RIWAYAT PEKERJAAN
JURNALISTIK
MENGAJAR
POLITEKNIK NEGERI BALI
AKBID BALI WISNU DHARMA
STP NUSA DUA BALI
SPB STPBI DENPASAR
STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
Alam Semesta
Asal Mula Alam Semesta
Tuhan menciptakan alam semesta ini
berlangsung secara berjenjang dari
jenjang yang teramat gaib sampai pada
jenjang yang tampak berwujud
C.Hakekat Manusia
Manusia adalah makhluk yang berakal
buddhi. Manusia sering disebut Atmaja, Anuja
atau Janma dan juga purusa, manusia
disebut manusia oleh karena ia pada
hakekatnya adalah penjelamaan dari Anu.
Anu dalam bahasa Sansekerta berarti atom.
Maksudnya adalah percikan kecil dari Tuhan.
Manusia disebut Atmaja, Anuja atau Janma
olah karena pada hakekatnya ia adalah atma
atau anu yang lahir atau menjelma dari atma
anu yang membadan.
Agama
Agama : Religius (latin), Religion (Inggris,
Perancis, Jerman), Relegie (Belanda)
a.Relegie (relegion) menurut pujangga Kristen,
Sains Augustinus, berasal dr re dan elegie yg berarti
memilih kembali dr jalan sesat ke jalan Tuhan
b. Relegie menurut Lactantius berasal dr kt re dan
ligare yg artinya menghubungkan kembali sesuatu
yg telah putus. Yg dimaksud ialah menghubunbgkan
antara Tuhan dan manusia yg telah terputus oleh
karena dosa-dosanya.
c. Relegie menurut Cicero berasal dri kt re dan
logere yg berarti membaca berulang-ulang
bacaan0-bacaan suci dg maksud agar jiwa di
pembaca terpengaruh oleh kesuciannya
Fungsi Agama
Indonesia adalah bangsa yang religius,
yang penting kepada Tuhan. Hal ini sudah
barang tentu mempunyai arti yang sangat
positif. Keyakinan menjadi spirit utama yg
penting bagi kehidupan dan pertumbuhan
Indonesia yg sedang membangun, berjuang
dg segala daya upaya utk mewujudkan
masyarakat Pancasila. Oleh karena itu
maka dlm membangun bangsa tentu tak
mungkin
mengabaikan
segi-segi
keagamaan dan keyakinan masyarakat.
MANUSIA,
INDIVIDU DAN
MASYARAKAT
Kedudukan manusia
Manusia adalah makhluk rasional, moral
esthetik dan spiritual yang memiliki
kesadaran
utk
kebebasan
berpikir,
berkemauan dan bercita-cita. Manusia
sebagai makhluk utama karena sebagai
makhluk pikir, maksudnya makhluk hidup
yang tergantung dari pikirannya/akalnya.
Hakekat Manusia
Manusia : makhluk yg berakal budhi.
Manusia sering disebut Atmaja, Anuja atau
Janma dan juga Purusa. Manusia disebut
manusia karena ia pd hakekatnya adalah
penjelmaan dari Anu. Anu dlm bahasa
Sansekerta berarti atom. Maksudnya :
percikan kecil dr Tuhan. Manusia disebut
Atmaja karena pd hakekatnya ia adalah
atma atau anu yg lahir dr atma/anu yg
membadan.
INDIVIDU, KELUARGA,
MASYARAKAT
1. Individu : manusia pribadi itu sendiri, merupakan unit
terkecil dlm masyarakat.
2. Keluarga:bentuk kerjasama yg terkecil.Keluarga
merupakan ikatan ibu, bapak, anak dan sebagainya.
Dalam masyarakat Patrilinear garis hubungan kesatuan
itu ditarik dari garis kebapakan sedangkan dlm bentuk
Matrilinear garis hubungan kesatuan yg ditarik dari garis
ibu.Sistem pembatasan itu pada dasarnya terjadi karena
adanya peraturan-peraturan ttg berlakunya azas batas
perkawinan yg dibolehkan sehingga perlu mengenal
batas-batas kesatuan itu.
Tugas keluarga
masyarakat
Masyarakat : kelompok-kelompok individu yg
hidup bersama baik dlm kesatuan kerja sama
maupun dlm arti bertentangan. Bekerjasama dan
bertentangan adalah ciri khas dr satu bentuk
masyarakat.
Dlm Hindu terbagi atas kelompok masyarakat
catur warna dharma atau ada juga yg menyebut
empat pelapisan masyarakat.
Catur warna dharma :empat fungsi dan
kewajiban, sedangkan empat lapisan terdapat
perbedaan tingkat.
DIMENDI BERAGAMA
A.Aliran Kepercayaan
Sebelum membahas aliran kepercayaan terlebih dahulu
akan dibahas perbedaan antara aliran kepercayaan
dengan agama. Perbedaan antara aliran kepercayaan
dengan agama paling tidak ada tiga yakni :
Agama memiliki kitab suci sedangkan aliran
kepercayaan tidak.
Agama memiliki tempat suci sedangkan aliran
kepercayaan tidah harus memiliki tempat suci
Agama memiliki nabi sedangkan aliran kepercayaan
tidak.
Aliran
kepercayaan
masyarakat
yang
bersumber kepada budaya leluhur bangsa
Indonesia, yang mengandung nilai-nilai dan
telah membudaya dalam masyarakat sebagai
hasil penalaran daya cipta karsa dan rasa
manusia,
yang
berbentuk/berwujud,
kepercayaan
budaya
meliputi
aliran
kebathinan, kejiwaan. Kerohanian/kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha esa, yang pada
umumnya berhimpun dalam wadah organisasi
Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
Pengawasan
terhadap
klenteng-klenteng
yang
merupakan bagian dari agama, kepercayaan dan adat
istiadat Cina (sesuai dengan Inpres No 14 Tahun 1967
tentang Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat Cina,
dan Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Dalam
Negeri dan Jaksa Agung RI. No.67 Tahun 1980. No 224
Tahun 1980 dan Nomor : Kep-III/JA/19/1980 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Inpres No.14 Tahun 1967.
Dengan demikian jelas bahwa Kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa hanya merupakan bagian dari
aliran kepercayaan masyarakat. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan hanya membina kepercayaan
Terhadap Tuhan Yang Maha esa, tidak membina seluruh
aliran kepercayaan masyarakat.
2.Agama Budha
Budha sebenarnya bukan nama orang melainkan
sebutan untuk menamakan orang yang telah
mencapai boddhi, yakni seseorang yang telah
mencapai
penerangan
sempurna,
telah
mendapatkan wahyu dan karenanya ia sadar akan
makna hidupnya dan terbuka nyata jalannya untuk
melepaskan diri dari ikatan karma. Buddha berarti
yang sadar. Penerangan
sehingga mampu
menyadari kenyataan atau kebenaran yang
terdapat dalam kehidupan ini. Orang yang telah
mencapai penerangan sempurna adalah Sidharta
Gautama. Beliau lahir pada tahun 623 SM di India
Utara dan meninggal tahun 543 SM. Sidharta
C.Agama Islam
D. Agama Katolik
E.Agama Kristen
Agama Kristen diyakini oleh umatnya lahir dari
sejarah yang sangat panjang, bahkan diyakini
kisahnya sudah dimulai sejak manusia masih di
Taman Edhen. Awalnya bukan bernama Kristen
manun hakikat ajarannya kemudian membangun
ke-Kristenan
diyakini
telah
dimulai
sejak
penciptaan. Sebagaimana Injil Kristen menguraikan
tentang Adam dan Hawa sebagai manusia pertama
di dunia maka sejak itu ke-Kristenan dianggap telah
menjadi bagian dari sejarah manusia. Agama
Kristen sesungguhnya lahir sebagai koreksi
terhadap bentuk kepercayaan dan ritual yang
dilakukan oleh Gereja Katolik Roma.
Kedua
Penyiaran agama tidak dibenarkan untuk ditujukan
terhadap orang dan atau orang yang telah memeluk
sesuatu agama lain.
Dilakukan dengan menggunakan bujukan / pemberian
materiil, uang, pakaian, makanan, minuman, obat-obatan
dan lain-lain agar supaya orang tertarik untuk memeluk
suatu agama.
Dilakukan dengan cara penyebaran pamflet, buletin,
majalah, buku-buku dan sebagainya di daerah-daerah / di
rumah-rumah kediaman umat / orang yang beragama lain.
Dilakukan dengan cara-cara masuk keluar dari rumah ke
rumah orang yang telah memeluk agama lain dengan
dalih apapun.
Ketiga
Bilamana
ternyata
pelaksanaan
pengembangan dan penyiaran agama,
sebagaimana yang dimaksudkan diktum
kedua, menimbulkan tegangnya kerukunan
hidup antar umat beragama akan diambil
tindakan sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Keempat
Seluruh aparat Departemen Agama sampai
ke daerah-daerah diperintahkan untuk
melakukan
pengawasan
terhadap
pelaksanaan keputusan ini dan selalu
mengadakan konsultasi / koordinasi dengan
unsur-unsur pemerintah dan tokoh-tokoh
masyarakat setempat.
B.Ethika
Ethika adalah pengetahuan tentang
kesusilaan. Kesusilaan berbentuk kaidahkaidah yang berisi larangan-larangan atau
suruhan-suruhan untuk berbuat sesuatu.
Dengan demikian dalam ethika kita akan
dapati ajaran tentang perbuatan yang baik
dan perbuatan yang buruk. Perbuatan
yang baik itulah supaya dilaksanakan dan
perbuatan yang buruk itu dihindari.
2.Pengendalian Diri
Agar
orang
tidak
dikuasai
oleh
kecenderungan-kecenderungan
yang
rendah ia harus mengendalikan diri dari
guncangan-guncangan hati yang tidak
baik. Guncangan-guncangan itu semula
ada angan dalam bentuk keinginan.
3.Dasendriya
Dasendriya adalah sepuluh indriya yang
ada pada diri kita. Indriya-indriya tersebut
merupakan bagian dari alam pikiran kita
untuk
mengenal,
merasakan
dan
melaksanakan sesuatu. Dari indriya inilah
timbulnya keinginan-keinginan dan melalui
indriya pulalah kita mendapat kepuasan,
kesenangan dan kesusahan.
DIMENSI SOSIAL
KEAGAMAAN
A.Keselarasan Tujuan Agama Hindu dan
Tujuan Pembangunan
Nasional
Agama Hindu adalah agama yang riil
mempunyai tujuan yang ingin
dicapainya.Tujuan tersebut tersurat secara
jelas dalam formula Veda dinyatakan
sebagai berikut : Moksartham jagathita ya
ca iti dharmah.
Agama Hindu
Sesuai dengan tujuan agama Hindu yakni Moksartham
Jagadhita Ya Ca Iti Dharma yang mengandung suatu
maksud yang sangat dalam dan luas yakni tujuan hidup
ini adalah untuk mencapai keseimbangan antara
kebutuhan jasmani dan rohani sudah tentu didahului
dengan perbuatan keseimbangan jasmani pula. Oleh
karena itu, agama Hindu telah mengajarkan kepada
umatnya untuk menjauhi segala bentuk yang dapat
merugikan diri sendiri maupun orang lain, sehingga
tercipta kebahagiaan lahir dan bathin. Bagi agama Hindu
penggunan narkoba atau pecandu itu dapat merusak
kelima unsur yang ada dalam tubuh manusia.
Agama Islam
Al-Quran dalam Surat AL-MAAIDAH 90 artinya
hai orang-orang yang beriman sesungguhnya
minuman keras, berjudi, berkorban untuk
berhala, mengundi nasib dengan panah adalah
perbuatan setan, maka jauhilah perbuatanperbuatan
itu
agar
kamu
mendapat
keberuntungan . Sabda Nabi Muhammad
S.A.W yang artinya tiap zat/bahan yang
memabukan adalah khamar (alcohol, narkoba,
dan sejenisnya) dan zat yang memabukkan
adalah haram. Narkoba juga termasuk dalam
katagori yang diharamkan Allah SWT
Agama Katolik
Disebutkan dalam INJIL, LUKAS 31: 34 jagalah
dirimu, supaya hatimu sarat oleh pesta pora dan
kemabukan serta kepentingan duniawi dan supaya
hari Tuhan jangan tiba-tiba jatuh keatas dirimu
seperti suatu jerat perkara-perkara yang hina dan
keji. Selanjutnya dalam KITAB RAJA_RAJ 20 :16:
disebutkan pikiran menjadi tumpul karena
pengaruh obat sangat mengganggu susunan syaraf
sehingga setiap perbuatnnya tidak lagi dapat
dkontrol dengan pikiran yang jernih hal ini
berbahaya apabila orang-orang yang terkena
mempunyai kedudukan penting karena setiap
keputusannya akan mencelakakan banyak orang .
Agama Protestan
Disebutkan dalam GALATION 5:13,21 :
saudara-saudara memang kamu telah dipanggil
untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu
mempergunakan kemerdekaan itu sebagai
kesempatan untuk kehidupan dalam dosa,
melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh
kasih. Kedengkian, kemabukan, pesta poira
dan sebagainya. Terhadap semuanya itu
keperingatkan kamu seperti yang telah kubuat
dahulu bahwa barang siapa melakukan hal-hal
yang demikian tentu
tidak akan mendapat
bagian dari kerajaan allah (sorga).
Agama Budha
Agama Budha dalam pandangannya tentang
narkoba, menyebutnya dengan istilah yang terdiri
dari 4 kosa kata yaitu :
Sura: sesuatu yang membuat nekat, mengacu pada
minuman keras yang mengandung alkohol.
Meraya: sesautu yang membuat mabuk/kuragnya
kewaspadaan seperti minuman keras yang
memabukkan.
Majja : sesuatu yang membuat tidak sadarkan diri
seperti ganja morphin.
Pamadatthama
:
yang
menjadi
dasar
kelengahan/kecerobohan.
Kong Hu Cu
Disebutkan dalam Mengzi Jilid IV B li Lo :
Mengzi menjawab : yang dianggap tidak berbakti pada
jawab ini ada lima hal :
Malas
ke-empat
anggota
tubuhnya
dan
tidak
memperhatikan pemeliharaan terhadap orang tua.
Suka
berjudi
dan
mabuk-mabukan
serta
tidak
memperhatikan pemeliharaan terhadap orang tuanya.
Tamak akan harta benda, hanya tahu istri dan anak,
sehingga tidak memperhatikan pemeliharaan terhadap
orang tuanya.
Hanya menuruti keinginan mata clan terlinga, sehingga
memalukan orang tua.
Suka akan keberanian dan sering berkelahi, sehingga
membahayakan orang tua.
Manusia yadnya
Manusia yadnya=korban suci yg bertujuan
utk memelihara serta membersihkan lahir
bathin manusia sejak terjadi pembuahan
di dalam kandungan sampai akhir
hidupnya.
Ucapan mantra
Om Sang Ibu Pertiwi rumaga bayu,
rumaga amerta sanjiwani, angermertain
sarwa tumuwuh, nama si bayi,
mangda dirgayusa nutugang tuwuh
5.Upcara
Tiga
Bulanan
(105)
diselenggaraklan upacara Nyambutin
penucian terhadap si bayi dg sesajen.
Dan memohonkpd Sang Hyang Ibu Pertiwi
agar diberikan kekuatan karena si bayi
baru
pertamakalinya
menginjakkan
kakinya di tanah.
Om A Ta Sa Ba I,
Om Wa Si Ma Na Ya,
Om Mang Ang Ung
Om swargantu, moksantu, sunyantu, murcantu,
Om ksama sampurna ya namah swaha.
Artinya:
Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, semogalah arwah
yang meninggal denganMu, mencapai keheningan
tanpa derita. Ya Tuhan, ampunilah segala dosanya,
semoga ia mencapai kesempurnaan atas
kekuasaan dan pengetahuan serta
pengampunanMU.
Mageseng
Sawa Wedana :
1. Setelah mayat tiba di Setra (kuburan)
diturunkan dibuka kemudian dilanjutkan dg :
a. Tirtha penembak
b. Pengelukatan
c. Pebersihan
d. Pengentas
e. Tirta dr sesuhunan kawitan Kahyangan
Tiga
(Sancita,