7a. Pengelolaan Jalan Nafas Dan Intubasi1
7a. Pengelolaan Jalan Nafas Dan Intubasi1
dan intubasi
YULIATI, SKp,MM
Chin lift
Jaw thrust
Keluarkan debris/suction
Gunakan alat bantu jalan nafas:
Nasal airway
Oral airway
Bekuan darah,
gigi
Jaringan lunak &
Tulang
Bengkak
Posisi kepala
Benda asing
INTUBASI??
Indikasi Intubasi
LABORATORIK
KLINIS
Takipnoe atau
bradipnoe
Takikardia
Gelisah
Penurunan kesadaran
STATICS
Scope : laringoskop dan stetoskop
Blade
Magill
Macintosh
STATICS
TUBE
Dewasa ukuran 7,0; 7,5 atau 8,0
Anak > 2 thn :
Uk. Tube = 4 + umur/4
STATICS
A
AIRWAY
OROFARINGEAL AIRWAY, NASOFARINGEAL AIRWAY,
SUNGKUP MUKA, KANTUNG TEKANAN POSITIF, RESERVOIR
STATICS
AIRWAY
STATICS
TAPE
STATICS
INTRODUCER
STATICS
CONNECTOR
STATICS
SUCTION
STATICS
LAIN-LAIN
Jelly
Spuit cuff
Anestetik lokal (xylocain spray)
Handscoen
Bagaimana mengetahui
kemungkinan sulit intubasi?
Riwayat penyakit
Pemeriksaan fisik
Jarak Thyromental 6 cm
Klasifikasi Mallampati dan Mc Cormack
Riwayat Penyakit
Rheumatoid Arthritis
Ankylosing Spondylitis
Cervical Fixation Devices
Klippel-Fiel Syndrome: leher pendek, vertebra
servikal kurang dari 7, vertebra servikal menyatu.
Riwayat pembedahan besar daerah leher
Pierre Robin Syndrome: rahang kecil, tidak
memiliki reflex menelan, lidah lebih mengarah ke
belakang
Acromegaly: penebalan rahang, struktur jaringan
lunak wajah
Pemeriksaan fisik
Klasifikasi Mallampati
Klasifikasi Mc Cormack
VENTILASI
Sniffing Position
Intubasi
Langkah Intubasi
Kalo begini???
Atau begini..??
Komplikasi
SYO
K
Pengertian
Syok adalah kumpulan gejala dan
tanda yang diakibatkan oleh
karena gangguan perfusi
jaringan, yaitu aliran darah ke
organ tubuh tidak dapat
mencukupi kebutuhannya.
LR
LR
1L
1
L
Fast
NS
1L
O2 via a mask
Monitor BP&Pulse
Klasifikasi Syok
Hipovolemik
Kardiogenik
Distributif
Obstruktif
Gejala Syok
Gelisah
Ketakutan
Mual Muntah
Haus
Pusing
Tanda Syok
Keringat dingin
Akral dan kulit dingin
Gangguan kesadaran
Tachypneu
Tachycardia
Tekanan darah rerata yang rendah
Produksi urin menurun
Sianosis perifer
Pengenalan syok
Nadi :
cepat dan kecil, pada syok yang sangat
berat nadi mungkin tidak akan dapat diraba
lagi.
Otak :
bila kekurangan darah, maka terjadi
gangguan fungsi otak.
Sedikit; gelisah dan ketakutan.
Syok berat; kehilangan kesadaran, koma
sebelum meninggal.
Pengenalan syok
Paru-paru :
Terjadi keadaan dimana sel-sel
mengalami hipoksia, kekurangan
oksigen. Tubuh akan bereaksi
dengan membuat pernafasan
menjadi lebih cepat.
Pernafasan juga menjadi lebih
dangkal.
Pengenalan syok
Kulit :
perabaan akan dinginnya kulit
ini dilakukan terutama pada
daerah tangan atau kaki.
Cairan pengganti
Klas I
Klas II
Klas III
Klas IV
< 750
750 - 1500
1500-2000
> 2000
<15
15 - 30
30 - 40
> 40
< 100
> 100
> 120
> 140
14 -20
20 -30
30 - 40
> 35
> 30
20 - 30
5 - 15
Tdk ada
Agak gelisah
gelisah
Gelisah &
bingung
Bingung &
letargik
kristaloid
kristaloid
Kristaloid,
koloid/darah
Kristaloid,
koloid,darah
Penanganan : prinsip
Atasi syok
Cari Penyebab
Hilangkan Penyebab
Penanganan : tatalaksana
Resusitasi cairan.
Kontraktilitas Inotropik, SVR
Vasopresor
Penanganan : Airway
Penanganan : breathing
Pemberian bantuan
nafas/oksigenisasi:
. Bernafas spontan oksigen
nasal atau masker
. Tidak bisa bernafas atau bisa
bernafas tetapi tidak adekuat
menggunakan bag and mask atau
ambu bag Intubasi
ventilator.
Penanganan : circulation
Memperbaiki sirkulasi darah
1. Posisi syok
Pasien ditidurkan mendatar, kaki diletakkan
lebih tinggi daripada kepala kurang lebih 45
2. Pemberian cairan
Buat akses vena, berikan cairan kristaloid
atau koloid
3. Kontraktilitas Inotropik, SVR
Vasopresor
4. Transfusi bila kehilangan darah dalam
jumlah besar
Penanganan
Penanganan
Komplikasi Syok
Prognosis
Lamanya syok
berlangsung
Beratnya syok
Kecepatan penanganan
yang benar
Kondisi sebelumnya
Penyakit penyerta
Terapi cairan
dr Boy SpAn
MENGURANGI : ISKEMIA
JARINGAN
KEGAGALAN
ORGAN
ECV ( 14 L
INTRAVASCULAR(1/4)
RBC
INTERSTISIAL(3/4)
PV
(3
L)
Blood Volume (5
L)
Crystalloids
Colloids
Lactated Ringer's
Normal Saline
Albumin
PPL
Gelatin
solutions
Dextran
solutions
HES
solutions
KOMPOSISI CAIRAN IV
CAIRAN
GLUKOSA
(g/L )
D5W
LRS
273
D5W / LRS
525
Cl-
(mEq/L) (mEq/L)
Osmolaritas
(mEq/L)
(mOsm/kg)
130
109
28
50
130
109
28
6 % HES
310
0
0
154
laktat
50
5 % Albumin/NS
310
Na+
252
154
154
154
154
154
FLUID
D5W
162
LRS
0
5 % Albumin
0
(mL)
(mL)
IFV
(mL)
18
70
50
200
250
25
% Albumin
1000
-750
PV = change in plasma volume ; IFV = interstitial fluid volume ;
0
ICV = intracellular volume ; D5W = 5 % dextrose in water ;
LRS = Lactated Ringers Solution.
ICV
Volume
0,9 % NaCL
275
5 % Dextrose
85
5 % NaCL
990
- 100
660
- 2950
Total
Interstisial
Ekstrasel
Volume
Volume
1100
825
340
255
3950
2690
5 % Albumin
> 500
1000
> 500
Darah Lengkap
1000
Colloids
They remain largely within
the Intravascular Space
Therefore, colloids are
most effective
in hypovolemic patients.
Terapi Cairan
RESUSITASI
Kristaloid
RUMATAN
Koloid
Elektrolit
NUTRISI
Repair
Mengganti kehilangan
akut (hemorrhage,
distributif,)
1. Kebutuhan normal
(IWL + urin+ feses)
2. Dukungan nutrisi
Step by step
Cryst.+colloids
Colloids + crystalloids
+ PRC
+FFP
+platelets
3.
5.
DARAH
TRANSFUSI :
~ Bila Hb < 7 mg/dL (Ht < 21%)
~ Jarang bila Hb > 10 mg/dL (Ht 30%)
jika tanpa gejala klinis
~ 7 < Hb < 10 mg/L : manfaat tdk jelas!!
RISIKO TRANSMISI VIRAL & BAKTERIAL
MODULASI IMUN SEKUNDER
Elektrolit
Hiponatremia
Hipernatremi
a
Hipokalemia
Hiperkalemia
Na <135 mmol/liter
Gejala klinis :<125
mmol/l.
sakit kepala, mual,
muntah,
disorientasi bahkan
koma
kejang <120
mmol/l
Terapi : Nacl 3 %
50 70 mmol/jam
Elektrolit
Hiponatremia
Hipernatremi
a
Na >145 mmol/l.
demam, gelisah,
iritabel, sopor, koma.
Terapi: cairan
sampai defisit cairan
Hipokalemia
tergantikan
Hiperkalemia
Cairan : dekstros 5
% atau Nacl 0,45%.
Elektrolit
Hiponatremia
Hipernatremi
a
Hipokalemia
Hiperkalemia
Kalium: <3,5
mmol/l.
Gejala klinis
:kelemahan tubuh,
depresi, konstipasi,
ileus, gagal nafas,
ventrikel takikardi,
atrial takikardi.
Terapi: KCl oral
maupun IV
Elektrolit
Hiponatremia
Hipernatremi
a
Hipokalemia
Hiperkalemia
EKG:peninggian
gelombang T.
terapi:
- IV dekstrose, insulin
- IV Calsium klorida
- IV lasix
KERACUNAN
89 / 17
DEFINISI RACUN
Racun adalah :
Suatu Zat yang bila masuk kedalam
tubuh dalam jumlah tertentu dapat
menyebabkan reaksi tubuh yang
tidak diinginkan bahkan dapat
menyebabkan
kematian
Zat
yang mengakibatkan
kerusakan
sementara atau permanen pada tubuh, jika
digunakan dalam jumlah berlebih
90 / 17
CARA MASUK :
LEWAT MULUT
: Tertelan
LEWAT KULIT
: Suntikan, Sengatan
LEWAT PERNAFASAN : Terhirup
91 / 17
92 / 17
Obat-obatan
Makanan
Bahan Kimia
Minuman
93 / 17
1. Mual, Muntah.
2. Nyeri Perut
3. Diare,
4. Napas / Mulut berbau
5. Suara Parau, Nyeri di dalam mulut
94 / 17
Suntikan
: Air Keras
: Binatang Berbisa ( Gigitan Ular,
Kalajengking dll )
Binatang Laut ( Ubur-ubur,
Anemon, Ketimun Laut, Gurita, Ikan
Pari dll )
: Obat Suntik
Penatalaksanaan kegawatan
Penilaian Klinis
Dekontaminasi racun
Pemberian antidotum
Terapi suportif
Observasi dan konsultasi
Rehabilitasi
98 / 17
CONTOH
KASUS
99 / 17
100 / 17
GIGITAN BINATANG
101
102 / 17
GIGITAN MENYEBABKAN:
KERUSAKAN JARINGAN .
INFEKSI.
RACUN/ BISA
IMUN/ALERGI
103 / 17
Tatalaksana Umum
Anamnesis :
1.
Status hewan (sehat, terimunisasi, perilaku)
2.
Tempat dan lokasi kejadian
3.
Situasi (provokasi, pertahanan diri terhadap provokasi,
tanpa
4.
Binatang
provokasi)
104 / 17
Pemeriksaan Fisik
Neurovaskular Distal
Kerusakan tendon atau sarung
tendon
Kerusakan tulang terutama pada
tengkorak bayi dan anak-anak
Kekerasan pada sendi
Kerusakan organ viseral
Benda Asing (c/ gigi) pada luka
105 / 17
Gawat Darurat
107 / 17
Komplikasi
Infeksi Lokal
Sepsis
Deformitas Kosmetik
Kehilangan anggota tubuh.
108 / 17
RABIES
109 / 17
110 / 17
SENGATAN LEBAH
Reaksi alergi, gatal, edema,
eritema.
Penangulangan :
111 / 17
RACUN ULAR
112 / 17
TOXIN ULAR
NEUROTOXIC
( paralisis otot pernafasan dan otot
lainnya)
MYOTOXIC
(kerusakan otot lepas mioglobulin nekrosis
tubulergagal ginjal)
EFEK ANTIKOAGULAN
( pembekuan menurun, perdarahan )
HEMOLITIK TOXIN
( hemolisis-Anemis)
113 / 17
Neurotoxic
Menyerang saraf
114 / 17
Ptosis
115 / 17
Haemotoxic
Menyerang sel
darah
116 / 17
117 / 17
Myotoxic
Menyerang otot
118 / 17
sedang,erythema,oedema 2,5-15 cm
119 / 17
: headache, muntah,
1-3 jam
; paralysis saraf
cranial, nyeri abdomen, confuse,
takikardi, hipotensi.
Lebih 3 jam
hipoksia.
: paralysis, sianosis,
120 / 17
1.
2.
3.
4.
PENANGANAN
ABC,
Mencegah penyerapan dan penyebaran bisa:
imobilisasi
posisi
insisi + Hisap
tourniqet ?
Menetralkan bisa
SABU (1/2 amp infiltrasi, - 3 amp IM/IV )
Insisi (eskaroromi)
Debridement, amputasi)
Penanganan Komplikasi
121 / 17
ADA PERTANYAAN ?
122 / 17