Anda di halaman 1dari 27

BAB 19

MANAJEMEN OPERASI
1.
2.
3.
4.
5.

SISTEM MANAJEMEN OPERASI


DESAIN SISTEM OPERASI
MANAJEMEN KUALITAS
MANAJEMEN PRODUKTIVITAS
MENGGUNAKAN SISTEM
OPERASI.

MANAJEMEN OPERASI
Berkaitan dengan upaya
transformasi input menjadi
output. Atau mengubah input
menjadi produk dan membawa
produk ke tangan konsumen.

SISTEM MANAJEMEN
OPERASI
1.
2.

Model Manajemen Operasi


Operasi pada Produksi Barang
dan Jasa.

Model Manajemen Operasi


Lingkungan eksternal
Input
(sumberdaya)
-manusia
-modal
-teknologi
-informasi

Proses Transformasi
Atau
Proses Perubahan
Alat dan Metode
-Riset operasi
-program linier
-PERT
-lainnya
feedback

Output
-pruduk
-jasa
-informasi
-kepuasan
-lainnya

Input yang dibutuhkan oleh organisasi beragam,


mulai dari tenaga kerja, modal, sampai
informasi dan teknologi. Linkungan eksternal
mempengaruhi ketiga subsistem manajemen
operasi. Perubahan teknologi dapat mengubah
proses transformasi. Alat atau metode dapat
mempengaruhi dan membangu proses
transformasi. Umpan balik (feedback) dihasilkan
dan dapat dipakai sebagai masukan untuk
perbaikan proses transformasi atau perubahan
input. Output yang dihasilkan juga mencakup
baik yang diinginkan (sengaja) maupun yang
tidak disengaja (by-product).

Operasi pada Produksi Barang dan Jasa


Organisasi produk/manufaktur menghasilkan
barang-barang yang mempunyai bentuk fisik.
Barang tersebut dapat disimpan sebagai
persediaan yang dapat dikonsumsi selama jangka
waktu tertentu. Kontak antara konsumen dengan
produsen ralatif kurang.
Organisasi jasa menghasilkan produk yang tidak
mempunyai bentuk fisik. Jasa tidak dapat
disimpan. Proses konsumsi dilakukan bersamaan
dengan proses produksi. Kontak dan partisipasi
dengan konsumen cukup tinggi. Pengukuran
prestasi jasa relatif sederhana.

DESAIN SISTEM
OPERASI
1.

2.
3.

Beberapa Perkembangan Desain


Sistem Operasi
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan Fasilitas.

Beberapa Perkembangan Desain Operasi


a.

b.

Desain Untuk Pruduksi (Desing For Manufactur


(DFM)): untuk mengurangi problem yang mungkin
muncul dalam proses produksi
Desain Dengan Bantuan Komputer (ComputerAided Design (CAD)), Computer-Aided
Manufacturing (CAM)), Computer-Integrated
Manufacturing (CIM)): karena sekitar 80 persen
biaya produk ditentukan oleh desainnya,
karenanya diperlukan penyederhanaan desain.
CAD dapat membuat prototype tanpa perlu
membuat prototype sesungguhnya, dan dapat
menghasilkan bill of materials, daftar tipe dan
nomor komponen yang diperlukan untuk membuat
suatu produk. CAM digunakan untuk
merencanakan dan mengendalikan proses
produksi. CIM adalah gabungan dari CAD dan CAM.

Perencanaan Kapasitas
Perencanaan kapasitas menentukan seberapa
banyak produk dibuat/diproduksi. Proses
dimulai dari peramalah permintaan masa
mendatang. Kemudian peramalah
diterjemahkan ke dalam kapasitas yang
diperlukan untuk memenuhi permintaan
tersebut. Kemudian ditentukan alternatifalternatif untuk mencapai kapasitas tersebut.
Kemudian dianalisis segi ekonominya, risiko,
dan konsistensinya dengan strategi organisasi.

Perencanaan Fasilitas
1.

Perencanaan Lokasi: bertujuan menempatkan


sistem sehingga dapat meminimumkan total biaya
produksi dan distribusi.

Beberapa pertimbangan untuk menentukan lokasi:


a.
perusahaan dapat mendekati lokasi bahan mentah
b. perusahaan dapat didirikan mendekati lokasi
pasar
c.
perusahaan dapat mendekati lokasi tenaga kerja.

2. Perencanaan Lay-out: merupakan konfigurasi fisik


bagaimana fasilitas produksi disusun. Untuk
meminimalkan penanganan material (material
handling), memaksimumkan efisiensi peralatan
dan pekerja.

Ada tiga jenis lay-out Produksi:


a.
Lay-out Produk: untuk memproduksi produk
tunggal dengan kuantitas yang banyak. Produk
diproduksi dengan proses yang berurutan.
b.
Lay-out Proses: untuk operasi yang membuat
beberapa macam jenis produk. Proses
ditentukan berdasarkan diagnosis awal, dan
dapat berbeda dari satu produk ke produk
lainnya.
c.
Lay-out Posisi Tetap (Fixed-Position lay-out):
produk yang dikerjakan tetap tinggal di suatu
lokasi, sementara pekerja, bahan, peralatan
dipindahkan ke lokasi tersebut.

Ada tiga jenis lay-out Fungsi (Functional lay-out):


a.
Lay-out penyimpanan: untuk meminimalkan
biaya penyimpanan dan persediaan.
b.
Lay-out pemasaran: untuk memaksimumkan
penampakan (exposure) produk dan penjualan
c.
Lay-out proyek: untuk membangun beberapa
proyek seperti beberapa bangunan. Beda
dengan fixed-position lay-out karena untuk
menghasilkan lebih dari satu unit produk yang
besar.
Dalam praktek, sistem opeasi akan menggunakan
kombinasi lay-out tersebut.

MANAJEMEN KUALITAS
1.
2.

3.

Konsep Kualitas
Pengendalian Kualitas
Tradisional
Manajemen Kualitas Total (Total
Qualily Management).

Konsep Kualitas
Suatu produk yang mempunyai nilai lebih
tinggi untuk atribut tertentu dibandingkan
dengan produk lainnya yang sejenis. Kualitas
mempunyai pengertian absolut dan relatif.
Kualitas tidak hanya berlaku untuk barang
tapi juga jasa.

Ada delapan dimensi kualitas:


1.
Prestasi (Performance): karaketristik operasional
produk yang pokok
2.
Tampilan (Features): mendukung karakteristik
fungsional dasar produk
3.
Keterandalan (Reliability): kemungkinan produk
berfungsi sebagaimana mestinya pada situasi
tertentu
4.
Kesesuaian (Conformity): tingkat dimana desain
produk dan karakteristik operasional memenuhi
standar yang telah ditetapkan
5.
Tahan lama (Durability): ukuran umur suatu
produk
6.
Kemudahan diperbaiki (Serviceability):
kemudahan dan kecepatan diperbaiki

Estetes (Aesthetics): bentuk, rasa, bau yang


menarik
Kualitas yang dipersepsikan (Perceived
quality) oleh konsumen.

Pengendalian Kualitas Tradisional


Memfokuskan pada identifikasi kesalahan,
bukannya mencegah kesalahan. Dikembangkan
oleh Dr. Walter Shewart, di Bell Telephone pada
tahun 1930-an. Ia merupakan salah satu
perintis dalam pengendalian kualitas.
Dua teknik pokok:
1.
Prosedur Pengendalian Proses (Proces-Control
Procedure): menentukan apakah suatu proses ada
kendali, dengan mengukur output dan
membandingkannya dengan standar yang telah
ditetapkan.
2.
Prosedur Sampling Penerimaan (AcceptanceSampling Procedure): melakukan pengetesan
terhadap sampel produk akhir untuk menentukan
apakah produk secara keseluruhan dapat diterima
atau tidak.

Manajemen Kualitas Total (Total Quality


Management)
Manajemen kualitas total terdiri dari beberapa komponen:
1.
Komitmen Strategis: khususnya dari puncak,
merupakan titik awal dari pengendalian menajemen
kualitas. Budaya organisasi harus diubah agar
menerima kualitas sebagai tujuan yang harus dicapai
2.
Keterlibatan Karyawan: dengan kelompok kerja
(gugus kendali mutu atau quality circles) merupakan
merupakan cara paling umum yang digunakan
3.
Teknologi: otomatisasi, pemakaian robot, komputer,
bisa menigkatkan kualitas dengan presisi (ketetapan)
yang lebih baik
4.
Bahan: dengan bahan yang berkualitas, kualitas
produk akhir secara keseluruhan akan lebih baik
5.
Metode: perbaikan metode bisa meningkatkan
kualitas.

MANAJEMEN
PRODUKTIVITAS
1.
2.

Definisi dan Arti Penting


Meningkatkan Produktivitas.

Definisi dan Arti Penting


Produktivitas merupakan ukuran efisiensi
ekonomis aktivitas organisasi dalam
menggunakan sumberdaya untuk memproduksi
barang atau jasa. Produktivitas dapat dihitung
pada tingkat organisasi secara keseluruhan,
departemen, atau divisi.

Jika suatu organisasi lebih produktif disbanding


lainnya, maka organisasi tersebut dapat menjual
barang atau jasa dengan harga yang lebih
murah, mempunyai keuntungan yang lebih
tinggi, yang bisa diinvestasikan lagi ku usaha
lebih lanjut. Organisasi akan mempunyai daya
saing yang tinggi.

Meningkatkan Produktivitas
Beberapa cara untuk meningkatkan produktivitas:
1.
Meningkatkan Operasi: dapat dilakukan dengan
meningkatkan riset dan pengembangan. Bisa
juga dengan merubah proses transformasi atau
proses produksi.
2.
Meningkatkan keterlibatan Karyawan:
keterlibatan meningkatkan komitmen dan
semangat kerja, termasuk menjadi dasar
pengendalian total.

MENGGUNAKAN
SISTEM OPERASI
1.
2.

3.

Pengendalian
Manajemen Pembelian
(Purchasing)
Persediaan (Inventory).

Pengendalian
Setelah sistem operasi didesain, tugas manajer
adalah membuat sistem tersebut operasional.
Perencanaan produksi, penjadwalan yang lebih
rinci, dan tingkat persediaan yang optimal dapat
ditentukan. Kemudian perencanaan sistem
operasi tersebut dapat digunakan untuk
pengendalian operasi, memastikan tujuan
organisasi dapat dicapai. Sistem pengendalian
yang baik juga harus memfokuskan pada titiktitik stragegis yang merupakan titik kritis dalam
pencapaian tujuan organisasi.

Manajemen Pembelian (Purchasing)


Pembelian mempunyai trade-off, membeli terlalu
banyak akan meningkatkan biaya investasi,
sementara risiko kehilangan penjualan akan
semakin kecil. Sebaliknya, membeli terlalu
sedikit meningkatkan risiko kehilangan
penjualan, tetapi bisa menghemat biaya
investasi. Manajemen pembelian juga berkaitan
dengan pemasok. Manajemen harus dapat
mengidentifikasi pemasok yang menghasilkan
barang atau komponen yang berkualitas.

Persediaan (Inventory)
Manajemen persediaan yang baik dapat
meningkatkan efisiensi. Secara umum ada tiga
jenis persediaan:
a.
Persediaan bahan mentah: untuk menyediakan
bahan yang diperlukan
b.
Persediaan produk dalam proses:
memungkinkan produksi dikelompokkan
c.
Persediaan akhir: menyediakan barang jadi.

Organisasi harus mencari keseimbangan antara


risiko kekurangan barang dan biaya persediaan.

Berikut beberapa metode manajemen persediaan:


a.
Model EOQ (Economic Order Quantity): dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif melalui
beberapa langkah manipulasi:
2xRxS
EOQ = (
)1/2
C
Dimana: R: permintaan barang selama periode
tertentu
S: biaya pemesanan atau order
C: biaya penyimpanan per unit.

b.

MRP (Material Requirement Planning):


perencanaan dimulai dari produk yang akan
dibuat. Kemudian perencanaan diurutkan ke
belakang untuk menentukan bahan-bahan
apa yang diperlukan untuk produk tersebut.
Bahan-bahan yang diperlukan tersebut
didaftar dalam daftar bahan (bills of materials
atau BOM).

c.

JIT (Just-In-Time): atau kanban, dalam teknik


ini persediaan praktis dibuat nol, kebutuhan
barang sama dengan pengiriman barang.
Dengan cara ini biaya prsediaan berkurang.
Pemesanan dan pengiriman dilakukan lebih
sering dengan kuantitas lebih kecil.

Anda mungkin juga menyukai