Anda di halaman 1dari 26

DISUSUN OLEH :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

ALBADII FADHIL MILA AYU


FAHMI KHOERULLATIF
GHOZI GARBO SUMARSONO
LISA EVITASARI
MONITA FEBRIANI HIDAYAH
NABILA KAMILIA
NADHA ISNURRACHMA NABILLA
PURWATI AYUNINGTYAS

KELAS : XI MIIA 1

SMA NEGERI 1 BATANG

Jenis-Jenis Ikan Arwana


1. Super Red

Super Red berasal dari berbagai tempat di Propinsi Kalimantan Barat, seperti
dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum yang dikenal sebagai habitat dari
Super Red(ChilidanBloodRed). Perairan ini merupakan wilayah hutan gambut
yang menciptakan lingkungan primitif bagi ikan purba tersebut. Akan tetapi
kondisi mineral, lingkungan air gambut (blackwater), dan banyaknya cadangan
pangan yang memadai telah mengkondisikan pengaruh yang baik terhadap
evolusi warna pada ikan yang bersangkutan. Pengaruh geografis itu juga
menyebabkan terciptanya variasi yang berbeda terhadap morfologi ikan ini,
seperti badan yang lebih lebar, kepala berbentuk sendok, warnah merah yang
lebih intensif, dan warna dasar yang lebih pekat.
Warna merah penuh tampak pada sirip ikan muda, pada bibir dan juga sungut.
Menjelang dewasa, warna merah akan muncul di berbagai bagian tubuh lainnya,
terutama pada tutup insang dan pinggiran sisik, sehingga tubuh ikan

2. Golden (Cross Back, Cross Back Golden,CBG)

Golden varietas cross back merupakan bagian dari varietas arwana golden.
Varietas ini dijumpai di berbagai tempat di Malaysia, seperti Perak, Trengganu,
Danau Bukit Merah dan Johor. Oleh karena itu, mereka sering diberikan
julukan sesuai dengan tempat asalnya, seperti Golden Pahang, Bukit Merah Blue
atau Malaysian Gold. Disebut
sebagai cross back, karena varietas ini saat dewasa memiliki warna emas penuh
hingga melewati punggungnya. Varietas ini harganya relatif lebih mahal bahkan
paling tinggi dibandingkan lainnya karena termasuk jarang ditemui.
CBG dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan warna dasar sisik, yaitu
Purple-Based (warna dasar ungu), Blue-Based (warna dasar biru), Gold Based
(warna dasar emas), dan Silver-Based (warna dasar perak). Arwana Gold dengan
warna dasar emas diketahui dapat mencapai warna penuh pada usia lebih muda
dibandingkan dengan varietas lain.

3. Golden Red (Red Tail Golden, RTG).

Merupakan verietas dari arwana golden dan sering disebut sebagai Arwana
Golden Indonesia (Indonesian Golden Arwana). Varietas ini dijumpai di daerah
Pekan Baru, Sumatera. Berbeda dengan Cross Back Golden (CBG), warna emas
pada verietas ini tidak akan berkembang hingga melewati punggung namun
hanya akan mencapai baris ke empat sisik (baris sisik dihitung dari bawah,
perut), atau lebih baik bisa mencapai baris ke lima. Seperti halnya verietas cross
back, warna dasar sisik RTG bisa biru, hijau, atau emas. Begitu pula dengan
warna bibir, ekor, dan sirip, kedua varietas ini memiliki keragaan yang sangat
mirip. RTG muda memiliki warna lebih kusam dibandingkan dengan varietas
cross back muda.

4. Arwana Hijau (Green Arwana / Golden Pino)

Arwana hijau ditemukan di Thailand, Malaysia, Myanmar, Komboja, dan juga


di beberapa tempat di Indonesia. Variasi penampakan dan warna bisa saja
ditemukan di masing-masing daerah. Meskipun demikian secara umum dapat
dikatakan bahwa pada umumnya berwarna kelabu kehijauan dangan pola garisgaris berwarna gelap pada ekor. Kepala dan mulutnya lebih besar dan lebih
membulat dibandingkan dengan jenis arwana asia lainnya

5. Banjar Merah

Banjar Merah boleh dikatakan merupakan varietas arwana merah kelas 2 dan
diketahui bukan merupakan strain murni arwana merah. Penampakannya
ditunjukkan oleh warna sirip yang orange pucat, ekor berwarna orange atau
kuning, dan tidak memiliki warna merah di badan maupun di pipi. Sepintas
Banjar Merah muda sangat mirip dengan Arwana Merah muda, sehingga tidak
jarang hal ini dapat mengecoh para hobiis baru. Banjar dicirikan juga oleh
bentuk kepala yang cenderung membulat dengan mulut yang tidak terlalu
lancip.

6. Arwana Irian (Jardini)

Warna yang dimiliki varietas arowana ini cukup unik. Warna dasarnya adalah
hitam kecoklat-coklatan dengan bintik-bintik kunign ke emasan pada bagian
tengah sisik-sisiknya, bahkan di bagian kepala (pipi) sampai pada sirip &
ekornya pun terdapat bintik-bintik kuning tersebut. Jardini berasal dari
australia, meski sering ditemukan di pulau Irian. Maka dari itu jenis ini juga
terkadang disebut arowana Irian oleh para hobbies.
Jardini arowana sebenarnya ada dua jenis warna, yaitu w arna dasar lebih gelap
dan yang lebih terang. Yang memiliki warna dasar lebih gelap adalah scleropqges
jardini dan yang memiliki dasar lebih terang adalah scleropqges leichharti.

7. Araipama Gigas

Arapaima gigas merupakan ikan air tawar terbesar di dunia. Ikan kerabat
arwana ini, pada saat dewasa bisa mencapai panjang lebih dari 3 meter, dengan
berat sampai dengan 200 kg.
Mereka termasuk dalam ikan yang bernapas dengan mengambil udara langsug
dari atmosfer (obligateairbreather). Oleh karena itu, ikan ini harus muncul ke
permukaan setiap 5 - 20 menit sekali, tergantung pada ukurannya. Ikan muda,
biasanya muncul dipermukaan setiap 5 menit sekali, sedangkan ikan dewasa
muncul setiap 18 - 20 menit sekali.

8. Silver

Arowana Brazil atau biasa disebut Arowana Silver memiliki bentuk tubuh yang berbeda. Dengan bentuk tubuh yang panjang
dan sirip yang panjang pula, mulai dari bagian tengah badan sampai pada ujung ekor memberi kesan yang sangat anggun
saat berenang. Arowana ini dapat tumbuh sampai 50 - 60 cm. Jenis ini berasal dari Amerika Selatan, namun saat ini sudah
dapat di kembang biakkan di indonesia. Memang harga dari Arowana jenis ini lebih murah dari jenis Jardini. Namun jika
arowana ini sudah berukuran besar sangat indah untuk di pandang.
Belakangan tersiar kabar bahwa jenis ini sudah ada dengan warna platinum silver (warna silvernya menyerupai warna
platinum & merata di seluruh tubuhnya).

Cara Budidaya Ikan


Arwana

Arwana termasuk famili ikan karuhun, yaitu Osteoglasidae atau famili ikan
bony-tongue (lidah bertulang), karena bagian dasar mulutnya berupa tulang
yang berfungsi sebagai gigi. Arwana memiki berbagai julukan, seperti: Ikan
Naga (Dragon Fish), Barramundi, Saratoga, PlaTapad, Kelesa, Siluk, Kayangan,
Peyang, Tangkelese, Aruwana, atau Arowana, tergantung dari tempatnya.
Bentuk dan penampilan arwana termasuk cantik dan unik. Tubuhnya
memanjang, ramping, dan stream line, dengan gerakan renang sangat
anggun. Arwana di alam mempunyai variasi warna seperti hijau, perak, atau
merah. Pada bibir bawahnya terdapat dua buah sungut yang berfungsi
sebagai sensor getar untuk mengetahui posisi mangsa di permukaan air.
Sungut ini termasuk dalam kriteria penilaian keindahan ikan.
Potensi pertumbuhan arwana cukup besar, terutama dengan pemberian
pakan berkadar protein tinggi. Pertumbuhan arwana di akuarium mencapai 60
cm, sedangkan di alam mencapai lebih dari 90 cm. Jenis arwana asal Amerika
Selatan dapat tumbuh hingga 270 cm.

Arwana merupakan ikan perenang atas (surface feeder),


ditunjukkan oleh betuk mulut. Di alam mereka berenang di dekat
permukaan untuk berburu mangsa. Arwana dapat menerima
segala jenis pakan untuk ikan karnivora, tetapi seringkali mereka
jadi sangat menyukai salah satu jenis pakan saja, dan menolak
jenis lainnya. Sebagai ikan peloncat, arwana di alam bisa
menangkap serangga yang hinggap di ranting ketinggian 1-2
meter dari permukaan air. Maka pemeliharaan dalam akuarium
harus ditutup dengan baik.
Arwana merupakan ikan tangguh yang dapat hidup hingga
setengah abad. Permintaan yang tinggi dengan ketersediaan
alam yang terbatas menyebabkan eksploitasi di alam dibatasi.
CITES (Convention of International Trade in Endangered Species
of Wild Flora and Fauna) menetapkan bahwa ikan Arwana Asia
sebagai ikan yang mendapat perlindungan tertinggi.

PARAMETER AIR
Arwana dapat hidup pada selang pH cukup lebar. Namun disarankan
agar mereka dipelihara sesuai dengan kondisi aslinya di alam yaitu
pada selang pH netral sampai agak masam (pH 6.0 -7.0).
Kesadahan. Arwana berasal dari perairan dengan kesadahan rendah,
oleh karena itu direkomendasikan untuk memeliharanya pada selang
kesadahan ini (GH 8). Arwana silver dapat hidup pada kisaran GH 410.
Temperatur. Arwana direkomendasikan untuk diperlihara pada selang
suhu 26 30 C. Seperti halnya jenis ikan yang lain, hindari
terjadinya perubahan suhu mendadak. Perubahan suhu mendadak
dapat menyebabkan shock pada ikan yang bersangkutan, dan dapat
memicu berbagai masalah. Suhu terlalu tinggi untuk jangka waktu
lama diketahui dapat menyebabkan tutup insang menggulung, hal ini
tentu akan sangat menggangggu keindahan ikan tersebut.

Pencahayaan. Sebaiknya di area terang


tanpa sinar matahari secara langsung.
Arwana bukan termasuk ikan yang sulit
dipelihara, hanya perlu beberapa saat
setiap hari atau beberapa jam setiap
minggu untuk merawat dan mencek
kondisi ikan dan lingkungannya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam memelihara arwana :

Wadah

1.Kolam
Pemeliharaan induk arwana sebaiknya dilakukan di kolam. tanah. Lokasi untuk
kolam perlu mempetimbangkan :
Tanah
Jenis Tanah yang baik adalah tanah Nat berlempung yang dapat menahan air dan
mendukung pertumbuhan pakan alami.
Topograf
Perbedaan derajat kemiringan antara saluran pemasukan dan pengeluaran
maksimal 1%.
Air
Suplai air yang memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang dibutuhkan.
Kolam yang ideal berbentuk persegi panjang dengan ukuran minimal 10x10m2.
Persiapan kolam sebelum tanam yaitu :
Pengeringan kolam hingga dasar retak-retak
Pembalikan dasar kolam, perbaikan pematang
Pengapuran dengan dosis 50-100 gram/m2

2. Akuarium
ikan hias, arwana dapat dipelihara dalam akuarium. Secara umum, semakin besar ukuran
akuarium akan semakin baik, karena arwana memerlukan ruang gerak yang cukup luas. Ukuran
akuarium minimal 3 kali dari panjang ikan dengan lebar 1. 5 kali panjang ikan. Akuarium
ditempatkan di area yang jauh dari gangguan, untuk menghindari stress pada ikan. Tutup
akuarium dengan tutup yang rapat dan kuat karena arwana dapat melompat atau mendorong
tutup ke luar akuarium.
Setelah arwana berumur 4 bulan, pemeliharaan mulai dilakukan secara terpisah pada akuarium
ukuran 75 x 45 x 45 cm untuk menghindari perkelahian antar ikan. Pemeliharaan 2-3 ekor arwana
dalam satu akuarium perlu dihindari, mengingat sifat agresif akan menyebabkan perkelahian.
Namun diperbolehkan pemeliharaan 6 ekor sekaligus, karena sifat agresif arwana menjadi sangat
berkurang.
Untuk merangsang keluarnya warna yang bagus dan pembentukan kromatofora, perlu diberikan
pencahayaan buatan minimal 10-12 jam per hari. Hindari penyalaan lampu secara mendadak,
yang bisa menyebabkan panik, sehingga ikan menabrak kaca atau benda lainnya dalam akuarium
dan ikan menjadi terluka. Manipulasi pencahayaan sering dapat menimbulkan pantulan warna ikan
dengan lebih baik. Letakkan lampu di bagian depan akuarium, dan set sudut reflektor sedemikan
rupa sehingga bisa memberikan pantulan yang optimal. Banyak pilihan lampu dijual dipasaran
dengan spektrum bervariasi, lampu berspektrum penuh akan secara alamiah memantulkan wamawarna alami dari ikan.
Pada waktu 6-7 bulan setelah ikan dapat berenang bebas, ukuran mencapai 20-25 cm dan dapat
dipasarkan.

Perawatan Akuariurn
Sebagai karnivora, arwana akan memproduksi kotoran dalam
jumlah relatif banyak dengan kandungan unsur nitrogen tinggi.
Oleh karena itu, kadar amonia, nitrit, dan nitrat dalam akuarium
arwana sering kali menjadi masalah.
Penggantian air dilakukan untuk memperbaiki kualitas air yang
telah menurun akibat banyaknya kotoran ikan. Oleh karena itu
dalam penggantian air yang menggunakan sistem siphon
(menggunakan selang air) sekaligus untuk mengeluarkan sisasisa kotoran ikan dan juga kotoran yang melekat pada kaca.
Penggantian air cukup dilakukan 2 atau 4 minggu sekali dan
tidak perlu seluruh air diganti tetapi cukup sejumlah 30-50 %
dari total air. Perlu diperhatikan bahwa suhu dan pH air
pengganti harus relatif sama dengan air akuarium. Hindari
terjadinya fluktuasi kualitas air saat melakukan penggantian air

Teknik Pemisahan Skala Kecil di Kolam Semen

1. Pemeliharaan Induk
Induk dipelihara dalam kolam berukuran 5 x 5 m dengan kedalaman air 0,5-0,75 m. Kolam ditutup
plastik
setinggi
0,75
m
untuk
mencegah
lompatan
ikan.
Ruangan pemijahan dibangun di pojok perkolaman dan ditambah dengan beberapa kayu
gelondongan untuk memberikan kesan alami. Batu dan kerikil dihindari karena dapat melukai ikan
atau
dapat
tercampur
pakan
secara
tidak
sengaja.
Kolam pembesaran dibangun di area tenang dan ditutup sebagian, dan dijauhkan dari sinar
matahari langsung. Induk dipelihara dalam kolam pembesaran hingga mencapai matang gonad.
Pengelolaan
Kualitas
Air
Kualitas air dijaga agar mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-7,5 dan suhu 27-29 C.
Penggantian air dilakukan sebanyak 30-34% dari total volume dengan air deklorinisasi.

Pemberian
Pakan
Keseimbangan gizi sangat penting bagi kematangan gonad dan pemijahan. Induk diberikan pakan
bervariasi yang mengandung kadar protein tinggi. Pakan diberikan setiap hari dalam bentuk
ikan/udang hidup atau runcah, dan ditambah pelet dengan kadar protein 32 %. Jumlah pemberian
pakan
per
hari
adalah
2
%
dari
bobot
total
tubuh.

Kematangan gonad
Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60cm.
Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan
Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dalam
mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang.
Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar
dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan
dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis.
Pembedaan Kelamin
Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah ikan
berukur 3-4 tahun.
Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh dan lebar mulut. Arwana
jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna
lebih mencolok daripada betina. Mulut yang melebar dengan rongga besar
digunakan untuk tujuan inkubasi telur. Perbedaan lain adalah ukuran kepala jantan
relatif lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam perebutan makanan.

Kebiasaan Pemijahan
Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lain jenis.
Masa ini berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum
mereka mulai menjadi pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu
malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan
mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk
lingkaran (hidung menghadap ke ekor pasangan).
Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dengan
tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna
jingga kemerahan, Jantan membuahi telur dan kemudian mengumpulkan
telurdi mulitnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan
bertahan sendiri. Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur
dan menetas sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan,
larva muda hidup dalam mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning
telur diserap total. Larva lepas dari mulut dan menjadi mandiri setelah
ukuran tubuh 45-50 mm.

2. Panen Larva
Inkubasi telur secara normal adalah membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang
sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan
ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti dengan handuk katun yang basah
untuk menghindari ikan memberontak dan terluka.
Untuk melepaskan larva dari mulut induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut dan tubuh ditekan
ringan. Larva dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasikan dalam akuarium. Jumlah larva yang
dapat mencapai 25-30 ekor.
Teknik Pembenihan
Setelah dikeluarkan dari mulut pejantan, larva diinkubasikan dalam akuarium berukuran 45x45x90 cm.
Temperatur air 27-29 C menggunakan pemanas thermostat. Oksigen terlarut 5 ppm (mg/ I)
menggunakan aerator bukaan kecil.
Untuk mencegah infeksi akibat penanganan larva, dalam air dilarutkan Acriflavine 2 ppm.
Menggunakan teknik pembenihan in vitro ini, Survival Rate (SR) yang didapat sampai tahap ikan dapat
berenang adalah 90-100 %.
Selama periode inkubasi, larva tidak perlu diberikan pakan. Beberapa minggu pertama selama kuning
telur belum habis, biasanya larva hampir selalu berada pada dasar akuarium. Larva mulai berenang ke
atas bertahap ketika ukuran kuning telur mengecil. Pada minggu ke delapan, kuning telur hampir
terserap habis sehingga larva mulai berenang ke arah horizontal. Pada tahap ini, pakan hidup pertama
harus mulai diberikan untuk mencegah larva saling Ketika ukuran larva mencapai 8,5 cm atau berumur
7 minggu, kuning telur terserap secara penuh dan larva dapat berenang bebas.

Teknik Pembenihan
Setelah dikeluarkan dari mulut pejantan, larva diinkubasikan dalam akuarium berukuran 45x45x90 cm.
Temperatur air 27-29 C menggunakan pemanas thermostat. Oksigen terlarut 5 ppm (mg/ I) menggunakan
aerator bukaan kecil.
Untuk mencegah infeksi akibat penanganan larva, dalam air dilarutkan Acriflavine 2 ppm. Menggunakan teknik
pembenihan in vitro ini, Survival Rate (SR) yang didapat sampai tahap ikan dapat berenang adalah 90-100 %.
Selama periode inkubasi, larva tidak perlu diberikan pakan. Beberapa minggu pertama selama kuning telur
belum habis, biasanya larva hampir selalu berada pada dasar akuarium. Larva mulai berenang ke atas bertahap
ketika ukuran kuning telur mengecil. Pada minggu ke delapan, kuning telur hampir terserap habis sehingga larva
mulai berenang ke arah horizontal. Pada tahap ini, pakan hidup pertama harus mulai diberikan untuk mencegah
larva saling Ketika ukuran larva mencapai 8,5 cm atau berumur 7 minggu, kuning telur terserap secara penuh dan
larva dapat berenang bebas.

Pemeliharaan Larva
Tambahan pakan hidup yang dapat diberikan seperti cacing darah atau anak ikan yang ukurannya sesuai bukaan
mulut arwana.
Larva yang telah mencapai panjang 10-12 cm dapat diberikan pakan seperti udang air tawar kecil atau runcah
untuk mengimbangi kecepatan tumbuhnya.

Teknik Transportasi
Arwana bila gelisah gampang sekali melakukan jumping atau menabraknabrak. Bila satu saja sisiknya terlepas akan terlihat kurang indah. Juga bisa
mengakibatkan sirip robek dan patah.
Tubuh yang rusak bisa mengalami regenerasi, namun mungkin pula menjadi
cacatdan mengurangi keindahan penampilan, apalagi ada hal-hal yg bisa
memperparah luka-lukanya (misalnya infeksi, pertumbuhan bekas luka yg
lambat/delay). Untuk itu arwana perlu dilumpuhkan agar tidak dapat berontak
dalam proses pemindahan antar akuarium maupun transportasi jarak jauh.
Dosis pembiusan diatur sedemikian rupa bergantung keperluan. Untuk
transportasi jarak jauh, arwana dilumpuhkan gara tidak dapat berontak namun
tidak sampai terbalik dan masih bisa berenang. Pemindahan antar arwana
akuarium menggunakan dosis ringan, yang penting arwana tidak dapat
berontak.

Persiapan Pre-anestesi :
Puasakan arwana selama 1-2 hari.
Lama puasa bergantung ukuran tubuh, jenis dan kebiasaan
arwana buang kotoran (lancar atau tidak). Semakin besar
ukuran arwana maka semakin lama waktu puasa, untuk
menghindari arwana muntah atau mengeluarkan
kotoran.Untuk arwana berukuran kecil (
Siapkan air tampungan yang sudah teraerasi minimal 24
jam.
Kondisi arwana tidak mengalami gangguan pernapasan,
tidak ditemukan kelainan pada tutup insang.
Alat dan bahan :
Plastik dengan lebar sepanjang badan arwana.
Wadah bak untuk tempat kantong plastik yang berisi
arwana
Air segar, air yang telah diaerasi yg mencukupi minimal 24
jam. Hindari bahan-bahan kimia lain yang terlarut.
Bahan : Aquadine cair

Prosedur Pelaksanaan :

Tangkap arwana dalam akuarium dengan tenang kantong plastik.


Masukkan cairan bius dalam plastik kira-kira 1 cc/lt.
Bila sudah terlihat tidak bisa melompat, angkat kantong plastik.
Perhatikan apakah perlu ditambahkan lagi cairan bius untukmenurunkan
kesadaran sampai arwana menjadi terbalik, tunggu reaksi bius beberapa menit.
Jaga arwana selalu tenggelam dalam air, untuk menghindari kembung.
Bila sudah tidak berontak, perhatikan gerakan tutup insang harus terlihat
bergerak. (Dalam waktu kurang dari 5 menit, arwana mulai gelisah dan
kehilangan keseimbangan dan tidak banyak bergerak. Karena bagian tubuhnya
yg berat ada di bagian atas, maka arwana mulai terbalik. Badannya mulai kaku/
kejang. Perhatikan gerakannya, terutama gerakan insang yg menunjukkan masih
adanya usaha untuk bernapas.
Untuk keperluan foto dan pengukuran, angkat ke tempat yang telah dipersiapkan
dan lakukan secepat mungkin, bila terlalu lama di luar air bisa kembung.

Paska Pembiusan :
Masukkan kembali ke dalam akuarium dengan air yang tidak mengandung bahan
kimia lain. Jaga di bawah kucuran air, dalam air dekat permukaan.
Arwana mulai siuman, jaga jangan sampai terbentur benda-benda di
sekelilingnya.
Efek samping :
Obat bius tanpa pengenceran yang mengenai sisik arwana menyebabkan iritasi
selaput lendir dan menimbulkan alergi pada beberapa orang.
Bila arwana kembung, bisa disiapkan larutan daun ketapang kering yang tua
dituangkan dalam akuarium, suhu dinaikkan level air direndahkan. Arwana yang
kembung dicirikan tidak dapat menyelam ke dasardan berenang nungging.
Bila pembiusan terlalu dalam biasanya gerakan tubuh mulai jarang, gerakan
insang juga demikian. Pembiusan lebih dalam lagi akan mengurangi kekejangan
otot, saat tersebut insang juga tidak ada gerakan, ikan berada pada posisi
mengambang. Untuk mengatasinya tambahkan air segar untuk mengencerkan
dosis obat bius atau di ceburkan ke tank bersih dibawah kucuran air.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai