleh anak yang menjadi sumber alergi.

RENCANA TINDAKAN
No.

1.

Diagnosa keperawatan

Tujuan

Ketidakefektifan bersihan Jalan nafas bersih

Kriteria hasil

Rencana tindakan

Pada saat bernafas a.

Jelaskan pada klien dan

Rasional
a.

Pengetahuan yang memadai

jalan nafas berhubungan

dan patent setelah

tidak

keluarga beberapa tindakan

memungkinkan keluarga dan

dengan peningkatan

mendapat tindakan

menggunakan

yang dapat dilakukan untuk

klien kooperatif dalam

produksi sekret yang

keperawatan.

otot-otot bantu.

meningkatkan proses

tindakan perawatan.

frekwensi nafas

pengeluaran sekret.

Anjurkan kepada klien dan

ditandai dengan Ibu

mengungkapkan anak batuk

dalam batas

disertai riak dengan sesak

normal 15-30

keluarga agar memberikan

sejak 2 hari yang lalu,

x/mnt.

minum lebih banyak dan

akan mengencerkan sekret

suara nafas

hangat kepada klien.

sehingga sekret akan lebih

broncho vesikuler. c.

Ajarkan pada keluarga

mudah dikeluarkan.

Wheezing +/+, Rhonci +/+,


RR 26 x/mnt, teratur,

b.

Retraksi intercosta ringan.

b.

fisioterapi nafas dan latihan


batuk efektif

Peningkatan hidrasi cairan

c.

Fisoterapi nafas melepaskan


sekret dari tempat
perlekatan, postural drainase
memudahkan pengaliran
sekret, batuk efektif
mengeluarkan sekret secara
adekuat.

No.

Diagnosa

Tujuan

Kriteria hasil

Rencana tindakan

Rasional

keperawatan

d. Kolaborasi dalam
pemberian ekspektoran.

(rate, pola, penggunaan


otot bantu, irama, suara

regimen yang berfungsi


untuk mengencerkan

e. Observasi: Pernafasan

a. Ekspektoran mengandung

sekret agar lebih mudah


dikeluarkan.
b. Tanda vital merupakan

nafas, cyanosis), tekanan

indikator yang dapat

darah, nadi, dan suhu.

diukur untuk mengetahui


kecukupan suplai
oksigen, suplai oksigen
yang cukup merupakan
tanda jalan nafas sudah
bebas dan patent.

N
O

DX KEPERAWATAN

TUJUAN

KH

INTERVENSI

Ketidakefektifan
penatalaksanaan
regimen pengobatan
berhubungan dengan
ketidakpatuhan yang
ditandai dengan Ibu
mengungkapkan sulit
mengontrol makanan
yang dimakan oleh
anak yang menjadi
sumber alergi

Orang tua
menunjukkan
keinginan
untuk
berperan
aktif dalam
penata
laksanaan
pengobatan
dan
perawatan
agar efektif
setelah
mendapat
penjelasan
dari petugas.

Orang tua
mengetahui
faktor-faktor
yang mem
pengaruhi
timbulnya alergi.
Orang tua
mengetahui cara
dan tindakan
yang dilakukan
untuk
menghindari
kontak dengan
alergen

Berikan penyuluhan pada


keluarga tentang bahanbahan terutama makanan
yang menjadi bahan alergen
bagi anak.
Diskusikan dengan keluarga
mengenai alternatif
tindakan yang mungkin
dilakukan untuk
menghindari kontak dengan
alergen.
Berikan positif
reinforcement pada orang
tua dan anak jika
kooperatif.

RASIONAL

Pengetahuan yang
memadai
memungkinkan klien
dan keluarga
koopertif terhadap
tindakan perawatan.
Alternatif cara yang
dipilih oleh keluarga
merupakan jalan
keluar yang sesuai
dengan keadaan
keluarga.
Positif
reinforcement
meningkatkan rasa
percaya diri dan
motivasi keluarga
untuk berperan aktif
dalam perawatan
klien.

IMPLEMENTASI
Tgl/ Pukul
16 April 2002

No. DP
1.

a.

10.30 WIB

Pelaksanaan tindakan
Menjelaskan kepada ibu bahwa sekret dapat dikeluarkan dengan batuk, tetapi bila sekret
kental akan mempersulit pengeluaran sekret. Oleh karena itu sekret perlu diencerkan
dengan minum lebih banyak dan hangat, minum obat sesuai dosis dan tepat waktu.

b.

Menganjurkan kepada ibu agar memberikan minum yang lebih banyak kepada anak dan yang
hangat.

c.

Mengajarkan kepada ibu dan klien cara batuk efektif yaitu menghirup nafas dalam 2 kali
kemudian dibatukkan dengan keras sampai riak keluar.

d.

Memberikan penjelasan tentang pengobatan (ECD) dan perawatan klien dirumah.

e.

Menganjurkan kepada ibu untuk mengulang kembali penjelasan dari petugas sesuai dengan
bahasa ibu sendiri.

16 April 2002
11.30 WIB

2.

a.

Memberikan penjelasan tentang faktor alergen yang seharusnya dihindari oleh anak.

b.

Berdiskusi dengan keluarga tentang tindakan yang dapat dilakukan untuk menghindari
alergen yaitu:

Membersihkan rumah.

Tidak menyajikan makanan yang menjadi sumber alergen.

Mengganti jenis makanan yang menjadi sumber alergen dengan makanan yang lain.

Memotivasi anak agar tidak mengkonsumsi makanan yang menjadi sumber alergen.

a.

Memberikan pujian dan dorongan terhadap rencana tindakan keluarga yang positif.

EVALUASI
No.
1.

S OAP
S: Ibu mengungkapkan dapat memahami penjelasan yang diberikan oleh petugas tentang tindakan yang mungkin dilakukan untuk
memudahkan pengeluaran riak.
O:

Ibu mampu menjelaskan kembali apa yang telah dijelaskan petugas sesuai dengan bahasa ibu sendiri.

Ibu tampak menganggukkan kepala saat dijelaskan oleh petugas.

Batuk (+), Wheezing +/+, ronchi +/+.

Masalah belum teratasi.


A: Ibu mengerti tentang penjelasan tentang tindakan untuk membantu pengeluaran sekret.
Kontrol 3 minggu lagi.

P:
2.

S: Ibu mengungkapkan sudah mengerti penjelasan tentang faktor yang menjadi penyebab batuk-batuk dan sesak pada anaknya dan
cara untuk menghindarinya.
O: Ibu dapat menjelaskan kembali tentang alergen dan usaha untuk menghindarinya.
Masalah teratasi.
A: Rencana perawatan dihentikan, kontrol 3 minggu lagi.
P:

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai