Anda di halaman 1dari 20

EARLY INTERVENTION IN

PSYCHOSIS

NITA PUSPITASARI
406148081

intervensi dini pada psikosis adalah sebuah konsep


berdasarkan pengamatan bahwa mengidentifikasi dan
mengobati seseorang di tahap awal psikosis, secara
signifikan dapat meningkatkan hasil jangka panjang
mereka.

Asumsi yang mendasari EIP


Durasi yang lebih lama dari psikosis yang tidak diobati
(duration of untreated psychosis;DUP) berhubungan
dengan fungsi premorbid yang buruk di tahun tahun
sebelum onset, onset yang tersembunyi, dan gejala
negative yang lebih banyak saat onset
DUP meningkatkan hasil jangka panjang

Skizofrenia adalah jenis yang akan berujung pada keluaran yang


buruk secara alami, berhubungan dengan : onset yang
tersembunyi, fungsi premorbid yang buruk dan kurangnya
usaha mencari pertolongan.
Hasil yang buruk telah ditentukan oleh faktor keparahan
intrinsik yang mempengaruhi respon buruk terhadap
pengobatan kapanpun pengobatan tersebut dimulai, sehingga
pengobatan dini tidak akan memberikan perbedaan besar.

TABEL 1. Ringkasan bukti yang mendukung EIP


Bukti
Mihalopoulos et al, 200925

Efek
Evaluasi ekonomi menunjukkan EIP
lebih

hemat

biaya

dengan

memberikan tingkat kesembuhan


yang lebih tinggi dengan 1/3 biaya
McCrone et al, 200926

terapi konvensional.
Model lebih sederhana yang dibuat
menunjukkan

Normal et al, 201115

EIP

lebih

murah

daripada pelayanan standar.


Penelitian
observasional
menunjukkan

penurunan

gejala

positif dan perbaikan fungsi pada


pasien yang berpartisipasi dalam
program

EIP

jangka

panjang-5

Ten Velden Hegelstad et al, Follow-up selama 10 tahun pada TIPS


201218

RCT menunjukkan defisit ringan dan


fungsi yang baik pada pasien dalam

Stafford et al, 201320

uji coba EIP.


SR dari efektivitas intervensi EIP yang
berbeda

menunjukkan

memperlambat
psikosis

bila

CBT

perkembangan

menjadi

dibandingkan

dengan

kelompok pengobatan seperti biasanya.


Bukti yang buruk untuk modalitas terapi
Van der Gaag et al, 201321

lainnya.
Meta-analisis

menunjukkan

penurunan

perubahan menjadi psikosis pada pasien

Bukti yang mendukung pengobatan


dini
Laporan SCULLY ET AL dari 48 pasien rawat inap dengan
skizofrenia kronik, sebagian besar telah sakit sebelum
mendapatkan terapi antipsikotik.
Pasien yang tidak mendapat terapi antipsikotik dapat
menunjukan gejala negative dan gangguan kognitif yang
semakin parah dari waktu ke waktu
Periode tanpa terapi dapat menyebabkan proses sosial,
psikologis, dan biologis yang bersifat toxic untuk otak dan
dapat bersifat ireversibel membentuk hipotesis periode
kritis bahwa mungkin ada kesempatan untuk pemberian

Pendapat dan argumentasi terkait


efektifitas dari pelayanan intervensi
dini
Penelitian lain menunjukan beberapa kelebihan dari istirahat di
tempat tidur dan rawat inap ulang selama 6 tahun dibandingkan
dengan pengobatan biasa, memberikan keuntungan dapat
mempertahankan dalam hal simptomatik dan fungsional setelah 12
bulan, 2 tahun dan 5 tahun.
Beberapa penelitian lain menunjukan keuntungan dari intervensi
dini akan hilang setelah pengobatan berakhir perawatan klinis yang
baik dan secara holistic harus dilanjutkan
Di tahun ke-10 tercatat bahwa intervensi dini tidak selalu menjamin
hasil yang baik; sekitar separuh pasien pada kelompok deteksi dini(48%) dan deteksi rutin (52%) gagal mengalami perbaikan gejala dan

Pada kelompok deteksi dini terdapat pasien (-21%) yang tidak


mengalami kesembuhan dengan tanpa adanya kemampuan
untuk hidup mandiri, dan 11% pada kelompok deteksi rutin.
Pendapat bahwa kelompok deteksi dini menunjukan hasil yang
lebih baik adalah berdasarkan asumsi bahwa semakin banyak
jumlah pasien deteksi rutin yang hilang dari follow up (48% vs
28% pada kelompok deteksi dini) kelompok tersebut memiliki
hasil yang lebih buruk.
Kelompok deteksi dini yang tidak melengkapi follow up : memiliki
gejala negatif yang lebih sedikit daripada yang melengkapi follow
up
Kelompok deteksi rutin yang tidak melengkapi follow up memiliki
gejala negatif yang lebih banyak daripada yang melengkapi follow

Kesempatan penyembuhan pada pasien deteksi dini lebih


besar daripada pasien deteksi rutin.
Pasien yang sembuh pada kelompok deteksi dini memiliki
defisit yang lebih ringan dan tingkat pengangguran yang
rendah
Publikasi selanjutnya menyimpulkan intervensi yang lebih
tegas mungkin dibutuhkan pada pasien yang tidak
memberikan respon yang adekuat pada tahun pertama
pengobatan terlepas apakah mereka deteksi dini atau tidak.

Masalah pelayanan dan masalah


lainnya
Artikel terbaru berhasil dalam menunjukkan bahwa kontributor
DUP terbesar, bahkan lebih besar daripada kegagalan untuk
mencari pertolongan, disebabkan oleh tim kesehatan mental
umum, yang meskipun diketahui terdapat gejala psikotik pada
pasien, tidak merujuk mereka pada pelayanan intervensi dini.
DUP antar kelompok yang diujikan memiliki dua bentuk :
pasien dengan DUP lebih lama dari 6 bulan rata-rata DUP-nya lebih
panjang dari waktu tersebut, yaitu hampir dua tahun.
pada pasien yang DUP-nya kurang dari 6 bulan adalah lebih dari lima
minggu.

Kurangnya prilaku proaktif yaitu penundaan rujukan pada


pelayanan melebihi penundaan dalam pencarian pertolongan
menggambarkan bentuk skizofrenia yang lebih berat, pasienpasien ini mengalami gejala positif dan psikopatologi umum
yang lebih banyak.
Meta-analisis hasil dari DUP dan hasil jangka panjang lainnya
menyimpulkan; meskipun DUP yang lebih panjang dapat
memprediksi gejala yang lebih berat dan penurunan fungsi, hal
tersebut tidak meningkatkan kebutuhan akan terapi, atau
menurunkan kualitas hidup, atau peluang pekerjaan. Meskipun
demikian, analogi dengan kesehatan fisik dan penekanannya
pada pencegahan primer dan sekunder menunjukkan bahwa
intervensi dini dapat menghilangkan perawatan paliatif yang

Tabel 2. Ringkasan bukti yang menentang


EIP Bukti
Efek
Bertelsen et al, 200812

Perbaikan hasil setelah 2 tahun tidak


dijumpai

Larsen

et

al,

TIPS)16

2010

pada

tahun

ke-5

dalam RCT ini.


(Penelitian Perbaikan hasil klinis setelah 2 tahun
tidak

bertahan

Penurunan
minggu
Friis et al, 201117

follow-up

DUP

hingga
dari

merupakan

16

tahun.

menjadi

signifikansi

klinis

yang meragukan.
Follow-up 10 tahun dari penelitian TIP
menunjukkan

bahwa

sekitar

separuh

pasien pada kedua kelompok penelitian


gagal mencapai perbaikan simptomatik
dan fungsional. Selain itu, kelompok EIP
memiliki pasien yang tidak mampu untuk

Masalah tangkapan lainnya


tangkapan lainnya yaitu mereka yang dirujuk pada pelayanan
EIP yang tidak memiliki gejala awal, bahkan tidak bergejala.
Di Norwegia, suatu audit selama 6 tahun mengamati sebuah
rasio rujukan terhadap kasus sebesar 3:1. ODonoghue
mengaudit rujukan ke pelayanan Dublin mereka selama 4 tahun,
rasio rujukan dengan kasusnya sebesar 2:1. Rujukan semakin
meningkat, sementara insidensi kasusnya stabil, hanya 5% dari
yang dirujuk yang ditemukan dalam keadaan berisiko, sedang
pasien yang lain menimbulkan berbagai macam diagnosis

85 rujukan EIP yang memberikan 155 diagnosis klinis. Dari


separuh (44) pasien dengan psikosis, diantaranya (33),
secara klinis, merupakan gangguan psikotik yang diinduksisubstansi tertentu yang persisten (penyalahgunaan obat-obatan
terlarang, biasanya kanabis (ganja), stimulant, atau keduanya)
dimana setelahnya, psikosis cenderung akan terjadi.
lebih dari seperempat dari total (21) pasien diketahui memiliki
masa kecil yang buruk dan abusive
Sembilan belas pasien menunjukkan gangguan perilaku
antisosial, dan terdapat hubungan tertentu antara masa kecil
yang buruk dengan gangguan psikosis yang diinduksi-obatobatan pada pasien-pasien ini

Masa depan EIP


perubahan pelayanan antara anak-anak dan remaja yang tidak
adekuat, dan pemberian pelayanan kesehatan mental pada
individu dewasa. Hal ini merupakan kelemahan dimana
seharusnya hal tersebut menjadi keunggulan.
Tujuh puluh lima persen masalah kesehatan dimulai sebelum
usia 25 tahun
penyakit mental kronik yang seumur hidup menyebabkan
prediksi bahwa penyakit ini akan berdampingan dengan
penyakit kardiovaskular selaku masalah kesehatan yang akan
timbul dalam waktu 20 tahun kemudian

kurangnya pemberian pelayanan dapat menyebabkan


angka kejadian bunuh diri yang tinggi pada individu
usia muda
Pelayanan yang didesain ulang harus bersifat ramah
terhadap individu usia muda dan bekerja sama dengan
pemberi pelayanan kesehatan dan edukasi.

DISKUSI
Terdapat bukti yang cukup kuat untuk kemungkinan bahwa DUP yang
cukup lama berkaitan dengan faktor keparahan, dan akan tetap
resisten terhadap proses penyembuhan.
hidup individu muda saat ini mempengaruhi kesehatan mental yang
baik dan keberhasilan transisi menuju kedewasaan yang lebih baik.
Masalah yang tersisa meliputi pengalaman diasuh secara buruk,
dengan kemiskinan dalam keluarga, ketidak acuhan dan penyiksaan
(keluarga broken home, orang tua pengangguran, gangguan mental
pada orang tua, gangguan kepribadian dan penyalahgunaan obatobatan) dan kemiskinan.

penelitian TIPS menunjukkan bahwa 2/3 pasien menderita


trauma pribadi sebelum usia 18 tahun, termasuk kekerasan
fisik, psikologis, dan seksual: trauma berhubungan dengan
durasi yang lebih lama dari psikosis yang tidak diobati, dan oleh
karena itu menghambat proses pencarian pertolongan
masa kecil yang buruk dan penyebabnya merupakan masalah
sosial, yang logikanya membutuhkan solusi sosial, bukannya
pelayanan kesehatan mental individu muda
Memastikan bahwa setiap anak diasuh dengan baik, memiliki
keluarga yang baik, dan memperoleh manfaat dari pemberian
pendikan dan dukungan, merupakan solusi ideal

Intervensi dini hanya dapat bekerja bila ditujukan pada


penyakit yang dapat disembuhkan,. Pendekatan ini
mungkin tidak dapat diekstrapolasi pada kondisikondisi disfungsi keluarga yang berat, karena
kerusakannya telah terjadi dan tidak dapat
dikembalikan seperti semula.

Anda mungkin juga menyukai