Gizi Kurang
Gizi Kurang
GIZI KURANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2016
Identitas Pasien
Nama
:R
Umur
: 2 tahun
Jenis kelamin
Alamat
: Ciperna
Nama Ibu
: Ny. L
Usia
: 19 tahun
Pekerjaan
Nama ayah
: Tn. S
Tanggal pemeriksaan
: Perempuan
: 29 Mei 2016
Anamnesis
Pasien sering batuk pilek, sebulan dapat terkena pilek sampai 2 kali
Riwayat Imunisasi
Berat badan saat ini 7,5 kg dan panjang badan 71,5 cm.
Pasien sudah dapat berjalan dan berbicara, gigi sudah tumbuh
(2 gigi seri atas dan bawah)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda-tanda vital
: N= 110, FR = 30, S
Kepala-Leher
= 36,0
Kepala
Mata
Hidung
: sekret -/-
Telinga
Mulut
Tenggorok
: tidak diperiksa
Leher
Thorak :
Inspeksi : pernafasan simetris kanan dan kiri, bentuk dada normothorak, retraksi iga (+), retraksi
suprasternal (+)
Palpasi
Auskultasi: Pulmo : bunyi nafas bronkovesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-, BJ I-II ireguler, murmur
(-), gallop (-)
Abdomen
Auskultasi
Palpasi
: peristaltik (+)
Diagnosis Banding
Bronkopneumonia
Pemeriksaan
Penunjang
Ekokardiografi (5 April 2016)
1.
2.
Ksan : ASD
Diagnosis Kerja
ASD
Penatalaksanaan
1.
2.
Pemberian ASI
3.
Rujuk Sp.JP
Prognosis
Quo ad vitam
: dubia
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
KLASIFIKASI
Etiologi
EPIDEMIOLOGI
Hemodinamik
Secara anatomis jantung terdiri dari 4 ruang yang terpisah oleh sekat
yaitu 2 serambi (atrium) dan 2 bilik (ventrikel). Pembuluh nadi utama
(aorta) keluar dari bilik kiri, sedangkan pembuluh nadi paru (arteri
pulmonal) keluar dari bilik kanan jantung. Pembuluh balik besar (vena
kava) yang menampung darah dari seluruh tubuh, masuk ke dalam
atrium kanan sedangkan pembuluh balik paru (vena pulmonalis)
masuk ke dalam atrium kiri.
Darah yang mengandung oksigen tinggi dari ventrikel kiri, melalui
aorta akan dipompakan ke seluruh tubuh untuk memenuhi
metabolisme tubuh. Selanjutnya darah dengan saturasi rendah yang
berasal dari seluruh tubuh melalui vena kava masuk ke dalam atrium
kanan yang kemudian masuk ke dalam ventrikel kanan untuk
selanjutnya dipompakan ke paru melalui arteri pulmonal untuk
dibersihkan di paru. Darah yang mengandung oksigen tinggi dari paru,
melalui vena pulmonalis dialirkan ke atrium kiri, kemudian dialirkan ke
ventrikel kiri untuk selanjutnya dipompakan ke seluruh tubuh.
Manifestasi Klinis
.
a. Gangguan pertumbuhan.
b. Sianosis.
c. Toleransi latihan.
d. Infeksi saluran napas berulang
e. Bising jantung.
DIAGNOSA
Diagnosis
penyakit
jantung
bawaan
ditegakkan berdasarkan pada anamnesis,
pemeriksaan fisis, pemeriksaan penunjang
dasar serta lanjutan.
Pemeriksaan penunjang dasar yang penting
untuk penyakit jantung bawaan adalah foto
rontgen
dada,
elektrokardiografi,
dan
pemeriksaan laboratorium rutin.
Pemeriksaan lanjutan (untuk penyakit jantung
bawaan)
mencakup
ekokardiografi
dan
kateterisasi jantung.
Atrial Septal Defect (ASD) atau defek septum atrium adalah kelainan akibat
adanya lubang pada septum intersisial yang memisahkan antrium kiri dan
kanan.Defek ini meliputi 7-10% dari seluruh insiden penyakit jantung
bawaan dengan rasio perbandingan penderita perempuan dan laki-laki 2:1.
Berdasarkan letak lubang defek ini dibagi menjadi defek septum atrium
primum, bila lubang terletak di daerah ostium primum, defek septum
atrium sekundum, bila lubang terletak di daerah fossa ovalis dan defek
sinus venosus, bila lubang terletak di daerah sinus venosus, serta defek
sinus koronarius.
TERAPI
Kardiologi Intervensi
Komplikasi
1. Sindrom Eisenmenger.
2. Serangan sianotik.
3. Abses otak.
TERIMA
KASIH