Anda di halaman 1dari 40

Malnutrisi

Kronik

Oleh:
Muniati Syahadah
Pembimbing:
dr. Mars Nashrah Abdullah, M. Ked (Ped)
Sp. A

PENDAHULUAN

Pendahuluan
suatu keadaan klinis yang disebabkan ketidakseimbangan antara asupan dan keluaran
energi, baik karena kekurangan atau kelebihan
asupan makanan maupun akibat kebutuhan
yang meningkat

Malnutrisi

Malnutrisi banyak dijumpai di Negara-negara


yang sedang berkembang, di Indonesia angka
kejadian gizi yang kurang masih sangat tinggi

Prevalensi malnutrisi di Indonesia pada tahun


2007 anak balita yang mengalami gizi kurang
dan pendek adalah 18,4%

LAPORAN
KASUS

Identitas Pasien
Nama

: Fathimah Azzahra
No. CM
: 1-01-50-24
Tanggal Lahir : 25 Desember 2013
Umur
: 2 tahun 9 bulan 11 hari
Suku
: Aceh
Agama
: Islam
Alamat
: Kuta Malaka
Tanggal

Masuk RS
: 21 Oktober 2016
Tanggal Pemeriksaan :27 Oktober 2016
Tanggal Keluar
: 30 Oktober 2016

Keluhan

utama

Pucat
Keluhan tambahan :
Batuk, pilek, lemas
Riwayat

penyakit sekarang :
Pasien datang ke RSUDZA dengan keluhan pucat dan
lemas selama empat hari sebelum masuk rumah sakit.
Menurut ibu pasien, keluhan dirasakan semakin memberat.
Pasien juga mengeluhkan nafsu makan berkurang. Pasien
mengeluhkan batuk dan pilek yang berulang dan sering
dirawat di rumah sakit, sejak 1 tahun yang lalu. Demam (-),
BAB dan BAK dalam batas normal.

Riwayat

penyakit dahulu :
Pasien dengan riwayat sakit batuk sejak kecil.

Riwayat

Kehamilan :
Selama hamil ibu melakukan ANC teratur ke bidan. Riwayat
hipertensi dan diabetes mellitus saat kehamilan tidak ada.

Riwayat

Persalinan :
Pasien merupakan anak kedua, lahir cukup bulan dengan usia
gestasi 38-39 minggu secara pervaginam dengan berat badan
lahir 2700 gram, saat lahir segera menangis.

Riwayat

pemakaian obat :
Pasien minum obat batuk.

Riwayat

penyakit keluarga :
Tidak ada keluarga yang mengeluhkan hal yang sama.
Riwayat asma disangkal.

Riwayat

imunisasi :
Menurut keterangan dari ibu pasien, pasien imunisasi
sebanyak 2 kali.

Riwayat

pemberian makanan :
0 - 6 bulan
: ASI
6 bulan 2 tahun : ASI + MPASI
2 tahun sekarang : Makanan keluarga

Vital Sign

suhu
Compos
Mentis

Tidak
diukur

126 kali
/menit

36 kali/
menit

36,6 0C

Data Antropometri
Berat

badan

: 8,0 kg
BBI
: 13 kg
Panjang badan
: 70 cm
LK
: 46 cm
LD
: 42 cm
LP
: 59 cm
LILA
: 12,5 cm
HA
: 9 bulan

Status gizi :
BB/U : <-3 SD (Kurus)
TB/U : <- 3 SD (Pendek)
LK/U : -2 SD sd +2 SD (Normocepali)
BB/PB : -2 SD sd + 2 SD (Median)

Kesan : Malnutrisi Kronik

Kebutuhan Kalori

Kebutuhan Protein

Anak

Anak

dengan usia 2 tahun 9


bulan:
RDA x BBI =
102 x 13 = 1326 kkal

dengan usia 2 tahun 9


bulan:
RDA x BBI =
1,2 x 13 =15,6gram

Pemeriksaan Fisik
Kepala
Rambut : warna pirang, tidak mudah dicabut
Wajah
: kesan simetris, edema (-), deformitas (-)
Mata
: konjungtiva palpebra inferior pucat (+/+),
sklera ikterik (-/-), sekret (-/-)
Telinga : kesan normotia, sekret (-/-)
Hidung : sekret (+/+), cavum nasi hiperemis (-), napas
cuping hidung (-)
Mulut
: mukosa kering (+), sianosis (-), lidah tremor (-),
hiperemis faring (-), T1/T1

Pemeriksaan Fisik
Leher
Inspeksi
Palpasi

: Simetris
: Pembesaran KGB (-)

Thorax
Inspeksi
Statis
: Simetris, cardiac bulging (-), bentuk
normochest
Dinamis
: Retraksi suprasternal (-), Retraksi
intracostal (-), Retraksi epigastrium (-)

Pemeriksaan Fisik
Kanan

Kiri

Palpasi

Fremitus N

Fremitus N

Auskultasi

Vesikuler (+)

Vesikuler (+)

Ronki(+),

Ronki(+),

wheezing (-)

wheezing (-)

Pemeriksaan Fisik
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V, linea
midcalivularis kanan .
Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler (+), bising (-),
gallop (-), murmur (-),

Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Inspeksi : simetris, distensi (-), vena kolateral (-),
scar (-)
Palpasi : organomegali (-), nyeri tekan (-), defans
muskular (-), turgor kembali cepat
Auskultasi: peristaltik kesan normal

Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas
Superior
Kanan

Inferior

Kiri

Kanan

Kiri

Sianosis Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Oedema Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Pucat

Positif

Positif

Positif

Positif

Laboratorium

Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan

21/10/2016

23/10/2016

25/10/2016

27/10/2016

Hemoglobin (g/dl)

8,0*

7,1*

8,3*

13,5

Hematokrit (%)

24*

22*

25*

41

Eritrosit (106/mm3)

2,5*

2,2*

2,6*

4,6

Leukosit (103/mm3)

17,6*

10,7*

7,9

17,0

Trombosit (103 U/L)

724*

597*

509*

444

1/1/0/52/37/9

2/1/0/46/41/10

5/1/0/42/39/13

1/1/0/72/17/9

138/3,6*/102

10/0,20

99

94/32*/34

89/29/33

MDT- Eritrosit

Normositer nomokrom

MDT- Leukosit

Monositosis

Hitung jenis (%)

Alb/Glo (g/dL)
Na/K/Cl

Ur/Cr
GDS
MCV / MCH / MCHC

Diagnosa
1. Anemia defesiensi Besi
2. Pneumonia Ringan
3. Malnutrisi Kronik

Terapi
Medikamentosa:
IVFD 4:1 20 gtt/menit mikroset
Inj. Cefotaxime 300mg/ 8 jam IV
Inj. Gentamicin 20 mg/ 12 jam IV
Salbutamol 0,8 mg + Ambroxol 4 mg = 3x1 pulvis
Nebule ventolin 1 cc + Nacl 3% 1cc / 6 jam
Cetirizine syr 1 x cth
Multivit syr 1 x cth
Non- Medikamentosa:
Diet :
Bubur ayam 800 kkal dan Protein 16 gram

Prognosis
- Qou ad vitam
: dubia ad bonam
- Qou ad functionam
: dubia ad bonam
- Qou ad sanactionam : dubia ad bonam

TINJAUAN
PUSTAKA

Malnutrisi Kronik

Definisi
Malnutrisi adalah keadaan dimana tubuh tidak mendapat
asupan gizi yang cukup, malnutrisi dapat juga disebut
keadaaan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan di antara
pengambilan makanan dengan kebutuhan gizi untuk
mempertahankan kesehatan.

Malnutrisi Kronik

Insiden Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang membutuhkan
perhatian khusus terutama di negara-negara berkembang.
Indonesia termasuk di antara 36 negara di dunia yang
memberi 90% kontribusi maslah gizi dunia.

Malnutrisi Kronik

Etiopatogenesis Malnutrisi
Malnutrisi primer:
Faktor sosial atau ekonomi yang menyebabkan kekurangan makanan.

1.
2.
3.

Malnutrisi sekunder:
Kondisi yang terkait dengan peningkatan kebutuhan kalori (infeksi,
trauma, kanker)
Kehilangan kalori yang meningkat (malabsorbsi), asupan kalori yang
berkurang (anoreksia kanker, retriksi asupan oral, faktor sosial)
Kombinasi dari ketiga variabel tersebut.

Malnutrisi Kronik

Faktor yang mempengaruhi Status Gizi


a.
b.
c.
d.
e.

Pengetahuan
Kebiasaan
Ekonomi
Status kesehatan
Psikologis

Malnutrisi Kronik

Manifestasi Klinis
Pertumbuhan

terganggu meliputi berat badan dan tinggi

badan.
Perubahan mental berupa cengeng dan apatis.
Adanya cederung ringan atau berat karena penurunan protein
plasma.
Jaringan lemak dibawah kulit menghilang, kulit keriput dan
tanus otot menurun.
Kulit bersisik
Anemia
Pembesaran hati

Malnutrisi Kronik
DIAGNOSA
Anamnesa
-Keluhan BB atau TB
yang tidak sesuai dg
usia anak.
- Anak tidak mau
makan atau ada
penyakit berulang
-Riwayat tumbuh
kembang, riwayat
keturunan yang
mengenai dengan
pertumbuhan

Px Fisik
Pemeriksaan
menyeluruh untuk
mengevaluasi tanda dan
gejala malnutrisi
Pengukuran Data
antropometri

Px Penunjang

Pemeriksaan darah
lengkap, urin
lengkap, feses
lengkap, protein
serum (Albumin,
globulin), elektrolit
serum, feritin, profil
lemak.

Malnutrisi Kronik

Tatalaksana
a. Medikamentosa
- Pengobatan gangguan keseimbangan cairan dan eletrolit:
1. Rehidrasi
2. Gangguan elektrolit
3. Hipoglikemia
- Pengobatan apabila terjadi infeksi
- Pengobatan hipotermi
b. Suportif/Dietetik
-Oral (Enteral)
1. Gizi Kurang
2. Gizi Nuruk
- Intravenal (Parenteral)

Malnutrisi Kronik

Edukasi
Memberikan pengetahuan kepada orang tua:
Pengetahuan tentang gizi
Melatih ketaatan dalam pemberian diet
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan

Malnutrisi Kronik

Promotif dan Preventif pada Malnutrisi

Pola makan
Pemantauan tumbuh kembang dan penentuan status gizi
secara berkala
Faktor sosial
Faktor ekonomi
Faktor infeksi

ANALISA
MASALAH

Malnutrisi Kronik
TEORI
1.

2.
3.

4.

5.
6.

Pertumbuhan terganggu
meliputi berat badan dan tinggi
badan.
Cengeng dan apatis.
Adanya cederung ringan atau
berat karena penurunan protein
plasma.
Jaringan lemak dibawah kulit
menghilang, kulit keriput dan
tanus otot menurun.
Kulit bersisik
Anemia

KASUS

Anak perempuan usia 2


tahun datang dengan
keluhan:
Pucat
Lemas
Nafsu makan berkurang

Malnutrisi Kronik
TEORI
Telah lama diketahui
adanya interaksi yang
sinergis antara malnutrisi
dengan infeksi. Anak
malnutrisi lebih rentan
terhadap infeksi, khususnya
sepsis, pneumonia

KASUS
Anak menderita batuk sejak
usia 4 bulan dan sering
berulang

Malnutrisi Kronik
TEORI

Malnutrisi kronik:
BB/U (underweight)
TB/U (pendek)
BB/TB (normal)

KASUS
Data antropometri anak:
BB/U : <-3 SD (Kurus)
TB/U : <- 3 SD (Pendek)
LK/U : -2 SD sd +2 SD
(Normocepali)
BB/PB : -2 SD sd + 2 SD
(Median)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai