Perkerasan:
Mekanisme Pembebanan, Sistem
Pelapisan dan Pengujian Laboratorium
Konsep Dasar
>>
Perkerasan
Tanah Dasar
<<
kelenturan
deformasi
2.
kekakuan
Permukaan (surface
Pondasi (base)
Pondasi B
(subbase)
Tanah Dasar
(subgrade)
awa
Kelompok
Perkerasan Lentur (Pelaksanaan)
1.
2.
2 D layering
- Conblock
- Mc Adam MAKADAM
Potongan Melintang
Bahu Jalan
Drainase
Lapis Permukaan
Lapis Pondasi
Lapis Pondasi Bawah
Tanah Dasar
rentang
kadar air
Karakteristik
Campuran
Grafik
Komulatif
Grafik
Ilustrasi Gradasi
Ukuran
Butir
Ilustrasi Setting
- Prinsip Interlocking
- Sifat Kaku
- Kebutuhan Aspal Sedang
Grafik
Komulatif
Grafik
Ukuran
Butir
Ukuran
yang
hilang
Ilustrasi Gradasi
Ilustrasi Setting
Grafik
Komulatif
Ukuran
Butir
Grafik
Ilustrasi Setting
Dominasi
Ukuran
Ilustrasi Gradasi
Bahan Agregat
Siklus
Batuan
Pemadatan
Sementasi
Kristalisasi
Batuan
Sedimen
Sedimentasi
Pemindahan
(Transport)
Erosi
Pelapukan
Metamorfosis
Batuan
Beku
Batuan
Metamorf
Pendinginan
Pemanasan
Magma
Pelapukan
Sempurna
Tanah
Pemilihan Agregat
Pemeriksaan/penelitian laboratorium
1. Ukuran dan gradasi (size and grading)
2. Kekerasan/keausan (toughness)
3. Ketahanan terhadap pelapukan (soundness)
4. Daya pelekatan terhadap aspal (affinity for
asphalt)
5. Bentuk butir (shape)
6. Susunan/bentuk permukaan (surface texture)
7. Daya absorpsi (absorption)
8. Kebersihan (cleaness)
9. Berat jenis (specific gravity)
Penggolongan Agregat
Berdasarkan Gradasi
a. Agregat bergradasi pekat/rapat (densegraded)
b. Agregat bergradasi renggang/terbuka (open
graded)
c. Agregat bergradasi seragam (single
size/uniform graded)
d. Agregat bergradasi halus (fine
graded)
e. Agregat bergradasi celah (gap- graded)
50%
40%
30%
20%
10%
0%
0,01
0,1
1
No. Saringan
10
100
% Lolos
60%
Bentuk Agregat
Bahan Aspal
Definisi:
Wikipedia
Encyclopedia of Earth
Klasifikasi Aspal
Berdasarkan Sumber Dan Penggunaannya
Aspal Buatan
(petrolueum asphalt)
Asphaltic Base Crude Oli
Parafin Base Crude Oli
Mixed Base Crude Oli
ASPAL
Aspal Alam
(Native Asphalt)
Lake Asphalt (Trinidad Lake)
Rock Asphalt (Perancis,
Swiss, Pulau Buton)
Klasifikasi Aspal
Menurut AASHTO
Nilai Penetrasi
40-50
60-70
85-100
120-150
200-300
min
max
min
max
min
max
Min
max
min
max
40
50
60
70
85
100
120
150
200
300
232
232
232
218
177
100
100
100
100
100
99
99
99
99
99
0.8
0.8
1.0
1.3
1.5
58
54
50
46
40
50
75
100
100
Kehilangan berat, %
Nilai Viskositas
AC-2.5
AC-5
AC-10
AC-20
AC-30
AC-40
250 50
500100
1000 200
2000 400
3000600
4000 800
125
175
250
300
350
400
220
140
80
60
50
40
163
177
219
232
232
232
99.0
99.0
99.0
99.0
99.0
99.0
1.0
0.5
0.5
0.5
0.5
Kehilangan Berat, %
Skema Analisis
Liquid Limit
Hasil Pengujian Cone
log PEN T2
log PEN T1
A
K
T1
T2
T (oC)
Suhu pemadatan
Suhu pencampuran
Suhu (oC)
Pengujian Penetrasi
CAMPURAN
AGREGAT DAN ASPAL
Kinerja Campuran
Sifat-sifat penting yang harus dimiliki oleh suatu
campuran aspal dan agregat diantaranya adalah :
A. Stabilitas
B. Fleksibilitas
C. Durabilitas
D. Workabilitas
E. Ekonomis
min 550
2.0 - 4.0
200 - 350
3-5
5%
6%
7%
min 15.0
5%
9%
5%
6%
7%
5%
6%
7%
8%
9%
7%
8%
9%
7%
8%
9%
9%
7%
9%
9%
5%
VMA (%)
8%
6%
9%
Optimum Bitumen Content
7%
Kerusakan Perkerasan
(Perkerasan Lentur)
Failure Criteria
Retak yang dimulai dari batas lapisan
bituminous dan granular, akibat dilampauinya
batas regangan horisontal lapisan bituminous.
Regangan ini terjadi akibat perilaku yang
berbeda antar lapisan tersebut dalam
menerima beban (lalu lintas atau lingkungan)
(Croney, 1992)
Lapis
Bituminous
h
Lapis Granular
Permukaan
Pondasi
Pondasi
Bawah
Tanah Dasar
Kerusakan Perkerasan
(Perkerasan Kaku)
Penyelidikan
Kondisi Perkerasan
Structural Capacity
Pengukuran Lendutan
Riding Comfort
Pengukuran Ketidakrataan Permukaan
(Roughness)
Pavement Distress
Pengukuran Kerusakan Permukaan
Skid Resistance
Pengukuran Kekesatan
Lendutan (Deflection)
Mu meter
BPT & Sandpatch
Counter
Rantai
Gandar
K e r a t a a n ( m /k m )
Ban
Skema Alat
15
10
0
0
10
15
Km - km
Format Data
20
25
30
Kendaraan Penarik
L e n d u ta n (m m )
Skema Alat
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0
10
15
Km - k m
20
25
30
Format Data
Laser Profilometer
Alat
Mu Meter
Skema Alat
K e k e s a ta n
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0
10
15
Km - Km
20
25
30
Format Data
Metoda Perbaikan
PROBABLE CAUSE
REPAIR
Random cracking
Surface scaling or
breakup
PROBABLE CAUSE
REPAIR
Pumping
Surface
irregularities
(rutting,
washboarding,
birdbaths,
undulations)
Bleeding of
bituminous binder
Potholes
PROBABLE CAUSE
REPAIR
Oxidation of
bituminous binder
Map cracking,
crazing, alligator
cracking
Popouts at joints
Dowel misaligned.
Slab blowup
Slipperiness
Daur Ulang
Perkerasan
Perkerasan Daur-ulang
1: Eksisting
2: Pengambilan 3: Pencampuran
4: Penghamparan Kemba
Main Unit
Surge
Hoppe
r
RAP
Feeding
Drum
Mixer
SELESAI
Cheeers.!!