Anda di halaman 1dari 37

Magister Ilmu Farmasi

2015-2016

Tujuan untuk diagnosis, meringankan dan mengeliminasi penyakit

yang diderita oleh pasien.

Uncatalyzed reaction

Enzyme-catalized
reaction

INHIBITOR IRREVERSIBLE
Penghambatan ireversibel mengikat kuat sisi

aktif terkadang hingga terjadi ikatan kovalen


yang tidak mudah lepas
Peran utama dari penghambatan ireversibel
ini diantaranya adalah mengubah residu asam
amino yang diperlukan untuk aktivitas enzim
sehingga tidak terbentuk ikatan E-S

Beta laktam

Beta laktam
Cincin beta laktam yang berikatan dengan

enzim
transpeptidase
secara
irreversible
membuat susunan peptidoglikan dari bakteria
menjadi rapuh sehingga proses pembelahan
akan terhambat dan lisisnya dinding bakteria.
Pada tingkat molekuler, mekanisme kerja
antibiotik betalaktam ditunjukan oleh serangan
nukleofilik dari gugus hidroksi serin emzim
transpeptidase pada karbonil karbon cincin
beta laktam yang bermuatan + sehingga
terjadi hambatan biosintesis peptidoglikan

Cincin beta

laktam akan
berikatan
pada dua
residu Dalanin,
menyebabka
n cross
linking.

Beta laktam

COX (Cyclooxygenase)
INHIBITOR
Obat NSAID

menghambat enzim
COX 2 agar tidak
terbentuk mediator
nyeri dan inflamasi.
Obat golongan
NSAID menurut
mekanisme kerjanya
dibagi dalam dua
kelompok besar
yaitu hambatan COX
no selektif,
hambatan COX
selektif.

Nonselective COX-2
Obat NSID non selektif tidak hanya
menghambat COX 2 dan memiliki
mekanisme menghambat enzim COX 1
yang memproduksi PG1( Prostaglandin
1) yang memiliki fungsi fisiologis yang
baik untuk tubuh. Hambatan pada enzim
COX 1 menyebabkan beberapa fungsi
fisiologis dari tubuh terganggu. Ada 3
poin penting yang perlu dicermati yaitu
organ ginjal, organ lambung dan platelet
(Williams, 2009 )

Selective COX-2
Untuk NSAID yang bekerja secara selektif maka

mekanisme penghambatan mediator inflamasi


hanya menghambat Enzim COX2. Dengan
demikian dengan tidak dihambatnya enzim COX1
diharapkan efek samping dari NSAID nonselektif
dapat dikurangi. Sehingga lebih aman digunakan
pada pasien yang memiliki gangguan fungsi
ginjal karena tidak menurunkan aliran darah
pada ginjal. Selain itu efek samping lainya dari
NSAID nonselektif seperti iritasi lambung dan
perdarahan lebih bisa diminimalisasi.

dan selektif
(Williams, 2009)

Substrat binding site COX1


dan COX2

Lippincot

Selektivitas COX
Binding site substrat COX2 lebih besar dibandig

COX1, sehingga obat NSAID non selektif pada


umumnya memiliki struktur kecil sehingga
berikatan dengan COX1 dan COX2. sedangkan
NSAID selektif COX2 memliki struktur yang lebih
besar sehingga tidak dapat berikatan dengan
COX1.

ASPIRIN

CELEXOCIB

celexocib

INHIBITOR REVERSIBLE

Kompetitif
Bersaing menempati sisi akif receptor
yang sama
Efek maksimal bisa tercapai dgn
pemberian dosis yang lebih tinggi
Hambatan bersifat reversibel
Contoh : alfa glukosidase inhibitor
(acarbosa), antagonis aldosteron
(spironolakton)

ACE INHIBITOR

ACE INHIBITOR

Non Kompetitif
Bersaing menempati sisi aktif receptor yang sama
namun mengubah konformasinya
Efek maksimal tidak dapat tercapai
Hambatan bersifat irreversibel, reseptor harus
diporduksi baru oleh tubuh untuk memberikan efek
yang sama dgn dosis seperti awal
Contoh : inaktifasi enzim oleh logam berat (logam Hg
yang dapat menginaktifasi enzim tirosinase sehingga
produksi melanin )terhambat)

FLUORIDE
Penjelasan obat

Fluorida merupakan anticaries agent umumya


pada pasta gigi
Struktur
Mekanisme reaksi
1. Berikatan dengan enzim enolase yang
mengkonversi
2-fosfogliserat menjadi
fosfoenolat piruvat pada roses glikolisis
2. Hambatan proses sisntesis glikogen dan
aktivitas peroksidase

FLUORIDE

FLUORIDE

Alosterik Nonkompetitif
Menempati sisi aktif yang berbeda pada
reseptor
Terdapat 2 tipe :

Antagonis

Berikatan dgn receptor sehingga mengubah


konformasi reseptor menjadi tidak sesuai
dgn ligan agonisnya

Potensiasi (metalo enzim)

Berikatan dgn receptor sehingga mengubah


konformasi reseptor menjadi lebih sesuai
dgn ligan agonis

NNRTI
Penjelasan obat
Struktur
Mekanisme reaksi
Contoh 3D

Tipe Inhibitor reversible

Tipe Inhibitor reversible


(kinetika)

Mekanisme interaksi antara obat dengan enzim


diperantarai oleh beberapa jenis ikatan yaitu
Ikatan hidrogen

Ikatan atom hidrogen dari molekul obat dengan bagian residu


protein
enzim yang memiliki atom dengan nilai
elektronegatifan yang tinggi (N,
O, S) atapun sebaliknya
Ikatan ionik
Ikatan yang terbentuk antar obat dan enzim karena adatanya
interaksi
anion dan kation.
Ikatan covalen
Ikatan antar 2 atom yang masing-masing atom memberikan
satu
elektronnya sehingga terbentuk ikatan yang bersifat
irreversibel. Interaksi obat
dengan enzim jarang terjadi
ikatan covalen. contoh
obat yang berikatan covalen dengan
enzimnya yaitu alkilation
agenat pada pengobatan kanker.
Ikatan hidrofobik
Ikatan yang terbentuk dari molekul dengan enzim pada gugus
yang sama sama non polar

DAFTAR PUSTAKA
Sharma, Rakesh, 2012, Enzym Inhibition:

Mechanisms and Scope, Enzyme Inhibition


and Bioapplication, University Campus STeP
Ri; Croatia.
Deniston, K., Topping, R., Caret, R., 2008,
General, Organic, and Biochemistry, New
York : The McGraw-Hill Companies
Godman and gilman
Katzung

Anda mungkin juga menyukai