Anda di halaman 1dari 24

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

SECARA RASIONAL

PENDAHULUAN
Pemilihan antibiotik merupakan suatu kunci penting dalam
pengobatan kasus-kasus infeksi.
Masalah global yang dihadapi saat ini adalah tingginya
angka penggunaan antibiotik yang tidak tepat indikasinya,
sehingga dampak pada pengobatan ialah terjadinya
resistensi antibiotik.

PENGERTIAN PENGGUNAAN
OBAT RASIONAL (POR)

Apabila pasien menerima pengobatan sesuai


dengan kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang
sesuai dengan kebutuhan, dalam periode waktu
yang adekuat dan dengan biaya yang terjangkau
oleh masyarakat banyak. (WHO, 1985)

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
RASIONAL
KEPATUHAN PASIEN

Lanjutan
Polifarmasi
MASALAH

PRINSIP KERJA ANTIBIOTIK

PRINSIP PENGGUNAAN
ANTIBIOTIK

Indikasi
penggunaa
n antibiotik

Berguna

hanya untuk terapi infeksi bakteri.


Tidak ada bukti bahwa antibiotik akan mencegah
infeksi bakteri sekunder pada pasien dengan infeksi
virus.
Pada prinsipnya, pastikan diagnosis klinis pasien,
kondisi pasien, lama pasien sakit.

Etiologi
infeksi

Pastikan

etiologi sebelum pemberian antibiotik.


Diagnosis klinis
Kemungkinan sumber infeksi
Patogen yang paling mungkin

AB pilihan
untuk
etiologi

Termasuk bakteri gram negatif atau gram positif


berikan AB yang sesuai.
Bukan hanya obatnya pertimbangkan:
Biaya pemberian AB
Lab
Lama rawat inap
Kepatuhan pasien

Perlu
kombinasi
AB

Infeksi oleh lebih dari satu jenis kuman yang sensitif pada
AB berbeda. Ex: perforasi intraabdomen
infeksi gram
negatif, positif, anaerob
kombinasi.
Infeksi mikroba diketahui tidak boleh diobati dengan
antimikroba tunggal. Ex: TBC

Faktor
pasien

Aspek yang perlu diperhatikan dalam pemberian AB:

Usia
Berat badan
Tempat dan derajat infeksi
Faktor genetik
Status imunitas
Kehamilan atau laktasi
Riwayat alergi
Sosial ekonomi

Lama, cara
dan
pemberian
obat

Lama pengobatan tergantung dari jenis infeksi dan jenis


antibiotik yang dipakai.
Profil Farmakokinetik dan Farmakodinamik dari AB yang
diberikan:
Absorpsi
Ekskresi
Indikasi obat
Kontraindikasi
Efek samping

PEMILIHAN ANTIBIOTIK

Lanjutan.
SIFAT AKTIVITASNYA

Mekanisme kerja antibiotik


1.

Dinding sel
Sintesisnya terganggu sehingga dinding menjadi kurang
sempurna dan tidak tahan terhadap tekanan osmotis dari
plasma sehingga pecah. Ex: kelompok penisilin dan
sefalosporin.

2.

Membran sel
Merusak permeabilitas membran sel sehingga terjadi kebocoran
zat-zat penting dari intrasel. Ex: polipeptida dan polyen (nistatin,
amfoterisin) dan imidazol (mikonazol dan ketokonazol).

lanjutan
3. Protein sel
Menghambat sintesis protein mikroorganisme. Ex:
kloramfenikol, tetrasiklin, aminoglikosida, makrolida.
4. Sintesis asam nukleat
Rifampisin menghambat sintesis RNA polymerase dan
menghambat sintesis DNA.

Kuinolon

5. Enzim
Menghambat enzim yang berperan dalam metabolisme folat. Ex:
trimetoprim dan sulfonamid.

Pola resistensi
Dalam

pemakaian antibiotika perlu diperhatikan


pola resistensi kuman setempat, misalnya
Campylobacter jejuni di Indonesia masih sensitif
terhadap siprofloksasin tetapi di Thailand banyak
resisten terhadap siprofloksasin karena banyak
dipakai untuk terapi STD.

Efek samping
ALERGI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PENGGUNAN OBAT YANG TIDAK RASIONAL
Dokter yang kurang
pengetahuan dan ketrampilan
serta tidak percaya diri.
Pengalaman praktek seharihari yang kurang
Aktivitas promosi yang bias
dari industri farmasi
Tekanan dari pasien
PEMBUAT RESEP (DOKTER)

Ketidaktahuan terapi
pengobatan
Ketidakpatuhan pasien saat
minum obat
Pengobatan sendiri oleh
pasien
PASIEN/MASYARAKAT

Lanjutan
Sistem

perencaan dan pengelolaan obat


Pelayanan kesehatan yang kurang baik
Informasi dan iklan obat, persaingan praktek dan
memberikan pengobatan yang sesuai dengan
permintaan pasien.

PENGGUNAAN OBAT YANG


TIDAK RASIONAL
Pemberian

antibiotik bagi penderita yang tidak


memerlukan antibiotik.
Pemakaian obat yang tidak sesuai indikasi penyakit
Pemakaian obat yang tidak sesuai anjuran
Obat dengan toksisitas tinggi sementara obat lain
yang lebih aman tidak digunakan
Pemakaian obat dengan harga mahal

KESIMPULAN
Pemberian

antibiotik secara rasional meliputi


pemilihan tepat baik jenis, dosis, cara pemberian
dan penghentian obat akan memberikan
optimalisasi terapi antibiotik sehingga memberikan
hasil yang optimal juga.

Anda mungkin juga menyukai