PERAN TEKNOLOGI INFORMASI (TI) TERHADAP TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DAN SUPPLY
CHAIN MANAGEMENT (SCM) PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI
(STUDI KASUS KONTRAKTOR DI DKI JAKARTA)
OLEH :
ADHI MAKAYASA SAPUTRA
(3336122331)
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON-BANTEN
2016
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
LOKASI PENELITIAN
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
BATASAN MASALAH
KERANGKA KONSEPTUAL
0.32
0.44
0.67
LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
Aktifitas
Fokus pada pelanggan (Menghasilkan mutu dan kualitas agar sesuai dengan keinginan
owner)
Perbaikan sistem berkesinambungan (Melakukan perbaikan yang berkelanjutan atas
peralatan dan metode baru)
Pendidikan dan pelatihan (Pelatihan dan pendidikan dalam pengembangan keterampilan
secara teratur)
Kerjasama Tim (Menjaga dan memperbaiki komunikasi agar menjaga kerjasama antar
bidang)
Obsesi terhadap kualitas (Memastikan mutu dan kelayakan bahan)
Keterlibatan karyawan (Mengembangkan keterlibatan karyawan untuk mengelola aspek
kualitas)
X7
Pendekatan Ilmiah (Melakukan metode kerja sesuai dengan aturan/standard yang ada)
X8
Aktifitas
X9
X10
X11
X12
X13
Penanganan material
Prosedur pergudangan,
material hadling dan packaging
Sistem distribusi material
X14
X15
Aktifitas
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
Aktifitas
X24
X25
X26
X23
X27
X28
X29
Aktifitas
Perangkat lunak (software) yang digunakan baik dikantor pusat
maupun di proyek
Perangkat keras (hardware) yang digunakan baik dikantor pusat
maupun di proyek
X32
X33
X34
X35
METODE PENELITIAN
Mulai
Studi
Literatur/Pusta
ka
Pengumpulan
data primer
dan sekunder
Kesimpulan
dan saran
Analisis hasil
pengolahan
Pengolahan
data dengan
program AMOS
Selesai
PENGUMPULAN DATA
1.
DATA PAKAR
Pakar
Pendidika
n
S1
Project Manager
25
S1
Direktur Utama
24
S1
Project Architech
20
S3
Dosen
20
S2
Dosen
20
S1
Wakil Direktur
15
S1
Project Manager
10
Jabatan
Pengalaman
Kerja (Tahun)
Aktifitas
r
X1
X2
sistem
berkesinambungan
Pakar
4
5
(Melakukan
X3
X4
X5
X6
X7
X8
terhadap
kualitas
(Memastikan
mutu
dan
kelayakan bahan)
Keterlibatan
X
X
Alir
an
Bara
ng /
Mat
erial
Aktifitas
Pakar
3 4 5
X9
X10
X11
Kecukupan material
pengadaan material
X12
X13
Penanganan material
X14
Prosedur pergudangan,
material hadling dan packaging
X15
pada
saat
X18
X19
X20
X21
X26
X27
X28
Panjangnya
alur
koordinasi
untuk
menggambil suatu keputusan
Kelengkapan detail design gambar proyek
Koordinasi pihak owner dalam pelaksanaan
proyek
Permasalahan aliran informasi
Komunikasi untuk pengadaan dan perubahan
harga material
Kinerja supplyer yang optimal
Aktifitas
Perangkat lunak (software) yang
digunakan baik dikantor pusat maupun di
proyek
Pakar
4
5
X32
X33
X34
X35
Pakar Indikator
1
Aktivitas
Keterangan
X12
Dihapuskan
X12
Dihapuskan
X12
Dihapuskan
X12
Dihapuskan
r
X1
X2
X3
Aktifitas
Fokus pada pelanggan (Menghasilkan mutu dan kualitas agar sesuai dengan keinginan owner)
Perbaikan sistem berkesinambungan (Melakukan perbaikan yang berkelanjutan atas peralatan dan
metode baru)
Pendidikan dan pelatihan (Pelatihan dan pendidikan dalam pengembangan keterampilan secara
teratur)
X4
Kerjasama Tim (Menjaga dan memperbaiki komunikasi agar menjaga kerjasama antar bidang)
X5
X6
X7
Pendekatan Ilmiah (Melakukan metode kerja sesuai dengan aturan/standard yang ada)
Sup
ply
Cha
in
Ma
nag
eme
nt
Alir
an
Uan
g/
Fin
anc
e
Alir
an
Info
rma
si /
Info
X9
X10
X11
X12
X13
X15
X16
X17
X18
X19
X20
Tek
nolo
gi
Info
rma
si
(TI)
X30
X31
X32
X33
X34
2.
UJI VALIDITAS
Suatu instrument pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat
tersebut memberikan hasil pengukuran yang sesuai dengan tujuan pengukuran tersebut.
Uji Validitas dengan Uji CFA atau Uji Validitas konstruk (indikator) yaitu mengukur
apakah konstruk (indikator) mampu atau tidak merefleksikan variabel latennya. Hasilnya
memenuhi kriteria yaitu nilai Critical Ratio (CR) > 1,96 dengan Probability (P) < 0,05.
Tanda *** adalah signifikan < 0,001 (tim dosen FEB UTA'45 JKT, 2014).
Pengujian validitas untuk masing masing indikator dilakukan dengan menggunakan
software AMOS v.21 dan hasil pengujian di tunjukkan Tabel 17, Tabel 18, dan Tabel 19.
Total Quality
Management
Indikator
X.1
X.2
X.3
X.4
X.5
X.6
X.7
X.8
Cr
8.588
8.588
6.087
7.221
7.659
6.165
8.853
6.618
PValue
***
***
***
***
***
***
***
***
Pengujian
validitas
setiap
indikator
Aliran
Barang
Aliran
Uang
Aliran
Informasi
Indikator
Cr
PValue
X.9
X.10
X.11
X.12
X.13
X.14
X.15
X.16
X.17
X.18
X.19
X.20
X.21
X.22
X.23
X.24
X.25
X.26
X.27
X.28
8.317
8.317
7.624
7.709
7.660
8.374
7.087
3.724
6.310
6.934
7.927
6.350
7.345
5.529
6.836
6.681
7.145
8.060
7.622
8.020
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
Pengujian
validitas
setiap
indikator
Critical Ratio
Teknologi
Informasi
Cr
PValue
validitas
setiap
indikator
X.29
10.040
***
X.30
9.618
***
X.31
7.639
***
X.32
7.625
***
X.33
8.938
***
X.34
8.938
***
teknologi
informasi
dengan
indikator
UJI REABILITAS
Pengujian reliabilitas terhadap kuisioner sebagai alat pengumpul data diperlukan agar
tepat dan konsisten dalam melakukan pengukuran. Uji Reliabilitas dengan Uji Construct
Reliability, yaitu menguji keandalan dan konsistensi data. Memenuhi kriteria apabila
Construct Reliability > 0,7. Nilai Construct Reliability diantara 0,6 s/d 0,7 masih dapat
diterima dengan syarat validitas konstruk (indikator) dalam model adalah baik.
Indikator
Nilai
Indikator
Nilai
TI
TQM
SCM
4,564
5,525
13,482
TI
TQM
SCM
3,503
3,912
9,724
Nilai CR Keterangan
0,856
0,886
0,949
realibel
realibel
realibel
Dari hasil pengujian menggunakan software AMOS v.21, didapat nilai koefisien alpha
setiap variabel lebih besar dari nilai Construct Reliability > 0,7. sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua indikator pembentuk setiap variabel adalah reliabel.
Berdasarkan hasil pengujian validitas dan reliabilitas, dapat disimpulkan bahwa semua
indikator adalah valid dan reliabel.
Error
0.465
0.699
0.329
0.425
0.518
0.325
0.783
0.367
3.912
P-value
***
***
***
***
***
***
***
***
Berdasarkan data empiris diatas, indikator-indikator yang tidak dapat menjelaskan variabel TQM
(Total Quality management) adalah indikator-indikator yang mempunyai standar loading factor
() < 0.40. Pada analisis tabel diatas tersebut signifikan, maka tidak perlukan modifikasi model
atau menghilangkan indikator karena dapat menjelaskan variabel Total Quality Management
(TQM). Indikator yang paling berpengaruh pada variabel TQM adalah Pendekatan Ilmiah (X7)
dengan standar loading () sebesar 0,885. Sedangkan yang paling rendah dijelaskan oleh
indikator adalah Pendidikan dan pelatihan (X3) standar loading () sebesar 0,574.
0.624
0.829
0.750
0.774
0.754
0.844
0.697
0.338
0.596
0.675
0.778
0.593
0.707
0.508
0.646
0.639
0.684
0.809
0.766
0.816
13.827
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
Tabel 26. Analisis Faktor Konfirmatori Supply Chain Management (SCM) Modifikasi
Hubungan
X9 SCM
X10 SCM
X11 SCM
X12 SCM
X13 SCM
X14 SCM
X15 SCM
X17 SCM
X18 SCM
X19 SCM
X20 SCM
X21 SCM
X22 SCM
X23 SCM
X24 SCM
X25 SCM
X26 SCM
X27 SCM
X28 SCM
Jumlah
Standar Loading ( )
0.625
0.832
0.751
0.773
0.756
0.846
0.696
0.589
0.671
0.775
0.593
0.706
0.511
0.642
0.637
0.686
0.810
0.767
0.816
Error
0.391
0.692
0.564
0.598
0.572
0.716
0.484
0.347
0.450
0.601
0.352
0.498
0.261
0.412
0.406
0.471
0.656
0.588
0.666
9.724
P-value
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ke 19 indikator tersebut signifikan, yaitu dapat
menjelaskan variabel SCM (supply chain management). Indikator yang paling berpengaruh pada variabel
SCM adalah Sistem distribusi material (X.14) dengan standar loading () sebesar 0.846. Sedangkan yang
paling rendah dapat dijelaskan oleh indikator SCM (supply chain management) adalah Panjangnya alur
koordinasi untuk menggambil suatu keputusan (X.22) dengan standar loading () sebesar 0.511.
Path Coefficien
0,32
0,32
0.44
0.67
Cr
4.286
4.286
4.251
5.942
P-value
***
***
***
***
Sig.
Sig
Sig
Sig
Sig
Estimasi
0.673
0.833
0.567
0.683
0.731
0.575
0.865
0.620
0.642
0.842
0.751
0.759
0.756
0.847
0.685
0.591
0.664
0.785
0.603
0.715
0.518
0.653
0.637
0.94
0.805
0.750
0.800
0.871
0.835
0.671
0.670
0.779
P-value
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
***
Hasil
Model
0,670
0,000
0,588
0,530
0,692
1605.968
3,264
0,000
0,130
Evaluasi Model
Marginal
Baik
Marginal
Marginal
Marginal
Marginal
Marginal
Marginal
Baik
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar kinerja yang digunakan
tidak memenuhi cut of value hanya beberapa yang baik yang disyaratkan untuk
kesesuaian model. Dapat dikatakan model tersebut marginal (mendekati baik), karena
memiliki nilai yang memenuhi kriteria sehingga model diterima.
KESIMPULAN
Berdasarkan permasalahan, tujuan, hipotesis dan hasil analisis tentang Peran Teknologi Informasi (TI) Terhadap
TQM dan SCM Pada Industri Konstruksi dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Dapat diketahui dari hasil analisis Peran Teknologi Informasi (TI) terhadap TQM (Total Quality Management) pada
Industri Konstruksi sebesar 0,32 dari hasil path diagram analisis atau 32%, maka peran TI (Teknologi Informasi)
dilapangan dengan baik akan mempengaruhi TQM sebesar 32%. Misalnya penggunaan komputer/software
mempengaruhi pengendalian mutu sebesar 32% karena penggunaan komputer/software juga membutuhkan SDM
yang bisa menggunakannya dengan maksimal.
2.
Dapat diketahui dari hasil analisis Peran Teknologi Informasi (TI) terhadap SCM (Supply Chain Management) pada
Industri Konstruksi sebesar 0,44 dari hasil path diagram analisis atau 44%, maka peran TI (Teknologi Informasi)
dilapangan dengan baik akan mempengaruhi SCM sebesar 44%. Misalnya pada saat pemesanan material, jika
dibandingankan memesan dengan mendatangi tempat materialnya dan memesan secara online, maka lebih cepat dan
efisien via online.
3.
Dapat diketahui dari hasil analisis Peran SCM (Supply Chain Management) terhadap TQM (Total Quality
Management) pada Industri Konstruksi sebesar 0,67 dari hasil path diagram analisis atau 67%, maka peran SCM
dilapangan dengan baik akan mempengaruhi TQM sebesar 67%. Misalnya kelancaran pengiriman barang/material
akan membuat jadwal pekerjaan proyek akan tepat waktu dan selesai pada waktunya, sehingga owner merasa puas
dengan pekerjaan yang telah dicapai.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran untuk menanggapi kesimpulan
tersebut sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan pengembangan penelitian dengan meninjau banyak faktor yang terdapat
pada
teknologi
informasi,
sehingga
diharapkan
perusahaan
kontraktor
mampu
menggunakan teknologi informasi untuk meciptakan praktik TQM dan SCM yang baik.
2. Pada pengumpulan data, jawaban dari kuesoner yang di pilih oleh responden harus sesuai
dengan yang responden ketahui tidak disarankan atau diberitahu oleh responden lainnya
agar jawaban responden sesuai dengan yang diharapkan.
3. Karena jumlah sempel banyak, peneliti selanjutnya harus dari jauh-jauh waktu menentukan
lokasi proyek-proyek yang akan dijadikan sampel.
TERIMAKASIH