Anda di halaman 1dari 31

KOMPLIKASI DAN

PENYULIT KEHAMILAN
TRIMESTER I,II DAN III
DR. Dr. H. Kms Yusuf Effendi,SpOG(K)

ANEMIA DEFISIENSI BESI

ADALAH PENURUNAN JUMLAH SEL DARAH MERAH AKIBAT DARI KEKURANGAN ZAT
BESI

ANEMIA DEFISIENSI BESI


Kadar HB < dari normal Klasifikasi (trimester I):

Hb 11 g/dL

= tidak anemia

Hb 9 -10 g/dL

= anemia ringan

Hb 7 -8 g/dL = anemia sedang

Hb < 7 g/dL

= anemia berat

PATOFISIOLOGI
Darah meningkat 50% dalam kehamilan
(hipervolemia), penambahan sel darah tidak
sebanding dengan plasma darah (plasma 30%, sel
darah 18%, Hb 19%)
Terjadi pengenceran darah
Pembentukan sel darah merah terlalu lambat
Volume darah bertambah sejak usia kehamilan 10
minggu
Puncaknya penambahan darah pada usia kehamilan
32-36 minggu

PENYEBAB:
1. POLA KONSUMSI PANGAN :

Kurang ZAT BESI, vit. C, protein, vit. B6, vit. B12,


asam folat
Pola konsumsi nabati >>>
Pola konsumsi hewani <<<

2. KEPATUHAN MINUM TABLET Fe


3. INVESTASI PARASIT

GEJALA KLINIS
Data subjektif :
ibu mengatakan sering pusing, cepat lelah, lemas,
susah bernafas
Data objektif :
konjungtiva pucat, muka pucat, ujung-ujung kuku
pucat

ANEMIA MEGALOBLASTIK
Anemia yang terjadi karena kekurangan asam folat
Tablet asam folat diberikan dalam dosis 15 30 mg
sehari
vitamin B12 dengan dosis 100 1000 mikrogram
sehari, baik per os maupun parenteral

PERAN ASAM FOLAT


Untuk pertumbuhan dan replikasi sel
Mencegah terjadinya perubahan pada DNA yang
dapat menyebabkan kanker
Penting dalam pembentukan sel
Darah merah membutuhkan asam folat
Membantu perkembangan janin

GEJALA
Tangan atau kaki kesemutan dan kaku
Kehilangan sensasi sentuh
Kehilangan kemampuan indera penciuman
Sulit berjalan dan terlihat goyah
Demensia (kehilangan kemampuan psikis atau
mental)
Kejiwaan terganggu (halusinasi, paranoia,
psikosis/gangguan jiwa yang disertai dengan
disintegrasi kepribadian)

HIPEREMESIS
GRAVIDARUM
Mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan
sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi
buruk

ETIOLOGI :
Faktor pedisposisi yaitu primigravida, mola
hidatidosa dan kehamilan ganda.
Faktor organik yaitu alergi, masuknya vili khorialis
dalam sirkulasi, perubahan metabolik akibat hamil
dan resistensi ibu yang menurun.
Faktor psikologik memegang peranan penting pada
penyakit ini, rumah tangga yang retak, kehilangan
pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan

GEJALA DAN TANDA :


Tingkatan I.

Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum


lemah, nafsu ( - ) , berat badan dan nyeri pada
epigastrium. Nadi 100 / menit, TD , turgor kulit < , lidah
mengering dan mata cekung.
Tingkatan II

Penderita lemah dan apatis, turgor kulit <<, lidah


mengering dan kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadangkadang naik dan mata ikteris. BB dan mata cekung,
TD , hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton dapat
tercium dalam hawa pernapasan, dapat pula ditemukan
dalam kencing.
Tingkatan III.

Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran


menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat;
suhu meningkat dan tensi menurun. Timbulnya ikterus
menunjukkan adanya payah hati.

DIAGNOSA :
Diagnosa Diagnosis hiperemesis gravidarum
biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya
kehamilan muda dan muntah yang terus menerus,
sehingga mempengaruhi keadaan umum

PENCEGAHAN:
Makan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering.
Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat
tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau
biskuit dengan teh hangat.
Makanan yang berminyak dan berbau lemak
dihindarkan.
Makanan dan minuman disajikan dalam keadaan
panas atau sangat dingin

PENGOBATAN:
Isolasi
Terapi psokologik
Cairan parenteral
Obat-obatan
Sedativa
Antialergi
Antiemetik
Vitamin
Penghentian kehamilan
Indikasi: Gangguan kejiwaan, penglihatan, fungsi organ

ABORTUS:
Abortus Pengeluaran hasil konsepsi sebelum mampu
hidup di luar kandungan
Berat < 1000 gram
Umur kehamilan < 20 minggu
Spontan : 10-15%
Pembagian:
1. Berdasarkan kejadian
Spontan, buatan (indikasi medis / sosial)
2. Berdasarkan pelaksana
Terapetik, ilegal
3. Berdasarkan gambaran klinis

ABORTUS IMINEN (ANCAMAN


KEGUGURAN)
Dx:
Amenore
Nyeri perut
Uterus membesar sesuai UK
Perdarahan dari kanalis servikalis
Kanalis servikalis tertutup
Tes urin kehamilan (+)
Tx:
Istirahat total
Obat-obatan
Penenang, anti perdarahan, vitamin B komplek, Hormonal, Anti kontraksi
Mx:
Jumlah & lama perdarahan
Ulangi tes kehamilan
Konsul SpOG untuk USG dan tx lebih lanjut

ABORTUS INSIPIEN:
Keguguran yang sedang berlangsung
Gejala& tanda
Perdarahan dan nyeri makin hebat
Px:
Kanalis servikalis terbuka, tampak/teraba
jaringan
Tx:
UK 14 minggu kuretase
kasus perdarahan banyak : evakuasi
digital

dengan

ABORTUS INKOMPLIT:
Keluarnya sebagian hasil konsepsi
Gejala:
Perdarahan mendadak / banyak dpt gawat
Dapat terjadi infeksi

Px:
Kanalis servikalis terbuka, tampak/teraba jaringan, perdarahan (+)
Besar uterus < UK

Tx:
Memulihkan KU (infus / tranfusi)
Kuretase / kerokan (14 minggu langsung, >14 minggu : induksi &
kuretase)
Obat: antibiotika & uterotonika

ABORTUS KOMPLIT:
Keluarnya seluruh hasil konsepsi
Px:
Uterus mengecil, perdarahan sedikit, kanalis servikalis
menutup

Tx:
Tidak ada
Konsultasi SpOG

KEHAMILAN EKTOPIK:
Kehamilan yang berimplantasi di luar endometrium
kavum uteri
Kehamilan ekstrauterin ?
Frekuensi :
1: 125-330

Gangguan pada lumen tuba


Infeksi, hipoplasia, rekonstruksi tuba

Gangguan di luar tuba


Endometriosis, divertikel, perlengketan

BERDASARKAN LETAK :
Ampula tuba uterina 42%
Ismus tuba uterina 28%
Pars interstisial 13%
Fimbria 7%
Ovarium 1%
Servik & peritoneum jarang

DIAGNOSIS:

TRIAS KLASIK: AMENORE, NYERI, PERDARAHAN


Gejala/tanda (+)

Gejala/tanda (+/-)

Perdarahan sedikit
Pingsan
Nyeri perut
Massa adneksa nyeri
Serviks tertutup
Amenorea
Uterus sedikit membesar
Nyeri bila serviks
digerakkan
Uterus agak lunak

KE & KET :
KE (tidak ruptur)
Gejala & tanda kehamilan
Nyeri perut & panggul

KET (ruptur)

Jatuh atau lemas


Nadi kecil & cepat (>110/m)
Hipotensi
Hipovolemia
Nyeri perut akut
Perut distensi ( darah bebas )
Nyeri lepas tekan
Pucat

PENATALAKSANAAN :
Pemasangan infus
Usaha darah
Motivasi keluarga
Rujuk untuk operasi
KE / KET : Laparatomi
Salphingektomi / salphingostomi

Abdominal : Laparatomi
plasenta ditinggalkan
janin dikeluarkan

MOLA HIDATIDOSA:
Suatu kegagalan kehamilan normal yang disertai
dengan proliferasi sel trofoblas berlabihan dan
degenerasi hidrofik, yang secara klinis tampak
sebagai gelembung-gelembung.
Klasifikasi:
Komplit
parsialis

FAKTOR PREDISPOSISI:
Umur sangat muda dan tua
Gizi kurang
Etnis
Genetik
Paritas
Infeksi virus

KRITERIA
DIAGNOSIS:
Gejala mola hidatidosa
Amenore (tanda2 kehamilan muda)
Keluhan gestosis att : hiperemesis gravidarum yang
berat
Perdarahan

Pemeriksaan fisik: Uterus lebih besar dari usia


kehamilan
Tidak terdapat balotemen dan bagian janin

Pemeriksaan penunjang
Kadar beta HCG lebih tinggi
USG pasti : ada gambaran gelembung vesikel (vesicular
ultrasonic pattern)
Penyulit:
Perdarahan
Tirotoksikosis
Emboli paru
Koriokarsinoma
Penatalaksanaan:
Perbaiki keadaan umum
Evakuasi: kuretase
Pengawasan lanjut

Koriokarsinoma adalah :
trofoblas gestasional ganas yang berhubungan dengan
kehamilan dimana pada gambaran PA tidak ditemukan
vili korialis

TERAPI:
1. Terapi utama : sitostatika
2. Terapi tambahan :
Operasi : Histerektomi totalis.

PENGAWASAN
LANJUT:
Tujuan :
memantau hasil pengobatan dan kemungkinan
timbulnya keganasan lagi (relapse)
Lama pengawasan :
1 tahun
Akhir pengawasan :
setelah 1 tahun kadar HcG dalam batas normal/bila
pasien hamil lagi.
Pemeriksaan klinik dan kadar HcG tiap kali datang.
Foto toraks pada bulan ke-6 atau ke-12 bila ada keluhan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai