Anda di halaman 1dari 26

KOMPLIKASI AAA

Komplikasi aneurisma aorta dapat berupa ruptur


atau emboli, ruptur aneurisma aorta abdominalis
(AAA) sering terjadi. Emboli yang berasal dari
trombus didalam aneurisma dapat menyebabkan
obstruksi arteri di eksterimitas dan organ dalam.
Jika terjadi ruptur angka kematian semakin besar
menjadi 50%.

Selain itu komplikasi lainnya yang bisa ditimbulkan


berupa :
Pneumonia : Infeksi yang diakbitkan penularan
dari Rumah Sakit atau di ICU
Graft Infection : Infeksi yang diakibtakan pasca
pemasangan graft
Colon Ischemia : terjadi 15 20 % pada AAA yang
telah ruptur
Bowel Obstruksi
Renal Failure : yang berhubungan dengan kadar
level kreatinin preoperatif, emboli kolesterol
intraoperatif, dan hipotensi
Late graft enteric fistula

DIAGNOSIS DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

Lebih dari 80 % pasien dengan ruptur abdominal


aorta aneurisma (AAA) terjadi tanpa ada riwayat
diagnosa AAA sebelumnya, yang berkontribusi
mengakibatkan peningkatan angka misdiagnosa
sebesar 24 -42 %.
Tidak ada hasil penemuan laboratorium yang
berarti untuk menegakkan diagnosa AAA. Tes
laboratorium
hanya
digunakan
untuk
menyingkirkan diagnosa banding lainnya.

ULTRASONOGRAPHY
USG merupakan standard alat imejing untuk AAA.
USG memiliki sensitivitas mendekati 100% dan
spesifisitas 96% untuk mendeteksi adanya AAA.
USG juga dapat mendeteksi adanya darah
peritoneal bebas.

USG abdominal dapat memberikan gambaran


kehadiran aneurisma, ukuran, dan luasnya. Selain
itu, hal ini dapat menjadi monitoring pasien yang
aneurisma nya terlalu kecil untuk intervensi bedah.

PLAIN RADIOGRAPHY
Foto polos abdomen sering sekali dilakukan pada
pasien dengan keluhan perut sebelum diagnosis
AAA ditegakkan. Menggunakan metode ini untuk
mengevaluasi pasien AAA sangat sulit karena
temuan yang spesifik berupa Aortic Wall
Calcification

COMPUTED TOMOGRAPHY (CT)


CT memiliki sensitifitas 100% untuk mendeteksi
AAA,
dan
memiliki
banyak
keuntungan
dibandingkan USG untuk menentukan ukuran aorta,
perluasan, perkembangan arteri viseral, dan
ekstensi ke suprarenal aorta. CT dapat melakukan
visualisasi retroperitoneum, dan tidak terbatas oleh
obesitas atau bowel gas

MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI)


MRI memungkinkan pencitraan dari aorta yang
sebanding dengan CT ataupun USG. Ini mungkin
dapat
memberikan
gambaran
percabangan
pembuluh darah yang lebih baik daripada CT
ataupun USG.

ANGIOGRAPHY
Diindikasikan sebelum repair aneurisma arterial
oclusive disease pada viseral dan ekstremitas
bawah atau saat repair endograft akan dilakukan

PENATALAKSANAAN
Farmakoterapi :
Antihipertensif untuk mempertahankan tekanan sistolik
pada 120mmHg atau kurang
Propanolol untuk menurunkan kekuatan pulsasi dalam
aorta dengan menurunkan kontraktilitas miokard.
Pembedahan dilakukan jika pengobatan farmako terapi
tidak berhasil untuk mencegah pembesaran aneurisma
atau pasien menunjukan gejala-gejala nyeri semakin
memburuk.

PENATALAKSANAAN UNRUPTURED
ANEURISMA
Keputusan untuk mengobati unruptured AAA
didasarkan pada risiko operasi, risiko pecah, dan
diperkirakan harapan hidup pasien.

Resiko pecahnya AAA berdasarkan ukuran :

INTERVENSI BEDAH
Indikasi operasi :
pasien dengan diagnosis aneurisma 5 cm atau
dengan pelebaran aneurisma yang progresif
dipertimbangkan untuk dilakukan pembedahan.
Perubahan mendadak seperti nyeri yang sangat
hebat merupakan tanda bahaya dan dapat
merupakan suatu tanda pelebaran aneurisma yang
progresif, kebocoran, dan ruptur. Tujuan tindakan
bedah adalah melaksanakan operasi sebelum
komplikasi terjadi

TEKNIK OPERASI OPEN REPAIR


Trans peritoneal Approach
Teknik ini memudahkan dan lebih fleksibel untuk
mengeksplor AAA, arteri renali, dan kedua arteri
iliaca. Dibuat midline incision abdomen dari xiphoid
sampai pubis, panjang insisi tergantung dari besar
aneurisma

TEKNIK OPERASI OPEN REPAIR


Retroperitoneal Approach
Pendekatan transperitoneal pada pasien dengan
keadaan abdomen yang kurang mendukung untuk
menjalani operasi seperti aneurisma suprarenal
yang luas, horseshoe kidney, peritoneal dialysis,
inflammatory aneurysm, atau
asites. Pada
keadaan ini dengan pendekatan retroperitoneal
adalah yang paling baik.

TEKNIK OPERASI OPEN REPAIR


Minimal Incision Aortic Surgery
Pemilihan pasien sangat penting karena pasien
obesitas dan yang membutuhkan graft bercabang
bukan kandidat dengan prosedur ini. Panjang insisi
midline di periumbilikan kurang dari 12 sampai 15
cm, sampai kurang dari 9 cm insisi proksimal dari
umbilikus

ENDOVASCULAR AORTIC ANEURYSM REPAIR (EVAR).

Teknik EVAR, stent-graft dimasukkan ke dalam


lumen aneurisma melalui arteri femoralis dan
difiksasi ditempatnya pada leher aorta yang tidak
mengalami aneurisma dan arteri iliaca dengan
melebarkan stent atau balloon-expandable stents

Anda mungkin juga menyukai