Anda di halaman 1dari 24

CASE REPORT

IDIOPATIK TROMBOSITOPENIA PURPURA

Ilonna Putri Pertiwi

(1102012120)

Indri Riyani Evelin

(1102012127)

M Faza Akroma

(1102012149)

Rannissa Puspita J

(1102012225)

Rizal Fadhlurraman

(1102012250)

Pembimbing :
Dr. Henny K. Koesna, Sp.PD
Dr. Seno M. Kamil, Sp.PD
Dr. Dinny G. Prihadi, Sp.PD, M.Kes

Identitas Pasien
Nama
: Ny. K
Umur
: 38 Tahun
Alamat
: Cijagra 1/13 Cilampeni
Jenis Kelamin
: Wanita
Agama
: Kristen
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: IRT
Status
: Janda
Tanggal Masuk RS
: 1 Januari 2017
Tanggal Pemeriksaan : 3 Januari 2017

ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Mensturasi yang banyak dan memanjang
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke RSUD Soreang dengan keluhan
menstruasi yang banyak dan memanjang. Hari pertama
menstruasi adalah pada tanggal 24 Desember 2016 dan
belum berhenti sampai hari ini. Sehari pasien mengaku
menghabiskan 5-6 pembalut. Darah menstruasi diakui
pasien bewarna merah gelap dan kadang terdapat
gumpalan berwarna hitam. Pasien merasa lemas
semenjak hari kedua menstruasi. Pasien mengaku sejak
bulan Agustus pola menstruasinya berubah menjadi
lebih panjang dan darah yang dikeluarkan lebih banyak
dari sebelumnya.

Pasien juga mengaku muncul hematoma di tangan dan


kaki sejak 3 hari sesudah hari menstruasi pertama.
Riwayat trauma sebelumnya disanggah. Pasien
mengaku gusinya sering berdarah sehabis menyikat
gigi. Pasien mengaku tidak pernah mengalami mimisan
sebelumnya. Demam disanggah oleh pasien. Nyeri perut
disangkal oleh pasien. Mual dan muntah disangkal
pasien. Pasien mengaku buang air kecil dan besar tidak
ada gangguan dan tidak ditemukan adanya perubahan
warna. Riwayat KB disanggah. Riwayat meminum obatobatan tertentu disanggah. Pasien belum meminum obat
apapun hingga dibawa ke IGD

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien pernah mengalami perdarahan menstruasi yang
banyak pada Agustus lalu dan sempat dirawat di bagian
Obsgyn RSUD Soreang. Asma, Hipertensi, DM, Jantung,
Hepatitis, Alergi, TB disangkal oleh pasien

Riwayat Penyakit Keluarga


(-)

Riwayat Kebiasaan
Pasien mengaku tidak merokok dan tidak meminum
alkohol. Pola makan dalam keadaan baik. Sanitasi
baik

PEMERIKSAAN FISIK

KESAN UMUM
Keadaan Umum
Kesan sakit : Tampak
sakit sedang
Kesadaran : Compos
Mentis
Bentuk Badan : Tidak
ada deformitas
TB : 158 cm
BB : 48 kg
IMT
: 19,2 kg/m2
Gizi : Kesan Gizi
Baik

Tanda Vital
Tekanan Darah
: 100/70
mmHg
Nadi
: 100
x/menit, reguler,
equal, isi cukup
Respirasi : 24
x/menit, thorako
abdominal
Suhu
: 36,3
0
C

PEMERIKSAAN
KHUSUS
- Kepala :
normocephal
Rambut :
tidak
kusam, tidak rontok
Muka
: edema (-)
- Mata :
Konjungtiva : anemis
Sklera : tidak ikterik
Reflex cahaya
langsung dan tidak
langsung (+/+), pupil
bulat isokor
-Hidung : PCH (-),
Sekret -/-,

Mulut
Bibir : tidak ada
kelainan, cyanosis (-)
Gigi : tidak ada
kelainan, carries (-)
Mukosa : tidak ada
kelainan
Tonsil : T1-T1 tenang
Leher : JVP tidak
meningkat, KGB leher
tidak teraba
membesar

Thorax
a. Pulmo
Inspeksi : bentuk
dan gerak simetris
bilate ral
Palpasi : fremitus
taktil dan vokal
simetris bilateral
Perkusi : terdengar
sonor pada kedua
lapang
paru,peranjakan
paru (+)
Auskultasi : VBS
kiri = kanan,
Wheezing :-/-; Ronki
-/b. Jantung
Inspeksi : iktus
kordis terlihat
Palpasi : Iktus
kordis teraba di ICS
5 Linea Mid
Clavicula Sinistra

Perkusi : Batas Jantung


Kanan di ICS 4 Linea
Parasternalis Dextra
Batas Jantung Kiri ICS 5
Linea Mid Clavicula Sinistra
Batas Atas Jantung ICS 3
Linea Parasternalis Sinistra
Auskultasi : Bunyi Jantung III murni reguler, murmur (-),
gallop (-)Abdomen
Inspeksi
: datar , spider
neviAuskultasi : bising usus (+)
normal
Perkusi : Timpani di seluruh
lapang abdomen, Nyeri ketok
CVA -/Palpasi : Soepel, Nyeri Tekan
(-), Nyeri Lepas(-), Perbesaran
Hepar (-), Perbesaran Lien (-),
Asites (-), Shifting dullness (-)
Ekstremitas :
Akral hangat, capillary refill
time < 2
Atas
: Edema -/-,
Sianosis -/-. Purpura +/+
Bawah
: Pitting Edema
-/, Sianosis -/-/. Purpura +/+

Diagnosis
Banding

Idiopatik
trombositopenia
purpura DD/ AIHA
Anemia defisiensi
besi ec perdarahan
kronis
Purpura
trombositopenik
trombotik
Sindrom Evans

Pemeriksaan Penunjang

Hematologi rutin
Hb : 4,3 g/dl
Ht : 16%
Leukosit :
8600/mm3
Trombosit :
30.000/mm3

Sediaan apus darah


tepi

Eritrosit : Hipokorm,
anisositosis,
poikilositosi, basofilik
stippling +, normoblas
+
leukosit : Jumlah
cukup, dijumpai
granula toksis pada
sel neutrofil, tidak ada
kelainan morfologi
trombosit : jumlah
sangat berkurang,
giant trombosit +

DIAGNOSA KERJA
Idiopatik trombositopenia purpura
Anemia defisiensi besi ec perdarahan kronis

PENATALAKSANAAN

Non Medikamentosa
IVFD NaCL 20 gtt/m
Medikamentosa
Dexamethasone 3x2 amp (IV)
Vit K 3x1 IV
Kalnex 3x1 IV
Pro transfusi PRC 2 Labu
Pro transfusi trombosit 4 unit

PROGNOSIS
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam
: dubia ad malam

Tgl

Pemeriksaan

Pemeriksaan

Fisik

Penunjang

01-01-17 S : Lemas, pusing, mual, perdarahan Darah rutin


Hb 4,3
menstruasi masih ada
Ht 16

O : KU: CM, T: 100/70 mmHg, N: Leukosit 8600


Trombosit 30000
80x/m, R: 22x/m, S: 36,6 oC

Kepala : Ca (+), Si (-)


SADT
Leher : KGB ttm, JVP meningkat (-)
Eritrosit : Hipokorm,
Pulmo: B/G asimetris, VBS Ki = Ka
anisositosis,
Rh -/-, Wh -/poikilositosi, basofilik
Cor : BJ I II murni reguler, murmur
stippling +, normoblas +
(-), gallop (-)
leukosit : Jumlah cukup,
Abdomen :Datar, soepel, BU (+) NT dijumpai granula toksis
(-), H/L tt
pada sel neutrofil, tidak
Ekstremitas : Akral Hangat, Edema ada kelainan morfologi
(-/-), CRT < 2, purpura +
trombosit : jumlah

Diagnosis

Terapi

-Idiopatik

trombositopenia

IVFD NaCL 20 gtt/m

purpura

Vit K 3x1 (IV)

- Anemia defisiensi

Kalnex 3x1 (IV)

besi ec perdarahan

Pro transfusi PRC 2 labu

kronis

Pro transfusi trombosit 4 unit

sangat berkurang, giant


trombosit +
02-01-17 S

Lemas

berkurang,

berkurang,
mual,

pusing

perdarahan

menstruasi masih ada

-Idiopatik

Terapi lanjut

trombositopenia

OMZ 1x1 (IV)

purpura

Menunggu hasil darah rutin

O : KU: CM, T: 100/70 mmHg, N:

- Anemia defisiensi

80x/m, R: 22x/m, S: 36,6 C

besi ec perdarahan

Kepala : Ca (+), Si (-)

kronis

Leher : KGB ttm, JVP meningkat (-)


Pulmo: B/G asimetris, VBS Ki = Ka
Rh -/-, Wh -/Cor : BJ I II murni reguler, murmur
(-), gallop (-)
Abdomen :Datar, soepel, BU (+) NT
(-), H/L tt

Tgl

Pemeriksaan

Pemeriksaan

Fisik

Penunjang

03-01-17 S : Lemas berkurang, pusing berkurang,

Darah rutin

Diagnosis
-Idiopatik

Terapi lanjut

Pro transfusi PRC 2 labu

Terapi lanjut

perdarahan menstruasi masih ada

Hb 9,2

trombositopenia

O : KU: CM, T: 90/60 mmHg, N: 80x/m,

Ht 29

purpura

R: 22x/m, S: 36,6 C

Leukosit 8000

- Anemia defisiensi

Kepala : Ca (-), Si (-)

Trombosit 22000

besi ec perdarahan

Leher : KGB ttm, JVP meningkat (-)

Terapi

kronis

Pulmo: B/G asimetris, VBS Ki = Ka Rh


-/-, Wh -/Cor : BJ I II murni reguler, murmur
(-), gallop (-)
Abdomen :Datar, soepel, BU (+) NT (-),
H/L tt
Ekstremitas

: Akral Hangat, Edema

(-/-), CRT < 2, purpura +


04-08-16 S : Lemas berkurang, pusing berkurang,
perdarahan menstruasi berkurang
O : KU: CM, T: 90/60 mmHg, N: 80x/m,

Darah rutin
Hb 11,6
Ht 37

-Idiopatik
trombositopenia
purpura

R: 22x/m, S: 36,6 oC

Leukosit 9000

- Anemia defisiensi

Kepala : Ca (-), Si (-)

Trombosit 13000

besi ec perdarahan

Leher : KGB ttm, JVP meningkat (-)


Pulmo: B/G asimetris, VBS Ki = Ka Rh
-/-, Wh -/Cor : BJ I II murni reguler, murmur
(-), gallop (-)
Abdomen :Datar, soepel, BU (+) NT (-),
H/L tt
Ekstremitas

: Akral Hangat, Edema

(-/-), CRT < 2, purpura +

kronis

PEMBAHASAN
Apakah diagnosis pada pasien ini sudah
benar?
No
1.

Anamnesis/ PF/PP

Keterangan

Pasien adalah seorang wanita usia 38 Secara epidemiologi kasus ITP kronis lebih sering mengenai pasien
tahun

pada usia (18-40 tahun) dan ratio antara perempuan dan laki-laki
ialah 2 :1

2.

Pasien datang dengan keluhan utama Menstruasi normalnya berlangsung 4-7 hari karena endometrium
menorrhagia

sudah mengalami epitelisasi kembali. Perdarahan haid yang

banyak dan durasi yang memanjang pada kasus ini terjadi akibat
endometrium yang meluruh pada saat menstruasi tidak dapat
menjalankan mekanisme hemostasis yang normal pada kapilernya.
Hal itu merupakan akibat dari menurunnya jumlah trombosit

Menorrhagia merupakan salah satu manifestasi klinis dari ITP, hal


ini merupakan satu-satunya gejala yang tampak pada pasien
pubertas dengan ITP. Gejala mennorhagia muncul ketika trombosit
kurang dari 10.000

3.

Perdarahan saat gosok gigi

Pada keadaan normal, gesekan bulu sikat gigi tidak membuat


perdarahan gingiva. Namun pada keadaan trombositopenia, tubuh
menjadi lebih rentan. Trauma kapiler gingiva akibat gesekan halus
menyebabkan perdarahan

Purpura

4.

Pada keadaan normal, ketika tubuh terkena trauma ringan


seperti benturan, maka kapiler mungkin akan pecah dan cepat
diatasi dengan sistem hemostasis primer dan memar tidak akan
timbul.

Namun

pada

keadaan

trombositopenia,

pecahnya

kapiler tidak dapat diatasi oleh trombosit dengan cepat. Jadi


timbulah perdarahan kapiler dibawah kulit yang disebut
purpura
Lesu dan lemas

Menorraghia menyebabkan kehilangan darah yang banyak. Anemia


menyebkan jumlah sel darah merah berkurang dan pengiriman oksigen
ke seluruh tubuh menjadi berkurang

6.

Pada

pemeriksaan

fisik

didapatkan Konjungtiva anemis adalah salah satu tanda dari anemia akibat suplai

konjungtiva anemis

darah tidak sampai ke perifer

Hb 4,3

Pada pasien terjadi kehilangan darah akibat menstruasi yang yang


lama dan berkepanjangan. Hal itu menyebabkan pasien kehilangan Hb
dan eritrosit dalam jumlah besar

Trombosit 30.000

Peningkatan destruksi dan menurunnya angka produksi trombosit


karena suatu

proses autoimun mengakibatkan

trombositopenia,

Manifestasi perdarahan akan muncul apabila trombosit < 50.000

9.

SADT

Anemia hipokrom ditemukan karena adanya perdarahan

Eritrosit : Hipokrom, Anisositosis,

yang bersifat kronis dan berat pada pasien. Disebut

Poikilositosis, Basofilik stippling +,

bersifat kronis karena juga ditemukan riwayat gusi

normoblas +

berdarah pada pasien.

Trombosit : Giant trombosit +

Giant trombosit menjadi tanda patogmonik dari ITP


karena merupakan respon terhadap destruksi trombosit

APAKAH TERAPI YANG DI BERIKAN SUDAH TEPAT?


Terapi umum adalah berupa edukasi kepada pasien untuk menghindari
aktifitas fisik berlebihan serta mencegah trauma, terutama trauma
kepala, hindari obat yang berkaitan dengan fungsi trombosit seperti
aspilet. Indikasi perawatan dirumah sakit adalah jika dijumpai
perdarahan yang luas atau perdarahan internal disertai AT < 20.000
dan mempunyai riwayat perdarahan sebelumnya.

Terapi awal

Prednison

Dapat diberikan pada kasus yang bukan emergensi sebagai peroral


1-1,5 mg/kgbb/hari selama 2 minggu. Jika respon baik maka
dilanjutkan sampai 1 bulan, kemudian di tapering off. Kriteria
respon awal ialah peningkatan AT > 30.000, AT > 50.000 setelah 10
hari terapi dan terhentinya perdarahan. Tidak berespon jika AT <
30.000, AT < 50.000 setelah 10 hari terapi dan terhentinya
perdarahan. Respon menetap jika AT menetap > 50.000 setelah 6
bulan follow up. Pasien dengan trombositopenia berat (AT < 10.000)
dan simptomatik persisten setelah terapi prednison, perlu
dipertimbangkan untuk splenektomi

Imunoglobulin intavena (IgIV)

IgIV dosis 1g/kg/hari selama 2-3 hari digunakan saat terjadi


perdarahan internal, AT < 5.000 meski telah dapat
kortikosteroid, dan adanya purpura yang progresif. 80%
pasien berespon baik terhadap IgIV, namun biaya harus
dipertimbangkan.

Splenektomi

Indikasi splenektomi :
-AT < 50.000 setelah 4 minggu
-Trombosit tidak normal setelah 6-8 minggu
-Trombosit normal tapi menurun jika dosis diturunkan

Transfusi trombosit

Awalnya transfusi trombosit terbukti bermanfaat menghentikan


perdarahan karena trombositopenia. Indikasi pemberian komponen
trombosit ialah setiap perdarahan spontan atau suatu operasi besar
dengan jumlah trombositnya kurang dari 50.000. Namun belakangan
diketahui bahwa transfusi trombosit tidak efektif karena trombosit
yang ditransfusikan akan hancur oleh autoantibodi yang berada
dalam sirkulasi.

Transfusi PRC
Tujuan satu-satunya transfusi sel darah merah adalah untuk
memperbaiki kebutuhan penyediaan oksigen ke jaringan
dalam jangka waktu yang singkat. Salah satu indikasi nya
adalah kehilangan darah yang akut. Transfusi darah
diberikan jika kadar < 8

Bagaimana prognosis dari pasien ini?


Respon terapi 50-70% dengan kortikosteroid. Pasien ITP
dewasa hanya sebagian kecil yang mengalami remisi
spontan. Penyebab kemati
an disebabkan oleh perdarahan intrakranial sekitar 2,2%
untuk usia diatas 40 tahun dan 47,8% untuk usia lebih
dari 60 tahun. Prognosis pada pasien ini dubia ad bonam

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai