Anda di halaman 1dari 33

GEOTHERMAL

Geothermalberasal dari bahasa Yunani


yang terdiri dari 2 kata yaitugeoyang
berarti bumi danthermalyang artinya
panas, berarti geothermal adalah panas
yang berasal dari dalam bumi.
Energi panas bumiadalah energi yang
diekstraksi dari panas yang tersimpan di
dalam bumi dan merupakan energi
alternatif yang ramah lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan energi nasional

SISTEM PANAS BUMI

Sistem panas bumi yang ideal


(dickson & fanelli, 2004)

Komponen sistem
panas bumi :
Sumber panas
Reservoir
Fluida
Recharge area

Pengaruh terhadap lingkungan


fisik
Bentanglahan
Kebisingan
Natural features
Hydrothermal eruption
Subsidence
Induced seismicity
Thermal effluen

BENTANGLAHAN
Bentanglahan pada lahan geothermal adalah gabungan dari
beberapa bentuklahan yang berlokasi di perbukitan atau gunung
yang memiliki aktivitas magmatisme atau vulkanisme. Dalam
pengolahan pembangkit listrik tenaga panas bumi, seringkali pihak
pengolah merubah bentuk-bentuk lahan yang berada di lokasi
untuk membangun sarana utama dan sarana pendukung PLTP
dengan cara menebang hutan, meratakan tanah, memotong lereng,
dan kegiaan lainnya
Perubahan
bentang/bentuk
lahan
tersebut
berakibat
terganggunya ekosistem sekitar dan terciptanya sejumlah bahaya
yang menimbulkan bencana alam seperti peningkatan resiko rawan
longsor, terganggunya iklim mikro, menghilangnya daerah resapan
air yang berada di gunung atau bukit tersebut, dan berkurangnya
tingkat kesuburan lahan di daerah tersebut akibat perusakan lahan
untuk pembanguna

Perubahan bentanglahan, dimana PLTP terletak di bibir jurang di


pegunungan yang dapat meningkatkan resiko untuk longsor

Contoh perubahan benuk lahan, dari perbukitan, menjadi


dataran

Kebisingan
Kegiatan dalam pendirian PLTP, dilakukan beberapa tahap seperti
eksplorasi, konstruksi maupun produksi. Dalam tahapan-tahapan tersebut
dilakukan sejumlah kegiatan seperti pengeboran, pembangunan site, dan
pembangunan jalan yang sangat berpotensi untuk membuat kebisingan di
lokasi, selain aktivitas dari pekerja, juga dapat timbul gemuruh dan
getaran akibat proses produksi yang dapat menyebabkan penurunan
muka tanah (Subsidence) atau gerakan massa tanah lainnya yang menjadi
sumber kebisingan
Dampak dari polusi suara adalah terganggunya masyarakat sekitar,
terganggunya flora fauna disekitar, ataupun gangguan terhadap pekerja
PLTP itu sendiri. Oleh karenanya perlu adanya upaya penurunan tingkat
kebisingan tersebut, salah satu contohnya adalah pemakaian Silincer yang
berfungsi untuk mengurangi tingkat kebisingan dan juga mengatur aliran
fluida yang akan dibuang. Fluida dari sumur yang disemburkan untuk
dibuang akan menimbulkan kebisingan yang luar biasa maka diperlukan
silincer untuk mengurangi tingkat kebisingan.

KASI GAMBAR BANG

KASIIIH GAMBAR MENEH

Silincer beserta thermal pond di lapangan geothermal

Contoh Pengelolaan
Pembangunan lokasi PLTP dengan
pemukiman tidak berdekakatan ( 3 km)
Menanam vegetasi sebagai peredam
kebisingan
Membuat tembok penyekat di sekitar area
PLTP
Membatasi kecepatan kendaraan yang
melintas
Membatasi aktivitas mobilisasi, hanya
pada siang hari

Natural features
Pembuatan PLTP membutuhkan space yang
cukup untuk mengolah uap-uap panas bumi
tersebut, keberadaan reservoir panas bumi yang
sering terdapat di pegunungan/bukit dengan
penggunaan lahan berupa hutan khususnya hutan
lindung. Dapat sangat merusak hutan tersebut
dengan cara penebasan dan penghilangan
pepohonan, selain itu satwa asli di lingkungan
menghilang dan pindah ke tempat lainnya. kondisi
ini sangat mempengaruhi ekosistem

Kasih gambaar lagiii

Contoh Pengelolaan
Pada tahap pembukaan lahan, sebisa
mungkin tidak mempengaruhi habitat
flora dan fauna di sekitar area
Membuat habitat sementara bagi
flora dan fauna yang terganggu
habitatnya akibat pembangunan PLTP
Sebisa mungkin tidak merubah
ekosistem yang ada pada area
tersebut

Hydrothermal eruption
Hidrotermal eruption adalah keluarnya uap
ataupun air panas dari tanah pada lokasi
geothermal. Hal ini dipicu oleh kegiatan
pengolahan panas bumi , dimana pengeboran
untuk produksi steam dapat meningkatkan
kejadian hidraulik fracturing disekitar lokasi.
Dampak dari hidrotermal eruption berupa
terpentalnya batuan penutup sejauh beberapa
meter atau ratus meter. Ataupun tercemarnya
lingkungan sekitar akibat kandungan logam berat,
sulfur dan lain-lain di uap tersebut

Subsidence
Subsidence atau penurunan tanah/batuan
secara tiba-tiba diakibatkan penurunan tekanan
air dalam batuan yang telah diproduksi oleh PLTP,
yang menyisakan rongga-rongga di tubuh batuan,
akibat dari berat beban di atas batuan dan batuan
itu sendiri, rongga yang ada terjadi cracking
sehingga dapat runtuh secara tiba-tiba ataupun
secara perlahan.
subsidence ini dapat menyebabkan rusaknya
pipa penyalur uap panas bumi, rusaknya tubuh
bangunan dan jalanan, dan lain-lain

Contoh Pengelolaan
Menginjeksikan kembali air dari
proses produksi sehingga tidak
terjadi kekosongan pada rongga
batuan
Pembangunan pada save area yang
terhindar apabila terjadi subsidence

Induced seismicity
adalah peningkatan aktivitas seismik di sekitar
lokasi berupa terjadinya gempa minor. Hal ini
diakibatkan oleh penurunan tanah (subsidence)
untuk mengisi rongga kosong di dalam batuan
akibat ekstraksi geothermal, namun yang paling
utama ialah terjadi karena injeksi air terproduksi
oleh PLTP ke dalam tubuh batuan dapat
menyebabkan fracturing pada reservoir sehingga
terjadi gempa-gempa minor tersebut

Thermal Effluent
Air panas yang di ekstraksi dari PLTP kadang
dibuang ke badan air permukaan, air
terproduksi tersebut mengandung sulfur,
garam, dan mineral yang tinggi dan juga suhu
yang masih hangat. Ketika air tersebut di badan
air, maka akan menyebabkan masalah besar di
lingkungan khususnya pada ekosistem air yang
dilalui limbah, contohnya matinya biota air,
tumbuhan-tumbuhan air, dan makhluk hidup
yang memanfaatkan air tersebut dapat
tercemar oleh bahan berbahaya tersebut

Contoh Pengelolaan
Air terproduksi dari kegiatan PLTP
diolah lagi pada instalasi tertentu
yang dapat menetralkan air sehingga
sesuai dengan baku mutu
Tidak membuang air terproduksi
yang tercemar langsung menuju
badan air


Pengelolaan lingkungan pada kawasan
geothermal dikutip dari Star Energy
Geothermal (Wayang Windu) Ltd

Efisiensi Energi
Penghematan energy listrik dengan
pemasangan panel energy surya
Modifikasi Condenser Nozzle
Modifikasi cerobong (fan stack)
menara pendingin Unit 1

Penurunan Emisi
Penggantian Freon R22 menjadi R417-A
Minimalisasi penggunaan bahan bakar
dengan menggunakan video conference
Penggantian penggunaan energi LPG ke
listrik ramah lingkungan pada
pengoperasian dryer dan kompor

LIMBAH B3
Penggantian lampu fluorescence
menjadi lampu LED
Pelaksanaan program "Oil Analysis
Pemesanan soda kaustik dengan
menggunakan wadah tangki

Limbah Padat Non B3


Pemanfaatan limbah organik dari
kegiatan dapur menjadi pupuk cair
Kerjasama pemanfaatan sampah
anorganik dengan TBM Kertamanah
Pengurangan limbah kertas lewat
program On-Line FRACAS

Efisiensi Air & Penurunan Beban


Pencemar
Penggunaan air kondensat untuk
kegiatan drilling
Pengolahan limbah air domestik
melalui Sewage Treatment Plant
Pembuatan sumur resapan di area
Wayang Windu Village

Perlindungan Keanekaragaman
Hayati
Program pembibitan kayu endemik
Pangalengan di area Nursery WWS
Kerjasama penangkaran Rusa Totol
(Axis axis) bersama PTPN VIII
Kertamanah
Kerjasama penanaman lereng
Gunung Bedil bersama masyarakat
Desa Margamukti

Pemberdayaan Masyarakat
Rumah pintar
Taman bacaan bagi masyarakat
Bank sampah
Pertanian Hidroponik

Saran untuk pengolahan PLTP


1. Melakukan tindakan prevensi pencemaran ataupun
mitigasi kebencanaan dengan memperhatikan
keadaan lingkungan sebelum dibuat dan setelah
dibuatnya PLTP.
2. Mengurangi proses ekstraksi besar - besaran dalam
tahap perencanaan PLTP untuk menghindari /
mengurangi potensi subsidence ataupun induced
seismicity.
3.
Melakukan pengolahan limbah air terproduksi
dengan benar agar tidak terjadi pencemaran.
4. Melakukan konservasi satwa ataupun flora yang
berada di lokasi guna untuk menjaga keberadaannya

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai