k fe
terbentuknya Unit Kerja Kantor Arsip
di UI dibawah struktur pada tanggal
16 April 2009 tentang Penetapan
Kantor Arsip dan Uraian Tugas di
Lingkungan Universitas Indonesia
membawa pengaruh yang positif
untuk pengelolaan kearsipan di
fakultas-fakultas termasuk Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
(FEUI).
fungsi
Meskipun belum maksimal pusat kearsipan FEUI
sudah menjalankan fungsinya sebagai pusat arsip.
Yaitu:
Efisiensi dan ekonomis dalam menyimpan, temu
balik dan pengaturan arsip
Menjaga arsip dari akses dan pengrusakan oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dalam
rangka memenuhi kewajiban terhadap pemilik arsip
Melindungi arsip yang disimpan dari resiko bencana
alam seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, dan
lain sebagainya.
Praktek di lapangan
Penciptaan arsip
Arsip yang dihasilkan di lingkungan
organisasi Fakultas Ekonomi diciptakan
oleh masing-masing unit kerja mulai dari
pembuatan surat, berkas kegiatan,dan
dokumen lainnya.
Untuk Unit Kearsipan FE sendiri menerima
arsip inaktif yang berasal dari unit kerja
namun mereka juga menerima arsip aktif
yang berasal dari sekretaris dekan.
Pemberkasan
Di Unit Kearsipan FE melakukan
kegiatan pemberkasan dengan
mengelompokkan arsip berdasarkan
subjek yang mengacu pada pola
klasifikasi UI dimana terdapat 9 kelas
utama yang terbagi menjadi kegiatan
substantif dan kegiatan fasilitatif
musnahkan
Pemilihan arsip/non arsip
Non Arsip musnahkan
arsip
Diberikan kode klasifikasi dan indeks
Input kedalam DPA
Masukkan kedalam ordner
Simpan dan susun di rak sesuai kode
Pemilahan/ fisches manuver
Pemeliharaan
Unit Kerasipan FE tidak hanya menyimpan arsip
dalam bentuk kertas melainkan juga
menyimpannya dalam bentuk CD yang berasal
dari alih media dan album-album foto. Untuk
arsip penting seperti SK dan sertifikat disimpan
dengan menggunakan clear holder,untuk CD
disimpan di kotak CD lalu di masukkan kedalam
ordner CD sedangkan koleksi foto ada yang
dibingkai ada pula yang disimpan kedalam
album-album.
Lemari kaca
Lemari yang dikhususkan untuk menyimpan
koleksi album foto milik Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Box Arsip
Adalah alat yang digunakan untuk menyimpan
arsip yang terlebih dahulu dimasukkan ke dalam
folder/map arsip. Fungsi Boks Arsip itu sendiri
yaitu untuk menyimpan arsip(yang ada didalam
folder) sehingga arsip mudah disimpan dan
ditemukan kembali secara efektif dan efisien.
Roll opact
Adalah lemari penyimpanan arsip yang disusun
sejajar dengan bantuan roda, sehingga dapat
dirapatkan satu sama lain dengan ringan dan
mudah.
Filling cabinet
Unit Kearsipan di Fakultas Ekonomi juga
menyimpan arsip vital dimana arsip tersebut
disimpan dalam lemari besi namun untuk jangka
waktu yang panjang mereka sudah berencana
untuk membeli brankas untk penyimpanan arsip
vital tersebut.
Penyusutan
Kegiatan penyusutan yang dilakukan
dilingkungan Unit Kearsipan FE bertujuan
untuk mengurangi volume arsip yang ada
namun mereka hanya melakukan
pemindahan arsip inaktif dari unit kerja ke
unit kearsipan, lalu melakukan pemilahan
antara arsip dan non arsip, dan non arsip
atau copyan dapat langsung dimusnahkan
dengan menggunakan mesin pencacah.
Pola klasifikasi UI
JRA UI
Nomor surat SK tata persuratan dari
UI dan H2F6 kemendikbud
SDM
Di Unit Kearsipan Fakultas Ekonomi terdapat 3
orang arsiparis yang mempunyai latar belakang
pendidikan kearsipan. Ibu Iin merupakan lulusan
D3 kearsipan dan 2 orang lainnya merupakan
lulusan program studi Manajemen Informasi dan
Dokumen tahun 2006, namun saat ini ka Caesar
juga berstatus S1 Fakultas Kesehatan
Masyarakat dan ka Anas S1 jurusan Ilmu
Perpustakaan. Status kepegawaian ibu Iin adalah
karyawan tetap, dan untuk ka Caesar dan ka
Anas merupakan calon pegawai tetap.
U.K FE
Dalam gedung dekanat sendiri terdapat beberapa ruang
penyimpanan arsip. Berikut unit-unit kerja yang kami telusuri:
Biro kemahasiswaan berada di lantai 1 gedung
dekanat,bertugas memelihara dan mengolah arsip file
mahasiswa mulai dari data diri,ijazah dan transkrip nilai.
Terlihat arsip yang dikelola di unit ini sudah rapih baik dalam
hal penyusunan dan kenyamanan,namun terlihat beberapa
arsip yang menumpuk dikarenakan sudah banyaknya arsip
mahasiswa yang disimpan. Maka dari itu,disini salah seorang
arsiparis yaitu Anas melaksanakan kegiatan pendigitalisasi
terhadap arsip-arsip mahasiswa tersebut dengan cara discan
dan selanjutnya disimpan dalam fotmat CD dan dipelihara di
lantai 2 yaitu Unit Kearsipan/Pusat Arsip FE.
Deskripsi arsip
Kami diberikan kesempatan mengelola 20
arsip/orang. Peralatan yang dibutuhkan ialah
Jadwal Retensi Arsip,pensil,dan penghapus. Guna
mempermudah dalam pencarian di JRA,disarankan
untuk membatasi setiap kelas dengan post it agar
menghemat waktu dalam pencarian kode. Cara
tersebut cukup ampuh dalam mengerjakan
klasifikasi surat karena sebagai pengolah kita tidak
perlu berlama-lama mencari kode karena sudah
dibatasi dengan post it tersebut. Di kesempatan
tersebut kami memberikan kode dan indeks di
bagian kanan atas surat.
DPA
Tahap selanjutnya setelah
dilakukannya pengkodean yaitu
menulis Daftar Inventori Arsip.
Namun disini kami diberikan arsip
berbeda dari yang sebelumnya
sudah dikodekan,arsip yang di
inventariskan merupakan arsip tahun
2011. Dalam menginventaris
arsip,dimanfaatkan aplikasi microsoft
excel sebagai sarana penyimpanan
2. Pemindahan
Namun,dalam praktek di lapangan,Unit
Kearsipan FE masih belum menerima beberapa
arsip inaktif dari unit-unit pencipta.
Permasalahan yang terjadi dikarenakan
beberapa unit kerja belum mempercayai arsip
inaktifnya ditangani atau diolah oleh Unit
Kearsipan dan masih ada kecenderungan
presepsi bahwa arsip tersebut ialah milik unit
kerja dan hanya boleh bagian intern yang
menyentuh arsip-arsip tersebut.
3. Pemusnahan
Fakultas Ekonomi belum melaksanakan
kegiatan pemusnahan dan masih menyimpan
arsip yang berumur puluhan tahun mulai dari
tahun 1971-2000an. Hal tersebut terjadi
dikarenakan faktor belum dilaksanakannya
kegiatan pendigitalisasian guna membackup
arsip yang dilakukan terhadap arsip yang ada
secara keseluruhan serta masih bercampurnya
arsip-arsip tersebut dengan arsip dari bagian
riset
4. Penyerahan
Kegiatan penyerahan yang dilakukan di suatu
Perguruan Tinggi diserahkan ke Lembaga
Kearsipan Perguruan Tinggi dalam hal ini PAUI.
Namun,Unit Kearsipan FE belum melaksanakan
kegiatan Penyerahan arsip statis yang bernilai
guna sejarah bagi Perguruan Tinggi. Hal tersebut
dikarenakan beban pekerjaan yang masih tumpah
tindih dengan sekertaris dekan sehingga Ibu Iin
dan rekan-rekan masih belum menyusun arsiparsip dan memilih arsip yang akan diserahkan.
Pusat arsip/u.k FE
Namun terdapat pula kendala yang dialami yang
menurut kami perlu segera ditindak lanjuti,yaitu perihal
ruang server gedung Dekanat FEUI yang berada di
sudut ruangan arsip FEUI di lantai 2.
Di Unit Kearsipan FE sendiri melakukan kegiatan
pengadaan peralatan secara terpusat yaitu melalui
sekretaris dekanat. Dalam segi kebutuhan
perlengkapan peralatan yang dimiliki oleh Unit
Keasipan FE memang sudah cukup lengkap dan
terpenuhi namun ada kalanya ketika arsiparis FE
meminta peralatan arsip yang dibutuhkan tetapi
peralatan yang didapat tidak sesuai dengan yang
diinginkan.
SDM
Faktor lainnya yang dapat
mempengaruhi terlaksananya tugas
dan fungsi suatu unit kerja adalah
Sumber Daya Manusia. untuk di
lingkungan kerja unit kearsipan FE
diarasakan masih sangat kurangnya
SDM mengingat beban pekerjaan
mereka yang luas dan besar dimana
harus juga mengurus arsip aktif
dekanat dan pengelolaan arsip kacau
saran
Dari penjabaran kendala yang disebutkan diatas maka kami dapat menarik
kesimpulan guna menambahkan beberapa masukan untuk Unit Kearsipan,
yaitu :
Pimpinan dekanat sudah seharusnya menyadari pentingnya keberadaan
unit kearsipan dan sesegera mungkin pimpinan dapat menempatkan
posisi unit kearsipan distruktur organisasi sesuai dengan tugas dan
fungsinya bagi organisasi.
Sudah seharusnya sistem surat keluar yang berada dilingkungan
organisasi FE dilakukan berdasarkan subjek atau pokok masalah surat
sehingga lebih mudah terkendali.
Dalam kepengelolaan arsip seharusnya arsip dinamis aktif dekanat
dilakukan oleh sekretaris dekan dan bukan menjadi tanggung jawab dari
Unit Kearsipan
Mengingat baban pekerjaan arsiparis yang cukup berat maka perlu adanya
pengrekrutan arsiparis baru yang berkompeten untuk membantu Unit
Kearsipan dalam melaksanakan tugasnya dan menguasai teknologi
informasi terkini.
KESIMPULAN